Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saraswati Ramadhani Priyono
Abstrak :
Remdesivir antivirus berspektrum luas digunakan pada pengobatan covid-19. Struktur hidroksipropil-β-siklodekstrin seperti kerucut yang terpotong dapat meningkatkan kelarutan dan ambilan serapan seluler obat yang sukar larut dalam air. Penelitian ini bertujuan memperoleh kompleks inklusi RDV-HPβCD yang stabil baik secara fisika maupun kimia sehingga dapat meningkatkan pengambilan seluler dan tidak toksik terhadap sel Vero. Kompleks inklusi RDV-HPβCD disintesis dengan metode penguapan pelarut, kompleks yang terbentuk dikarakterisasi dengan serangkaian evaluasi. Kemudian dilakukan evaluasi pelepasan obat dan uji stabilitas. Selanjutnya, mikroskop fluoresensi digunakan untuk mengevaluasi serapan seluler dan uji 3-(4,5-dimetitiazol-2-il)-2,5-difeniltetrazolium bromida (MTT) digunakan dalam studi sitotoksisitas. Baik kompleks inklusi maupun remdesivir menunjukkan puncak serapan maksimum pada 246 nm. Kompleks inklusi memiliki ukuran partikel 1609 ± 189,96 nm dengan potensial zeta -20,13 ± 2,08 mV. Spektrum inframerah yang bergeser, puncak XRD yang luas, dan puncak termogram DSC yang luas pada 72,93 °C menunjukkan keberhasilan pembentukan kompleks inklusi RDV-HPβCD. Kompleks inklusi dan remdesivir memperlihatkan nilai %KV yang tidak lebih dari 2% menandakan bahwa sampel tetap stabil selama 24 jam pengamatan. Pengamatan ambilan serapan seluler kompleks inklusi RDV-HPβCD-FITC menunjukkan intensitas yang lebih baik di dalam sel Vero daripada remdesivir-FITC. Lebih lanjut, kompleks Inklusi menunjukkan viabilitas sel yang lebih tinggi daripada remdesivir murni pada konsentrasi tertentu. ......The broad-spectrum antiviral remdesivir is used in the treatment of COVID-19. The truncated cone-like structure of hydroxypropyl-β-cyclodextrin can increase the solubility and cellular uptake of poorly soluble drugs. This study aimed to obtain the RDV-HPβCD inclusion complex which is physically and chemically stable thus it can increase cellular uptake and not toxic to Vero cells. The RDV-HPβCD inclusion complex was synthesized by solvent evaporation method, the inclusion complex was characterized by some evaluations. The dissolution test and stability test were evaluated, fluorescence microscopy was used to locate cellular uptake and the 3-(4,5-dimetitiazole-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide (MTT) assay was used in the cytotoxicity study. Both the inclusion complex and remdesivir showed a maximum absorption peak at 246 nm. The inclusion complex had a particle size of 1609 ± 189.96 nm with a zeta potential of -20.13 ± 2.08 mV. The shifting spectrum, broad XRD peak, and broad DSC thermogram peak at 72.93 °C indicated the successful formation of the inclusion complex. The inclusion complex and remdesivir %CV values ​​not more than 2% indicated that the sample remained stable for 24 hours of observation. Cellular uptake of the RDV-HPβCD-FITC inclusion complex showed better intensity in Vero cells than pure remdesivir-FITC. Furthermore, the inclusion complex showed higher cell viability than pure remdesivir at certain concentrations.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Yunilawati
Abstrak :
Keberadaan mikroorganisme berbahaya penyebab kerusakan memerlukan upaya pengembangan bahan yang dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme seperti material antibakteri. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan material antibakteri yang merupakan sinergi antara minyak sereh dapur (MSD) dengan nano partikel kalsium oksida (NP CaO). MSD terlebih dahulu dienkapsulasi dengan β-siklodekstrin (β-CD) untuk mengurangi volatilitasnya agar pelepasan zat aktif nya terkendali. NP CaO disintesis dengan iradiasi gelombang mikro pada daya iradiasi 600 W, 700 W, 800 W dan 900 W. Kompleks inklusi β-CD−MSD dan NP CaO hasil sintesis kemudian diinkorporasikan pada matriks kitosan membentuk material antibakteri dilakukan karakterisasi. Proses inklusi berlangsung optimal pada rasio mol βCD: MSD 1:1 yang menghasilkan serbuk kompleks inklusi dengan entrapment efficiency sebesar 88,82% dan loading capacity 15,71%. Kompleks inklusi β-CD−MSD memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. aureus dan E. coli pada konsentrasi minimal 10 mg/mL dengan aktivitas antibakteri lebih besar terhadap E. coli. Profil pelepasan senyawa aktif dari kompleks inklusi β-CD−MSD menunjukkan bahwa kecepatan pelepasan dapat diturunkan hingga 80%. NP CaO hasil sintesis pada daya iradiasi 900 W selama 5 menit merupakan kristal berbentuk kubik dengan ukuran partikel 69 nm dan pada konsentrasi mulai 0,1% sudah memiliki aktivitas antibakteri dengan aktivitas lebih besar terhadap bakteri S. aureus. Penggabungan kedua agen antibakteri tersebut pada matriks kitosan menghasilkan material antibakteri dengan daya aktivitas antibakteri yang lebih baik dan dapat memperbaiki sifat mekanik dan barrier dari film material antibakteri. Aplikasi material antibakteri ini sebagai label antibakteri dapat mempertahankan kesegaran udang pada suhu ruang hingga 27 jam. ......The development of antibacterial materials is necessary due to the presence of damaging microorganisms that can prevent the growth of other materials. In this study, the antibacterial materials were made synergy between lemongrass oil (MSD) and calcium oxide (CaO) nanoparticles. Lemongrass oil was encapsulated with β-cyclodextrin (βCD) to reduce its volatility therefore the release of the active substance was controlled. CaO NP were synthesized by microwave irradiation at 600 W, 700 W, 800 W and 900 W. The inclusion complex of lemongrass oil and the NP CaO NP were then incorporated into the chitosan matrix to form antibacterial materials and characterized. The inclusion process was optimally at a mole ratio of βCD: MSD oil 1:1 which resulted in inclusion complex powder with entrapment efficiency of 88.82% and loading capacity of 15.71%. The β-CD−MSD inclusion complex had antibacterial activity against S. aureus and E. coli at a minimum concentration of 10 mg/mL with antibacterial activity against E. coli was greater. The release profile of the active compound from the β-CD−MSD inclusion complex indicated that the release rate could be decreased. The synthesized CaO NP at 900 W irradiation for 5 minutes were cubic crystals with a particle size of 69 nm and at concentrations from 0.1% already had antibacterial activity antibacterial activity against S. aureus bacteria was greater. The combination of the two antibacterial agents in the chitosan matrix resulted the antibacterial material with better antibacterial activity. In addition, CaO NP can also improve the mechanical and barrier properties of the antibacterial material film. The application of this antibacterial material as an antibacterial label can maintain the freshness of shrimp at room temperature for up to 27 hours.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library