Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Sukir Maryanto
"Indonesia termasuk dalam rangkaian cincin api pasifik dan memiliki ratusan gunung api aktif yang berjajar di sepanjang kepulauannya. Keberadaan gunung api berpotensi menimbulkan dampak, baik positif maupun negatif. Pemahaman dan pembelajaran mengenai tanda-tanda kenaikan aktivitas gunung api diperlukan untuk mitigasi. Karena itulah gunung api aktif selalu dilakukan pemantauan baik secara kontinyu maupun berkala. Ilmu kegempaan atau seismologi memiliki berbagai lingkup yang dapat menggambarkan proses internal tubuh gunung api sebagai informasi mengenai kondisi bawah permukaan. Buku ini akan membahas dasar-dasar mempelajari seismologi gunung api, termasuk teori dasar gelombang seismic dan perkembangan konsep gunung api. Penulis menyusun teori sederhana mengenai seismik vulkanologi dengan menjadikan gunung api di Indonesia sebagai objek. Buku ini juga merupakan salah satu kontribusi penulis yang juga sebagai ketua riset grup di bidang gunung api dan panas bumi."
Malang: UB Press, 2016
551.21 SUK s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Wonsa Aditya Grahana
"Daerah penelitian berada pada area dengan setting geologi vulkanik (gunungapi) yang berkembang pada tepi suatu sistem sesar besar (major) dimana panas bumi yang berkembang di daerah ini dipengaruhi oleh aktivitas vulkanime dan struktur geologi yang dominan berupa sistem struktur-struktur besar berarah barat laut-tenggara yang membentuk depresi graben di bagian tengahnya. Batuan tertua yang merupakan batuan dasar di daerah ini adalah batuan metamorf berumur tersier dan di atasnya terendapkan beberapa satuan batuan produk vulkanik yang terbentuk dari aktivitas vulkanik kuarter. Manifestasi panas bumi yang ditemui berupa fumarol (temperatur 70-95oC) dan mata air panas sulfat yang berada pada topografi tinggi (sekitar puncak gunung X) dan beberapa mata air panas bikarbonat (temperatur 34 - 56oC) yang memiliki sebaran searah dengan pola struktur. Struktur geologi diidentifikasi kemenerusannya di bawah permukaan dengan metode geofisika yang terdiri dari gravity (First Horizontal Derivative, Second Vertical Derivative, forward model 2-D) dan MT (splitting curve dan inversi 3-D) sehingga dapat dianalisis zona permeabel yang berasosiasi dengan fracture dan patahan sebagai permeabilitas sekunder yang terisi oleh fluida panas bumi. Zona permeabel diduga berada pada area graben yang dibatasi/dikontrol oleh sesar utama di bagian barat dan timurnya dan diperkirakan menerus ke selatan pada area sekitar puncak Gunung Tg yaitu pada kompleks manifestasi fumarol. Hal ini didukung oleh data hasil inversi MT yang menunjukkan korelasi sebaran lapisan konduktif dengan zona yang diduga sebagai zona permeabel tersebut. Berdasarkan konseptual model, area prospek panas bumi yang direkomendasikan sebagai zona pemboran diperkirakan berada pada zona upflow yang berada di sekitar area puncak Gunung Tg yaitu di area kompleks manifestasi fumarol.
The research area is located in a volcanic geological setting that arise on the edge of a major fault system. Geothermal system is influenced by volcanic activity and northwest-southeast trending major structures that form the depression/graben. The oldest rock as basement in this area is tertiary metamorphic rocks and overlying of it, deposited several units of rock as products of quarternary volcanic activity. Geothermal manifestations found as fumaroles (temperature 70-95oC) and sulfate hot springs located at high topography, and several bicarbonate hot springs (temperature 34 - 56oC) that scattered at same direction with trend of structures. The geological structures are identified below the surface by gravity (First Horizontal Derivative, Second Vertical Derivative, 2-D forward model) and MT (splitting curve and 3-D inversion), then the permeable zone that associated with fracture and fault can be analyzed. The permeable zone thought to be in the graben area and estimated to be extend southward to the area around the peak of Mount Tg. This is supported by MT inversion data which shows correlation of conductive layer distribution with permeable zone. Based on the conceptual model, the geothermal prospect area that recommended as the drilling zone is estimated to be in the upflow zone around the peak of Mount Tg in the area of the fumarole manifestation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T49619
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Alwi Baihaqi Rahman
"Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi prospek endapan VMS di area penelitian ‘X’ Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dengan menggunakan metode resistivitas yang terintegrasi dengan polarisasi terimbas. Terdapat 15 lintasan pengukuran dengan konfigurasi wenner. Panjang lintasan pengukuran 750 meter, spasi elektroda 10 meter, dan jarak antar lintasan 100 meter. Penelitian ini dilakukan dengan metode inversi dua dimensi dengan metode inversi least-squares smoothness-constrained, dan visualisasi tiga dimensi dengan metode interpolasi inverse distance weighting. Area penelitian ini memiliki persebaran nilai resistivitas yang bervariasi mulai dari 6.12 ohm.m sampai 850 ohm.m dan memiliki sebaran nilai chargeability yang bervariasi mulai dari 0 msec sampai 12 msec. Kombinasi nilai resistivitas rendah dan chargeability rendah berkorelasi dengan zona lemah sebagai indikator alterasi hidrotermal dan berfungsi sebagai aliran/sirkulasi fluida hidrotermal dalam membawa mineral sulfida. Sementara integrasi nilai resistivitas menengah dan chargeability tinggi berkorelasi akumulasi mineral sulfida yang diinterpretasikan sebagai area potensi endapan VMS. Secara keseluruhan, area penelitian memiliki potensi endapan VMS dengan pola terpusat pada bagian timur area penelitian. Zona potensi endapan VMS yang direkomendasikan adalah zona yang terletak di lintasan E, F, G, dan M.
This study was conducted to evaluate the prospect of VMS deposits in the research area 'X' in Bone District, South Sulawesi using the resistivity method integrated with induced polarization. There are 15 measurement lines with a wenner configuration. The length of the measurement line is 750 meters, electrode spacing is 10 meters, and the distance between lines is 100 meters. This study was conducted using a two-dimensional inversion method with a least-squares smoothness-constrained inversion method, and three-dimensional visualization using an inverse distance weighting interpolation method. This research area has a distribution of resistivity values ranging from 6.12 ohm.m to 850 ohm.m and has a chargeability value distribution ranging from 0 msec to 12 msec. A combination of low resistivity and low chargeability values is correlated with weak zones as indicators of hydrothermal alteration and function as a flow/circulation of hydrothermal fluids carrying sulfide minerals. While the combination of moderate resistivity values and high chargeability values is correlated with the accumulation of sulfide minerals, which are interpreted as potential VMS deposit areas. Overall, the research area has potential VMS deposits with a pattern centered on the eastern part of the research area. The recommended potential VMS deposit zone is the zone located on lines E, F, G, and M."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Oppenheimer, Clive
"A spellbinding exploration of the history's greatest volcanic events and their impacts on the history of humankind. "
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2011
551.21 OPP e
Buku Teks Universitas Indonesia Library