Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setiawan Arif Hartanto
"Kebijakan moneter dengan kerangka kerja penargetan inflasi adalah sebuah kerangka baru dalam kebijakan moneter yang dewasa ini telah umum digunakan di berbagai negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Kerangka ini pertama kali diterapkan di Selandia Baru pada tahun 1990 dan semakin lama semakin banyak dianut oleh berbagai negara seiring dengan terjadinya perubahan pada pendekatan yang digunakan dalam kebijakan moneter, dari pendekatan kuantitas ke pendekatan harga, yang semakin mengemuka. Perubahan strategi kebijakan moneter dari kerangka kerja penargetan uang beredar menuju penargetan inflasi didasari suatu temuan bahwa semakin lama semakin sulit ditemukan hubungan yang stabil antara uang dengan pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam jangka panjang. Di sisi yang lain, perubahan juga terjadi pada sistem nilai tukar yang digunakan. Kecenderungan yang terjadi adalah perubahan sistem nilai tukar tetap menjadi sistem nilai tukar mengambang bebas. Perubahan ini terjadi untuk memenuhi tuntutan kebutuhan dari semakin meningkatnya derajat keterbukaan ekonomi dan keuangan di hampir semua negara. Derajat keterbukaan ekonomi dan keuangan serta sistem nilai tukar yang mengambang bebas ini akan meningkatkan pengaruh eksternal, yang muncul dari perubahan yang terjadi pada nilai tukar, terhadap inflasi domestik. Seperti yang dijelakan oleh Preposisi Taylor (2000) bahwa terdapat hubungan yang erat dan saling mempengaruhi antara Inflation Targeting Framework (ITF) dengan Exchange Rate Pass-through (ERP). Taylor menyatakan bahwa penerapan ITF akan menurunkan derajat ERP, derajat ERP yang rendah pada gilirannya akan menurunkan tekanan inflasi eksternal yang dapat membantu terjaganya inflasi domestik pada tingkat yang rendah dan stabil. Melalui penelitian ini penulis bermaksud untuk menganalisis dan membahas bagaimana dampak atau pengaruh penerapan ITF terhadap derajat exchange pass-through to domestic inflation dengan mengambil ruang lingkup pembahasan tiga negara ASEAN, yaitu Indonesia, Filipina, dan Thailand. Lebih jauh lagi, studi ini dimaksudkan untuk menguraikan pengaruh penerapan Inflation targeting Framework (ITF) terhadap besaran koefisien exchange rate pass-through jangka pendek dan jangka panjang untuk inflasi Consumer Price Index (CPI) dan inflasi Producer Price Index (PPI). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode persamaan simultan Two Stage Least Squares (2 SLS) dalam mengestimasi hubungan antara penerapan ITF dan exchange rate pass-through. Penulis melakukan estimasi 2 SLS dengan menggunakan dua indikator harga, yaitu inflasi Consumer Price Index (CPI) dan inflasi Price Producer Index (PPI). CPI merupakan proksi atas tingkat harga barang non-tradables. Dengan demikian, dampak depresiasi nilai tukar terhadap inflasi CPI menunjukkan efek langsung dari shock nilai tukar yang terjadi terhadap inflasi domestik. PPI digunakan sebagai proksi atas tingkat harga barang tradables sehingga pengaruh depresiasi nilai tukar terhadap inflasi PPI menunjukkan indirect effect atas yang shock yang terjadi pada nilai tukar terhadap inflasi domestik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
S26370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Development of non linear loading in the application of industry and distribution system as well as harmonic compensation becomes specific ettention....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Sediana Milasari D.
"Tesis ini membahas bagaimana penerapan Inflation Targeting mempengaruhi exchange rate pass-through di Indonesia pada periode 1997:Q4 sampai 2009:Q4 selama sistem nilai tukar mengambang. Penulis ingin mengetahui apakah penerapan Inflation Targeting di Indonesia dapat membantu menurunkan derajat pass-through dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Ordinary Least Squares. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Inflation Targeting terbukti dapat menurunkan derajat pass-through dalam jangka pendek maupun jangka panjang untuk PPI, namun belum terbukti untuk CPI.

