Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Aqil Athallah
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi geologi bawah permukaan di daerah pembangunan bendungan Sungai Kayan menggunakan metode resistivitas. Terdapat 20 lintasan pengukuran menggunakan metode resistivitas konfigurasi Wenner-Schlumberger. Hasil akuisisi data geolistrik akan diinversi dan menghasilkan model 2D dan 3D. Hasil interpretasi menunjukkan litologi yang tersebar berupa tuf (8-20 Ωm), air (20-60 Ωm), lempung (50-140 Ωm), batupasir (100-400 Ωm), breksi (140-290 Ωm), dan batuan beku (900-6000 Ωm) serta konglomerat (2000-9000 Ωm). Area sekitar aliran sungai rata-rata memiliki batuan keras yang dominan dan tebal, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai pondasi karena memiliki daya dukung tanah yang baik. ......This research was conducted to identify the subsurface geology in the Kayan River dam construction using resistivity method. There are 20 lines using Wenner-Schlumberger configuration resistivity method. The geoelectrical data acquisition results will be inverted and produce 2D and 3D models. Interpretation results show lithology that scattered are in the form of tuff (8-20 Ωm), water (20-60 Ωm), clay (50-140 Ωm), sandstone (100-400 Ωm), breccia (140-290 Ωm), and igneous rock (900-6000 Ωm) also conglomerates (2000-9000 Ωm). The area around the river flow has an average of thick and dominant hard rock, so it can be considered as a strong foundation.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bahrul Ulum
Abstrak :
Lapangan Wabu merupakan daerah prospek mineralisasi emas yang terletak di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Investigasi lebih lanjut perlu dilakukan untuk memperkuat bukti keterdapatan zona prospek mineralisasi emas di wilayah tersebut sebelum dilakukan penambangan. Metode gravitasi dan resistivity-IP dimanfaatkan untuk mengetahui keberadaan struktur geologi dan pola sebaran mineralisasi emas di lapangan Wabu. Pada Penelitian ini data gravitasi GGMplus diolah hingga didapatkan peta anomali residual yang kemudian dilakukan filter FHD dan SVD.  Berdasarkan analisis FHD dan SVD pada data gravitasi didapatkan beberapa titik yang memiliki kemenerusan nilai FHD maksimum dan SVD nol yang diduga sebagai struktur berupa struktur F1 yang diduga merupakan sesar Derewo yang mengontrol mineralasisasi di Lapangan Wabu dan Struktur F2, F3, F4, dan F5 yang diduga merupakan patahan minor di lokasi penelitian. Berdasarkan intepretasi data resistivity-IP didapatkan empat zona prospek mineralisasi Emas.yang dicirikan dengan nilai respon IP tinggi sebesar 60-80 mrad yang diduga disebabkan oleh keterdapatan mineral sulfida yang konduktif. Korelasi antara data gravitasi dan resistivityIP didapatkan dua zona prospek mineralisasi yang direkomendasikan untuk dilakukan pengeboran untuk pengujian. Zona prospek tersebut adalah zona prospek P2 dan P4 yang memiliki nilai anomali gravitasi tinggi yang berasosiasi dengan garnet magnetite skarn dan respon IP tinggi yang berasosisasi dengan mineral sulfida. ......The Wabu Field is a gold mineralization prospect area located in Intan Jaya Regency, Central Papua. Further investigation needs to be carried out to strengthen evidence of the existence of a prospect zone for gold mineralization in the area prior to mining. Gravity and resistivity-IP methods are used to determine the presence of geological structures and distribution patterns of gold mineralization in the Wabu field. In this study, the GGMplus gravity data was processed to obtain a residual anomaly map which was then filtered by FHD and SVD. Based on FHD and SVD analysis on the gravity data obtained at several points that have continuity of maximum FHD and zero SVD values that are identified as structures, namely structure F1 which is suspected to be the Derewo fault which controls mineralization in the Wabu Field and structures F2, F3, F4, and F5 which are identified as minor faults at the study site. Based on the Interpretation of the resistivity-IP data, four gold mineralization prospect zones are identified. These are characterized by a high IP response value of 60-80 mrad which is thought to be caused by the presence of conductive sulphide minerals. Correlation between gravity and resistivity-IP data identified two gold mineralization prospect zones recommended for drilling for testing. These prospect zones are prospect zones P2 and P4 which have high gravity anomaly values associated with magnetite garnets skarn and high IP responses associated with sulfide minerals.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valenzia Ayu Mahartanti
