Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endah Sugih Hartini
"Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi merupakan media sosialisasi politik yang berkaitan erat dengan tingkat keterlibatan politik. Menurut Quentelier (2008), individu pada satu jenis organisasi memiliki tingkat keterlibatan politik yang berbeda dengan individu pada jenis organisasi lain. Dengan menggunakan metode kuantitatif, penelitian ini mencoba untuk mengadaptasi penelitian Quentelier tersebut pada mahasiswa Universitas Indonesia dengan latar organisasi berupa organisasi kemahasiswaan. Hasilnya, diperoleh data bahwa tingkat keterlibatan politik mahasiswa Universitas Indonesia di satu jenis organisasi kemahasiswaan berbeda dengan di jenis organisasi kemahasiswaan lain. Dari tujuh jenis organisasi kemahasiswaan di Universitas Indonesia, mahasiswa pada organisasi ekstra-kampus lah yang tingkat keterlibatan politiknya paling tinggi.

Most research finds that organizations are powerful political socialization agents engageging people in politics. However, Quentelier (2008) argued that each type of organization doesn?t have the same effect to engage people in politics. In this research, I try to investigate the difference of political engagement level in many type of student organizations in the University of Indonesia. My findings suggest that each type of student organization in the University of Indonesia have the different effect on their member?s political engagement. Extra-campus organization is the most powerful organization engaging students in politics."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
320.019 END p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Oryza Yanuaristi
"Data Kementrian Kesehatan (2012) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(2012) menunjukkan bahwa infeksi menular seksual dan angka kehamilan tidak diinginkan
terbesar dialami oleh golongan remaja dan dewasa muda. Hal ini merupakan dampak dari perilaku
seksual pranikah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku seksual mahasiswa Universitas Indonesia. Penelitian ini
menggunakan data sekunder Survei Perilaku Sehat Mahasiswa Universitas Indonesia Tahun 2010.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian
adalah mahasiswa yang mewakili 12 fakultas dengan rentang umur remaja akhir (18-24 tahun)
yang berjumlah 1819 responden. Proporsi perilaku seksual berisiko tinggi pranikah adalah 137
(7,5%). Hasil analisis menunjukkan bahwa umur mempengaruhi perilaku seksual mahasiswa, lakilaki
lebih beresiko (OR=2,39) dibanding perempuan, rumpun fakultas yang memiliki resiko paling
besar adalah Rumpun Ilmu Sosial dan Humaniora (OR=15,46), mahasiswa yang pernah
berpacaran memilki resiko lebih besar (OR=2,31) daripada mahasiswa yang belum pernah
berpacaran

Data from the Ministry of Health (2012) and the National Population and Family Planning (2012) showed that sexually transmitted infections and unwanted pregnancies most common in adolescents and young adults group. This is the impact of premarital sexual behavior. The purpose of this research is to reveal premarital sexual behavior and factors that influence the students at the University of Indonesia. This study uses secondary data survey of health behavior 2010. The type of this research is quantitative with cross sectional approach. The study population was all students who represent 12 faculties with a lifespan 'late teens' (18-24 years) which amounted to 1819 respondents. The proportion of high-risk sexual behavior before marriage is the 137 (7,5%). The analysis showed that age affects the sexual behavior of college students, men are more at risk (OR = 2.39) than women, clumps of faculty who have the greatest risk is Clumps Social Sciences and Humanities (OR = 15.46), a student who was dating have the greater risk (OR = 2.31) than students who have not been dating."
2014
S55939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Syafika Sarita Putri
"Mahasiswa baru Universitas Indonesia seringkali dihadapkan dengan berbagai tuntutan dan perubahan di lingkungan barunya sehingga berpotensi menimbulkan distres psikologis. Self-compassion merupakan sumber kekuatan yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa baru.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dan distres psikologis pada mahasiswa baru program sarjana Universitas Indonesia dan penelitian ini merupakan bagian dari payung penelitian distres psikologis, dengan desain penelitian korelasional. Partisipan penelitian terdiri dari 393 mahasiswa baru Universitas Indonesia berusia 18-24 tahun. Variabel distres psikologis diukur dengan menggunakan Self Report Questionnaire 20 (SRQ-20), sedangkan variabel self-compassion diukur dengan menggunakan Self-Compassion Scale Short Form (SCS-SF).
Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self-compassion dan distres psikologispada mahasiswa baru program sarjana Universitas Indonesia r(393) = -.391, p < 0,01, one-tailed. Hal ini menunjukkan ketika self-compassion tinggi, maka tingkat distres psikologis yang dialami individu rendah. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran individu untuk menggunakan pendekatan self-compassion ketika dirinya memiliki kecenderungan untuk mengalami distres psikologis.

First-year student of University of Indonesia faced with various demands and transformation in their new environment, so that they can potentially raises psychological distress. Self-compassion is a source of strength that can be used to overcome various problems faced by first-year student.
This research aims to determine the relationship between self-compassion and psychological distress in first-year undergraduate student of University of Indonesia and part of psychological distress research with correlational study design. The research participants consisted of 393 first-year undergraduate student of University of Indonesia aged 18-24 years. Psychological distress variables are measured using Self Report Questionnaire 20 (SRQ-20), while the self-compassion variable is measured using the Self-Compassion Scale Short Form (SCS-SF).
The results of statistical tests show that there is a significant negative relationship between self-compassion and psychological distress among first-year student of University of Indonesia r (393) = -.391, p <0.01, one-tailed, means that as self-compassion level increased, psychological distress may decreased. The results of this study are expected to increase individual awareness to use the self-compassion approach when they tend to experience psychological distress.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library