This study examines how the adoption of inflation targeting influenced exchange rate pass-through in Indonesia on period 1997:Q4 until 2009:Q4 in the floating exchange rate. The author would like to know whether the adoption of inflation targeting in Indonesia could help reduce the degree of pass-through in the short term and the long term. The method of this study that used was Ordinary Least Squares. The result of this research indicated that the adoption of inflation targeting proved could reduce the degree of pass-through in the short term and the long term for PPI, but could not prove for CPI."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T 27616
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yiwansyah Mega
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun Sistem Elektrokardiograf (EKG) Pemantau Nirkabel menggunakan mikrokontroler dan komputer dengan menggunakan sistem daya rendah. Penelitian ini menghasilkan Prototipe perangkat keras dan lunak sistem EKG pemantau nirkabel dua elektroda dan satu elektroda penggerak kaki kanan dengan catu masukan tunggal +3V yang dinamakan SPEN-IT (Sistem Pemantau Elektrokardiograf Nirakabel dan Internet), yang cukup baik untuk mengakuisisi sinyal EKG pada manusia. Dari Data pengujian dengan membandingkan data dari alat komersial Cardiette dan Cardio Control milik PKM UI menunjukkan sinyal puncak R pada segmen QRS lebih tinggi sebesar masing-masing 5,1% dan 5,4%. Hal ini disebabkan oleh toleransi komponen yang digunakan ksususnya variabel resistor sebesar 5%. Sedangakan untuk karakteristik pewaktuan sinyal EKG, terdapat perbedaan maksimum sebesar 13% hal ini disebabkan karena penentuan batas dalam pembacaan yang dilakukan secara manual. Dari penggunaan filter digital seperti Moving average, Filter Notch 50 Hz dan Band Pass 2Hz~10Hz, Hanya filter moving average yang mengalami pelemahan signifikan sebesar 22,3%. Sistem juga berhasil dengan baik bekerja secara nirkabel dan dapat dipantau secara online melalui jaringan internet."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21194
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melani Dwinita
"Tesis ini bertujuan untuk mengukur efek / pengaruh penerapan inflation targeting pada sistem nilai tukar mengambang terhadap pass through nilai tukar pada inflasi menurut IHK umum, IHK tradable dan IHK nontradable, dan untuk membandingkan pass through nilai tukar pada inflasi menurut IHK tradable dan IHK nontradable di Indonesia. Untuk menganalisa efek/pengaruh penerapan inflation targeting pada sistem nilai tukar mengambang terhadap pass through nilai tukar pada inflasi menurut IHK, digunakan metode error correction model ECM.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dalam jangka pendek maupun jangka panjang, penerapan inflation targeting berhasil menurunkan pass through nilai tukar pada inflasi menurut IHK, baik pada IHK umum, IHK tradables, maupun IHK non-tradables. Dalam jangka pendek, setelah penerapan inflation targeting, besarnya pass through nilai tukar terhadap inflasi menurut IHK non-tradable lebih tinggi dibandingkan dengan pass through nilai tukar terhadap inflasi menurut IHK tradable. Hal tersebut mengindikasikan menurunnya efektivitas nilai tukar nominal sebagai peredam guncangan.
Selain itu, dari penelitian juga dapat disimpulkan bahwa meskipun penerapan inflation targeting berhasil menurunkan pengaruh inersia inflasi, namun pengaruh inersia inflasi pada ekspektasi masyarakat masih dominan. Dengan demikian, penerapan kebijakan inflation targeting belum sepenuhnya berhasil mengarahkan ekspektasi inflasi masyarakat berdasarkan target inflasi yang telah ditetapkan.

The aims of this thesis are to estimate the effect of the inflation targeting application in floating exchange rate system to the exchange rate pass through in inflation according to general CPI, tradable CPI, and non tradable CPI, and to compare the exchange rate pass through in inflation according to tradable CPI, and non tradable CPI in Indonesia. Error correction model ECM is used to analyze the effect of inflation targeting application in floating exchange rate system to the exchange rate pass through in inflation according to CPI.
The result of this research shows that in long run and short run, the inflation targeting application succed to reduce exchange rate pass through to inflation according to general CPI, tradable CPI, and non tradable CPI. In short run, after the inflation targeting application, the exchange rate pass through to inflation according to non tradable CPI is higher than the exchange rate pass through to inflation accoding to tradable CPI. This indicates the reduce of the effectiveness of nominal exchange rates as shock absorbers.