Abstrak :
Inversi Impedansi Akustik dan multi atribut merupakan bagian dari metode seismik yang digunakan dalam mengkarakterisasi reservoir. Melalui inversi impedansi akustik memberikan gambaran mengenai fluida dan litologi dari reservoir, multi atribut dapat mengkarakterisasi reservoir secara lebih baik, dan atribut variansi digunakan dalam mengidentifikasi keberadaan struktur geologi. Berdasarkan ketiga metode akan menghasilkan peta resolusi lateral yang baik sekaligus mengidentifikasi sebaran batuan yang ada serta pengaruh patahan terhadap eksplorasi migas pada Lapangan "V”, Formasi Lower Talang Akar, Cekungan Sumatera Selatan. Tujuan Penelitian yaitu menentukan karakterisasi dari zona prospek pada batuan reservoir berdasarkan peta struktur geologi bawah permukaan dan peta impedansi akustik, menentukan distribusi porositas berdasarkan analisis multi-atribut, dan mengetahui pengaruh patahan terhadap eksplorasi berdasarkan atribut variansi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 patahan normal berorientasi timur laut – barat daya berperan menjadi hydrocarbon trap. Zona reservoir pada Sumur-A memiliki karakteristik impedansi akustik dengan rentang 7574 ((m/s)*(g/cc)) – 8645 ((m/s)*(g/cc)) sedangkan Sumur-B dengan rentang 9000 ((m/s)*(g/cc)) – 10610 ((m/s)*(g/cc)) dan gamma ray < 60 gAPI. Porositas pada lapangan “V” mengindikasikan porositas yang cukup baik hingga baik sebesar 17 – 20 % untuk Sumur-A dan 12 - 15 % untuk Sumur-B yang terdistribusi relatif berada di timur laut dan barat daya. ......Acoustic impedance inversion and multi-attribute are part of seismic method used to characterize the reservoir. Through acoustic impedance inversion, provides an overview the fluid and lithology of reservoir, multi-attributes can better characterize reservoir, and variance attribute is used to identify presence of geological structures. Based on the three methods will produce a good lateral resolution map as well as identify the distribution of existing rocks and effect of faults on oil and gas exploration in the "V" Field, Lower Talang Akar Formation, South Sumatra Basin. The research objective is to determine the characterization of the prospect zone in reservoir rocks based on the map. subsurface geological structure and acoustic impedance map, determine the distribution of porosity based on multi-attribute analysis, and determine the effect of faults on exploration based on variance attributes. The results show that 3 normal faults oriented northeast – southwest act as hydrocarbon traps. Reservoir zone Well-A has characteristic acoustic impedance 7574 ((m/s)*(g/cc)) – 8645 ((m/s)*(g/cc)) while Well-B has 9000 ((m/cc) s)*(g/cc)) – 10610 ((m/s)*(g/cc)) and gamma ray < 60 gAPI. The porosity in “V” field indicates a fairly good porosity up to 17-20% for Well-A and 12-15% for Well-B which are distributed relatively in the northeast and southwest.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maurivi Putri Islamey
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi geologi bawah permukaan pada lokasi penelitian serta memanfaatkan informasi geologi tersebut untuk mendukung rencana pembangunan Tol Trans Sumatera, seperti melihat adanya stuktur patahan, lapisan batuan lunak dan keras, dan air tanah pada lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan metode resistivitas. Data yang digunakan adalah data resistivitas. Data ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Pengukuran dilakukan di 2 segmen yang masing-masing segmen terdapat 4 lintasan. Menggunakan Konfigurasi Wenner-Schlumberger. Hasil pengolahan data resistivitas dikorelasikan dengan peta geologi regional, klasifikasi nilai resistivitas batuan (Telford, 1990), dan data bor. Pengolahan dilakukan dengan metode inversi dua dimensi dan pemodelan tiga dimensi. Dari hasil pengolahan dan analisis terdapat beberapa jenis litologi dengan distibusi resistivitas yaitu litologi batu pasir dengan nilai resistivitas sebesar 80-200 Ωm dan nilai SPT 30. Litologi kedua yaitu lapisan lempung dengan nilai resistivitas sebesar 0-80 Ωm dan nilai SPT 20. Litologi