Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
This research is conducted to find out and to examine to impact of the regional extension on the health services in the Health Departement of Lamandau regency. .....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The need for health service is basic need . .....
610 SKJ 19:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Halvorson, George C.
New York: Jossey-Bass, 2003
362.1 Hal e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok Pusat Penelitian Kesehatan Lembaga Penelitian UI 1991,
R 362.198 Pen l
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Demsa
Abstrak :
Prevalensi panjang badan lahir pendek di Indonesia masih tinggi dan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh pelbagai faktor secara langsung dan tidak langsung serta berdampak luas dan berkelanjutan dalam siklus kehidupan. Penelitian menggunakan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dengan pendekatan potong lintang bertujuan mengetahui mekanisme hubungan berbagai variabel laten terhadap prevalensi panjang badan lahir pendek. Sampel adalah 497 kabupaten yang diagregat dari data individu, yaitu anak lahir dari ibu berusia 15 hingga 49 tahun dengan kriteria anak kandung dan lahir tunggal. Pemodelan menggunakan Structural Equation Modelling. Kehamilan berisiko tinggi berhubungan positif langsung dengan prevalensi panjang badan lahir pendek (r = 0,279; nilai p = 0,014). Pemanfaatan pelayanan kesehatan berhubungan positif tidak langsung dengan prevalensi panjang badan lahir pendek melalui kehamilan berisiko tinggi (r = 0,135; nilai p = 0,029). Sosial ekonomi tidak berhubungan signifikan dengan prevalensi panjang badan lahir pendek (r = -0,087; nilai p = 0,156), namun akan berhubungan bila melalui mekanisme hubungan pemanfaatan pelayanan kesehatan (r = 0,653; nilai p = 0,0001) dan kehamilan berisiko tinggi (r = 0,759; nilai p = 0,0001). Upaya intervensi perlu difokuskan pada pencegahan kehamilan berisiko tinggi melalui perbaikan status gizi dan kesehatan ibu sejak usia remaja untuk menurunkan prevalensi panjang badan lahir pendek.
The prevalence of short birth length in Indonesia still high and it becomes a public health problem caused by any direct and indirect factors as well as having a wide and sustainable effect in life cycle. The study used Basic health system (Riskesdas) 2013 data with a cross-sectional approach aiming to find out the mechanism of the relation between any latent variables to the short birth length prevalence. Samples were 497 districts aggregated from individual data that were children children born by 15 - 49 year-old mothers with biological children and single birth criteria. The modelling used Structural Equation Modeling. High-risk pregnancy had a direct positive relation with the prevalence of short birth length (r = 0.279; p value= 0.014). The use of health services had an indirect positive relation with short birth length prevalence through high-risk pregnancy (r = 0.135; p value= 0.029). Social economy did not have any significant relation with the prevalence of short birth length (r = -0.087; p value = 0.156), but would be related if through the mechanism of health service use (r = 0.653 ; p value = 0.0001) and high-risk pregnancy (r = 0.759 ; p value = 0.0001). Efforts of intervention need to be focused on prevention of high-risk pregnancy through improvement of nutritional and health status of mothers since teenager in order to reduce short birth length prevalence.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fachmi Idris
Abstrak :
Peningkatan jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit pada awal masa pemberlakuan program Kartu Jakarta Sehat (KJS) disebabkan belum optimalnya sistem pelayanan kesehatan berjenjang. PT Asuransi Kesehatan (PT Askes) bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan berbagai upaya dalam bentuk paket intervensi untuk mengoptimalkan sistem tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas paket intervensi PT Askes dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam meningkatkan optimilisasi sistem rujukan pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan survei potong lintang dengan metode pengambilan sampel acak pada puskesmas di DKI Jakarta terhadap hasil intervensi PT Askes. Hasil intervensi diukur melalui wawancara pada kepala puskesmas atau petugas yang mewakili. Data dianalisis menggunakan tes statistik nonparametrik, yaitu uji Wilcoxon dan regresi Generalized Linear Model. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2013 hingga Februari 2014. Terdapat perbedaan bermakna pada keempat indikator, terjadinya peningkatan kunjungan peserta KJS dipengaruhi oleh ketersediaan tempat tidur, jumlah peserta KJS terdaftar, intervensi dalam bentuk regulasi, serta persentase pengangguran terbuka. Meskipun ada perbedaan signifikan setelah dikelola PT Askes, hal ini belum cukup membentuk persepsi puskesmas untuk berpendapat bahwa PT Askes memiliki andil dalam mengoptimalkan sistem elayanan kesehatan berjenjang pada program KJS.
