Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
C. Antarwirya Gotama
Abstrak :
ABSTRAK
Rangkaian kebiiakan deregulasi dalam dunia perbankan dan
keuangan - dimulai dengan dikeluarkannya kebijakan 1 Juni
1983, Paket 27 Oktober 1988, Paket Desember 1988 dan Paket
Januari 1990 - menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan
usaha yang cepat dan drastis. Rangkaian kebijaksanaan ini
menyebabkan persaingan antar bank makin tajam, sumber dana
murah makin berkurang dan dunia perbankan dituntut untuk
bekerja secara profesional dan lebih efisien.
Perubahan lingkungan ini mengharuskan bank melakukan
peninjauan kembali atas organisasi dan kebijakan-kebijakan
operasionalnya. Menghadapi lingkungan usaha yang makin tajarn
persaingannya perlu didelegasikan lebih banyak wewenang kepada
para manajer cabang. Dengan adanya pendelegasian ini cabang
akan tanggap terhadap perubahan yang terjadi dan keputusan
yang tepat dapat segera diambil. Kantor pusat akan lebih
banyak melaksanakan fungsi koordinasi dan pengawasan atas
kegiatan kantor cabang. Salah satu tolak ukur yang dapat
dipakai untuk menilai performansi kantor cabang dalam rangka
pengawasan adalah Return on Equity. Dengan Return on Equity
dapat dinilai kemampuan kantor cabang untuk menghasilkan laba
atas aktiva atau kekayaan yang dipercayakan kepadanya. Konsep
laba yang biayanya dipakai untuk pengukuran ini adalah
Division Controllable Profit. Konsep Division Direct Profit
dapat dipertimbangkan untuk dipakai apabila manajer cabang
dapat berperan aktif dalam penentuan budget atas biaya-biaya
yang berhubungan dengan cabangnya. Aktiva yang diperhitungkan
dalam pengukuran ini adalah aktiva-aktiva yang berhubungan
langsung dengan laba yang dihasilkan, tersedia untuk dipakal
bagi keperluan produktif dan berada dibawah kontrol manaier
cabang.
Karakteristik geografis suatu cabang akan berpengaruh
terhadap kempuan penghimpunan dan penyaluran dana. Agar laba
bank sebagai keseluruhan dapat dioptimalkan, kelebihan dana
pada suatu cabang ditransfer ke cabang lain yang banyak
meyalurkan kredit. Pentransferan dana ini mengharuskan adanya
perhitungan harga transfer dana yang terpercaya, sehingga
pengukuran performansi kantor cabang dengan ROE tidak
menyesatkan.
Harga transfer yang ditentukan ini sebaiknya dapat
menyajikan kontribusi cabang terhadap laba bank sebagai kesatuan; memotivasi manajer cabang untuk mengejar
kepetingannya tanpa mengabaikan tujuan bank sebagai kesatuan
dan mendorong para manajer cabang untuk meningkatkan efisiensi.
usahanya.
PT Bank ?X? yang didirikan pada tahun 1957 berkembang
dengan pesat pada dasawarsa 80?an. Perkembangan usaha yang
Pesat ini terlihat dan makin banyaknya cabang dan peningkatan
nilai asset yang dimiliki. Walaupun bank ?X? telah berkembang
menjadi besar dan makin kompieks, namun manajemennya masih
tetap menganut pola sentralisasi. Wewenang pengambilan
keputusan - terutama dalam persetuiuan kredit - terpusat di
kantor pusat Jakarta dan Kepala kentor cabang hanya memiliki
Wewenang peresetujuan knedit yang terbatas. Akibat dari
kebjiakan ini banyak kantor cabang yang tidak dapat
menyalurkan dana yang berhasil dihimpun dan sesuai dengan
kebjiakan manajemen dana tersebut harus ditranefer ke kantor
pusat. Dana yang ditransfer ke kantor pusat ditinggal sebagai
deposito kantor cabang dan dIperhitungkan bunga sebagaimana
suku bunga deposito yang berlaku. Dampak dari kebijakan ini
adalah : kantor cabang tidak memperoleh manfaat atas kelebihan
dana yang berhasil dihimpun, hllangnya motivasi untuk menggali
potensi sumber dana yang ada di wliayahnya dan metoda harga
transfer (atas dasar penggantian/biaya variabel)
menyebabkan kontribusi kantor cabang terhadap laba bank
sebagai kesatuan tidak tercermin sebagaimana seharusnya.
