Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aristoteles
Jakarta: Visimedia, 2007
320 Ari p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syafiuddin Fadlillah
Abstrak :
ABSTRAK
Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) dalam nota kesepahaman dengan Susilo Bambang Yudhoyono menjadikan perjuangan bangsa Palestina dalam merebut kemerdekaannya dari penjajahan Israel sebagai salah satu isi butir nota dimaksud, PKS kemudian dengan adanya nota kesepakatan ini menjadi bagian dari partai pendukung pemerintah dengan mendapatkan pos-pos kekuasaan dieksekutif ditiga kementerian dan satu jabatan duta besar.

Pengaruh dari nota kesepahaman tersebut adalah kebijakan luar negeri Indonesia terhadap permasalahan Palestina menjadi pengamatan tersendiri bagi PKS, dan tekanan PKS terhadap SBY mengenai nasib bangsa Palestina terns diwujudkan balk melalui pengerahan massa dan kecaman, SBY pun merespon nota kesepahaman tersebut dengan sejumlah kebijakan terhadap permasalahan Palestina, diantaranya penunjukan All Alatas sebagai utusan khusus terkait permasalahan Palestina, Naseer A. Wahab sebagi kepala bidang politik di kedutaan Palestina di Indonesia jugs menyatakan bahwa SBY adalah presiden yang paling gist memberikan dukungannya terhadap perjuangan bangsa Palestina, seberapa besar peluang Indonesia bisa berperan aktif bisa mewujudkan kemerdekaan Palestina dengan adanya nota tersebut, sementara disatu pihak adanya negara negara maju dan kuat lebih berpengaruh dalam permasalahan Palestina.
ABSTRACT
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) in Memorandum of Understanding with Susilo Bambang Yudhoyono made Palestine People Struggle in fighting their freedom from Israel colonial as one of the intended points in said Moll. Further PKS with the existence of this Memorandum of Understanding became government-supporting party with obtaining executive post in three ministry and one-embassy positions.