Increasing the number of patient visits to the hospital at the beginning of the implementation Healthy Jakarta Card (KJS) program was claimed to be associated with optimization of health care referral system. PT Asuransi Kesehatan (PT Askes) with the DKI Jakarta Department of Health Service made efforts to improve the optimalization that system. This study aimed to evaluate the effectiveness of intervention PT Askes?s and DKI Jakarta Departement Of Health?s packages in improving the optimization of health care referral system. This study used a cross sectional survey with a random sampling method in primary health centers in Jakarta related with the result of PT Askes?s intervention package. The result of intervention were conducted by interview to the head of the primary health center or officer representing. Data were analyzed with nonparametric statistical tests, using the Wilcoxon test and Generalized Linear Regression Model. The study was conducted in October 2013 until February 2014. There were significant differences between the four indicators, an increase in visits KJS participants are influenced by the availability of beds, number of participants registered KJS, intervention in the regulation, and the percentage of open unemployment. Although there were significant differences after managed by PT Askes, these efforts were not enough to make primary health centers perception that PT Askes has contributed to the optimization of health care referral system in KJS program.
Universitas Sriwijaya, Fakultas Kedokteran, Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran, 2014
Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rialike Burhan
Abstrak :
Perempuan terinfeksi human immunodeficiency virus dan acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS) mempunyai permasalahan yang kompleks sehubungan dengan penyakit dan statusnya, sehingga mereka mempunyai kebutuhan yang khusus. Kebutuhan perawatan, dukungan dan pengobat- an tersebut dapat diperoleh dengan mengakses pelayanan kesehatan yang tersedia untuk dapat mengoptimalkan kesehatan mereka sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan faktor predisposisi yang meliputi pengetahuan, sikap, stigma, faktor pemungkin yang meliputi jarak ke pelayanan kesehatan dan faktor penguat berupa dukungan sosial dengan pemanfaatan pelayanan kese- hatan pada perempuan terinfeksi HIV/AIDS. Rancangan penelitian meng- gunakan pendekatan potong lintang. Penelitian dilaksanakan di Kelompok Dukungan Sebaya Female Plus Kota Bandung pada bulan Juni sampai Juli 2012. Sampel penelitian berjumlah 40 orang perempuan terinfeksi HIV/AIDS. Data di analisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara statistik yaitu usia, pendidikan, status perkawinan, status pekerjaan, faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, stigma), faktor penguat (dukungan sosial), dan faktor pemungkin yaitu jarak ke pelayanan kesehatan tidak berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Pengetahuan merupakan faktor penentu dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan berpeluang 60,1 kali untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan.

Women living with HIV/AIDS have a complex problems who connection with the disease and her status, because they have special needs, for care, support and treatment can be obtained by accessing the health services available to optimize their health so as to improve the quality of life. The pur- pose of this study was to analyze the correlation between three factors, pre- disposing factors (knowledge, attitudes, stigma), enabling factors (distance to health services), and reinforcing factors (social support) with health ser- vice utilization.This type of research was analytic with cross-sectional re- search approach. The research was implemented in Female Plus Peer Support Group Bandung from June until July 2012. The sample in this study were 40 women living with HIV/AIDS. Data analysis using univariate, bi- variate, and multivariate. The results obtained that there were significant re- lationship is age, education, marital status, work, predisposing factors (knowledge, attitude, stigma), reinforcing factor (social support), and en- abling factors (distance to health services were not correlated with health service utilization). Knowledge was the determinant factor to health service utilization in 60,1 times the chance to utilize health services.
Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Viviyanti Azwar
Abstrak :
Penurunan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil merupakan penentu bagi kinerja rumah sakit sebagai perusahaan jasa. Penurunan mutu pelayanan diindikasikan dengan penurunan rata-rata pelayanan periode tahun 2008-2010 pada instalasi radiologi mencapai 11,29%, laboratorium 5,19%, farmasi 18,5%, instalasi rehabilitasi medik 3,74%, gizi 9,12%, pemulasan jenazah 11,86%, operasi 5,29%, dan hemo- dialisa 3,62%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan soft skills memoderasi sumber daya organisasi, keterikatan kerja, kinerja karyawan dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Pengukuran seluruh konstruksi dan indikator penelitian menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 530 karyawan rumah sakit sebagai tenaga medis maupun nonmedis yang dijadikan responden. Metode analisis data meng- gunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan software. Hasil penelitian menyimpulkan soft skills memoderasi sumber daya organisasi berperan meningkatkan mutu pelayanan dengan standar koefisien sebesar 0,53. Soft skills memoderasi keterikatan kerja berperan meningkatkan mutu pelayanan dengan koefisien standardize sebesar 0,62. Soft skills memoderasi kinerja karyawan berperan meningkatkan mutu pelayanan dengan standar koefisien sebesar 0,32.

