Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Wahyu Dini Candra Susila
Abstrak :
Remaja merupakan suatu tahap perkembangan yang terjadi antara usia 11 sampai 20 tahun. Perubahan fisik, kognitif dan emosional dapat menimbulkan kondisi stres dan memicu kondisi unik pada remaja. Keadaaan emosional remaja yang belum stabil menyebabkan sembilan puluh tujuh persen penyalahgunaan NAPZA dilakukan oleh remaja. Penyalahgunaan NAPZA perlu untuk dihentikan karena efek yang merugikan bagi remaja, masyarakat disekitarnya. Dibutuhkan upaya untuk menekan dampak negatif penyalahgunan zat yang telah dilakukan oleh seseorang, salah satunya adalah rehabilitasi. setidaknya tujuh puluh persen penyalahguna NAPZA kembali menggunakan kembali. Kembalinya menggunakan NAPZA bagi mantan penyalahguna biasa disebut kekambuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mendalam tentang pengalaman kegagalan remaja dalam upaya menghadapi kekambuhan NAPZA pasca rehabilitasi, sehingga menyebabkan kembali direhabilitasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi deskriptif, jumlah partisipan sebanyak empat belas orang, tempat penelitian Yayasan Tahta Mulia Bhakti Nusantara Blitar. Hasil penelitian menemukan delapan belas kategori, dua sub tema dan empat tema yakni rehabilitasi tidak menjamin kesembuhan, dorongan dari dalam dan luar diri yang mendukung remaja kembali menyalahgunakan NAPZA, kesia-siaan upaya menghindari kekambuhan dan pelajaran peristiwa kegagalan yang melelahkan sebagai makna kekambuhan bagi remaja penyalahguna NAPZA. Penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk mendapatkan partisipan dari berbagai latar belakang untuk mendapatkan data yang lebih kaya. ......Adolescence is a developmental stage that occurs between the ages of 11 until 20 years. Physical, cognitive and emotional changes can create stressful conditions and trigger unique conditions in adolescents. The unstable emotional state of adolescents causes ninety-seven percent of drug abuse by adolescents. Drug abuse needs to be stopped because of its bad impacts on adolescents and the surrounding community. Efforts are needed to reduce the negative impact of substance abuse that has been done by a person, one of it is rehabilitation, at least seventy percent of drug abusers return to reuse. The return of using drugs by abusers is usually called relapse. The purpose of this study was to get an overview about in-depth picture of the failure experience of adolescents in an effort to deal with drug relapse after rehabilitation, causing re-rehabilitation. This study used a qualitative descriptive phenomenology approach, the number of participants was fourteen people, research place at Yayasan Tahta Mulia Bhakti Nusantara Blitar. The results of the study are eighteen categories, two sub-themes and four themes, namely rehabilitation does not guarantee healing, internal and external encouragement that supports adolescents from doing drugs abusing again, the futility of efforts to avoid relapse and learning of tiring failure events as a meaning of relapse for adolescent drugs abusers. Further researchs are recommended to get participants from various backgrounds to get richer data.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rose Handayani
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk memahami faktor internal dan faktor eksternal yang menyebabkan residen premature discharge dalam program rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN. Premature discharge adalah residen yang pulang dari rehabilitasi sebelum waktu yang ditentukan baik dengan melarikan diri atau diambil keluarga di tengah program. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan karakteristik penelitian deskriptif analisis. Data yang digunakan dalam penelitian terdiri atas data primer dan sekunder. Data primer didapatkan melalui wawancara kepada informan sebanyak 5 (lima) orang yang terdiri dari 2 (dua) residen, 1 (satu) komandan jaga, 1 (satu) perawat, dan 1 (satu) konselor. Sedangkan data sekunder didapatkan melalui penelusuran data-data di Balai Besar Rehabilitasi BNN seperti rekam medis, data kepegawaian, dan lain-lain. Teori yang dipergunakan meliputi teori tentang premature discharge/ discharge against medical advice, demografi, narkoba, sikap terhadap pengobatan, staf, dan struktur organisasi. Kejadian premature discharge secara teori dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Namun hasil penelitian di Balai Besar Rehabilitasi BNN menunjukkan faktor yang signifikan berpengaruh pada kejadian premature discharge dari sisi internal meliputi residen usia dewasa muda, residen yang tidak bekerja, pengguna ATS, residen yang memiliki keyakinan rendah selama menjalani rehabilitasi. Sedangkan dari faktor eksternal tidak memberikan dampak yang signifikan pada kejadian premature discharge residen di Balai Besar Rehabillitasi BNN. Pembagian kerja di Balai Besar Rehabilitasi BNN telah berjalan dengan baik, staf mampu menjadi role model yang baik, dan fasilitas bagi residen sudah mencukupi. Adanya temuan teori ini berguna bagi lembaga rehabilitasi dalam menentukan arah kebijakan layanan agar lebih menekankan keunikan residen dan memandang mereka secara holistik. Beberapa saran yang diberikan untuk mencegah munculnya premature disharge antara lain peningkatan kegiatan residen, optimalisasi sarana dan prasarana, peningkatan wawasan residen, peningkatan konseling individu bagi residen, serta peningkatan wawasan untuk staf.
