Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hardeli
"Film TiO2 disamping bersifat sebagai fotokatalis juga mempunyai sifat ampitilik, yaitu menjadi superhidrofilik bila disinari UV dan kmbali menjadi hidrofob bila sinar UV tidak ada. Pada permukaan superhidrohlik air cenderung menyebar rata pada permukaan bahan dari pada membentuk partikel-partikel berupa butiran. Film TiO2 di permukaan kaca saat disinari cahaya UV akan menghasilkan pasangan electron-hole (e? dan h", elektron-Iubang positif). Lubang positif berinteraksi dengan air atau ion OH' menghasilkan radikal hidroksil (°OH). Radikal hidroksil ini merupakan spesies yang sangat reaktif menyerang molekul-molekul organik dan dapat mendegradaslnya menjadi CO2 dan H20. Kotoran berminyak yang menempel pada permukaan fotokatalis akan menghambat molekul air belinteraksi dengan hole dari TiO2, pada kasus ini, radikal hidroksil tidak terbentuk. Pada penelitian ini, kaca digunakan sebagai bahan penyangga TiO2 dan film kataiis di permukaan kaca ini digunakan untuk mengevaiuasi reaksi fotodegradasi asam cleat' yang mempakan asam lemak tak jenuh dan asam palmitat sebagai asam lemak jenuh dari mlnyak kelapa sawit. Pmses peiapisan dilakukan melalui metoda sol-gel. Jumlah pelapisan yang dilakukan adalah 1x, 3x, 5x, 7x dan 9x. Pelapisan yang masih transparan adalah sampal pelapisan ke 'lx dan hasil degradasi yang paling optimal diperoleh pada pel plsan ke 5x. Struktur kristal dan morfologi permukaan film katalis dikaralcterisasi dengan XRD, SEM/EDAX dan hidrofilisitas film katalis dlanalisis dengan Confact Anglemeter. n-Heksana digunakan sebagai pelarut dan iradiasi UV dilakukan untuk 0, 1, 2, 3, 4 dan 6 jam. Untuk mengevaluasi perubahan pada asam lemak, produk fotodegradasi dianalisis dengan alat UV-Vis, GC-MS dan in~si!u FFIR yang digabung dengan fotoreaktor. Produk intermediet yang diperoleh dari fotodegradasi asam palmitat adalah asam pentadekanoat, asam mirisiat, pentadekanal, asam Iaurat, heptanol dan heksanol. Sementara itu produk intermediet yang diperoleh dari fotodegradasi asam cleat adalah 9-oktadekenal, nonanal, oktanal, asam 9-oksononanoat, asam oktanoat, asam heptanoat dan asam heksanoat.
TiO2 thin tilm coating on glass surface has photocatalyst and amphiphylic characteristics, that becomings superhydrophilic when it is illuminated by UV radiation and becomings hydrophobic again when UV ray is not existed. Water tends to spread rather than forming droplets on superhydrophilic surface. Glass coated with TiO2 thin layers when illuminated with UV ray will produce electron-hole pairs. Positive holes will interact with water or ion OH' to produce hydroxyl radicals ( 'OH). This hydroxyl radicals are very reactive species that attact organic molecules to become CO2 and HZO. Oily stains that covered a photocatalyst surface, would prevent water molecules to interact with the TiO2 holes, In this case hydroxyl radicals would not be produced. ln this research, glass was applied to support `l'iO2 thin layers and was used to evaluate the photodegradation reactions of oleic acid which ls unsaturated fatty acid and palmitic acid which is saturated fatty acid from palm oil. ln this studies, the coating process was conducted using sol-gel method. The coating process was done tx, 3x, 5x, 7x and 9x. The 7x coatings showed a still transparent surface but the optimal photodegradation was obtained on 5x coatings. The crystal structure and the surface morphology were characterized by XRD, SEMIEDAX and the glass surface hydrophiticity was analyzed by Contact Anglemeter. n-Hexane was used as solvent and the UV irradiation was conducted for the duration of 0, 1, 2, 3, 4, and 6 hours. To evaluate the transformations of those fatty acids, photodegradation products were analyzed by means of UV-VIS, GC~MS and in-situ FUR joined on-line with the photoreactor. The intemtediate products obtained from palmitic acid were pentadecanoic acid, myristic acid, pentadecanal, lauric acid, hepthanot and hexanol. While the intermediate photodegradation products of oleic acid were 9-octadecenal, nonanal, octanal, 9-oxononanoic acid, octanoic acid, heptanoic acid and hexanoic acid."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
D1234
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica
