Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief
Abstrak :
ABSTRAK
Studi kasus ini mencoba memberikan suatu alternate str&tegi bersaing untuk menembus dominasi perusahaan multinasional (MNC), yang pada umumnya dianggap sangat sulit untuk disaingi. Strategi bersaing yang digunakan oleh perusahaan lokal di dalam menghadapi MNC ialah "Cost leadership stategy", dimana perusahaan yang bersangkutan mernposisikan dirinya sebagai "low cost producer" (produsen dengan biaya rendah) sehingga perusahaan tersebut mampu menjual dengan harga yang kompetitif untuk kualitas yang setaraf. Strategi "Cost leadership tersebut baru bisa efektif kalau bisa dipenuhi syarat-syarat eksternal seperti sifat industri yang sensitif terhadap harga, tingkat teknologi yang tidak tinggi, skala ekonomi yang rendah dan faktor~faktor internal seperti kemampuan distribusi yang efisien, kemampuan menurunkan biaya ssrta melakukan "price penetration". Apabila suatu perusahaan sudah menjadi besar karena strategi ini maka untuk memperkokoh posisinya di dalam menghadapi MHC, perlu dipertimbangkan pengembangan stratagi diferensiasi untuk produk-produk yang sulit berhasil dengan Strategi "Cost leadership" . Untuk mampu menerapkan strategi diferensiasi 12 !???,;©bu t diperlukan kemampuan perusahaan untuk melakukan identifikasi terhadap "market niche"-nya , meningkatkan kemampu.an dalam mengembangkan produk dan membentuk keahlian di bidang periklanan dan promosi . Dengan 2 strategi yang. berbeda untuk produk-produk yang berlainan maka dapat dicapai suatu produk portfolio yang baik buat perusahaan tersebut di dalam bersaing dengan MNC.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Bledoeg
Abstrak :
ABSTRAK
Bisnis Properti semakin hari semakin roenjamur di Indonesia, khususnya di Jakarta. Hal ini dikarenakan industri ini memang memiliki peluang besar sekali untuk meraih laba yang besar khususnya di tahun 80-an awal dimana dunia usaha Indonesia semakin berkembang. Hal lain yang mempengaruhi adalah perubahan dunia yang dilanda kecenderungan baru yang diakibatkan perubahan drastis dari teknologi, politik yang saling berakumulasi demikian hebatnya dengan bidang-bidang kehidupan lainnya mampu mengubah tatanan sosial, budaya dan perekonomian dunia; khususnya terasa di bagian-bagian dunia yang bisa berinteraksi secara cepat dengan bagian dunia lainnya.

Perubahan perilaku tadi membawa pula perubahan pada pola/gaya hidup masyarakat yang terkait oleh kecenderungan perubahan tadi; membawa perubahan pada penataan ruang kehidupan dimana kegiatan kehidupan itu berlangsung. Tuntutan akan unitisasi dan konsolidasi lewat pemanfaatan ukuran dan ragam sebagai upaya mendapatkan efisiensi yang setinggi-tingginya serta efektif untuk memenuhi tuntutan kwalitas kehidupan yang dicari.

Dengan segala aspek yang berpengaruh tadi, kekurangan penawaran/supply dari kamar hotel yang berkwalitas, perkantoran, aparternen/condominium serta fasilitas-fasilitas hiburan yang memiliki kelas semakin terasa dengan bertumbuhnya perekonomian dan meningkatnya taraf hidup masyarakat. Secara cepat dan pasti banyak pengusaha yang mengincar peluang ini sehingga kelebihan penawaran/supply pun terjadi di akhir 80-an. Demikian pula perburuan semakin gencar di bisnis apartemen; superblock sebagai bentuk alternatif pilihan dalam upaya pemcahan masalah perkotaan sekaligus efisiensi akan lahan. Hal ini menjadi semacam strategi bersaing merebut pangsa pasar.

Jakarta Hilton International membangun perlahan tapi pasti kerajaan di bidang properti dimulai dengan usaha perhotelan yang disusul berturut-turut fasilitas lainnya sebagai bagian dan kelengkapan dari core/inti bisnisnya dengan sasaran segment pasar para eksekutif.

Kalau diamati pertumbuhan bisnis Jakarta Hilton International mengalami tahap-tahap perubahan yang menguji kemampuannya:

- Pada mulanya ada kesesuaian gerak antara tingkat turbulensi, agresifitas strategi dan kemampuan respons manajemen perusahaan.