Besides that, from this research we can conclude that eventhough the inflation targeting application has succed to reduce the influence of inertia inflation, but the influence of inertia inflation to society rsquo s expectation is still dominant. It means that the inflation targeting application are not entirely succed to lead the society rsquo s inflation expectation according to the inflation target.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T47647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Mustika Oktiawati
"Erbium-dobed fiber amplifier atau EDFA menggunakan pump laser dengan panjang gelombang 980 nm atau 1480 nm untuk menguatkan sinyal pada rentang C-band (1530 nm - 1560 nm) dan L-band (1570 nm - 1610 nm). L-band memiliki efisiensi absorpsi dan emisi yang lebih rendah dibanding C-band sehingga penguatannya yang dihasilkan tidak rata dan tidak sama pada rentang panjang gelombang C-band dan L-band. Berdasarkan kondisi tersebut, dalam penelitian ini dilakukan pemodelan dan analisis untuk peningkatan dan pemerataan gain pada L-band dengan memanfaatkan ASE yang dihasilkan oleh C-band dalam konfigurasi double-pass. Proses penguatan dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama penguatan sinyal pada rentang panjang gelombang C dan L-band dilakukan secara bersamaan dengan EDFA yang dipompa dengan laser 980 nm dengan daya 60 mW. Sinyal C-band dan L-band yang telah dikuatkan kemudian di-split menggunakan WDM coupler. Sinyal pada rentang L-band selanjutnya dikuatkan kembali dengan EDFA yang dipompa dengan laser 1480 nm dan daya ASE C-band. Pada akhir penguatan tahap kedua digunakan fiber reflector sebagai bagian dari konfigurasi double-pass. Dengan skema pemanfaat daya ASE dari C-band tahap pertama dalam konfigurasi double-pass terbukti mampu menguatkan dan meratakan spectral gain L-band. Penguatan dengan konfigurasi double-pass tersebut juga mengurangi nilai noise figure L-band tersebut. Pemodelan dan analisis dikembangkan dengan program berbasis Matlab dan pengembangan perangkat lunak OASiX_. Dibuktikan bahwa pemodelan ini berhasil menggambarkan mekanisme pemerataan penguatan antara C-band dan L-band.

Erbium-Doped Fiber Amplifier or EDFA uses a pump laser with 980 nm or 1480 nm power to amplify the signal at the range of C-band (1530 nm ' 1560 nm) and L-band (1570 nm ' 1610 nm) wavelength. L-band has lower efficiency of absorption and emission than C-band where the unequal gain occur between C and L-band. Refer to the condition, in this research has been done a modeling and analytical of the equalizing and increasing of the L-band gain with ASE injection from C-band in a double-pass configuration. ,br> The amplifying process is done in two stages. First stage, amplifying of the signal of C and Lband at the same time with an EDFA pumped with 980 nm pump laser with 60 mW pump power. Amplified signal of C and L-band split with a WDM coupler and furthermore being amplified on the second stage. Signal of L-band is amplified with a 1480 nm main pump aser and additional pump power of ASE C-band. In the end of second stage amplifying process, a fiber reflector with a 90% spectral reflectivity is used as part of the double-pass configuration. The scheme of C-band ASE utilization on the first stage in double-pass configuration has been proven to equalizing and increasing the spectral gain of L-band. The amplifying process with double-pass configuration also has been reducing the noise figure of L-band. Analytical and modeling are widely improved with a program based on Matlab and improvement of OASiX? software. This modeling has succeed describing the mechanism of equalizing gaining between C and L-band."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51174
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pardan Syafrudin
"ABSTRAK
Harta bersama adalah harta yang diperoleh suami isteri selama menjalani kehidupan rumah tangga, yang keduanya sepakat apabila setelah bersatu melalui ikatan pemikahan bahwa harta yang dihasilkan oleh salah satu atau oleh keduanya menjadi harta bersama. Hal ini menunjukan bila terjadi perjanjian antara suami isteri sebelum menikah untuk tidak menyatukan hartanya, maka harta yang dihasilkan keduanya tidak menjadi harta bersama. Dengan demikian bila suami atau isteri meninggal, atau pun cerai, maka harta yang dimiliki oleh keduanya dapat dibagikan sesuai dengan sahamnya masing¬masing. Lain halnya bila kedua pasangan tersebut tidak melakukan perjanjian, maka harta yang diperoleh selama ikatan pemikahan dapat dibagi menjadi jenis harta bersama.