This thesis aimed to understand the internal and external factors which cause premature discharge of residents in treatment programs of Rehabilitation Center of National Narcotics Board. Premature discharge is a process when resident don`t finish his/her moment of rehabilitation or in other way her/she finish before regular moment because of escape from facility or being terminated by her/his family. This research was conducted through qualitative approach with descriptive characteristics analysis. The data used in the research consisted of primary and secondary data. The primary data obtained through interviews to the informant as much as five (5) persons consisting of two (2) resident, 1 (one) guard commander, 1 (one) nurses, and 1 (one) counselor. While secondary data was taken by investigating and managing data from medical record, human resources, etc. Research was using theory about premature discharge/ discharge against medical advice, demography, substance abuse, attitude toward medical treatment, human research and organizational structure. The incidence of premature discharge theoretically influenced by two factors: internal factors and external factors. However, the results of research at Rehabilitation Center of National Narcotics Board showed significant factors affect the incidence of premature discharge from the internal side covers early adult resident, resident who does not work, ATS users, residents who have low confidence while undergoing rehabilitation. While external factors do not have a significant impact on the incidence of premature discharge resident in the Rehabilitation Center of National Narcotics Board. The division of labor in Rehabilitation Center of National Narcotics Board has gone well, the staff is able to be a good role model, and facilities for the resident to be sufficient. The findings of this theory is useful for rehabilitation institutions in determining the policy direction of the service in order to further emphasize the uniqueness of the resident and looking at them holistically Some recommendation will be given for next improvement such as an increase resident activities, optimize the facilities, increase resident insight, and educate the knowledge of staff.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrini Merlindha
Abstrak :
[Tesis ini membahas upaya Rehabilitasi Sosial dalam Penanganan Gelandangan dan Pengemis di Provinsi DKI Jakarta pada Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya (PSBI BD) 2 Cipayung, Jakarta Timur. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya rehabilitasi sosial di PSBI BD 2 Cipayung belum maksimal sehingga gelandangan dan pengemis di Provinsi DKI Jakarta cenderung kembali ke jalan setelah mendapatkan pembinaan dalam panti. Disarankan kepada pemerintah untuk memberikan pelayanan panti khsusus rehabilitasi sosial gelandangan dan pengemis, memberikan sanksi tegas bagi gelandangan dan pengemis yang kembali ke jalan dan meningkatkan SDM petugas panti dari segi kualitas maupun kuantitas. ......This thesis examines the social rehabilitation efforts in handling the homeless and beggars in Jakarta at Panti sosial Bina Insani (PSBI BD 2) Cipayung. Researcher conducting a qualitative descriptive on this study.The findings from this research show that social rehabilitation efforts in homeshelter is not maximized so that the homeless people and beggars in Jakarta tends to return to the street after getting coaching in this homeshalter. This research provide a recommendation to the government to provide a homeshalter which focused for homeless and beggars social rehabilitation, give strict punishment to the homeless and beggars who are back on the street and increases quality and quantity of human resources servant;This thesis examines the social rehabilitation efforts in handling the homeless and beggars in Jakarta at Panti sosial Bina Insani (PSBI BD 2) Cipayung. Researcher conducting a qualitative descriptive on this study.The findings from this research show that social rehabilitation efforts in homeshelter is not maximized so that the homeless people and beggars in Jakarta tends to return to the street after getting coaching in this homeshalter. This research provide a recommendation to the government to provide a homeshalter which focused for homeless and beggars social