Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Difa Satriatama
"Kurangnya jumlah prajurit Prancis pada saat Perang Dunia II terjadi menyebabkan dibutuhkannya bantuan dari pasukan asing dari wilayah koloni mereka yang dikenal dengan nama Tirailleurs Sénégalais. Pasukan bantuan ini datang dan membantu Prancis dalam Perang Dunia II hingga dilakukannya penarikan terhadap pasukan ini yang dikenal dengan sebutan Le Blanchiment pada 1944. Penarikan tersebut menyebabkan ditariknya seluruh prajurit kulit hitam yang ada di dalam pasukan Prancis pasca pembebasan kota Paris. Hal tersebut memunculkan banyak spekulasi mengenai alasan dilakukannya penarikan ini. Spekulasi ini antara lain, bahwa penarikan ini dilakukan atas dasar tindakan rasisme, dan strategi perang yang dilakukan oleh Charles De Gaulle. Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan alasan utama dilakukannya penarikan pasukan Tiralleurs Sénégalais setelah bertempur untuk Prancis pada Perang Dunia II. Makalah ini ditulis dengan menggunakan metode sejarah karena menyajikan analisis dari rangkaian peristiwa sejarah yang saling berkaitan antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain. Makalah ini menemukan bahwa peristiwa tersebut didasari oleh kondisi politik Prancis pasca pembebasan Paris yang dilakukan oleh pasukan Sekutu dan Résistance, dan dapat dikatakan sebagai langkah awal pembentukan pemerintahan baru Prancis setelah dibebaskan dari kekuasaan Jerman.

The lack of French soldiers at the time of World War II led to the need for assistance from foreign troops from their colony, known as the Tirailleurs Sénégalais. These aid troops came and helped France in World War II until the withdrawal of this force known as Le Blanchiment in 1944. The withdrawal caused the withdrawing of all black soldiers who were in French troops after the liberation of Paris. This has led to much speculation about the reasons for this withdrawal. This speculation included, among other things, that this withdrawal was carried out on the basis of acts of racism, and the war strategy carried out by Charles De Gaulle. This paper aims to explain the main reason for the withdrawal of the Tirailleurs Sénégalais troops after fighting for France in World War II. This paper is written using the historical method because it presents an analysis of a series of historical events that are interrelated between one event and another. This paper found that the incident was based on the political conditions of France after the liberation of Paris by the Allied forces and the Résistance, and could be said to be the first step in forming a new French government after being released from German rule."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Marahimin
Jakarta: Pustaka Jaya, 2000
899.232 ISM d
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Marahimin
"Buku novel ini berjudul dan perang pun usai, melukiskan kemelut dan nasib manusia di sekitar tawanan perang pada masa pendudukan Jepang."
Jakarta : Pustaka Jaya, 1979
899.221 32 ISM d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Marahimin
Jakarta: Pustaka Jaya, 2000
899.232 ISM d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Cina I ini adalah salinan dari naskah tulisan tangan koleksi KGB van Kunsten en Wetenschappen. Buku Menak Cina I adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1934. Adapun rangkaian isinya adalah: 1. Dewi Adaninggar disarankan untuk bersabar oleh ayah ibunya; 2. Putri Cina hendak melamar Menak Jayengmurti; 3. Putri Cina hendak berangkat; 4. Menak Jayengmurti berperang melawan raja Kemar; 5. Dewi Kisbandiyah, adik raja Kemar diperistri oleh Menak Jayengmurti; 6. Prabu Nuriswan menolong raja Yujana; 7. Menak Jayengmurti menyerang ke Yujana; 8. Putri Cina membuat sebuah pasanggrahan; 9. Amir Jesdi diberitahu tentang rahasia putri Cina; 10. Prabu Kewusnendhar menerima surat tantangan; 11. Raja di Kandhabumi melawan raja di Sidanti; 12. Putri Cina menyusun siasat perang; 13. Marmaya disuruh mengambil raja Kaputren; 14. Marmaya mempersembahkan raja keputren."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0630-CP 26
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Cina II ini adalah salinan dari naskah tulisan tangan koleksi KBG van Kunsten en Wetenschappen dengan nomer kode Hs KBG 267 pupuh 272--285. Buku Menak Cina II adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1934. Adapun rangkaian isinya adalah: 15. Putri Cina dibuatkan sebuah rumah; 16. Putri Cina menyusun strategi perang melawan Raja Medayin; 17. Putri Cina menculik Menak Jayengmurti; 18. Menak Jayengmurti dibawa ke dalam sebuah gua; 19. Putri Cina berada di dalam gua bersama Menak Jayengmurti; 20. Rd. Jayusman diangkat sebagai raja mewakili ayahnya; 21. Peperangan para raja yang memihak pada Menak Jayengmurti dan Yujana (Kerajaan Yujana); 22. Pembicaraan dua putri yang mencari Menak Jayengputri; 23. Putri Cina merayu-rayu Wong Agung; 24. Pasukan Kuparman dan Yujana berperang (tandhing); 25. Peperangan dahsyat; 26. Tewasnya Bandarkungoleh putri Kasidah; 27. Putri merayu Wong Agung; 28. Putri Cina diajari berdoa (doa)."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0631-CP 27