The decline in the quality of service General Hospital Dr. M. Djamil is a de- terminant for the performance of the Hospital as a service company. Decline in service quality as indicated by the decline in average service period of 2008-2010 on radiological installations reached 11.29%, laboratory 5.19%, pharmacy 18.5%, IRM 3.74%, 9.12% nutrition, smear bodies 11.86%, sur- gery 5.29%, and hemodialysis 3.62%. This study aims to analyze the mo- derating role of soft skills of organizational resources, work engagement, employee performance in improving the quality of hospital care. Measurement of whole constructs and indicators study used questionnaires Peranan Moderasi Soft Skills dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Role of Soft Skills Moderation in Improving Quality of Hospital Care Viviyanti Azwar distributed to 530 employees at the Hospital as a medical or nonmedical personnel who serve the respondent. The method of data analysis using SEM (Structural Equation Modeling) with application software. The research concludes soft skills moderating role of organizational resources to improve the quality of service with a standardize coefficient of 0.53. Soft skills mo- derating role of work engagement to improve the quality of service with a standardize coefficient of 0.62. Soft skills moderating role of employee per- formance to improve the quality of service with a standardize coefficient of 0.32.
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Mahwati
Abstrak :
Pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dapat menyelamatkan perem- puan dari komplikasi berat dan kematian selama kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan. Faktor sosial, manfaat/kebutuhan yang dirasakan, serta aksesibilitas ekonomi dan fisik berkontribusi langsung terhadap pe- manfaatan pelayanan kesehatan ibu. Tujuan penelitian ini adalah menge- tahui faktor sosial, kebutuhan, serta aksesibilitas ekonomi dan fisik yang memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Jawa Barat. Data yang digunakan untuk penelitian adalah data sekunder hasil Riset Kesehatan Dasar 2010 pada perempuan usia 15 ? 59 tahun yang pernah menikah. Penelitian ini menggunakan analisis bivariat dan multivariat. Kedua hasil analisis menegaskan bahwa faktor sosial, kebutuhan yang di- rasakan, serta aksesibilitas ekonomi dan fisik memiliki hubungan yang sig- nifikan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal dan persalinan. Model akhir analisis multivariat regresi logistik menunjukkan bahwa tempat tinggal merupakan variabel yang paling memengaruhi pemanfaatan kedua bentuk pelayanan kesehatan ibu. Determinan penting yang lain adalah riwayat komplikasi, pendapatan keluarga, umur, dan pendidikan ibu. Dalam anali- sis multivariat, status perempuan bekerja dan pekerjaan suami tidak memi- liki dampak yang signifikan terhadap kemungkinan perempuan menda- patkan perawatan antenatal dan pemberian perawatan modern meskipun variabel suami adalah positif dan sangat terkait dengan variabel dependen.

Utilization of maternal health care services could save severe compli- cations and death among women during pregnancy, delivery, and after de- livery. Numerous factors such as social, perceived needs, and economic and physical accessibility are contributed directly with the use of maternal health care. The purpose of this study is to investigate the social, perceived needs, and economic and physical accecibility factors that affect women?s use of maternal health care in West Java. The data used come from the 2010 Basic Health Research of ever married women 15 ? 59 years old. This study used two levels of analysis, bivariate and multivariate analysis. Both analyses confirmed that social, perceived needs, and economic and phy- sical accessibility factors had a significant relationship with the utilization of antenatal and modern delivery care. The final model logistics regression multivariate analysis indicate that the residence?s place remain the most in- dependent variable affecting both of antenatal and delivery care usage. Other important determinants are complications history, family income, mother?s age, and education. In the multivariate analysis, the complications history have a significant impact on the probability of women obtaining de- livery care although these variable not associated with the dependent varia- bles in the bivariate analysis.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada Bandung Jawa Barat, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>