rehabilitation, give strict punishment to the homeless and beggars who are back on the street and increases quality and quantity of human resources servant., This thesis examines the social rehabilitation efforts in handling the homeless and beggars in Jakarta at Panti sosial Bina Insani (PSBI BD 2) Cipayung. Researcher conducting a qualitative descriptive on this study.The findings from this research show that social rehabilitation efforts in homeshelter is not maximized so that the homeless people and beggars in Jakarta tends to return to the street after getting coaching in this homeshalter. This research provide a recommendation to the government to provide a homeshalter which focused for homeless and beggars social rehabilitation, give strict punishment to the homeless and beggars who are back on the street and increases quality and quantity of human resources servant]
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Ferdiana
Abstrak :
[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Program kerjasama yang telah dilakukan antara BNN dan PT. Indomarco prismatama, Penerapan program pelatihan pada terapi vokasional pada Balai Besar Rehabilitasi BNN serta mengidentifikasi faktor-faktor peghambat dan pendukung yang mempengaruhi keberhasilan program community service terhadap residen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara secara mendalam kepada para responden yang merupakan Residen dan konselor dari Balai Besar Rehabilitasi BNN serta pihak dari PT. Indomarco Prismatama selaku mitra kerjasama. Hasil Evaluasi menunjukkan bahwa Program pelatihan Laundry dan magang sudah berjalan dengan baik dan memiliki dampak yang positif terhadap perkembangan Residen pada setiap tahapannya. Meski dalam pelaksanaan program kerjasma ini belum ada bagian khusus yang mengevaluasi program kerjasama yang sedang beerlangsung.
ABSTRACT
This research aims to evaluate cooperation programs that has been carried out between National Narcotics Board and PT .Indomarco Prismatama, the application of a training program on therapy vocational on the Center rehabilitation National Narcotics Board (BNN) and identify the factors a barrier and supporters that affects the success of the program community service to resident This research using qualitative approach with deeply interview with the respondents who is resident and counselors of the agency as well as the Center rehabilitation National Narcotics Board from PT.Indomarco prismatama as a joint venture partner. The evaluation results show that the community service programs already run well and have a positive impact on development of the prefect at all levels. Although the implementation of the program is still a special partnership program is underway to evaluate, This research aims to evaluate cooperation programs that has been carried out between National Narcotics Board and PT .Indomarco Prismatama, the application of a training program on therapy vocational on the Center rehabilitation National Narcotics Board (BNN) and identify the factors a barrier and supporters that affects the success of the program community service to resident This research using qualitative approach with deeply interview with the respondents who is resident and counselors of the agency as well as the Center rehabilitation National Narcotics Board from PT.Indomarco prismatama as a joint venture partner. The evaluation results show that the community service programs already run well and have a positive impact on development of the prefect at all levels. Although the implementation of the program is still a special partnership program is underway to evaluate]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shelley Laksman
Abstrak :
ABSTRAK
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian utama dan sering terjadi tanpa gejala-gejala sebelumnya, sehingga diperlukan upaya pencegahan dan penangan PJK lebih dini, antara lain dengan intervensi terhadap faktor risiko PJK. Salah satu faktor risiko PJK yang penting dan dapat dipengaruhi ialah keadaan lipoprotein darah.

Penelitian ini bertujuan mendapatkan data profil lipoprotein pada penderita PJK, mengetahui variabel lipoprotein yang merupakan petanda PJK terbaik dan di samping itu juga bertujuan mendapatkan data mengenai pengaruh rehabilitasi terhadap keadaan lipoprotein darah penderita PJK.

