Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 771 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tokyo: Hosei University , 1996
300 CUR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aliuddin
Abstrak :
Jaringan, hanya ada dan dilaksanakan oleh para remaja laki laki dan wanita, duda serta janda di desa desa dalam Iingkungan komunitas Parean. Parean yang berada di jalur jalan raya pantai utara pulau Jawa,merupakan bagian dari Kecamatan Kandanghaur, yang terdiri dari tiga belas desa serta termasuk Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat. Acara jaringan atau disebut juga dengan "pasar jodoh" adalah sesuatu yang hanya ada di Iingkungan komunitas Parean tidak diketahui secara pasti kapan di mulai. Acara jaringan tersebut telah berlangsung secara turun temurun sebagai suatu tradisi bagi para remaja Iaki Iaki dan wanita, duda serta janda untuk mencari pasangan hidup. Setelah berjalan beberapa lama, acara jaringan memperlihatkan berbagai perubahan. Hal ini sejalan dengan pendapat Paul B Horton dan Chester L Hunt mengatakan bahwa folkways atau tradisi yang ada dalam masyarakat akan terus berlangsung dan sifatnya berbeda beda pada masing masing jaman. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk memperkaya kajian empirik tentang perubahan perubahan yang terjadi dalam masyarakat, khususnya perubahan fungsi intitusi jaringan sebagai sarana untuk mencari jodoh menjadi sarana mencari pasangan untuk kencan dengan adanya indikasi hubungan seks sebelum menikah. Perubahan awal yang terlihat dari para peserla jaringan adalah terlihat dari Cara berpakaian, yang disesuaikan dengan kemajuan jaman. Namun perubahan itu membawa dampak terhadap symbol symbol yang ada dalam jaringan itu sendiri, terutama untuk membedakan antara remaja laki Iaki dengan duda dan remaja wanita dengan janda. Perubahan-perubahan yang terjadi pada akhirnya merubah fungsi sosial jaringan dari tempat memilih jodoh menjadi tempat kencan atau pacaran bagi para remaja desa desa yang berada dalam Iingkungan Parean, terutama bagi mereka yang bekerja sebagai buruh nelayan dan buruh tani. Bagi mereka yang bersekolah, kedatangan ke acara janngan, pada umumnya hanya untuk iseng saja karena mereka tidak ingin memperoleh pasangan melalui jaringan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan melihat berbagai perubahan yang terjadi di kalangan remaja dalam Iingkungan komunitas Parean dengan mencari berbagai informasi dari berbagai lapisan masyarakat yang ada di keempat desa yang ada dalam Iingkungan komunitas Parean yaitu , desa llir, desa Bulak, desa Parean Girang dan desa Wirapanjunan. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini bahwa acara jaringan yang semula bersifat tertutup hanya untuk masyarakat yang ada dalam komunitas Parean dan perkawinan yang bersifat endogamy, berubah karena berbagai faktor, seperti mobilitas penduduk desa dan kota kota besar seperti Jakarta, Semarang terutama bagi mereka yang bekerja sebagai buruh nelayan. Kemiskinan, yang membuat para remaja tidak ingin melaksanakan semua tata cara yang ada dalam pemilihan jodoh dan pelaksanaan perkawinan, karena dianggap akan membebani mereka yang tidak mampu. Disamping adanya keinginan dari orang tua pihak wanita, ingin menikahkan segera anak wanitanya dengan harapan dapat mengurangi beban hidup keluarga. Apabila keinginan tersebut tidak tercapai maka orangtua juga berperan dalam proses perceraian. Secara keseluruhan tesis ini nantinya akan menyajikan diskripsi mengenai fenomena sosial yang terjadi dan sebagian lagi memberikan analisa tentang mengapa teljadi perubahan fungsi institusi Jaringan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12151
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parwitaningsih
Abstrak :
Kajian tentang identitas orang Betawi merupakan kajian tentang posisi orang Betawi yang merupakan hasil dari terjalinnya interaksi antara orang Betawi dan orang pendatang , yang kemudian membentuk suatu jaringan dalam masyarakat Kampung Baru. Keberadaan identitas orang Betawi merupakan suatu fenomena dimana orang Betawi melihat posisinya di Kampung Baru yang berkaitan dengan perkembangan yang telah terjadi di Kampung Baru. Dengan kondisi Jakarta yang tengah mengalami perubahan menyebabkan identitas orang Betawi yang ada dipengaruhi oleh semakin intensifnya keterlibatan pendatang dalam kehidupan orang Betawi serta perkembangan yang terjadi dimasyarakat dimana globalisasi yang melanda Jakarta mengakibatkan adanya kebangkitan lokalitas dari orang Betawi sendiri. Sehingga identitas orang Betawi itu tetap ada dan bertahan karena upaya yang dilakukan oleh orang Betawi sendiri dalam rangka untuk mempertahankan keberadaan etniknya dalam arus perubahan di Jakarta. Beranjak dari asumsi tersebut maka kajian ini berusaha menggambarkan bagaimana bertahannya identitas