Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aulia Btari Diannisa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pelaporan keberlanjutan dilakukan pada PT KAI (Persero) melalui penjabaran proses pengelolaan prinsip-prinsip pelaporan serta proses pengidentifikasian pengungkapan standar dari laporan keberlanjutan. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa secara garis besar PT KAI (Persero) masih kesulitan dalam melaksanakan pengelolaan prinsip pelaporan yang sesuai dengan Pedoman GRI, serta masih tidak merata nya jumlah konten pengungkapan standar umum dengan pengungkapan standar khusus dalam laporan keberlanjutan walaupun telah menggunakan jasa konsultan eksternal. ......This study aims to analyze how sustainability reporting in PT KAI (Persero) by elaborating the company‟s way on managing the reporting principles and the identification process on standard disclosures. This study finds that, PT KAI (Persero) is still contrained in managing the reporting principle in accordance to GRI Guidelines and there is uneven content of general standard disclosure and specific standard disclosure despite the engagement with external consultant
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Sefiadanna
Abstrak :
Hubungan Masyarakat PT. Kereta Api DAOP I Jakarta merupakan unit yang dibentuk oleh pihak direksi PT. Kereta Api. Salah satu tugas yang diemban adalah membina dan menjaga hubungan dengan publiknya, termasuk media massa. Press Relations hares selalu terbina dan terjaga baik oleh humas, karena humas merupakan juru bicara atau corong dari instansi. Baik dan buruknya instansi sangat tergantung dari peran humas dalam instansi tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, tesis ini akan membahas mengenai bagaimana press relation yang dilakukan oleh humas PT. Kereta Api DAOP I, melalui kegiatan apa press relations itu dilakukan, kemudian bagaimana pelaksanaan press relations tersebut. Untuk penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian sebagai studi kasus, yaitu Humas PT. Kereta Api Daerah Operasi I Jakarta.

Dalam penelitian ini penulis mengacu pada pemikiran-pemikiran, pendapat-pendapat para ahli, definisi maupun konsep-konsep yang berkaitan dengan public relations, serta menggunakan acuan mengenai ketentuan-ketentuan apa yang dilakukan dalam membina hubungan antara humas dengan pubiknya, yaitu media massa (Press Relations).

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian Ini adalah studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalul wawancara mendalam, penelitian lapangan, penelitian kepustakaan, dimana data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder kemudian hasil yang diperoleh penulis deskrifsikan.

Terakhir dapat ditarik kesimpulan bahwa, Humas PT. Kereta Api DAOP I Jakarta telah mencoba berusaha dengan benar-benar menjalin hubungan yang baik dengan media massa melalui kegiatan-kegiatannya. Dimana tujuannya adalah agar hubungan yang telah terbina selama ini dapat terjaga, terlaksana dan dapat ditingkatkan, sehingga media massa selalu memberikan peniialan yang baik bagi Instansi., walaupun dalam kegiatan tersebut ada berbagai kendala dan hambatan yang dihadapi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7660
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Rezzki Putri Utami
Abstrak :
Penelitian ini mengenai proses penyusutan arsip di unit record center PT Kereta Api Indonesia (Persero). Tujuan dar. Hasil penelitian ini menunjukkan proses penyusutan arsip di unit record center PT Kereta Api Indonesia (Persero) berjalan sesuai dengan peraturan dan kebijakan organisasi. Namun, terdapat sedikit hambatan yang terjadi saat pelaksanaan proses penyusutan untuk arsip yang retensinya diatas 10 tahun dan tidak memiliki JRA, yaitu keterlambatan proses persetujuan oleh lembaga kearsipan (ANRI) dikarenakan tidak dapat dilakukannya verifikasi arsip secara fisik akibat kebijakan pemerintah mengenai pembatasan jadwal kerja saat kondisi pandemi. Oleh karena itu, pimpinan organisasi dan pemerintah dalam hal ini ANRI sebagai regulator perlu membuat starategi dan metode kerja agar persetujuan dapat diberikan lebih cepat. Salah satunya dengan melakukan pembatasan pegawai untuk pengecekan arsip secara fisik guna mematuhi protokol kesehatan yang ada. Untuk arsip yang tidak memiliki JRA agar pihak PT Kereta Api Indonesia (Persero) dapat memenuhi standarisasi sesuai dengan instrumen penyusutan yaitu JRA. ......This research is about the archive retention process in the record center unit of PT Kereta Api Indonesia (Persero). The purpose of this study is to describe the archive retention process carried out by the record center unit of PT Kereta Api Indonesia (Persero) in accordance with standard work procedures involving related parties, namely creators, record center managers, and central leaders. This research uses a qualitative approach with a case study method with 5 respondents who fall into the category of people involved in archive retention. The results of this study indicate that the archive retention process in the record center unit of PT Kereta Api Indonesia (Persero) is running in accordance with organizational regulations and policies. However, there were a few obstacles that occurred during the retention process for archives whose retention was more than 10 years and did not have a JRA, which is the delay in the approval process by the archival institution (ANRI) because of not being able to verify the archives physically, due to government policies regarding limiting work schedules while pandemic conditions. Therefore, organizational and government leaders, in this case ANRI as a regulator, need to develop strategies and work methods so that approval can be given more quickly such as pointing an employee in order to physically verify archives with health protocols. For archives that do not have a JRA so that PT Kereta Api Indonesia (Persero) should meet the standardization according to the retention instrument, namely the JRA.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Dahris S.