Penelitian dilakukan terhadap 27 orang penderita PJK yang ditangani di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita sebagai kelompok kasus, 25 orang normal bukan penderita PJK sebagai kelompok kontrol dan 24 orang penderita yang telah mengikuti program rehabilitasi di Klub Jantung Sehat dan di Klub Jantung Koroner selama 3 tahun atau lebih secara teratur sebagai kelompok Jantung Koroner selama 3 tahun atau lebih secara teratur sebagai kelompok rehabilitas. Jenis kelamin dan usia ketiga kelompok tersebut adalah sebanding. Terhadap ketiga kelompok ini dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total, trifliserida, kolesterol-HDL, kolesterol-LDL, dan apoB serum. Pemeriksaan kolesterol dan trigliserida dilakukan secara ez-zimatik, sedangkan untuk pemeriksaan apoB digunakan metode imunodifusi radial. Dilakukan pula untuk pemeriksaan apoB digunakan metode imunodifusi radial. Dilakukan pula penghitungan rasio kolesterol total/kolesterol-HDL dan kolesterol-LDL/kolesterol-HDL. Pemeriksaan dilakukan antara bulan Maret-Oktober 1987 di bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia & Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa kadar variabel-variabel yang bersifat aterogenik seperti kolesterol total, trigliserida, kolesterol-LDL, apob, rasio kolesterol total.kolesterol-HDL, diikuti oleh variabel kolesterol-HDL. Program rehabilitasi pada penderita PJK ternyata cenderung menyebabkan perubahan keadaan lipoprotein darah sehingga mendekati keadaan pada kelompok kontrol. Perubahan bermakna pada kelompok ini tampak sebagai penurunan kadar trigliserida, peningkatan nilai kolesterol-HDL, penurunan nilai rasio kolesterol total/kolesterol-HDL dan rasio kolesterol-LDL/kolesterol-HDL.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utari Dwi Pratiwi
Abstrak :
Upaya pelayanan rehabilitasi telah dilaksanakan BNN bersama dengan instansi terkait yang sebelumnya diatur di dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Sepanjang tahun 2021, telah dilakukan rehabilitasi terhadap 43.320 orang. Penelitian difokuskan pada Loka Rehabilitasi BNN Kalianda, sebagai penerima penghargaan Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori “Layanan Prima” Tahun 2021 dari Kemenpan RB. Loka Rehabilitasi BNN Kalianda juga ditunjuk sebagai salah satu unit kerja pelayanan berpredikat menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) oleh Kemenpan RB pada tanggal 20 Desember 2021. Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi klien secara fisik dan mental sebelum dan sesudah menjalani rehabilitas, menjelaskan dukungan yang diberikan keluarga, menganalisis persepsi gugat cerai terhadap peran suami sebagai kepala keluarga dan menganalisis adaptasi perlakuan yang paling efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa (1) Klien merasakan adanya perubahan dalam kondisi fisik dan mental selama menjalani rehabilitasi; (2) Dukungan keluarga memiliki dampak yang signifikan dalam proses rehabilitasi klien; (3) Ketahanan psikososial budaya keluarga memiliki peran penting dalam proses rehabilitasi klien; (4) Lamanya proses rehabilitasi rawat inap yang dijalani seorang kepala keluarga memberikan santunan kepada anggota keluarga lainnya. Tidak adanya dukungan keluarga besar berdampak pada ketahanan keluarga pada keluarga inti; (5) Program kegiatan keluarga seperti Family Support Group dan Family Dialog penting dalam proses pemulihan klien. ......Rehabilitation service efforts have been carried out by BNN together with related agencies previously regulated in Law Number 35 of 2009 concerning Narcotics. Throughout 2021, 43,320 people have been rehabilitated. The research focused on the BNN Kalianda Rehabilitation Workshop, as the recipient of the 2021 Public Service Provider Award for the "Excellent Service" Category from the RB Ministry. The BNN Kalianda Rehabilitation Workshop was also appointed as one of the service work units with the predicate towards a Free from Corruption Area (WBK) by the RB Ministry on December 20, 2021. The purpose of the study was to determine the client's physical and mental condition before and after undergoing rehabilitation, explain the support provided by the family, analyze the perception of divorce lawsuits on the husband's role as the head of the family and analyze the most effective and efficient treatment adaptation. This research uses qualitative research methods with a case study approach. The results of the study showed that (1) The client feels a change in physical and mental condition during rehabilitation; (2) Family support has a significant impact on the client's rehabilitation process; (3) Psychosocial resilience of family culture has an important role in the client's rehabilitation process; (4) The length of the inpatient rehabilitation process that a family head undergoes provides compensation to other family members. The absence of extended family support has an impact on family resilience in the nuclear family; (5) Family activity programs such as Family Support Group and Family Dialogue are important in the client's recovery process.
