Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Franciscus Ventus Nagoya
Abstrak :
Sebagian besar jaringan pipa bawah laut di Indonesia dipasang dengan menggunakan metode S-Lay, dengan menggunakan kapal tongkang yang dilengkapi dengan mooring spread, tensioner dan stinger. Selama pemasangan pipa bawah laut, beban statis terjadi dikarenakan bentuk konfigurasi pipa dari atas kapal sampai di dasar laut, dimana pipa akan mengalami tegangan aksial (axial tension) dan momen lentur (bending moment) di dua area kritis, yaitu overbend dan sagbend. Selain itu beban fatik juga terjadi pada saat pemasangan pipa bawah laut dikarenakan beban lingkungan (seperti arus dan gelombang). Cacat yang terjadi pada proses pengelasan akan mengalami pertumbuhan retak (crack growth) dikarenakan beban fatik. Analisa retak dengan pendekatan fracture mechanics atau yang lebih dikenal dengan Engineering Critical Assessment (ECA) dilakukan dengan mempertimbangkan beban fatik akibat variasi ketinggian gelombang signifikan (wave height significant) untuk 0.5m, 1.0m dan 1.8m. BS 7910 digunakan sebagai acuan dalam menentukan kriteria cacat yang diperbolehkan baik untuk cacat diluar dinding pipa (external flaw) dan cacat didalam dinding pipa (internal flaw), dimana kedalaman cacat disimulasikan dari kedalaman (a) 1mm – 3mm. Dari hasil analisa ditemukan bahwa panjang cacat (2c) yang diperbolehkan mengalami penurunan sebesar 12.7% - 25.0% dari ketinggian gelombang 0.5m ke 1.8m untuk cacat diluar dinding pipa, sementara untuk cacat didalam pipa ditemukan bahwa panjang cacat (2c) yang diperbolehkan mengalami penurunan sebesar 5.9% - 13.6% dari ketinggian gelombang 0.5m ke 1.8m. Hasil ini dapat menjadi dasar bagi kontraktor instalasi pipa bawah laut untuk melakukan sensitivitas beban fatik dalam optimisasi untuk menentukan cacat yang diperbolehkan berdasarkan aktual beban gelombang yang terjadi. ......Most of the subsea pipelines in Indonesia are installed using the S-Lay method with pipelay barges equipped with mooring spreads, tensioners, and stingers. During the installation of subsea pipelines, static loads occur due to the pipeline configuration from the firing line of the pipelay barge up to seabed. Where the pipe will experience with axial tension and bending moment in two critical areas, which are overbend and sagbend. In addition, fatigue loads also occur during the installation of subsea pipeline due to environmental loads (i.e., currents and waves). Defects that found after welding will growth due to this fatigue loads. Crack analysis with a fracture mechanics approach or known as Engineering Critical Assessment (ECA) is carried out by considering the fatigue load due to significant wave height variations for 0.5m, 1.0m, and 1.8m. BS 7910 is used as a standard reference in order to determine the allowable defects criteria for an external flaw and internal flaw, where the depth of the defect (a) is simulated from a depth of 1mm – 3mm. From the analysis found that the allowable defect length (2c) decreased by 12.7% - 25.0% from a significant wave height of 0.5m to 1.8m for an external flaw. While for an internal flaw, it is found that the allowable defect length (2c) decreased by 5.9% - 13.6% from a significant wave height of 0.5m to 1.8m. These results can be used as a basis for subsea pipeline installation contractors to perform fatigue load sensitivity to optimize the allowable defects based on the actual wave load that occurs at site.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Nursubchiana Indah Iskandar
Abstrak :
Studi perilaku pondasi rigid pada berthing dolphin dilakukan untuk memperoleh konfigurasi grup tiang paling efektif dan efisien sebagai tambatan untuk kapal CPO 30.000 DWT. Studi perilaku ini dilakukan dengan membuat permodelan pada struktur tiang dengan menggunakan Program SAP2000 (Structural Analysis Program). Permodelan dilakukan dengan memasukkan beberapa parameter, seperti pembebanan yang terjadi, baik lateral maupun gravitasi; dan modulus reaksi tanah horisontal (kh) dengan jenis tanah lempung, yang akan dianggap sebagai pegas, dimana akan berperilaku linier maupun non-linier. Kemudian permodelan divariasikan terhadap jumlah tiang dalam grup, sudut kemiringan tiang, dan arah kemiringan tiang dalam grup. Dari permodelan tersebut akan diperoleh besarnya deformasi tiang yang terjadi, bending moment dan gaya dalam aksial pada tiang. Kemudian akan dilakukan analisa dari hasil yang diperoleh untuk setiap variasi konfigurasi tiang tersebut.