- Dengan mulai terjadinya perubahan yang discontinue maka kemampuan entrepreuner nya teruji; JHI menghadapi ujian baik dalam kemampuan respons manajemen maupun agresifitas strateginya.

- Masa 90-an dengan semakin gencarnya perubahan-perubahan di berbagai bidang kehidupan, termasuk pola dan gaya hidup masyarakat yang tersentuh oleh gencarnya perubahan; JHI raengalami pukulan tingkat turbulensi yang lebih tinggi lagi. Di sini perubahan sangat cepat tersebut tidak terkejar lagi; suatu contoh dari ketidak-sesuaian antara kemampuan responsif, agresifitas dan tingkat turbulensi.

Masa ini menghadapi pendatang-pendatang baru, khususnya Jakarta International Hotel dengan melakukan merger dengan PT. Danayasa Arthatama yang berlokasi berdekatan dengan JHI dan menjanjikan fasilitas-fasilitas yang super modern yang mampu memadukan hampir semua memadukan hampir semua tuntutan kehidupan. Bentuk bisnis properti raksaksa superblock adalah pilihannya yang merupakan wujud mimpi lama arsitek dan planner modern yang mampu mengatasi tuntutan kehidupan masa kini yang idealnya mampu memenuhi seluruh needs yang ada padanya; phisiological, safety, social, esteem dan self actualization (Maslow) yang ddapat ditampung dalam suatu kawasan yang luas.

Memang masa terjadinya turbulensi adalah masa terjadinya peristiwa unik yang mampu mengubah konfigurasi dan tentu saja tidak dapat direncanakan berdasarkan pertimbangan masa lalu. Suatu masa yang berbahaya; dan bahaya terbesarnya adalah apabila Kita berupaya mengaingkarinya. Menyimak apa yang dikupas oleh Peter F. Drucker, 1980, dalam masa yang tidak menentu, tugas pertama adalah berusaha memastikan agar perusahaan terus hidup; ada kepastian akan kekuatan dan kebaikan strukturnya, kemampuan bertahan menghadapi pukulan, meneyesuaikan diri untuk menghadapi peluang baru. Inilah masanya para manajer harus bekerja dan berprestasi di dalam masa yang penuh ketidak-pastian/turbulen ini.

Dalam pada itu perlu strategi memahami dimana perubahan paling besar akan terjadi dan apa saja yang mungkin berubah, strategi yang memungkinkan perusahaan dapat meraih keuntungan dari kenyataan baru dan mengubah turbulensi menjadi peluang.

Yang menjadi key issue di masa mendatang nemapaknya adalah 4 hal: Keuangan, Pemasaran, Operasi, Suinber Daya Manusia yang harus senantiasa berkesusuaian dalam menjalankan maupun memberi masukan dalam penyususnan strategi; dan ujung tombak keksuksesan jasa ini adalah faktor pemasaran yang didukung ke 3 aspek lainnya.

Perencanaan Pemasaran Strategis tidak saja mengupas semua aspek lainnya sebagai bahan pertimbangan penyampaian produk/jasanya kepada konsumen tetapi juga memberi arus balik sebagai dasar penyusunan aspek lain tadi agar mengena sasarannya dan secaora menyeluruh berkaitan degan Rencana Strategi Perusahaan baik dalam penentuan arah strategi, tujuan dan sasaran, strategi pertumbuhan dan rencana bisnis portfolio.

Kalau biasanya kita kenal dengan Bauran Pemasaran/Marketing Mix Me Carthy dengan 4 P's nya maka di sektor jasa dikenal dengan Bauran khusus untuk itu seperti yang diutarakan oleh Leo M. Renaghan

Produk/Servis, Presentasi dan Komunikasi. . Dalam hal Produk-Servis: JHI memiliki semua syarat keunggulan dalam bisnis properti, yaitu Lokasi, Brant dan Kelengkapan fasilitas dibandingkan dengan para pesaingnya yang kebanyakan hanya memiliki 1 atau 2 faktor tadi. Jika harus memilih kombinasi 2 yang nana dari 3 aspek tadi yang lebih dipentingkan, apakah Lokasi-Brand ataukah Brand-Kelengfcapan Fasilitas ataukah Lokasi-Kelengkapan Fasilitas; maka dapat dikatakan kombinasi apapun asal memasukkan faktor Lokasi adalah tebaik untuk bisnis hingga akhir 90-an. Sedangkan untuk menjadi bintang bisnis properti masa depan maka diantara 3 alternatif kombinasi 2 tadi adalah Lokasi-Kelengkapan Fasilitas. JHI untuk masa kini memiliki ke 3 nya, paling tidak sampai masa perabangunan Sudirman Business District yang dirailiki Jakarta International Hotel sebaian besar selesai 5 hingga 7 tahun mendatang dan selesai keseluruhannya 10 - 12 tahun mendatang.