The influence of said Memorandum of Understanding is Indonesian Foreign Policy on Palestine problems becoming specific priority for PKS and PKS pressure on SBY regarding Palestine People fate shall be continuously realized either through mass demonstration and mass criticism, then SBY responded this Memorandum of Understanding with various policies on Palestine problems, among of them was the appointment of Ali Alatas as Special Delegation related to Palestine matters, Naseer A. Wahab as head of political division at Palestine embassy in Indonesia also said that SBY was the most active president in giving his support on Palestine people struggling, how far the opportunity of Indonesia can play active role in realizing Palestine Independence with the existence of said Memorandum of Understanding, while in other side the existence of developed country and super power state can create big influences in Palestine matters.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T20474
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satriono Priyo Utomo
Abstrak :
ABSTRAK Penulisan tesis ini mengkaji biografi pemikiran Aidit 1946-1965 yang mencakup pertama, perjalanan hidup Aidit yang melahirkan dan membentuk pemikiran-pemikirannya, kedua, menjelaskan tentang pemikiran-pemikiran politik revolusioner dan eksperimentasi-eksperimentasi pemikiran Aidit atas Marxisme-Leninisme, dan menjelaskan dampak atas relasi pemikiran-pemikiran Aidit dengan strategi dan sikap politik Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam konstelasi politik nasional pada masa Demokrasi Parlementer hingga Demokrasi Terpimpin. Aidit adalah manusia politik yang tumbuh dan berkembang dalam dua pengalaman yang dinamis yaitu empirisme Belitung dan pergaulan politik Jakarta. Pemikiran-pemikiran Aidit muda dipandang oleh Soe Hok Gie yang menyebutnya sebagai tipe pemikir Indonesia yang masih muda, dan tulisan-tulisannya pada masa awal revolusi merupakan sumber kekecewaan generasi muda. Saat Aidit mencapai kedudukan sebagai pimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada awal tahun 1950-an sampai akhir hidupnya. Aidit tampil seperti yang disampaikan oleh Justus M. van Der Kroef sebagai ahli taktik, organisator dan teoritikus. Melalui metode historiografi, pendekatan sejarah pemikiran dan teori hermeneutik Wiliam Dilthey, pemikiran-pemikiran politik Aidit berdinamika dalam tiga fase yaitu eksplorasi (1946-1947), konsolidasi (1951-1956) dan eksperimentasi (1957-1965). Di fase eksplorasi, Aidit muda menggunakan Marxisme-Leninisme sebagai pisau analisa memahami Indonesia yang baru saja diproklamirkan. Saat berusia 23 tahun, Aidit menulis dengan cara pandang progresif yang meyakini bahwa revolusi Indonesia adalah bagian daripada revolusi dunia. Pemikiran-pemikiran politiknya terus berkembang bersama PKI. Dalam fase konsolidasi Aidit melahirkan buah pemikiran tentang konsepsi partai komunis di Indonesia yaitu partai massa sekaligus partai kader, dengan melibatkan kaum tani bersama kaum buruh menjadi motor penggerak perubahan dengan menempuh jalan damai. Kemudian sistem politik nasional pada masa awal Demokrasi Terpimpin mendorong Aidit berpikir progresif. Pada fase eksperimentasi Aidit menganalisis sejarah perkembangan masyarakat dan merumuskan kelas-kelas sosial di Indonesia. Aidit menggagas dua tahapan revolusi yaitu nasional dan demokratis, dengan semangat melenyapkan sisa-sisa feodalisme dan imperialisme. Titik pertemuan revolusi dua tahap itu adalah perjuangan agraria. Perjuangan tersebut menempuh jalan yang disebut Aidit sebagai Metode Kombinasi Tiga Bentuk Perjuangan (MKTBP) yang berisi perjuangan gerilya di desa-desa, aksi-aksi revolusioner, bekerja baik dan intensif di kalangan kekuatan bersenjata.
ABSTRACT The writing of this thesis examines the biography of Aidit's thoughts from 1946-1965 which included the first, Aidit's life journey which gave birth to and formed his thoughts, secondly, explained revolutionary political thoughts and Aidit's thought experiments on Marxism-Leninism, and explained the impact on relations Aidit's ideas with the strategy and political attitude of the Indonesian Communist Party (PKI) in the national political constellation during the period of Parliamentary Democracy to Guided Democracy. Aidit is a political man who grew and developed in two dynamic experiences, namely Belitung's empiricism and Jakarta's political association. Young Aidit's ideas were seen by Soe Hok Gie who called him the young type of Indonesian thinker, and his writings in the early days of the revolution were a source of disappointment for the younger generation. When Aidit reached the position of head of the Indonesian Communist Party (PKI) in the early 1950s until the end of his life. Aidit appeared as presented by Justus M. van Der Kroef as a tactician, organizer and theorist. Through historiography methods, the approach of history of William Dilthey's thought and hermeneutic theory, Aidit's political thoughts were dynamic in three phases, namely exploration (1946-1947), consolidation (1951-1956) and experimentation (1957-1965). In the exploration phase, young Aidit used Marxism-Leninism as an analytical knife to understand Indonesia that had just been proclaimed. When he was 23 years old, Aidit wrote in a progressive perspective that believed that the Indonesian revolution was part of the world revolution. His political thoughts continued to develop with the PKI. In the consolidation phase Aidit gave birth to ideas about the conception of the communist party in Indonesia, namely the mass party as well as the cadre party, by involving the peasants with the workers to become the driving force of change by taking a peaceful path. Then the national political system in the early days of Guided Democracy encouraged Aidit to think progressively. In the experimental phase Aidit analyzed the history of community development and formulated social classes in Indonesia. Aidit initiated two stages of the revolution, national and democratic, in the spirit of eliminating the remnants of feudalism and imperialism. The meeting point of the two-stage revolution is the agrarian struggle. The struggle took a path called Aidit as the Metode Kombinasi Tiga Bentuk Perjuangan (MKTBP) which contained guerrilla struggles in the villages, revolutionary actions, worked well and intensely in the armed forces.

 

Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairchild, Fred Rogers
New York: Macmillan, 1989
330 FAI e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sholeh Amin
Abstrak :
Teori trias politica dalam menerapkan pada penyelengaraan negara mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman dan kebutuhan pelayanan kepada masyarakat yang kian kompleks dan dinamis.
Jakarta: Lembaga Pangkajian MPR RI, 2018
342 JKTN 11 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Malang: UIN-Maliki Press, 2015
324.2 NAH
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Large, Stephen S.
London: Routledge, 1992
952.033 LAR e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library