Abstrak :
Transformasi organisasi dilakukan oleh Perumka dalam rangka restrukturisasi dan peralihan status sebagai BUMN Persero dengan nama P.T. Kereta Api (Persero) pada tahun 1998. Perubahan organisasional ini antara lain dilakukan dengan maksud untuk mengantisipasi kebutuhan angkatan kereta api yang diperkirakankan melonjak tajam dalam 25 tahun ke depan, karena moda angkutan darat lain mencapai titik jenuh, khususnya untuk pulau Jawa. Penelitian ini merupakan penelitian tentang diagnosis kultur organisasi dalam kaitannya dengan transformasi organisasi yang berjalan di P.T. Kereta Api (Persero), dengan mengambil pendekatan kuantitatif yang disarankan oleh Cameron dan Quinn (1999). Diagnosis kultur adalah termasuk langkah pertama dalam melakukan perubahan kultur organisasi, sebelum memasuki tahap interpretasi dan implementasi. Tujuan diagnosis kultur adalah untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang berharga bagi perusahaan, sesuai dengan tujuan dan strategi organisasi sebagaimana yang dimaksud dalam visi dan misi perusahaan. Penelitian ini mengambil lokasi penelitian pada Kantor Pusat P.T. Kereta Api (Persero). Penelitian dilakukan dengan menggabungkan dua instrumen penelitian, yang disebut Organizational Culture Assessment Instrumen (OCAI) dan Management Skill Assessment Instrumen (MSAI). Instrumen OCAI terutama dimaksudkan untuk mengukur dan mendapatkan profil kultur organisasi secara umum, kekuatan kultur yang dominan, kesesuaian tipe kultur dengan kelompok industri, dan kultur yang diharapkan (preferred) di masa mendatang. Instrumen MSAI digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan manajerial sesuai dengan pembagian tipe kultur organisasi; sehingga dapat dibandingkan dengan tipe kultur organisasi dan menemukan kesenjangan yang terjadi antara kemampuan-kemampuan manajerial yang menonjol dengan tipe kultur organisasi. Hasil peneliban menunjukkan bahwa Kultur organisasi KP ini saat relatif seimbang pada setiap tipe, dimana tipe kultur yang memiliki skor tertinggi adalah Hirarki (33,50) dan Klan (28,50), Tipe kultur yang demikian merupakan kultur yang ditemukan pada organisasi-organisasi yang berbentuk badan pemerintahan (public administration). Analisis terhadap kultur organisasi yang diharapkan (proffered) menunjukkan bahwa kultur yang diharapkan adalah kultur yang seimbang pada keempat kuadran. Perbandingan antara kultur saat ini dengan kultur yang diharapkan (preffered) menunjukkan bahwa tipe kultur yang perlu ditingkatkan adalah kultur adhokrasi (4.77) dan kultur hirarki berkurang (-6.58). Dari analisis terhadap enam dimensi kultur organisasi di atas diketahui bahwa dimensi karakteristik umum organisasi diharapkan agar mengarah kepada kultur adhokrasi (1.43), dengan mengurangi kultur hirarki (-1.42). Pada dimensi perekat organisasi, diharapkan bahwa kultur adhokrasi juga mengalami peningkatan (1.40), bersamaan dengan dikuranginya kultur hirarki (2.4). Pada dimensi titik berat strategis responden mengharapkan agar kultur market (1.36) dan kultur adhokrasi (1.21) ditingkatkan, sementara kultur hirarki dikurangi (-3.01). Berdasarkan analisa terhadap skor MSAI yang diisi oleh Kasi (self-rating) dengan skor yang diisi oleh rekan (alasan/bawahan) dlketahui bahwa kesenjangan atau selisih skor yang lebih besar dari 1.00 terjadi pada variabel market 3 (1.26) dan klan l (1.04). Kesenjangan yang memiliki nilai mendekati nilai batas 1.00 terdapat pada variabel klan3 (0.98) dan hirarki3 (0.94). Kapabilitas manajerial yang dianggap signifikan untuk dilakukan perbaikan pada organisasi KP adalah kemampuan mengelola tim (klan 1) dan kemampuan mengelola pelayanan konsumen (market3). Di samping itu, diperlukan pula perhatian khusus pada kemampuan mengelola pengembangan-diri karyawan (kian3) dan kemampuan mengelola koordinasi (hirarld3}. Analisis terhadap