. Dalam Hal Presentasgi (aspek visual dari operas!): Presentasi adalah hal yang menyangkut penyampaian jasa kepada konsumen atau hal akhir yang diterima konsumen sebagai apa adanya. Dari data guestionaire yang dilakukan maka dalam aspek visual dan kelengkapan lainnya, di luar faktor teknologi yang dipakai dalam operasional salah satunya sistem informasi, JHI termasuk kategori biasa untuk kelasnya. Hal yang perlu ditingkatkan karena sangat berpengaruh pada penikmatan akan jasa tersebut yang boleh dikatakan dari aspek pertama yaitu keunggulan Produk-jasa sudah dimiliki. Apalagi segment yang dilayani adalah kaum eksekutif papan atas.

Manajemen Properti adalah kunci langgeng tidaknya suatu properti tidak saja dari umur/nilai properti secara fisik tetapi juga faktor yang kwalitatif seperti kenyamanan yang terasakan oleh konsumen, tenants maupun pengunjung luar. Dalam hal hotel, hal ini dimasukkan dalam aspek servis, sedangkan dalam properti lainnya dikaitkan dengan maintenance fee.

Hal yang menyangkut kesuksesan 2 hal di bawah ini adalah Sistem Informasi, Sumber Daya Manusia, Produktivitas dan Strategi. Faktor ini juga memperhitungkan faktor harga/price kesiapan bagaimana jasa pemeliharaan/maijitenance bisa menutupi untuk biaya pengelolaan yang baik. . Komunikasi: Public Relation yang berkaitan dengan properti manajemen adalah bagairaana mengupayakan agar 2 hal di atas diketahui dengan baik oleh masyarakat konsumen maupun pers. Ini tidak saja berkaitan dengan komunikasi yang menyangkut media cetak tetapi juga penggunaan media elektronik, seperti audio-visual promotion. Pengadaan special events adalah penting sebagai upaya komunikasi untuk mengangkat citra asset ini.

Bagaimanapun pentirtg bagi JHI dalam tahun-tahun mendatang mengupayakan kelengkapan fasilitas sesuai dengan segment pasarnya dengan lebih menekankan aspek keunggulan teknologi operasional dalam meraih pangsa pasar bisnis properti. Kebaikan produk-jasa itu sendiri sudah merupakan kemudahan bagi pemasaran dan penjualanya kelak.

Bagaimanapun, ada upaya manajemen JHI menanggapi ini semua, terlihat pada gerak pembangunan JHI yang juga mengarh pada bisnis raksaksa ini. Agar upaya ini dapat menghapuskan ancaman yang kuat tadi, perlu kejelian strategi yang roemang merupakan senjata dalam menghadapi tingkat turbulensi ini, yaitu dengan melakukan inovasi dan pengembangan teknologi yang khas jajaran segraentnya, kaum eksekutif, kaum tingkat atas, serta wisatawan elit Manca-Negara dengan menjanjikan kwalitas kelas dunia yang merupakan tuntutan kehidupan masa kini dengan khas kelas Hilton International.
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Supriyadi
Abstrak :
ABSTRAK
PT. Swadharma Duta Data (SDD) adalah perusahaan teknologi informasi yang memiliki produk utama Sistem Informasi Dana Pensiun (SIDP) yang memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia. Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dengan pesat mendorong Dana Penisun untuk memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut dalam membantu melakukan perubahan cara berbisnis untuk tujuan efisiensi. Perubahan cara berbisnis tersebut membutuhkan perubahan proses bisnis dan perubahan aplikasi SIDP yang dapat mendukung perubahan proses bisnis tersebut, seperti interkonesi sistem otomasi Dana Pensiun dengan perusahaan asuransi, sekuritas, internet, bank, dan lain-lain.

