Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bilal Samsuri
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pragelatinisasi pati singkong suksinat (PPSS), yang merupakan modifikasi pati singkong secara fisika dan kimia sebagai matriks dalam sediaan tablet mengapung. Formulasi tablet mengapung dibuat dengan mengkombinasikan PPSS dengan natrium alginat dan PPSS dengan HPMC. Telah dibuat 5 formula yaitu FI PPSS : natrium alginat (50:50), FII PPSS : natrium alginat (60:40), FIII PPSS : natrium alginat (70:30), FIV PPSS : natrium alginat (80:20), dan FV PPSS : HPMC (50:50). Evaluasi terhadap semua sediaan tablet mengapung yang dilakukan meliputi floating lag time, kemampuan keterapungan, daya mengembang serta profil laju disolusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa floating lag time yang tercepat adalah FII dan FV yaitu 1,0 + 0,0 detik, sedangkan FI 2,5 + 1,06 detik, FIV 3,5 + 0,35 detik dan FIII 10,5 + 1,76 detik. Uji keterapungan menunjukkan bahwa semua tablet mampu mengapung selama 24 jam. Kelima formula tersebut mampu menahan pelepasan verapamil HCl sampai 8 jam dengan jumlah pelepasan antara 33,67% - 78,66%.
The aim of this research is to know the capability of pregelatinized cassava starch succinate (PCSS), which constitutes modified of cassava starch physically and chemically as a matrix in the floating tablet dosage form. The formulas of floating tablet dosages form were made by combining PCSS with sodium alginic and PCSS with HPMC. It has been made 5 formulas, which were FI PCSS: sodium alginic (50:50), FII PCSS: sodium alginic (60:40), FIII PCSS: sodium alginic (70:30), FIV PCSS: sodium alginic (80:20), and FV PCSS: HPMC (50:50). Evaluation to all of the floating dosages form were floating lag time, buoyancy test, swelling index, and rate of dissolution profile. The fastest floating lag time FII and FV were 1,0 + 0,0 second, while FI 2,5 + 1,06 seconds, FIV 3,5 + 0,35 seconds and 10,5 + 1,76 seconds for FIII. The buoyancy test showed that all of the formulas were able to buoy for 24 hours. All of the formulas can retain releasing of verapamil HCl for 8 hours by means of releasing between 33,67% - 78,66%.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S32731
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Niosom adalah vesikel surfaktan non ionik yang memiliki potensi sebagai pembawa obat yang bersifat hidrofobik atau ampifilik. Struktur yang dimiliki niosom mampu mengenkapsulasi obat yang dibawanya. Untuk menghindari masalah kestabilan fisik suspensi niosom (agregasi, fusi, kebocoran obat terjerap) selama penyimpanan, dibuat formulasi kering niosom, proniosom, yang dapat dihidrasi menjadi niosom sesaat sebelum digunakan. Proniosom dipreparasi dari maltodekstrin yang merupakan hasil hidrolisa pati sebagian, tingkat hidrolisanya digambarkan dengan nilai dekstrosa ekuivalen (DE). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai penjerapan dan laju disolusi ketoprofen dalam proniosom yang berbasis maltodekstrin DE 5-10 dan DE 15-20. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa proniosom berbasis maltodekstrin DE 5-10 memiliki nilai penjerapan yang lebih besar dan persentase pelepasan ketoprofen yang lebih lambat dibandingkan proniosom yang berbasis maltodekstrin DE 15-20.
Universitas Indonesia, 2005
S32528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library