Dalam hukum Islam, jenis harta ini tidak terdapat dalam AI-Qur'an maupun Sunnah, begitupula dalam literatur fiqih Islam. Namun hukum Islam melegalkan keberadaan harta bersama selama berlaku dalam suatu masyarakat dan adanya kemaslahatan dalam pembagian harta tersebut. Berbeda dengan hukum positif, harta jenis ini telah diatur dan dijelaskan dalam Undang-¬undang Perkawinan, maupun Kompilasi Hukum Islam, yang menjadi sandaran hukum dalam urusan perkawinan yang berlaku di Indonesia. Dalam'penelitian ini, penulis mencoba mengkomparasikan keberadaan harta bersama menurut tinjauan hukum Islam dan hukum positif.

ABSTRACT
Community property is obtained by estae [is] spouse during experiencing domesticity, second of him agree if after coalescing to pass/through nuptials tying that estae yielded by one of [the] or by both becoming community property. This matter is happened agreement [among/between] spouse before marriage [in order] not to unite its estae, hence yielded estae both [do] not become community property. Thereby if/when wife or husband die, nor divorce, hence esrae had by both can be alloyed as according to its share each.. Other the things of if/When both the couple [do] not [do/conduct] agreement, hence obtained estae during divisible nuptials tying become community property type.
In Islam law, this estae type [do] not there are in Al-Qur'An and also of Sunnah, and in literature of fiqih Islam.. But punish legal Islam [of] existence of community property during going into effect in a[n society and existence of good in division of estae. Differ from positive law, estae this type of have been arranged and explained in [Code/Law] Marriage, and also Kompilasi Hukum Islam, becoming arm rest punish in marriage business going into effect in Indonesia. In this research, writer try omparability existence of community property according to evaluation punish Islam and positive law.
"
2007
T20518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet M.B
"Teknologi masa kini berkembang sangat pesat, transmisi telekomunikasi yang sebelumnya menggunakan analog kini beralih ke digital. Salah satu alasan, bahwa sistem digital lebih tahan terhadap gangguan derau karena threshold logika 0 dan 1 sangat kontras.
Modulasi PSK merupakan salah satu modulasi yang sering dipakai. Oleh karena itu, kebutuhan akan alat pelatihan untuk telekomunikasi khususnya modulator PSK dan pelatihan untuk bidang kendali (khususnya generator PWM) menjadi penting. Dalam tesis ini dilakukan rancang bangun perangkat untuk pelatihan mekonstruksi 8-PSK dan PWM untuk mudah dipahami.
Pada penelitian ini dirancang generator 8-PSK untuk memudahkan mempelajari modulasi QPSK, maupun BPSK. Pada perancangan diawali dengan perancangan sinus yang disintesis dari PWM, selanjutnya sinyal PWM difilter LPF, digeser fasanya, kemudian di switch menurut informasi yang dikirimkan. Untuk memudahkan pemrograman 8-PSK digunakan Mikrokontroler.
Pada tesis ini hal yang ingin dicapai adalah generator sinus dengan metode PWM dan generator 8-PSK didukung oleh hardware dan software. Hal penting yang dihasilkan dari penelitian ini adalah pembentukan pola pikir yang terstruktur, konstruktif, dan analisis untuk melakukan suatu rancang bangun hardware dan software, yang dimulai dari pemahaman literatur, ilustrasi, simulasi dan dilanjutkan dengan konstruksi.

Recent technology developed rapidly, telecommunication transmition using analog prior, now change to digital. One of reason, digital system has noise immune because threshold between 0 and 1 is very contrast.
Phase Shift Keying Modulation is one of modulation that common used, therefore requirement training moduls for telecommunication especially PSK modulator dan training in control field (especially PWM generator) become necessary. In this thesis are designed training device to construct 8-PSK and PWM in order easily understood.
In this research 8-PSK generator is made to facilitated studying QPSK and BPSK modulation. The design start by design sine from PWM, then filtering, shifting the phase and switching according the information. In order to facilitated 8-PSK programming is used microcontroller.