Produk SIDP saat ini belum dapat digunakan untuk tujuan interkoneksi, karena aplikasi Dana. Penisun yang ada baik milik SDD maupun pesaing, hanya dimaksudkan untuk membantu di bidang akuntansi dan adnministrasi saja. Untuk dapat menjawab tantangan di atas, maka diperlukan suatu sistem Dana Penisun yang memiliki arsitektur otomasi client-server dan sistem otomasi terbuka.

Pengembangan aplikasi yang memiliki arsitektur otomasi client-server dan sistem otomasi terbuka, membutuhkan keahlian jaringan komputer selain kemampuan pemrograman dan analisa proses bisnis yang baik. SDD sebagai salah satu penyedia aplikasi Dana Pensiun belum memiliki keahlian tersebut, sehingga tidak dapat mengembangkan aplikasi Dana Pensiun yang dapat menjawab tantangan di atas.

Studi ini mengusulkan suatu arsitektur strategi yang dapat memberikan arah bagi pengembangan kemampuan inti jaringan komputer, sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan produk SIDP yang dapat menjawab tentang tersebut di atas. Arsitektur strategi yang diusulkan pada studi ini dibuat dengan skala waktu hingga tahun 2003. Pada tahun 1999 hingga tahun 2000, SDD membangun kemampuan inti jaringan komputer. Setelah memiliki kemampuan inti jaringan komputer, maka pada tahun 2000, kemampuan inti tersebut digunakan untuk mendesain dan membangun produk SIDP menjadi produk yang memenuhi sistem otomasi terbuka, dan diluncurkan pada tahun 2001. Pada tahun 2001 hingga tahun 2002, SDD mengintegrasikan kemampuan inti jaringan komputer dengan kemampuan analisa proses bisnis untuk mendesain dan membangun produk SIDP agar memiliki arsitektur otomasi client-server, dan diluncurkan pada tahun 2003.

Karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki SDD, maka cara yang paling mungkin dalam membangun kemampuan inti jaringan komputer adalah dengan melakukan aliansi dengan pihak lain pada fungsi pemasaran. Penulis mengusulkan SDD melakukan aliansi dengan 3Com yang merupakan perusahaan multinasional dan pemimpin pasar dalam bidang jaringan komputer lokal (Local Area Network I LAN), hal ini karena SDD sudah sedikit banyak mengetahui produk 3Com melalui kerjasama dengan perusahaan lokal penyedia produk jaringan komputer 3Com dalam mmberikan solusi total kepada pelanggan, dan 3Com memiliki komitmen yang cukup baik untuk ikut menyukseskan aliansi yang dibentuk dengan SDD.

Dengan adanya aliansi tersebut, selain mendapatkan manfaat untuk mengembangkan kemampuan inti jaringan komputer, SDD juga memiliki peluang untuk menambah lini produknya dengan produk jaringan komputer yang memiliki permintaan pasar yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Kontribusi yang harus diberikan oleh SDD kepada aliansi agar dapat berlangung dalam jangka waktu yang lama, adalah dengan memenuhi target volume penjualan yag telah ditetapkan oleh pihak 3Com. Sedangkan kontribusi dari 3Com adalah memberikan pelatihan, informasi, transfer keahlian jaringan komputer yang dapat dipergunakan oleh SDD untuk mengembangkan produk SIDP yang memiliki arsitektur otomasi client-server dan sistem otomasi terbuka.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulian Taurin Malik
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Ridwan Edison
Abstrak :
ABSTRAK
Kinerja merupakan suatu masukan yang sangat berguna untuk perencanaan strategi perusahaan dalam mencapai target yang telah ditetapkan.

Penurunan kinerja merupakan suatu indikasi adanya kesalahan didalam sistem perencanaan baik kesalahan antisipasi terhadap faktor internal maupun eksternal.

Metode pendekatan PIMS digunakan untuk melakukan analisis terhadap kinerja perusahaan sebagai salah satu alternatif/metoda dalam membantu pengambilan keputusan secara lebih tepat mengingat metode PIMS mempertimbangkan dan mengevaluasi lebih banyak faktor dibandingkan mempergunakan metode yang sudah ada.

