Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Septiono
Abstrak :
In Indonesia, the prevalence of smoking among 5 ? 9 years old children has increased from 0.4% in 2001 to 2% in 2007. Among present adults smok- ers (>20 years), 17% started to smoke before the age of 13 years. This study identified factors related to smoking behaviour among 8 ? 12 years old children in Jakarta, Indonesia using a questionnaire based cross sec- tional survey to obtain smoking status and possible predictors towards smoking habit. The total sample size was 1,097 students among 3rd - 7th grade students from schools in Jakarta. Self-reported smoking status was defined as whether the child had smoked tobacco within the past two months prior to the interview. The prevalence of smoking was 13.4%. Logistic regression analysis showed that high parental approval on tobac- co use (OR=13.4; CI 95%: 5.1 ? 35.1) was the strongest predictor on chil- dren smoking status, followed by low parental control (OR=12.1; CI 95%: 6.9 ? 21.2), being a male compared to a female (OR=10.7; CI 95%: 5.3 ? 21.7), mother (OR=10.58; CI 95%: 3.96 ? 28.28), father (OR=7.69; CI 95%: 3.59 ? 16.47), sibling (OR=7.91; CI 95%: 4.41 ? 14.17) smoking status. Smoking parents and siblings, low parental control, and high parental ap- proval on smoking were related to higher odds of smoking among children. The results were used as a rationale for suggestions and recommendations of relevance for future intervention programs and tobacco related research with specific focus on children.

Prevalensi anak perokok umur 5-9 tahun di Indonesia meningkat dari 0,4% di tahun 2001 menjadi 2% di tahun 2007. Tujuh belas persen perokok de- wasa menyatakan mulai merokok ketika berumur di bawah 13 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor terkait perilaku merokok anak umur 8-12 tahun di Jakarta dengan menggunakan pendekatan potong lintang untuk menjaring perokok anak dan faktor yang mungkin menye- babkan perilaku tersebut. Kuesioner digunakan untuk menjaring status Artikel Penelitian perilaku merokok anak dalam dua bulan terakhir sebelum survei. Total 1.097 murid kelas 3 sampai 7 di Jakarta menjadi sampel penelitian dengan 13,4% responden merokok dalam 2 bulan terakhir. Analisis regresi logistik menun- jukkan bahwa pembolehan merokok di dalam rumah oleh orang tua (OR=13,4; CI 95%: 5,1 ? 35,1) menjadi penyebab terkuat, diikuti dengan rendahnya kontrol orang tua (OR=12,1; CI 95%: 6,9 ? 21,2), siswa laki-laki (OR=10,7; CI 95%: 5,3 ? 21,7), ibu (OR=10.58; CI 95%: 3.96 ? 28.28), ayah (OR=7,69; CI 95%: 3,59 ? 16,47), dan saudara kandung yang perokok (OR=7,91; CI 95%: 4,41 ? 14,17). Orang tua dan saudara kandung yang merokok, rendahnya pengawasan orang tua, dan tingginya pembolehan merokok di dalam rumah menjadi penyebab perilaku merokok anak umur 8- 12 tahun. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai rekomendasi untuk program intervensi di masa depan dan penelitian terkait tembakau dengan fokus kepada anak-anak.
University of Copencahagen Denmark, Copenhagen School of Global Health, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library