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Cina III ini adalah salinan dari naskah tulisan tangan koleksi KGB van Kunsten en Wetenschappen Hs KBG 267 pupuh 286--300. Buku Menak Cina III adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1934. Adapun rangkaian isinya adalah: 29. Umarmaya bertemu Menak Jayengmurti di gua; 30. Menak Jayengmurti keluar atau lolos dari gua; 31. Prabu Kewusnendhar tunduk pada Menak Jayengmurti; 32. Putri Cina mempersembahkan barang-barang yang indah (Raja Peni) kepada Dewi Sudarawreti dan Dewi Sirtu Pelaeli; 33. Prabu Nuriswan melihat keunggulan Kelaswara ketika belajar berperang; 34. Pergi ke negara Kelan; 35. Putri Cina meminta untuk berkawan dengan Dewi Sudarawreti; 36. Persetujuan perkawanan antara Putri Cina dengan Dewi Sudarawreti; 37. Keberangkatan bala tentara Kuparman hendak menyerang Kelan; 38. Raja Kelan mencoba merasakan Menak Jayengmurti; 39. Putri Cina bertemu putri Parangakik; 40. Putri Cina berada di pesanggrahan putri Parangakik; 41. Raja Jamum berunding bersama dengan kedua putrinya; 42. Putri Parangakik dan Putri Cina menyerang musuh yang hendak berbuat curang (jahat); 43. Putri Cina dikeroyok oleh putri raksasa putra Raja Jamum."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0632-CP 28
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Cina IV ini adalah salinan dari naskah tulisan tangan koleksi KGB van Kunsten en Wetenschappen. Buku Menak Cina IV adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1934. Adapun rangkaian isinya adalah: 44. Raja Jamum dan kedua putranya tewas oleh Putri Cina; 45. Menak Jayengmurti mengukur kekuatan Raja Kelan; 46. Wong Agung membahas hendak berperang; 47. Dewi Kelaswara berperang; 48. Dewi Joharmani disuruh berperang, mambantu Dewi Kelaswara; 49. Dewi Tasikwulan berperang; 50. Dewi Kelaswara perang melawan Prabu Lamdahur; 51. Wong Agung bertemu dengan Dewi Kelaswara; 52. Wong Agung menikah dengan Dewi Kelaswara; 53. Prabu Kelan Jajali takluk pada Wong Agung; 54. Putri Cina memfitnah Dewi Kelaswara; 55. Dewi Kelaswara perang dengan putri Cina; 56. Putri Cina tewas; 57. Jenazah putri Cina dimasukkan ke dalam kendhaga (peti panjang); 58. Dewi Sudarawreti hendak membela putri Cina; 59. Dewi Kelaswara berserah diri pada Dewi Sudarawreti."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0633-CP 29
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Cina V ini adalah salinan dari naskah tulisan tangan koleksi KGB van Kunsten en Wetenschappen Hs. KBG 91 pupuh 316--332. Buku Menak Cina V adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1934. Adapun rangkaian isinya adalah: 60. Membahas tentang pemakaman putri Cina; 61. Jenazah putri Cina akan dimakamkan di Parangakik; 62. Prabu Nuriswan pergi ke Cina, kemudian dirampok; 63. Permaisuri Medayin hatinya sangat kesal; 64. Permaisuri Medayin minta tolong kepada putranya: Wong Agung; 65. Wong Agung menyusul Prabu Nuriswan; 66. Raja Mutub takluk pada Wong Agung; 67. Wong Agung berdiam di keraton Mukub; 68. Prabu Nuriswan kekurangan dana; 69. Prabu Nuriswan hendak melanjutkan ke Cina; 70. Perjalanan Prabu Nuriswan; 71. Prabu Nuriswan mengebdi pada janda penjual roti; 72. Prabu Hong Tete mendengar kabar mengenai meninggalnya sang putri; 73. Wong Agung dan Raja Mukub mengabdi pada janda penjual roti; 74. Prabu Nuriswan bertemu dengan Wong Agung; 75. Mencari kayu untuk sesaji; 76. Wong Agung menantang Prabu Hong Tete."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0634-CP 30
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Gandrung ini adalah salinan dari naskah tulisan tangan koleksi KGB van Kunsten en Wetenschappen Hs KBG 264 pupuh 205--219. Buku Menak Gandrung adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1934. Adapun rangkaian isinya adalah: 1. Sarsaban takluk pada Wong Agung; 2. Dewi Sekar Kadhaton melakukan ?bela pati? atas kematian putranya; 3. Rd. Maryunani dan ibunya dimakamkan. Rd. Maryunani dimakamkan bersama-sama dengan kudanya yang bernama Kalisahak; 4. Permaisuri di Medayin meminta tolong pada Wong Agung; 5. Wong Agung datang ke Ngabesi memohon dibebaskannya Prabu Nuriswan; 6. Wong Agung terjerumus atau tercebur di rawa beracun; 7. Kadarisman, raja putra di Ngabesi, takluk pada Wong Agung; 8. Negara Kaos kedatangan musuh; 9. Prabu Kobat Sarehas tewas oleh musuh; 10. Dewi Muninggar ikut ?bela pati? atas kematian putranya; 11. Wong Agung sedang jatuh cinta (gandrung); 12. Dewi Muninggar dimakamkan di Mekah; 13. Wong Agung (masih) sedang jatuh cinta (gandrung); 14. Para raja disuruh pulang ke negara masing-masing oleh Wong Agung; 15. Wong Agung akan didatangi musuh dari Parangakik."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0626-CP 22
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>