Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Frans Gana
Abstrak :
Bisnis diharapkan mencapai kinerjanya yang terbaik melalui koordinasi mekanisme pasar dan hierarki. Melalui jaringan, fleksibilitas dan sinergis bisnis dapat diraih. Optimalisasi bisnis melalui keinginan tereduksinya biaya transaksi turut menentukan jaringan bisnis yang dibangun.

Permasalahan penelitian adalah Bagaimana Jaringan Bisnis Cina Perantuan di Kotamadya Kupang, apakah faktor-faktor penentunya dan seberapa jauh pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap Jaringan Bisnis Cina Perantauan di Kotamadya Kupang. Guna menjawab permasalahan tersebut data yang relevan dikumpulkan dengan menggunakan teknik angket, wawancara, berpedoman pada daftar pertanyaan terstruktur dan wawancara mendalam terhadap informan kunci. Selain itu dilakukan pengumpulan data melalui studi dokumentasi dan kepustakaan, serta observasi lapangan.

Hasil analisis parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat yang terbentang dari hubungan yang paling kuat sampai hubungan terlemah sebagai berikut : Biaya-biaya transaksi, Kehandalan, Konektifitas, Intensitas, Nilai-nilai sentral yang dianut dan Densitas.

Terpenting dari penelitian ini bahwa kepercayaan, kejujuran yang diwujudkan dalam bentuk kurang urgennya kontrak eksplisit (explicit contractual) menjadi basis jaringan bisnis Cina Perantauan di Kotamadya Kupang karena sudah saling kenal mengenal adanya ikatan-ikatan kekeluargaan, saling berkomunikasi, saling membantu dan adanya biaya transkasi yang tereduksi. Namun demikian dalam praktek Bisnis Cina Perantuan di Kotamadya Kupang masih dijumpai perilaku curang di antara mereka yang diwujudkan dalam bentuk pengembalian bantuan modal/pinjaman tidak tepat waktu dan jumlah hutang yang dikembalikan tidak sesuai dengan kesepakatan semula, barang yang dipesan lebih rendah kualitasnya. Sehingga timbul konflik yang diredam dengan cara anggota yang berlaku curang tersebut didepak ke luar dari jaringan yang berupa tidak mempunyai akses terhadap informasi, dan dianggap mati sebagai sanksi sosial yang cukup berat.

Dengan demikian membangun kinerja sukses bisnis pada umumnya penentu kebijakan dapat belajar dari sukses Cina Perantauan yang bertumpu pada jaringan bisnis. Di dalam membentuk jaringan bisnis, nilai-nilai sentral perlu direkayasa sedemikian rupa guna menghindari perilaku curang yang berimplikasi meningkatnya biaya transaksi. Cara yang ditempuh yakni menempatkan mekanisme eksplisit dan implisit kontraktual secara proporsional.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Many publications report the presence of synaptidae on seagrass beds throughout Indonesia. The morphology among species and populations vary greatly, therefore spicules identification is necessary to ensure the species....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Silva, Lambert B.C. Da
Abstrak :
Tanah merupakan titik awal dan titik akhir kehidupan manusia khususnya dan kehidupan di dunia ini pada umumnya. Tanah merupakan titik awal dan titik akhir karena tanah di dalam kehidupan manusia mempunyai arti yang sangat penting, sebagian besar dari kehidupannya bergantung pada tanah. Tanah dapat dinilai sebagai suatu harta yang _mempunyai sifat "permanent" sebagai modal kehidupan di masa mendatang, Tanah juga merupakan tempat pemukiman bagi manusia dan juga sebagai sumber mencari nafkah melalui usaha pertanian dan perkebunan dan lain sebagainya. Secara konstitusional Undang-Undang Dasar 1945 dalam Pasal 33 ayat (3) memberikan landasan hukum bahwa bumi, air dan ruang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dari ketentuan dasar ini dapat diketahui bahwa kemakmuran rakyatlah yang menjadi tujuan utama dalam pemanfaatan fungsi bumi, air dan ruang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Negara Republik Indonesia adalah merupakan suatu organisasi kekuasaan dari seluruh rakyat Indonesia yang dibentuknya guna mengurus serta menyelesaikan semua kepentingan dari seluruh rakyat Indonesia. Atas dasar inilah kemudian seluruh rakyat kembali melimpahkan wewenang yang dimilikinya kepada negara selaku Badan Hukum Penguasa untuk berwenang sepenuhnya menguasai, mengatur, mengurus serta menyelesaikan semua persoalan yang berhubungan dengan kehidupan bernegara termasuk pengelolaan fungsi