orang Betawi Kampung Baru ditengah arus perubahan di Jakarta. Pertanyaan tersebut diatas akan dijawab melalui beberapa pertanyaan kecil yaitu : apa identitas orang Betawi Kampung Baru era 2000-an , bagaimana kondisi yang memunculkan identitas orang Betawi, bagaimana upaya mempertahankan identitas serta bagaimana identitas orang Betawi dapat bertahan dalam perubahan yang terjadi di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sedangkan tehnik pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam dengan informan kunci seperti aparat desa dan tokoh masyarakat. Dalam menjelaskan tentang identitas penjeiasan teoritis yang dipakai adalah teori dari Peter Berger yang melihat bahwa identitas terbentuk melalui suatu proses yang disebut dengan proses konstruksi sosial yang didalamnya melibatkan proses ekternalisasi, objektifikasi dan internalisasi. Pengertian tentang identitas mengacu pada suatu pemahaman yang keluar dari dalam diri individu yang berkaitan dengan interaksinya dengan Iingkungan diluar kelompoknya. Pengkajian terhadap identitas orang Betawi memberikan informasi bahwa identitas orang Betawi Kampung Baru era 2000-an telah mengalami pergeseran dari pada waktu Kampung Baru masih merupakan wilayah orang Betawi dan sesudah Kampung Baru menjadi suatu komunitas yang heterogen. Identitas orang Betawi Kampung Baru adalah penguasa wilayah Kampung Baru. beragama Islam dan pe-reproduksi adat kebiasaan Betawi. Penanaman nilai-nilai betawi adalah melalui proses sosialisasi dan membentuk suatu jaringan sosial antara lain dengan cara memanfaatkan keluarga besar Betawi serta mewujudkan suatu kerjasama ekonomi antar orang Berawi yang sudah berhasil. Dengan dimilikinya identitas tersebut tujuannya adalah mengintegrasikan orang Betawi serta adanya penguasaan wilayah Jakarta oleh orang Betawi. Tetap bertahannya identitas orang Betawi Kampung Baru ditengah arus perubahan di Jakarta pada satu sisi dikarenakan adanya tindakan rasional yang dilakukan oleh orang Belawi sendiri. Tindakan rasional tersebut mengacu pada digunakannya pertimbangan ekonomi oleh orang Betawi dalam setiap tindakannya dalam mencapai tujuannya. Pada sisi yang lain identitas orang Betawi dapat bertahan karena di gunakannya identitas tersebut sebagai perlawanan terhadap dominasi pendatang. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya identitas orang Betawi dari segi sosial telah mengalami perkembangan sesuai dengan perubahan yang dialami oleh kota Jakarta, Artinya bahwa identitas tersebut tetap memiliki makna yang sama bagi orang Betawi tetapi cara yang digunakan untuk terbentuknya identitas tersebut berbeda, dalam hal ini orang Betawi lebih menggunakan pertimbangan ekonomi sebagai landasan dalam bertindak. Dalam penelitian ini saran yang dikemukakan bahwa identitas dapat berperan negatif maupun positif tergantung bagaimana orang Betawi menggunakan identitas tersebut dalam kehidupan mereka.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Wardatun Nihayah
Abstrak :
Skripsi ini mengkaji tentang Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dengan menggunakan pendekatan proses perencanaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang menitikberatkan interpretasi terhadap data yang diperoleh baik data primer berupa wawancara mendalam dan dielaborasi dengan data sekunder seperti dokumen PSBI dan observasi berbagai berita online. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa PSBI merupakan salah satu cara yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk membangun. kredibilitas sebagai bank sentral baik pada tingkat nasional maupun internasional. ......This study describes about Social Program Bank Indonesia (SPBI), by the planning process approach. This research used qualitative research method that emphasize the interpretation of the data obtained both primary data by means of in-depth interviews and elaborated with secondary datas such as documents of SPBI and observation of various online news. The result of this study shows that SPBI is a mean of Bank Indonesia to build the capability up as a central bank nationally and internationally.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hunt, Elgin F.
New York: MacMillan, 1987
300 HUN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sweedlum, Verne S.
New York.: American Book Company, 1956
301 SWE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bierstedt, Robert
New York, N.Y.: McGraw-Hill, 1964
300 BIE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Himes, Joseph S.
Glenview: Scott, Foresman and Company , 1968
301 HIM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hunt, Elgin F.
New York, NY: Macmillan, 1962
301 HUN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Orlando, Chicago: Harcourt Brace Jovanovich, 1988
300 WOR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>