Penggunaan metode PIMS tidak dapat berdiri sendiri karena hasil keluarannya masih harus divalidasi dengan mempergunakan metode AHP dan GE-matriks untuk memperoleh strategi yang diharapkan. AHP merupakan suatu pola kerangka berfikir untuk menyelesaikan suatu masalah dengan cara pemilahan masalah atas kelompok-kelompok tertentu dan menguraikannya lebih detail untuk dilakukan perbandingan serta pemberian prioritas dari setiap bagian sedangkan GE-matriks berfungsi untuk memetakan perusahaan berdasarkan posisi kompetitif perusahaan dan daya tarik industri guna diperoleh strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan.

Dalam analisis yang dilakukan terhadap kinerja PT. Garuda Indonesia untuk wilayah Asia ternyata faktor-faktor yang sangat mempengaruhi peningkatan kinerja adalah kualitas, pangsa pasar dan penyesuaian produk terhadap keinginan pelanggan. Dari hasil analisis tersebut dapat digali beberapa alternatif strategi pemasaran yang dapat dipergunakan oleh PT. Garuda Indonesia didalam persaingan di wilayah Asia diantaranya dengan menerapkan strategi fokus dan diferensiasi produk.
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sucipto
Abstrak :
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini, pangsa pasar Garuda Indonesia di jalur Jakarta-Surabaya terus mengalami penurunan, tahun 1991 sebesar 86%, tahun 1992 menjadi 80% dan tahun 1993 merosot drastis menjadi 69%. Deregulasi dibidang jasa angkutan udara tahun 1980 tentang diijinkannya perusahaan penerbangan swasta nasional mengoperasikan pesawat jet dan melayani jalur gemuk Jakarta-Surabaya serta adanya pertumbuhan pasar di jalur tersebut menjadi faktor- faktor eksternal utama penyebab penurunan pangsa pasar Garuda. Sebab ini berarti penghapusan hak monopoli Garuda dan merubah struktur industri kedalam pasar yang bersaing. Faktor internal Garuda yang menjadi penyebab penurunan pangsa pasar tersebut adalah ketidakmampuan manajemen Garuda dalam mengantisipasi terjadinya perubahan lingkungan pasar serta rendahnya kualitas sumber daya manusia yang menyediakan jasa/produk Garuda. Apabila Garuda tidak ingin terus menerus kehilangan pangsa pasarnya, maka harus dicari strategi yang relevan dengan kondisi pasar yang bersaing dan mampu mengeksploitir seluruh sumber daya yang dimilikinya. Salah satu usaha yang dilakukan adalah membentuk strategi pemasaran yang menampung kondisi perubahan lingkungan pasar dan struktur industri aktual. Strategi pemasaran yang dibentuk merupakan hasil analisa lingkungan eksternal untuk mencari peluang dan menghadapi ancaman serta analisa kekuatan dan kelemahan Garuda relatif terhadap pesaing utamanya yang ditujukan kepada delapan bauran pemasaran jasa angkutan udara. Sedangkan titik berat perhatian diberikan kepada variabel-variabel bersaing bagi industri jasa penerbangan berjadual dengan memperhatikan empat karakteristik jasa angkutan udara (the four I's) serta pendekatan pemasaran yang khas untuk industri jasa angkutan udara. Disamping berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, sebaiknya Garuda juga meningkatkan kemampuan manajemennya dengan tujuan agar strategi pemasaran yang telah dibentuk dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Beberapa kiat agar strategi tersebut berjalan dapat dicapai melalui: pengenalan strategi kepada segenap karyawan, penanaman rasa memiliki, tugas kelembagaan, inovasi secara terus menerus; pemantauan untuk mendapat umpan balik, keteladanan, konsistensi sikap dalam menghadapi krisis, serta pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia serta tidak lagi melakukan dikotomi antara formulasi dan implementasi strategi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Helda
Abstrak :
ABSTRAK
Tingkat pertumbuhan perdagangan negara-negara berkembang melaju lebih cepat dari pertumbuhan perdagangan dunia. Pangsa pasar dunia negara-negara berkembang selama perioda 1988-1992 meningkat dari 26% menjadi 28%. Pertumbuhan ekonomi yang pesat, khususnya di negara-negara Asia Timur yang m.encapai 7, 2% pada tahun 1993, disebabkan terutama oleh peningkatan ekspor dan investasi.

Volume perdagangan luar negeri Indonesia meningkat dalam periode 1988-1992, tetapi laju pertumbuhan cenderung menurun pada tahun 1993. Potensi Indonesia meningkatkan ekspor cukup baik dengan melihat jumlah komoditi ekspor dan pasar tujuan ekspor yang belum dicapai. Pemerintah menetapkan target nilai ekspor non migas pada akhir Pelita VI, yang lebih tinggi 72% dari tahun 1992, karena peningkatan ekspor merupakan satu-satunya alternatif untuk mengurangi Debt Service Ratio yang telah mencapai 33% pada tahun 1992.