Untuk mengatasi kelemahan ini disarankan agar harga
transfer dana ditetapkan melalui negosiasi. Informasi yang
diperlukan dalam negosiasi ini adalah : biaya pemupukan dana
kantor cabang - yang lebih dikenal dengan Istilah ?Cost of
Fund? ? dan tingkat suku bunga kredit.. Diharapkan melalui
negoiasi harga transfer dana dapat ditentukan dalam batas
persentase cost of fund dan tingkat suku bunga kredit.
Walaupun secara teoritis penentuan harga transfer yang
ideal adalah atas dasar harga pasar; namun penerapannya dalam
praktek perbankan akan menemui kesulitan. Hal ini disebabkan
oleh terdapatnya berbagai macam harga pasar dengan
karakteristik yang berbeda dan sangat sering berfìuktuasi
serta tidak cocok untuk dipakai sebagai sumber dana kredit.
Mengingat bahwa pengukuran performansi kantor cabang
adalah untuk keperluan intern, maka konsep laba yang dipakal
adalah laba sebelum pajak. Aktiva yang diperhitungkan dalam
investment base adalah seluruh aktiva yang produktif dan
nilainya ditentukan atas dasar rata-rata triwulanan. Dengan
Cara perhitungan rata-rata dapat dihindari dampak fluktuasi
saldo aktiva.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Daisy Dewayanti
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan Good Corporate Governance (GCG), yang tercermin dalam publikasi nilai 11 faktor GCG dan nilai komposit GCG bank sebagaimana tercantum dalam Laporan Pelaksanaan GCG tahun 2007 dan 2008, terhadap tingkat kepercayaan masyarakat dan industri perbankan, serta keuntungan pemegang saham yang digambarkan dengan Dana Pihak Ketiga, Kredit Yang Diberikan, Simpanan Dari Bank Lain, dan Return on Equity (ROE) sebagai ukuran penilaian kinerja bank. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 50 bank dengan teknik pengolahan data panel menggunakan Metode Efek Random (MER). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan GCG pada industri perbankan Indonesia belum sepenuhnya mempengaruhi kinerja bank dan hanya sebagian penerapan faktor-faktor GCG yang memberikan pengaruh positif terhadap kinerja bank......The purpose of this study is to determine the effect of implementation of Good Corporate Governance (GCG), which is reflected in publication of 11 factors scores of GCG and composite score of GCG that are listed in GCG Implementation Report for year 2007 and 2008, against confidence level of public and banking industry, as well as benefit for shareholders represented by Third Party Funds, Loans, Deposits from Other Banks, and Return on Equity (ROE) as measures of bank performance. This study took samples of 50 banks with a panel data processing techniques using random effects methods. The result of this study indicates that implementation of GCG in Indonesian banking industry has not fully affect the performance of the bank, and only partial implementation of GCG factors provide a positive influence on bank performance.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Kartika Sharaswati
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini menbahas mengenai analisis pengaruh antara ukuran perusahaan (LNTA),
debt to equity ratio (DER), perubahan laba (PL), dan return on assets (ROA)
terhadap return on equity (ROE). Penelitian ini menggunakan data laporan
keuangan dari 74 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun
2006 sampai dengan 2011. Variabel dependen yang dipergunakan adalah ROE.
Sedangkan, variabel independennya adalah ukuran perusahaan (LNTA), DER,
perubahan laba (PL) dan ROA. Metode analisis statistik yang dipergunakan adalah
analisis regresi berganda dengan uji t dan uji F. Uji asumsi klasik dilakukan
sebelum melakukan analisis regresi berganda. Hasil yang diperoleh dari penelitian
ini adalah DER dan ROA secara parsial berpengaruh secara signifikan pada setiap
sektor riil, dengan menggunakan uji t. dan dengan menggunakan uji F, diperoleh
hasil, bahwa keempat variabel berpengaruh secara signifikan terhadap ROE.
Abstract
The purpose of this thesis is to examine the impact between firm size, debt to
equity ratio (DER), change in net income and return on assets (ROA) to return on
equity (ROE), studying the financial statement of 74 companies that listed in
Indonesia stock exchange from 2006 until 2011. The dependent variable are ROE
and the independent variables are firm?s size, DER, change in net income and
ROA. To analyze the result, researcher using multiple regression analysis with ttest
and F test. The result of this research with t-test indicates that DER and ROA
significantly impact the industrial sector and with F-test indicates that the four
variables simultaneously impact the ROE.
2012
T32248
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library