Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khaeruman Khuluki
Abstrak :
Lahan kering merupakan sumberdaya pertanian terbesar ditinjau dari segi luasnya. Profil usaha tani pada agroekosistem ini sebagian masih diwarnai oleh rendahnya produktifitas lahan. Daerah Aliran (DA) Ci Sokan merupakan salah satu dari Sub DA Ci Tarum yang memiliki sebaran pertanian lahan kering cukup luas yang dikhawatirkan berdampak pada besarnya erosi dan berakhir pada pembentukan lahan kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menilai persebaran spasial perubahan pertanian lahan kering di DA Ci Sokan yang diduga sebagai salah satu kontributor yang menyebabkan gangguan fisik tanah dan degradasi lahan oleh erosi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertanian lahan kering di DA Ci Sokan sejak tahun 1990 sampai 2010 semakin bertambah. Secara spasial peningkatan luas pertanian lahan kering terjadi pada daerah yang memiliki ketinggian antara 700-1000 mdpl dan kelas lereng agak curam (15-25%) dan curam (25-40%). Dengan pemodelan spasial menggunakan metode Artificial Neural Network (ANN) dan Markov Chain diprediksi terdapat penambahan luas pertanian lahan kering pada tahun 2030 sebesar 16,5% dari tahun 2015. Dari penelitian ini pula diketahui bahwa Tingkat Bahaya Erosi (TBE) kelas sedang sampai dengan sangat berat semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah pertanian lahan kering di DA Ci Sokan.
Dryland farming should contribute significant amount of agricultural product, based on its extent area. However, some of this agro-ecosystems practice has low productivities. Ci Sokan watershed is one of the sub-watersheds of Ci Tarum River, which has vast area of dryland farming, and has been considered affects the amount of erosion and causes degraded land. This research aims to study the spatial distribution of the change of dryland farming area in Ci Sokan watershed, which is supposed to contribute to soil physical disturbance and land degradation caused by erosion. The results show that from 1990 to 2010, the area of dryland farming in Ci Sokan watershed increased. The model predicted that the conversion will mostly occurred in the area with the height of 700-1000 m above sea level and intermediate to steep slope (15-25% and 25-40%). Using spatial modelling with Artificial Neural Network (ANN) and Markov Chain method, the predicted show that dryland farming area will increase 16.5% by 2030, compare to the area in 2015. The results also show that the research area is in the intermediate to highly risk of Erosion Hazard Level, which is related to the increasing of shifting land use into dryland farming.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T44778
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Nugraha Putra
Abstrak :
Sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat, Indonesia memerlukan pasokan energi untuk mendukung kegiatan ekonominya. Dalam kurun waktu 2000 hingga 2011, sektor transportasi mengalami laju peningkatan penggunaan energu terbesar yakni sebesar 6.47% per tahun, diikuti dengan sector komersil (4.32%) dan sektor industri (3.05%). Hal tersebut menyebabkan kenaikan permintaan untuk bidang transportasi, terutama bahan bakar minyak. Ketika permintaan terhadap bahan bakar minyak terus naik, harga minyak dunia pun ikut melonjak. Sebagai dampaknya, pemerintah harus menggunakan sebagian besar dana APBN untuk mensubsidi bahan bakar mintak. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah pusat dan daerah telah mendorong diversifikasi energi dalam sector transportasi, salah satunya dengan menggunakan bahan bakar gas bagi kendaraan umum. Pembagian converter kit bagi transportasi umum telah menjadi salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh pemerintah dengan harapan banyak kendaraan umum yang akan beralih menggunakan bahan bakar gas. Namun kenyataannya hanya beberapa dari angkutan umum yang masih menggunakan bahan bakar gas karena kurangfnya infrastruktur (seperti SPBG). Saat ini, pemerintah kembali dengan rencana untuk mendorong kendaraan pribadi menggunakan bahan bakar gas.
As one of developing country with fastest growing economy, Indonesia requires sufficient supply of energi to support its economic activities. During the period 2000 to 2011, transportation sector experienced the largest annual growth rate of 6.47% per year, followed by commercial sector (4.32%) and industrial sector (3.05%)1. This resulted in high energi demand for transportation, especially fuel oil. While the demand of fuel oil keeps increasing each year, the world oil price does too. As a consequence, it forces the government to spend most of the state budget to subsidize the fuel oil price. To overcome this problem, central and some regional governments had instructed public transport to use gas fuel instead of fuel oil. To support that, the government forced energi diversification in transportation sector, one of them is using gas for public transportation. Distributed converter kits for public transport for free has been one of strategic moves done by the government with expectation that many public transports will convert to gas fuel. But in the reality only few of them still using gas fuel because of unsufficient infrastructure (gas refueling station). Nowadays, the government back with a discourse to convert private vehicles to use gas fuel.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulya Khairani
Abstrak :
Hingga saat ini belum ada penelitian yang mengkaji potensi setiap wilayah di DKI Jakarta terhadap kendaraan berbahan bakar gas (NGV), padahal informasi ini dibutuhkan untuk menentukan lokasi pembangunan SPBG yang optimal di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai besarnya potensi NGV di DKI Jakarta dan wilayah yang potensial bagi pembangunan SPBG berdasarkan hasil simulasi. Hasil penelitian berupa proyeksi jumlah NGV berdasarkan proyeksi jumlah mobil pribadi setiap wilayah di DKI Jakarta melalui pendekatan pemodelan sistem dinamis, serta visualisasi pola perjalanan mobil pribadi di DKI Jakarta melalui perancangan model spasial. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa potensi NGV di DKI Jakarta cukup besar, dimana diperkirakan akan terdapat 8.507 unit SPBG apabila tingkat konversi dari mobil berbahan bakar minyak ke NGV sebesar 30% per tahun. Selain itu, didapatkan informasi bahwa perjalanan harian mobil pribadi cenderung menuju daerah pusat DKI Jakarta dengan volume kendaraan terbesar berada pada jalan-jalan protokol di DKI Jakarta.
Availaibility of research on potential area for natural gas vehicles is necessity for optimal allocation of gas refueling unit stations in DKI Jakarta. This research is conducted to provide projected natural gas vehicles (NGV) number in certain area in DKI Jakarta and propose potential area for refueling gas stations in terms of demand projections. The results of this research are projected number of NGV based on system dynamics approach and a visual model of commuter pattern of private cars in DKI Jakarta based on spatial modeling and simulation method. In conclusion, in the end of 2019, DKI Jakarta is projected to has 8.507 unit NGVs within scenario of 30% annual conversion rate. Moreover, the result of spatial modeling and simulation indicates that most of cars in Jabodetabek area tend to commute to the center of DKI Jakarta.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library