Kajian pustaka dan data mengenai peranan sogo shosha dalam perdagangan luar negeri Jepang dan dunia menunjukkan bahwa general trading house merupakan badan usaha yang efektif untuk meningkatkan arus ekspor dan impor. Fungsi dan pelayanan utamanya adalah jasa perdagangan terpadu, pengurangan resiko, jasa informasi dan pendanaan.

Analisa terhadap kinerja dan prospek perdagangan luar negeri, kebijaksanaan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan perdagangan dan strategi pemasaran ekspor yang ditempuh pengusaha Indonesia menunjukkan bahwa trading house memiliki potensi untuk meningkatkan arus perdagangan luar negeri Indonesia, khususnya ekspor. Peranan BUMN niaga selama ini relatif kecil, dan penilaian terhadap kinerjanya pun tidak memperlihatkan hasil yang baik.

Pemilihan bentuk trading house berdasarkan analisa terhadap potensi untuk menjalankan fungsi utamanya dan kendala yang harus diatasi dalam. pembentukannya menunjukkan bahwa trading house swasta lebih potensial daripada merger BUMN Niaga dan akuisisi atau penyertaan saham dalam badan usaha sejenis di luar negeri. Sedangkan analisa terhadap komodi tas andalan Indonesia menunjukkan bahwa komoditas ekspor Indonesia yang memiliki market power dan relatif konstan di pasar dunia masih didominasi oleh komoditas primer, seperti kopi, kayu, rempah-rempah dan timah.
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanus Setiawan
Abstrak :
ABSTRAK
Komoditi kopi merupakan salah satu sektor non-migas yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi penerimaan devisa. Apalagi jika dilihat menurunnya penerimaan devisa dari sektor migas sebagai dampak jatuhnya harga minyak bumi di pasaran internasional.

Upaya memperbaiki perekonomian sudah menjadi tanggung jawab setiap warganegara. Salah satu upaya nyata yang dilakukan pemerintah adalah melalui kebijakan-kebijakan yang diambilnya seperti deregulasi, debirokratisasi dan devaluasi beberapa waktu yang lalu. Demikian pula setiap pelaku pembangunan berupaya meningkatkan usahanya dengan memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan yang ada. Perubahan yang terjadi sekarang ini terlihat pada perbandingan ekspor migas dengan non-migas, dimana nilai ekspor non-migas telah melampaui nilai ekspor migas.

Indonesia merupakan negara penghasil kopi ketiga terbesar di dunia setelah Brazil dan Colombia. Adapun jenis kopi utama yang dikonsumsi dunia adalah Robusta, Arabika; Colombian Milds dan Other Milds, Indonesia menjadi market leader untuk jenis Robusta. Pertumbuhan pasar internasional sangat lambat, yaitu kurang lebih 0,45% per tahun. Demikian pula pertumbuhan permintaan dalam negeri tidak mampu mengimbangi perkembangan luas areal perkebunan kopi Indonesia. Keadaan tersebut mendorong dilakukannya terobosan baru ke pasar internasional untuk menaikkan pangsa pasar Indonesia.

International Coffee Organization (ICO) merupakan induk organisasi kopi dunia. ICO ini yang 'mengatur' tata niaga kopi dunia, seperti pemberlakuan sistem kuota dan non-kuota. Fluktuasi harga kopi di pasar internasional dipengaruhi beberapa faktor seperti : keadaan panen, jumlah stok yang di tahan oleh negara produsen, kegiatan para spekulan, stok para roaster di luar negeri dan perubahan permintaan kuantitas dan kualitas oleh konsumen.

Di Indonesia terdapat 1.100 eksportir yang terdaftar pada AEKI (Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia) sebagai induk organisasi kopi di Indonesia. Salah satu di antaranya adalah PT. Palembang Jaya, yang menguasai sekitar 3% dari total ekspor kopi Indonesia, market leadernya adalah Kerta Niaga sebesar 12, 5%. PT. Palembang Jaya menetapkan penggolongan kualitas kopi dengan standar mutu tinggi (51%) , mutu sedang (34%) dan mutu rendah (15%).