item-item pertanyaan, menemukan bahwa variabel Market3 merupakan item pertanyaan yang paling banyak mengalami kesejangan nilai; yaitu terjadi pada 5 (lima) item, masing-masing item 33, 54, 41, 32, dan 55. Selain itu, tiga item dari variabel Market3 menempati uraian lima besar, dengan selisih skor rata-rata 1.67 (item 33); 1.30 (item 54); dan 1.20 (item 41). Variabel Market3 adalah variabel yang menyatakan kemampuan manajerial dalam mengelola pelayanan konsumen (customer service). Dengan menonjolnya variabel Market3 dalam pengukuran, maka kemampuan manajerial organisasi KP dalam mengelola pelayanan konsumen merupakan kemampuan yang paling krusial untuk mendapat peningkatan. Variabel berikutnya yang terlihat perlu mendapat peningkatan adalah variabel Klan 1 dan Klan3. Analisis terhadap rating yang diberikan oleh responden menunjukkan bahwa kesenjangan nilai yang lebih besar atau lama dengan 1.00 terjadi pada variabel Adhokrasi2 (1.07), Adhokrasi3 (1.00) dan Hirarki1 (1.00). Sedangkan nilai yang menunjukkan kesenjangan hampir mendekati ambang batas 1.00 adalah variabel Klan3 (0.90) dan Hirarki3 (0.90). Untuk mendukung pengembangan organisasi, dapat dilakukan upaya-upaya khusus meningkatkan kapabilitas manajerial dan menutup kesenjangan kemampuan manajerial pada item-item khusus yang diidentifikasi pada instrumen MSA1, maupun dalam konsteks umum sebagaimana diidentifikasi pada instrumen OCAI. Untuk mendukung proses transformasi organisasi P.T. Kereta Api (Persero) menjadi perusahaan publik yang efisien dan inovatif dapat dilakukan upaya mengembangkan suatu manajemen kultur secara sengaja dan terencana (conscious- management of culture) intuk membentuk kultur organisasi yang sesuai dengan orientasi, tujuan dan strategi organisasi dalam rangka mewujudkan visi dan misinya di bidang transportasi. Kelemahan penelitian ini adalah keterbatasan ruang lingkup dikarenakan hanya mengambil cakupan pada organisasi Kantor Pusat, yang meskipun memiliki peran dan fungsi sangat penting, namun belum menggambarkan kultur organisasi P.T Kereta Api secara keseluruhan karena cakupan organisasi yang sesungguhnya meliputi geografis Jawa (9 Daerah Operasi) dan Sumatera (3 divisi regional).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T7691
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Satrio Faishal
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai kewenangan pelaksana tugas Direksi anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia Persero yaitu PT Kereta Api Logistik, yang mana penunjukkannya berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang tercantum dalam Risalah Sirkuler. Risalah Sirkuler tersebut kemudian dinyatakan ke dalam akta notaris oleh Direksi PT Kereta Api Logistik walaupun dalam Risalah Sirkuler tidak terdapat pemberian kuasa dari Rapat Umum Pemegang Saham kepada Direksi PT Kereta Api Logistik untuk menyatakan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ke dalam akta notaris. Metode penulisan dalam tesis ini berbentuk yuridis normatif sehingga didasarkan pada sumber kepustakaan dan dilakukan dengan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Kewenangan pelaksana tugas Direksi PT Kereta Api Logistik sama dengan kewenangan jabatan Direksi yang ditempatinya sesuai dengan anggaran dasar PT Kereta Api Logistik. Tidak adanya pemberian kuasa dari Rapat Umum Pemegang Saham, maka akta notaris yang dibuat menjadi cacat hukum dan terdegradasi menjadi akta dibawah tangan. Konsekuensi hukum ini tidak menyebabkan batalnya penunjukkan pelaksana tugas anggota Direksi PT Kereta Api Logistik, karena pelaksana tugas anggota Direksi PT Kereta Api Logistik ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan mempunyai kewenangan yang sama dengan kewenangan jabatan Direksi yang ditempatinya, hal ini sesuai dengan anggaran dasar PT Kereta Api Logistik.