"Air bersih merupakan kebutuhan setiap orang. Namun, pesatnya pertumbuhan industri meningkatkan pembuangan limbah yang mencemari sumber air bersih masyarakat. Pengolahan limbah yang dilakukan saat ini belum efektif, memerlukan biaya operasional tinggi, dan relatif sulit diterapkan di Indonesia. Salah satu teknologi yang berpeluang menjawab masalah ini adalah fotokatalis. Titania (TiO2) merupakan material fotokatalis dengan aktivitas tinggi, murah, bersifat stabil, dan non toksik. Namun, TiO2 memiliki celah energi yang besar dan rekombinasi yang cepat. Pada penelitian ini, TiO2 didopan dengan logam mulia Ag dan logam transisi Mn untuk membandingkan kinerja fotokatalis dalam mendegradasi senyawa polutan organik, yaitu metilen biru. Katalis Ag/TiO2 disintesis dengan metode Photo Assisted Deposition (PAD), sedangkan Mn/TiO2 disintesis dengan metode impregnasi. Katalis dikarakterisasi SEM-EDX dan UV-Vis DRS. Hasil karakterisasi SEM-EDX menunjukkan kedua metode berhasil mendopan logam ke dalam TiO2. Selain itu, UV-Vis DRS menunjukkan penambahan dopan logam menyebabkan penyempitan celah energi. Katalis Ag/TiO2 meningkatkan laju degradasi metilen biru hingga 97% dalam 30 menit. Sementara, katalis Mn/TiO2 menginhibisi degradasi metilen biru. Peningkatan aktivitas oleh dopan Ag disebabkan fenomena Localized Electromagnetic Field (LEMF) dan Schottky barrier yang meningkatkan separasi muatan. Sementara, penurunan aktivitas oleh dopan Mn disebabkan efek shading dan struktur elektronik Mn yang dapat mempermudah rekombinasi pada loading besar. Katalis Ag/TiO2 juga menunjukkan peningkatan signifikan di bawah sinar tampak dan penambahan dosis.

Clean water is a basic need for every person. However, the rapid growth of the industry increases wastewater disposal that pollutes the community's clean water sources. Currently, wastewater management is ineffective, operationally expensive, and difficult to be implemented in Indonesia. The photocatalyst is a technology that may answer this problem. Titania (TiO2) is a high-activity, inexpensive, stable, and non-toxic photocatalyst material. However, TiO2 has a large band-gap energy and rapid recombination. In this research, TiO2 was doped by Ag (a noble metal) and Mn (a transition metal) to compare the performance of photocatalysts in organic pollutant degradation, namely methylene blue. Ag/TiO2 catalyst was synthesized by Photo Assisted Deposition (PAD) method, while Mn/TiO2 was synthesized by impregnation method. The catalyst was characterized by SEM-EDX and UV-Vis DRS. The SEM-EDX results show that both methods successfully doped metal into TiO2 matrix. Besides, UV-Vis DRS shows the addition of metal dopants caused narrowing of the band-gap. Ag/TiO2 catalyst increases the degradation rate of methylene blue by up to 97% in 30 minutes. Meanwhile, the Mn/TiO2 catalyst inhibits the degradation of methylene blue. The increase in activity by Ag dopants is due to the Localized Electromagnetic Field (LEMF) and Schottky barrier phenomena which increase charge separation. Meanwhile, decreased activity by Mn dopants is due to the shading effect and Mn electronic structure that can facilitate recombination at high loading. Ag/TiO2 catalyst also indicates significant increase when irradiated by visible light and dose is multiplied."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Haikal Sahadewo
"Personal hygiene yang buruk dan penggunaan produk sehari-hari seperti handuk yang tidak digunakan secara higienis dapat menyebabkan penularan infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri seperti Escherichia coli. Pada penelitian ini dilakukan rekayasa handuk multifungsi dengan sifat anti-bakteri, self-cleaning, dan sifat hidrofilik telah dilakukan dengan fotokatalis komposit Ag/TiO2. Sintesis komposit dilakukan dengan menggunakan metode green synthesis dengan bantuan ekstrak daun gambir sebagai bioreduktor. Green synthesis adalah salah satu metode sintesis nanopartikel menggunakan bahan-bahan dari tumbuhan atau mikroorganisme sehingga mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan. Pada penelitian ini dilakukan variasi reduktor yaitu ekstrak daun gambir dibandingkan dengan NaBH4. Karakterisasi yang didapat membuktikan bahwa penggunaan ekstrak daun gambir sebagai reduktor alami sudah dapat menjadi alternatif dari reduktor kimia. Selain itu, dilakukan juga variasi penambahan dopan Ag pada TiO2 pada uji anti-bakteri, self-cleaning, dan uji hidrofilik untuk mengetahui kemampuan Ag sebagai electron trapper dan agen disinfeksi. Hasil dari penelitian ini didapatkan penambahan loading Ag yang optimum pada berbagai uji sebesar 3% yang mampu mendisinfeksi bakteri sebanyak 33%, memiliki kemampuan pembersihan self-cleaning yang terbaik, mampu menyerap air lebih banyak, dan memiliki laju pengeringan yang lebih cepat dari handuk yang tidak terlapisi katalis dan handuk yang terlapisi oleh TiO2.