Dalam usahanya untuk mempertahankan bahkan merebut pangsa pasar yang ada, perusahaan, khususnya PT. Palembang Jaya harus mengembangkan suatu strategi bersaing antara lain dengan melakukan analisis kekuatan industri (SWOT analysis). Peningkatan pangsa pasar PT. Palembang Jaya diharapkan mampu meniilgkatkan pula pangsa pasar Indonesia di pasar internasional. Jadi tidak hanya untuk kepentingan individu namun juga sumbangan terhadap penerimaan devisa negara dapat diperoleh melalui peningkatan kuantitas dan kualitas ekspor nasional secara keseluruhan.
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Erlina
Abstrak :
RS Delima Asih Sisrna Medika Karawang merupakan RSU swasta tipe C yang telah beroperasi selama kurang lebih 3 tahun. Dalam kunm waktu tersebut, RS Delima Asih telah berhasil menjalin ketjiasama dengan sejumlah 36 perusahaan dan asuransi untuk pembiayaan kesehatan karyawannya. Pemasamn merupakan bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan RS Delima Asih, untuk itu perlu disusun sebuah rencana strategis pemasaran yang tepat untuk RS Delima Asih. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil indepth interview, FGD dan CDMG dan data sekunder diperoleh dari laporan Kepala Bagian, Direktur dan suxnber lain yang remain. Am analisis yang digunakan muah "rows Mau-ix, re Matrix dan BCG Matrix. Responden adalah 6 orang Kepala Bagian. Penelitian dilakukan bulan Maret-Mei 2009. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa RS Délima Asih berada pada kuadran I (Future Quadrant) dalam TOWS Matrix, se] Growth and Stability dalam IE Matrix dan tiga unit fungsional di kuadran Question Mark serta 2 unit di kuadran Dogs. Strategi terpilih adalah penetrasi pasar. ......Delima Asih Sisma Medika Hospital in Karawang is type C general private hospital, that has been operating for approximately 3 years. For this time, Delima Asih Hospital has been making good cooperation as a health care provider for 36 companies and insuranees. Marketing is one of the main focus needed more attention in order to support the development of Delima Asih Hospital. So, the Hospital management needs to arrange a good and appropriate marketing strategic planning. This study is a qualitative study, using primary and secondary data. The primary data getting from the result of indepth interview, Focused Group Discussion and CDMG and the secondary data getting from the report of Managers, Directors and other available sources. The tools in doing analysis are TOWS Matrix, IE Matrix and BCG Matrix. Respondents arae 6 Managers of the hospital. This study conducted on March - May, 2009. The result of this study provides that Delima Asih Hospital in TOWS Matrix has position in Future Quadrant, in IE Matrix in Growth and StabiIity Cell and in BCG Matrix, there are three units in Question Mark and two units in Dogs Quadrant. The final chosen strategy is market penetration.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34424
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Janice Shierny Soetantijo
Abstrak :
Laporan magang ini mengevaluasi pelaksanaan pivot strategy pada retargeting yang dilakukan oleh Divisi Growth PT A. PT A merupakan perusahaan start-up di industri e-groceries yang hadir dalam bentuk aplikasi. PT A merupakan joint venture dari PT TRI yang menawarkan supermarket, gudang, dan barang, PT B yang menawarkan online platform, dan PT GCP yang memiliki akses pendanaan. Berdasarkan hasil evaluasi, retargeting yang telah dilaksanakan oleh PT A masih dapat dikembangkan baik dalam hal penentuan objektif, maupun skema pelaksanaannya. Laporan ini juga menganalisis refleksi diri penulis dengan mengevaluasi hal yang sudah berjalan dengan baik maupun yang belum dari beberapa pengalaman penulis saat magang. Hasil analisis ini juga akan dikaitkan dengan teori-teori yang relevan. ......This internship report evaluates the implementation of pivot strategy on retargeting carried out by PT A's Growth Division. PT A is a start-up company in the e-groceries industry that exists in the form of an application. PT A is a joint venture of PT TRI which offers supermarkets, warehouses and goods, PT B which offers an online platform, and PT GCP which has access to funding. Based on the evaluation result, the retargeting that has been carried out by PT A could still be developed both in terms of ways to determine objectives and the implementation scheme. This report also analyzes the author's self-reflection by evaluating things that have gone well or not from some of the author's experiences during the internship. The result analysis will also be associated with relevant theories.
2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>