ketiga yaitu lapisan Andesit dengan nilai resistivitas lebih dari 200 Ωm dan nilai SPT 50. Ditemukan juga adanya struktur patahan pada lintasan 5, serta potensi air tanah yang menyebar pada litologi batuan pasir yang ada pada setiap lintasan. ......This research was conducted to identify subsurface geological at the research location and utilize this geological information to support the Sumatra Highway development plan, such as looking at fault structures, soft and hard rock layers, and groundwater at the research location. This study uses the resistivity method. The data used is resistivity data. This data is secondary data obtained from the Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT). Measurements were carried out in 2 segments where each segment has 4 tracks. Using the Wenner-Schlumberger Configuration. The results of resistivity data processing are correlated with regional geological maps, rock resistivity value classification (Telford, 1990), and drill data. Processing is done by two dimensional inversion method and three-dimensional modeling. From the processing and analysis results, there are several types of lithology with resistivity distribution, namely sandstone lithology with a resistivity value of 80-200 Ωm and an SPT value of 30. The second lithology is a layer of clay with a resistivity value of 0-80 Ωm and an SPT value of 20. The third lithology is andesite layer with a resistivity value of more than 200 Ωm and an SPT value of 50. There was also a fault structure on track 5, as well as the potential for groundwater spreading in the sandstone lithology on each track.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didiek Purnomo Aji
Abstrak :
Mimika merupakan salah satu daerah di Indonesia tepatnya di Provinsi Papua Tengah yang memiliki potensi pertambangan mineral. Mineral yang tebentuk di di daerah ini merupakan jenis endapan porfiri, dimana mineral emas berasosiasi dengan mineral tembaga (Cu-Au). Keberedaan stuktur yang kompleks pada daerah tersebut menjadi faktor pengontrol terjadinya proses mineralisasi. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan data airborne geomagnetic untuk mengidentifikasi keberadaan struktur serta zona mineralisasinya. Data airborne geomagnetic yang sudah di koreksi IGRF dan koreksi harian, ditampilkan dalam Total Magnetic Intensity, yang kemudian dilakukan pemisahan anomali medan magnet regional dan anomali medan magnet residual. Dilakukan juga proses Analytic Signal dan analisis FHD-SVD untuk menentukan keberadaan struktur di daerah tersebut. Didapatkan 4 blok yang menarik dan diidentifikasikan sebagai zona intrusi yaitu blok A, B, C, D. Serta terdapat 3 patahan dengan arah NW-SE yaitu pada patahan SF_1, SF_2, dan SF_3. Selain itu terdapat 2 patahan yang memiliki arah NE-SW, yaitu patahan SF_4 dan SF_5. Hasil pengolahan yang sudah dikorelasikan dengan data geologi, menunjukan bahwa struktur tersebut merupakan pengontrol terjadinya intrusi yang membuat terbentuknya zona mineralisasi. ......Mimika is one of the regions in Indonesia, precisely in Central Papua Province. Mimika has the potential for mineral mining, where the minerals formed in this area are porphyry deposits, where gold minerals are associated with copper minerals (Cu-Au). The existence of complex structures in the area is a controlling factor for the occurrence of the mineralization process. In this study, airborne geomagnetic data processing was carried out to identify the presence of structures and mineralized zones. Airborne geomagnetic data that has been corrected by IGRF and daily corrections are displayed in Total Magnetic Intensity, which is then separated by regional magnetic field anomalies and residual magnetic field anomalies. An Analytic Signal process and FHD-SVD analysis were also carried out to determine the presence of structures in the area. Four interesting blocks were found and identified as intrusion zones, namely blocks A, B, C, D. There were also 3 faults in the NW-SE direction, namely on the SF_1, SF_2, and SF_3 faults. In addition there are 2 faults that have the NE-SW direction, namely the SF_4 and SF_5 faults. Processing results that have been correlated with geological data, show that the structure is a controller of intrusion which causes the formation of mineralized zones.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library