bumi, air, ruang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Propinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya, dan Kabupaten Daerah Tingkat II Kupang khususnya, merupakan sebagian kecil dari wilayah Republik Indonesia, memiliki berbagai macam masalah yang menyangkut tanah, agraria, pertanian, sosial budaya, ekonomi, dan lain sebagainya yang memerlukan perhatian secara serius baik oleh Pemerintah maupun masyarakatnya jika ingin mencapai kehidupan yang lebih baik, mengingat bahwa sebagian besar masyarakatnya masih hidup dibawah garis kemiskinan. Di samping itu sebagian besar penduduk. Kabupaten Kupang sumber penghidupannya tergantung dari usaha tani sehingga masalah tanah dan masalah pertanian serta pembangunan fisik pada umumnya yang berkaitan dengan tanah perlu mendapat perhatian yang serius dari Pemerintah dalam menangani masalah pertanahan di dalam usaha meningkatkantaraf hidup masyarakat secara keseluruhan, khususnya dalam sektor pertanian yang sampai sekarang ini masih dilakukan utama secara berpindah-pindah.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1986
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karolus Ngambut
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan faktor lingkungan dan perilaku masyarakat tentang malaria di Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Dengan desain studi potong lintang, populasi peneli- tian adalah seluruh rumah tangga di Kecamatan Kupang Timur dengan metode simple random sampling dan diperoleh 185 rumah tangga yang di- jadikan sampel. Hasil penelitian menunjukkan prevalens malaria klinis adalah 108 (14,4%) pada satu tahun terakhir. Gambaran faktor lingkungan rumah penderita malaria yaitu dinding rumah terbuat dari bebak dan papan masing-masing 43,6% dan 7,9%. Selain itu, atap rumah terbuat dari alang- alang atau daun lontar (21,1%). Sementara letak rumah dekat dengan bred- ing places nyamuk anopheles, yaitu sawah dan lagoon sebanyak (84%). Gambaran perilaku masyarakat dalam mencegah menceggah malaria me- nunjukkan 5,7% masyarakat tidak melakukan apapun untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. Sebanyak 74,4% masyarakat kadang-kadang meng- gunakan kelambu. Dalam hal perilaku pencarian pengobatan, sebanyak 49% masyarakat menggunakan obat tradisional, membeli obat di warung terdekat dan ada yang tidak melakukan apapun. Selain itu, sebagian besar penderita mencari pertolongan kepada tenaga kesehatan setelah lebih dari empat hari mendapat gejala. Disimpulkan bahwa kondisi fisik rumah dan lingkungan sekitar rumah serta perilaku berisiko masyarakat merupakan faktor determinan penting terjadinya terjadi malaria di wilayah Kabupaten Kupang. Disarankan upaya preventif dengan perbaikan lingkungan rumah dan promotif untuk perubahan perilaku perlu di perhatikan secara serius.

The aims of this research was to identify the environment factors and the behavior factors related to the malaria in the. Using cross-sectional study design, the population was all households in the Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Used a simple random quota sampling method, the number of 185 households were as a respondents. The results showed the malaria prevalence was 108 (14.4%) in the past year. The environment a condition which were consists of the homes of people with malaria were made of bebak and boards 43.6% and 7.9% respectively. Besides that, the Roofs house were made of palm leaves (21.1%). The location of the res- pondent?s house was close to the breeding places which is rice fields and lagoon are 155 (84%). In terms of the community behavior in control mala- ria showed 5.7% of the community was not did anything to protect them- selves from mosquito bites and 74.4% occasional community used mos- quito nets have been distributed. Whereas in the case of treatment-seeking behavior shows 49% people used a traditional medicine, bought drugs at a nearby shop and there was not do anything. In addition, most of the mala- ria suferer looked after the health care after more than four days have symp- toms. We concluded that the physical and the environment factors as well as behavior is an important determinant factors of malaria in Kupang. Recommended preventive efforts with environmental improvements to the house and promotif for behavior change is important.