This thesis discusses the authority of the acting official of the Board of Directors of the subsidiary of PT Kereta Api Indonesia Persero , PT Kereta Api Logistik, whose appointment is based on the decree of the General Meeting of Shareholders stated in the Circular Resolution. The Circular Resolution is subsequently stated in notarial deed by one of the Board of Directors of PT Kereta Api Logistik although there is no authorization from the General Meeting of Shareholders to the Board of Directors of PT Kereta Api Logistik to declare the decree of the General Meeting of Shareholders into notarial deed. The method of writing in this thesis is in the form of normative juridical so that it is based on bibliography source and conducted by interview with related parties. The authority of the acting official of the Board of Directors of PT Kereta Api Logistik has the same authority with the authority of the Board of Directors in accordance with the Articles of Association of PT Kereta Api Logistik. In the absence of authorization from the General Meeting of Shareholders, the notarial deeds are made legally defective and degraded into a deed under the hand. This legal consequence does not result in the cancellation of the acting official of the Board of Directors of PT Kereta Api Logistik, as the acting official of the Board of Directors of PT Kereta Api Logistik is appointed by the General Meeting of Shareholders and has the same authority with the authority of the Board of Directors of PT Kereta Api Logistik, this is based on the Articles of Association of PT Kereta Api Logistik.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Boyke B. A.
Abstrak :
PT. Kereta Api (Persero) adalah suatu Perusahaan Persero jasa transportasi yang mengatur sistem transportasi Kereta api di Indon!~sja, dimana perusahaan ini merupakan sarana dan prasarana penting dalam mengatasi sebagian sistem transportasi di negara kits. Saat ini sistem angkutan Kereta Api merupakan saran angkutan massa yang dianggap paling cepat dan murah serta dapat melayani pergerakan orang 1 penumpang dalam jumlah cukup besar tanpa mengalami suatu hambatan 1 kemacetan dalam perjalanannya. Penulisan ini dilakukan untuk membahas bagaimana PT. Kereta Api Indonesia mengatasi anus penumpang untuk jalur jurusan Jakarta - Bandung. Perkembangan kota Bandung mempunyai dampak yang sangat berpengaruh sekali pada sistem transportasi antara Jakarta - Bandung. Dimana untuk kegiatan bisnis,pendidikan, rekreasi dan fain-Iain pada kondisi saat ini jika menggunakan mobil pribadi dan kendaraan umum, sudah sering mengalami kemacetan pada ruas jalan yang dilalui. Pandangan masyarakat umum terhadap PT. Kereta Api, dalam melayani arus Penumpang Jakarta - Bandung selalu kurang puas . Dimana masyarakat selalu berpandangan bahwa masih banyak talon - talon penumpang yang tidak kebagian ticket atau nomor tempat duduk, atau sering juga akibat terlambatnya jadwal pemberangkatan. Tetapi walaupun masih begitu pelayanannya, masih banyak yang mernilih moda angkutan kereta api sebagai saran angkutan umum yang saat ini tergolong paling ekonoinis. Dalam hal ini, PenuIis akan men evaluasi an membahas Pelayanan PT Kereta Api Indonesia dengan data-data survey dan teori-teori yang ada sehingga pelayanan dapat maximal memenuhi apa yang diinginkan dari calon penumpang.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S35609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library