Poor personal hygiene and the use of daily products such as towels that are not used hygienically can lead to the transmission of skin infections caused by bacteria such as Escherichia coli. In this research, the engineering of a multifunctional towel with anti-bacterial, self-cleaning and hydrophilic properties was carried out with Ag/TiO2 composite photocatalyst. Composite synthesis was carried out using the green synthesis method with the help of gambier leaf extract as a bioreductant. Green synthesis is a method of synthesizing nanoparticles using materials from plants or microorganisms, thereby reducing the use of chemicals that are harmful to the environment. In this study, the reductant variation was gambir leaf extract compared with NaBH4. The characterization obtained proves that the use of gambir leaf extract as a natural reducing agent can already be an alternative to chemical reducing agents. In addition, variations in the addition of Ag dopant to TiO2 were carried out in anti-bacterial, self-cleaning, and hydrophilic tests to determine the ability of Ag as an electron trapper and disinfection agent. The results of this study showed that the optimum addition of Ag loading in various tests was 3% which was able to disinfect bacteria as much as 33%, had the best self-cleaning ability, able to absorb more water, and had a faster drying rate than the uncoated towels and towels coated with TiO2.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Salim Afrozi
"Modifikasi fotokatalis TiO2 dalam memproduksi hidrogen dari gliserol dan air telah diinvestigasi. Prekursor yang digunakan adalah TiO2 degussa P-25. Fotokatalis diberi dopan N, Pt, Cu dan Ni, dengan metode impregnasi untuk Cu, Ni dan photo-assisted deposition untuk Pt. Pengaruh banyaknya konsentrasi gliserol juga diamati dalam pengujian untuk melihat produksi hidrogen.
Hasil analisa XRD menunjukkan, fotokatalis TiO2 termodifikasi berukuran nanometer dengan rentang 16 nm sampai dengan 23 nm, sedangkan analisa DRS menunjukkan TiO2 yang didopan dengan N, Pt, Cu dan Ni dapat merespon aktif pada sinar tampak.
Hasil pengujian menunjukkan fotokatalis TiO2 termodifikasi mampu menghasilkan hidrogen lebih banyak dibanding TiO2 degussa P-25, sebesar 4 kali untuk dopan N, 34 kali untuk dopan Pt(1%) dan N, 10 kali untuk dopan Cu(5%) dan N serta 8 kali untuk dopan Ni(5%) dan N. Sampai rentang 50%v, kenaikan produksi hidrogen sebanding dengan kenaikan konsentrasi gliserol.

Modification of TiO2 photocatalyst to produce hydrogen from glycerol and water had been investigated. The precursor was degussa P-25 TiO2. The photocatalyst was doped by N, Pt, Cu and Ni, using impregnation method for Cu, Ni and photo-assisted deposition method for Pt. The effect of glycerol concentration to hydrogen production was also being studied.
XRD analysis results showed that modified TiO2 photocatalyst had nanometer size with range 16 nm to 23 nm, while the DRS analysis showed that TiO2 was doped by N, Pt, Cu and Ni could actively respond to visible light.
The results showed that modified TiO2 photocatalyst could produce more hydrogen compare to degussa P-25 TiO2, 4 times for N dopant, 34 times for Pt (1%) and N, 10 times for Cu (5%) and N, 8 times for Ni (5%) and N. Up to 50%v, the increase of hydrogen production is proportional to the increase of glycerol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T28022
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library