Bidang Kajian Kesehatan Lingkungan Pusat Studi Kesehatan Poltekkes Kementerian Kesehatan Kupang, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarnik
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyanti
Abstrak :
A cross-sectional study was conducted to investigate the problem of nutritional status and intestinal helminthiasis among underfive children in three selected refugee centers in Kupang District, East Nusa Tenggara and to identify possible relationship between intestinal helminthiasis and nutritional status. A number of 188 children 12-59 months of age were involved in this study. All three refugee centers showed that Ascaris lumbricoides was most common (29.0% in Naibonat, 28.8% in Noelbaki and 23.4% in Tuapukan), followed by hookworm (25.8% in Naibonat, 10.0% in Noelbaki and 3.9% in Tuapukan) and the least common was Trichuris trichiura (6.3% in Noelbaki, 3.2% in Noelbaki and 0% in Tuapukan). Based on the WHO?s criteria the intensity of intestinal helminthiasis in all three refugee centers were low. Nutritional status was characterized by high of prevalence of underweight, stunting and wasting in all three refugee centers. The prevalence of underweight was 28.6% in Tuapukan, 25.8% in Naibonat, and 18.8% in Noelbaki. The prevalence of stunting was 29.0% in Naibonat, 20% in Noelbaki and 23.4% in Tuapukan. While the prevalence of wasting was 8.8% in Noelbaki, 6.5% in Naibonat and 3.9% in Tuapukan. For anemia, 75% of children in Noelbaki, 71.4% in Tuapukan and 45.2% in Naibonat had haemoglobin level less than 11 g/dl. There was no significant association between the prevalence of Ascaris lumbricoides and nutritional status of children also between the intensity of Ascaris Iumbricoides and nutritional status.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
T9398
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Satyananda
Bali: Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, 2013
305.8 KEA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kresna Dwipa Setyanto
Abstrak :
Pembangunan infrastruktur dan pemukiman di daerah Kupang Barat yang maju membutuhkan pemahaman yang menyeluruh tentang struktur bawah permukaan tanah dan potensi keberadaan cavity (rongga) untuk menghindari erosi dan amblesan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi cavity di bawah permukaan tanah di daerah Kupang Barat. Penelitian ini akan dilakukan dengan metode Ground Penetrating Radar (GPR) untuk memberikan informasi struktur bawah permukaan tanah untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan pemukiman yang aman, dan mencegah amblesan tanah dan erosi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 12 lintasan dengan panjang bentangan 24-33 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat cavity pada kedalaman 0.62-2.5 meter di bawah permukaan tanah. Informasi tentang struktur bawah permukaan dan keberadaan cavity ini sangat penting untuk desain pondasi yang aman dan meminimalkan risiko erosi di daerah Kupang Barat. ......Infrastructure and residential development in the developed West Kupang area requires a thorough understanding of the subsurface structure of the land and the potential existence of cavities to avoid soil erosion and subsidence. This research aims to identify cavities below the ground surface in the West Kupang area. This research will be carried out using the Ground Penetrating Radar (GPR) method to provide information on subsurface structures to support safe infrastructure and residential development, and prevent land subsidence and erosion. The research was carried out using 12 tracks with a stretch length of 24-33 meters. The research results show that there is a cavity at a depth of 0.62-2.5 meters below the ground surface. Information about subsurface structures and the existence of cavities is very important for safe foundation design and minimizing the risk of erosion in the West Kupang area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrik Ataupah