Jakarta: Sekolah Kajian dan Stratejik Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Mustikowati
Abstrak :
Para Pecandu, korban penyalahgunaan itu sebagai orang sakit dan sebagai koruan, yang perlu di sembahkan dengan memasukkan ke Pusat Rehabilitasi. Apabila masyarakat atau keluarga yang anaknya menjadi pecandu narkoba, agar wajib lapor, maka akan terungkap data riil jumlah penyalahguna, semakin banyak yang melapor dan disembuhkan, maka angka demand akan menurun dan apabila supply temp tinggi, maka harga akan jatuh. Jadi menekan peredaran gelap narkoba diperlukan upaya bersama dalam menekan demand dan supply dengan melalui pemberantasan. Berdasarkan pemilihan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian berupa analisis Efektivitas Program Rehabilitasi Sosial UPT T & R di tinjau dari reaksi peserta, untuk mengelahui kepuasan residen terhadap program Rehabilitasi Sosial, dengan barlandaskan teori Kirkpatrik dengan menggunakan ana!isis deskriptif berdasarkan data kuantitatif dari para responden. lnstrumen penelitian terdiri atas kuesioner kepuasaan residen terhadap program Rehabilitasi Sosial. Kuesioner berisi 24 item yang disebarluaskan kepada residen di UPT T & R selaku responden penelitian sebanyak 31 orang, basil penilaian responden terbadap. manfuat Pelaksanaan Therapeutic Community di UPT T & R menyatakan setuju dengan skor sebesar 48,4 % dan dapat menyelesaikan pogram Therapeutic Community dengan baik, responden menyatakan setuju sebesar 45,2%. ......Addicts are the victim of narcotic's abuses as a patient and also victim as well need to be healed through a Rehabilitation canter. When people or family member who is became the drug or narcotics addict being reported. it will be revealed the real data of its abuses. Much more victims being healed, the demand number will decrease and the higher supply can decline the price. So, to reduce the hidden narcotics circulation is need cf massive effort in the eradication of supply and demand as well. This research is focused on the the Effectiveness of social Rehabilitation Program in the Therapy and Rehabilitation Unit of the National Agency of Narcotics (BNN) that reviewed by the end user perspective. Its aims to understand deepen on the residency satisfactory level toward the Socia) rehabilitation Programs based on Kirkpatrik theory. The explanation of the residence opinion on the effectiveness Social Rehabilitation Program is using a descriptive analysis based on quantitative date gathered from the respondent.The findings shows that most respondents are agree with the benefit of Therapeutic Community program with 48,4 percent and those who able to complete well the Therapeutic Community program amount 45.2 percent.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T31964
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sukirman Rahim
Abstrak :
Saat ini sedang terjadi konflik perebutan sumberdaya di kawasan hutan Kabupaten Bone Bolango. Konflik berawal dari kebijakan pemerintah pusat mengeluarkan alokasi pemanfaatan sumberdaya mineral berupa Kontrak Karya (KK) Generasi II tahun 1971 kepada PT. Tropic Endeavour Indonesia (TEI). Kemudian di perbaharui Kontrak Karya Generasi VII tahun 1998 kepada PT Gorontalo Mineral. Pada saat itu kawasan hutan masih berstatus Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW). Mengingat fungsi hutan Taman Nasional adalah kawasan yang menjadi penyangga ekosistem hutan seperti flora dan fauna yang endemik serta sebagai penyerap karbon. Seharusnya KK atau ijin eksplorasi tidak dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh konflik terhadap kondisi bio-fisik lingkungan, kehidupan sosial, dan kebutuhan ekonomi masyarakat sekitar, peran oknum atau lembaga yang berperan dalam konflik tersebut, rumusan penyelesaian konflik antara masyarakat lokal dengan PT. Gorontalo Mineral pada kasus pemanfaatan ruang kawasan hutan produksi terbatas, resolusi yang baik sehingga dapat diterima oleh pemerintah, masyarakat dan perusahaan, pemanfaatan ruang dan strategi pemberdayaan masyarakat lokal yang sebaiknya dilakukan di kawasan hutan produksi terbatas untuk mengurangi atau meredam konflik. Metode penelitian adalah deskriptif-kualitatif