Study of the behaviour of rigid foundation is performed for getting the most effective and efficient pile grup configuration as a berth for CPO ship 30.000 DWT. This study is performed by making some models of pile structure which those are using SAP2000 program. The models were presented by giving some parameters, such as the loading which occurred to them, both gravity and lateral; and modulus subgrade reaction (kh) of clay layers, which modeled by springs, both linier and non-linier are considered. Then the models are varied based on the number of piles, the angle of inclanation of piles, and the direction of inclination of piles. From each model will be get some results, such as pile deformation, bending moment, and axial force on pile. Then the results from all models will analyzed toward each variation.
2008
R.01.08.26 Isk s
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Nursubchiana Indah Iskandar
Abstrak :
Studi perilaku pondasi rigid pada berthing dolphin dilakukan untuk memperoleh konfigurasi grup tiang paling efektif dan efisien sebagai tambatan untuk kapal CPO 30.000 DWT. Studi perilaku ini dilakukan dengan membuat permodelan pada struktur tiang dengan menggunakan Program SAP2000 (Structural Analysis Program). Permodelan dilakukan dengan memasukkan beberapa parameter, seperti pembebanan yang terjadi, baik lateral maupun gravitasi; dan modulus reaksi tanah horisontal (kh) dengan jenis tanah lempung, yang akan dianggap sebagai pegas, dimana akan berperilaku linier maupun non-linier. Kemudian permodelan divariasikan terhadap jumlah tiang dalam grup, sudut kemiringan tiang, dan arah kemiringan tiang dalam grup. Dari permodelan tersebut akan diperoleh besarnya deformasi tiang yang terjadi, bending moment dan gaya dalam aksial pada tiang. Kemudian akan dilakukan analisa dari hasil yang diperoleh untuk setiap variasi konfigurasi tiang tersebut.
Study of the behaviour of rigid foundation is performed for getting the most effective and efficient pile grup configuration as a berth for CPO ship 30.000 DWT. This study is performed by making some models of pile structure which those are using SAP2000 program. The models were presented by giving some parameters, such as the loading which occurred to them, both gravity and lateral; and modulus subgrade reaction (kh) of clay layers, which modeled by springs, both linier and non-linier are considered. Then the models are varied based on the number of piles, the angle of inclanation of piles, and the direction of inclination of piles. From each model will be get some results, such as pile deformation, bending moment, and axial force on pile. Then the results from all models will analyzed toward each variation.
2008
S35305
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayudia Mutiara Fani
Abstrak :
Pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin bertambah tiap tahunnya, mengakibatkan kebutuhan akan rumah tinggal juga meningkat. Hal tersebut akan berdampak pada penggunaan material beton sebagai bahan utama dari dalam pembuatan komponen struktural maupun non struktural dari rumah bangunan. Dengan keterbatasan sumber daya alam sebagai bahan penyusun beton, maka diperlukan pemanfaatan limbah yang dapat digunakan sebagai bahan penyusun beton. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya didapatkan bahwa dengan penggunaan limbah cangkang kelapa sawit sebagai pengganti agregat kasar dalam campuran beton ringan mendapatkan hasil kuat tekan berkisar antara 20-23 MPa, nilai kuat tekan tersebut tergolong beton struktural. Beton ringan cangkang kelapa sawit tersebut dapat diaplikasikan pada komponen struktural yaitu pelat lantai, dimana pada sebuah bangunan yang mempunyai volume paling besar dibandingkan komponen lainnya yaitu pelat lantai. Penelitian ini menggunakan proporsi campuran beton pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tetapi tidak menggunakan bahan tambah untuk diaplikasikan pada pelat beton sebagai komponen struktural dalam rumah tinggal. Dengan ukuran sampel pelat yaitu 65x125x300 cm sebanyak 3 sampel. Hasil yang didapatkan berupa respon mekanik akibat lentur murni yang terjadi pada pelat beton ringan cangkang kelapa sawit. ......In accordance with the high demand of building and housing materials, the use of alternative materials from industrial waste is challenging nowadays in Indonesia. As the production of palm oil in Indonesia is large, the solid end from oil manufacturing process is also high. This by products is often called Oil Palm Shell (OPS). In this research, the solid OPS is used as coarse aggregate material to replace the natural ones. Previous research in laboratory shows that the structural requirements of concrete compressive strength is achieved, around 20-23 MPa. In this paper, study on larger element structure, such as slab is performed. To do so, a campaign of experiment was conducted on three samples of identical slab with 12 × 60 × 300 cm3 of size. Mechanical response due to bending that occurs in OPS lightweight concrete slab is presented. Investigation on the slab is emphasized on the pure bending area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T51719
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azmi Mulki
Abstrak :
Skripsi ini membahas perbandingan permodelan piled-raft 3D dalam tesis An Wang Three Dimensional Finite Element Analysis of Pile Groups and Piled-Rafts dengan model piled-raft 2D yang dibuat dengan SAP2000 10. Ini dilakukan dengan penyederhanakan model tiang dan tanah menjadi spring. Output SAP2000 10 berupa displacement maksimum, differential settlement, bending moment, dan distribusi beban dianalisis balik ke model An Wang. Hasil penelitian membuktikan model SAP2000 10 tidak mampu menandingi keakuratan model An Wang secara kuantitatif namun secara kualitatif memiliki sifat yang sama.