Abstrak :
Studi ini bertujuan untuk mengetahui cara-cara peternak mengelola sapi supaya dapat mengatasi masalah-masalah kekurangan makanan ternak, terutama pada musim kemarau. Studi ini juga bertujuan untuk mengetahui keputusan-keputusan apakah yang biasa diambil peternak untuk mengatasi kekurangan makanan ternak, faktor-faktor apa yang mendorong peternak untuk mengambil keputusan, dan apakah akibat dari kegiatan-kegiatan peternak terhadap lingkungan. Peternak-peternak di lokasi penelitian ini bekerja dalam ekosistem sabana Timor yang ditentukan dan dipengaruhi oleh interaksi yang kompleks di antara : Musim hujan yang singkat dengan curah hujan yang tidak menentu, musim kemarau yang panjang, tanah liat yang muda:Q. mengalami erosi, tanah kapur yang poreus dan tanah karang berbatu-batu yang kering dalam musim kemarau, sungai-sungai musim yang tidak tetap debit airnya, pertumbuhan vegetasi yang tergantung pada keadaan cueca, dan pertambahan penduduk yang tidak memperdulikan daya dukung lingkungan dalam mencari nafkah. Pengelolaan ternak yang tidak dikaitkan dengan pengelolaan padang rumput, sedangkan padang rumput sabana diandalkan sebagai sumber makanan ternak, merupakan titik ancang dari proses kerusakan lingkungan yang didalangi peternak.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
T38089
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidia BR Karo
Abstrak :
Kejahatan perkosaan adalah satu bentuk kejahatan kekerasan yang sangat merugikan korban dan meresahkan masyarakat, apalagi beberapa tahun terakhir ini perkosaan meningkat terus di Indonesia tak terkecuali di Daerah Kotamadya Kupang. Hal seperti itu akan membahayakan perkembangan sosial perempuan, tentu rintangan bagi pembangunan. Oleh sebab itu kejahatan perkosaan harus dicegah. Salah satu upaya pencegahan adalah melalui ketentuan hukum pidana yang memperhatikan kepentingan pelaku, korban, masyarakat, dan negara. Namun hukum pidana yang berlaku sekarang masih kurang memperhatikan kepentingan korban perkosaan, karena itu perlu dibentuk kebijakan kriminal melalui hukum pidana yang bersifat integral. Membentuk kebijakan kriminal yang bersifat integral harus sesuai dengan budaya, hukum yang hidup dalam masyarakat, dan perkembangan hukum Internasional, sehingga perlu dilakukan penelitian. Penelitian ini penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif yakni untuk menggambarkan ketentuan perlindungan hukum terhadap korban perkosaan di Indonesia, implementasinya di Kotamadya Kupang dan kendala-kendala yang dihadapi dalam melakukan perlindungan hukum terhadap korban perkosaan di Kotamadya Kupang, serta mencari perspektif kebijakan hukum yang tepat dalam upaya perlindungan hukum korban perkosaan di Indonesia agar niiai keadilan terwujud dalam ketentuan hukum pidana. Perlindungan hukum terhadap korban perkosaan belum diatur secara layak dan wajar dalam hukum pidana sebagaimana nilai keadilan yang terkandung dalam Pancasila dan UUD' 1945. Pelaksanaan perlindungan hak-hak korban perkosaan sebagaimana ditentukan dalam hukum pidana belum semua diterapkan di Kotamadya Kupang. Faktor belum diterapkannya karena Undang-Undang, aparat penegak hukum, budaya masyarakat dan faktor sarana atau fasilitasnya. Berdasarkan keadaan itu hak-hak korban perkosaan yang harus diatur dan terintegrasi dalam kebijakan kriminal melalui hukum pidana Indonesia adalah hak mendapatkan restitusi dan atau kompensasi, bantuan hukum, psikolog, psikiater, ahli agama atau ahli lain yang mampu mengembalikan kepercayaan korban, mengembalikan nama baik korban, hak memperoleh informasi dan pelayanan yang layak dalam mengikuti perkembangan kasusnya, hak mendapat keamanan dalam melapor dan selama menjadi saksi.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>