pendekatan studi kasus melalui pengamatan lapangan, penelaahan dokumen, wawancara, dan diskusi kelompok. Analisis sesuai tujuan untuk memahami sikap, prilaku, pandangan masyarakat secara perorangan maupun kelompok terhadap kondisi lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan sejarah masuknya perusahaan tambang pada tahun 1971, lubang hasil eksplorasi digunakan masyarakat sebagai tambang liar sehingga menyebabkan konflik perebutan kawasan aktivitas sosial meningkat, tingkat kebutuhan ekonomi masyarakat meningkat, kondisi biofisik hutan produksi terbatas terjadi kerusakan walaupun belum berpengaruh signifikan terhadap lingkungan sekitar.terbukti dengan tingginya laju erosi dan sedimentasi, pencemaran air di badan sungai. Untuk meminimalisir konflik ditawarkan beberapa solusi untuk mengakomodir semua kepentingan, dengan merubah kawasan hutan dan tampa merubah status kawasan hutan. Pemberdayaan masyarakat menggunakan model dari L. Sukardi tetapi belum memberikan hasil terhadap pengelolaan kawasan hutan yang berkelanjutan sebab masyarakat masih lebih mengedepankan pendapatan ekonomi dibandingkan rehabilitasi kerusakan lingkungan.
To date, there has been a conflict in the forest resources of Bone Bolango. Conflict begins with central government issuing policies about the allocation of utilization of mineral resources in the form of Contract of Work (CoW) Generation II Year 1971 towards PT. Tropic Endeavour Indonesia (TEI). An updated Generation VII Contract of Work Year 1998 was subsequently issued for PT. Gorontalo Minerals. At the time, the forest was still considered as conservation area, also known as Taman NasionalBoganiNaniWartabone (TNBNW). Given the function of the National Park forest is a buffer area of forest ecosystems, such as the endemic flora and fauna as well as a carbon sink, KK or exploration permits should not be issued by the central government. The existing conflict continued until 2010, causing changes in some parts of the TNBNW. The problem studied in this research aims to explain the history of the entry of the company, the causes and consequences of conflict between the locals with PT. Gorontalo Minerals in case of utilization of limited production forest area, the effect of conflict on the condition of the bio-physical environment, social, and economic needs of the local communities, the role of individual or institution in the conflict, the formulation of conflict resolution between the local communities with PT. Gorontalo Minerals in the case of utilizing the limited production forest area, a good resolution that is acceptable to the government, the community and the company, space utilization and local community empowerment strategies that should be done in a limited production forest areas to reduce or mitigate conflicts. The method employed in this study is descriptive qualitative through case study approach, which includes field observations, document analysis, interviews, and group discussions. Analysis of the purpose to understand the attitudes, behavior, public opinion (individually or in groups) on environmental conditions is also carried out. The findings of this study reveal that the history of the entry of mining companies in 1971 hastriggered a number of issues. These are the escalation of conflict in the social activity areas,the increasing level of economic necessity of the locals, and the destruction of the biophysical condition of the forest (though the impact on the surroundings is still insignificant) as evidenced by the high rate of erosion and sedimentation, water pollution in the river banks. To minimize the conflict,thereare some solutions which can accommodate all interests, by changing the forest area without necessarily changing its status. Community empowerment is motivated by model of L. Sukardi, but it has not provided significant impact to the sustainable forest management because the locals still tends to emphasize economic returns compared to rehabilitation of environmental damage.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
D1407
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1978
S7013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>