This essay discusses the comparison between piled-raft 3D modeling in An Wang's thesis 'Three Dimensional Finite Element Analysis of Pile Groups and Piled-Rafts' with piled-raft 2D modeling made with SAP2000 10. This is done by simplification the pile and soil into spring. SAP2000 10 output shows maximum displacement, differential settlement, bending moment, and load distribution which is analyzed back to the An Wang. Results of research prove SAP2000 10 model can't match the accuracy of the An Wang model quantitatively but its nature is same qualitatively.
2009
S50522
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Oksri Nelfia
Abstrak :
ABSTRAK
Analisa kekakuan dinding dibuat untuk menggambarkan perilaku mekanik struktur dinding penahan tanah akibat pembebanan tanah serta konstruksi di atasnya. Prilaku mekanik dinding dapat dibuat dengan melakukan permodelan pada struktur dinding. Permodelan yang dilakukan adalah 100 model yang terbagi atas jenis tanah (lempung dan pasir), bentuk struktur (Plane strain, Axisymmetry), kedalaman galian, penetrasi, dan variasi kekakuan dinding. Dengan melakukan simulasi pada permodelan struktur dinding, maka akan didapatkan suatu hasil yang dapat mengambarkan prilaku mekanik dari struktur dinding penahan tanah yaitu nilai deformasi lateral yang terjadi pada ujung atas dinding, bending momen pada dinding kantilever, tekanan efektif tanah serta vertical settlement pada permungkaan tanah di atas turap, dimana dilakukan analisa yang paling mendalam pada variasi kekakuan struktur dinding. Dengan struktur dinding yang semakin kaku maka kemampuan dinding penahan tanah akan semakin baik dalam menerima beban yang dapat dilihat pada displacement yang terjadi semakin kecil dan kapasitas bending momen yang semakin besar. Program elemen hingga yang digunakan untuk mensimulasikan penelitian adalah PLAXIS ver.8.
ABSTRACT
Analysis of walls' stiffness is conducted to explain mechanical behaviors of the sheet pile affected by surcharge load and construction load on the surface. Mechanical Behaviors of the walls' are constructed by modelling on walls structure the modelling is conducted by using 100 models, consisted of types of soil (clay and sand), forms of structures (Plane strain, Axisimmetry), excavation and penetration depth of walls variety of walls stiffness. Conducting a simulation on modelled walls' structure results in mechanical behaviors of sheet pile structure, which are lateral deformation value accured on the top of the walls, bending moment on cantilever walls, effective pressure of soil and vertical settlement on the surface above sheet pile, wheres the furthest analysis is on variety of walls' stiffness. The more rigid the sheet pile, the better the sheet pile on-load capacity witnessed by the decline of displacement and the incline of bending moment capacity. Finite element method used is plaxis ver. 8.
2007
S35761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tan, Kar Chun
Abstrak :
This book was written to facilitate column sizing and reinforcement design for structural engineers. It arranges the design data in a clearly structured manner, and provides quick and easy ways for engineers to compare the feasibility of multiple alternatives (various column sizes and reinforcement configurations). With the help of this book, engineers can rapidly produce outputs for architects, which the latter can incorporate into their architectural layout plans. These outputs can also benefit quantity surveyors, especially for costing purposes, and help avoid careless design errors.​;;
Singapore: Springer Nature, 2019
e20508344
eBooks  Universitas Indonesia Library