The aims of this research is sine generator (using pwm method) and 8-PSK modulator. The important thing resulted from this research are forming structured and constructured thinking to design hardware and software, which start from understanding literature, ilustrating, simulating and continued with constucting.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26702
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Pontas
"Dalam suatu masyarakat tradisional, khususnya petani, pengeringan padi hasil panen biasanya hanya mengandalkan panas dari sinar matahari. Pengeringan padi dengan cara seperti ini akan mengalami kendala yang cukup besar apabila pada saat panan terjadi musim hujan. Untuk mengatasi hal ini perlu dipikirkan sualu sumber panas altematif yang berfungsi menggantikan panas matahari.
Pemanfaatan penukar kalor (heat exchangeg) sebagai sumber panas, dengan memanaskan udara hingga 60-7O°C, merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengeringkan padi tersebut. Bentuk penukar kalor ini diusahakan sesederhana mungkin agar dapat dapat dibuat oleh kalangan luas, dengan bahan dengan konduktifitas yang tinggi, akan tetapi banyak terdapat di pasaran. Bentuk penukar kalor pelat paralel, aliran lintang (cross flow), satu lintas (single pass), kedua fluida tidak bercampur (unmixed) dengan bahan aluminium yang banyak terdapat dipasaran dapat dimanfaatkan sebagai sebagai sumber panas. Penambahan sirip-sirip (fin) pada kedua fluida akan menambah kemampuan penukar kalor dalam menambah laju perpindahan kalornya (q).
Untuk mengetahui karakteristik (unjuk kerja) penukar kalor ini, perlu diadakan pengujian untuk mengetahui parameter-parameter seperti laju aliran volume fluida, suhu masuk gas, suhu keluar gas, suhu masuk udara dan suhu keluar udara. Dalam pengujian fluida panas yang digunakan adalah gas hasil pembakaran batubara dan fluida dinginnya adalah udara. Pengujian dilakukan dengan mengubah jumlah batubara yang digunakan data-data pengujian ini diolah dan disajikan dalam bentuk tabel hasil perhitungan dan grafik-grafik hubungan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuddy Syaifudin
"ABSTRAK
Phase Locked Loop (PLL) merupakan suatu blok yang dapat berupa algoritma
maupun rangkaian elektronika, dengan fungsi sebagai pembentuk sinyal yang
sinkron dengan suatu sinyal referensi tertentu. Dalam skripsi ini, algoritma PLL
(digital) akan diaplikasikan untuk melakukan proses sinkronisasi terhadap suatu
sinyal tegangan tertentu yang berasal dari grid. Proses ini dilakukan dengan tujuan
akhir untuk melakukan sinkronisasi antara sinyal tegangan yang diproses dari
output suatu photovoltaic (PV) dengan sinyal tegangan dari grid yang
bersangkutan, untuk melakukan operasi paralel. Kemudian, PLL digital ini akan
dikembangkan dengan low pass filter untuk menghilangkan osilasi yang terdapat
pada output PLL tersebut. Dan akhirnya, all pass filter (APF) akan digunakan
bersama dengan PLL dan low pass filter yang telah dibuat sebelumnya untuk
semakin memperbaiki respon output yang dihasilkan. Kesemua hasil simulasi
yang diperoleh akan ditampilkan dalam bentuk grafik dalam skripsi ini untuk
melakukan perbandingan dan analisis. Kemudian, PLL yang telah disimulasikan
akan digunakan bersama algoritma current control untuk mensimulasikan aplikasi
mereka dalam mensuplai grid dengan faktor daya yang optimal.

Abstract
Phase Locked Loop (PLL) is a system that can be realized in an algorithm or
an electronic circuit, which is used to reconstruct a signal which is synchronized
to a reference signal. In this paper, a PLL algorithm (digital) will be applied to
synchronize a voltage signal with a certain grid voltage signal. The final purpose
of this synchronization process is to synchronize a voltage signal which is
processed from the output of a photovoltaic (PV) with that grid voltage signal to
perform a parallel operation. Then, this digital PLL will be developed with a low
pass filter to reduce the oscillation observed in the PLL output. Finally, an all pass
filter (APF) will be used together with the previous PLL and low pass filter to
improve the output response. All the simulation results will be shown to be
compared and analyzed. Then, the simulated PLL will be used together with
current control algorithm to simulate their application in supplying grid with
optimal power factor value."
2011
S1630
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>