Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Krisnawati
Abstrak :
ABSTRAK
Pencabutan gigi untuk keperluan perawatan ortodonti telah menjadi perdebatan selama bertahun-tahun. Berkaitan dengan hal tersebut, maka telah dilakukan studi pendahuluan untuk melihat "Kecenderungan perawatan ortodonti dengan pencabutan gigi ditinjau dari faktor usia, jenis kelamin dan maloklusi " pada pasien ortodonti di Jakarta periode tahun 1993 - 1995.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawatan ortodonti dengan pencabutan cenderung meningkat pada periode tersebut, meskipun prosentasenya masih dalam rentangan 25 % - 85 % . Pasien perempuan jumlahnya lebih banyak daripada laki-laki. Pada penelitian ini terlihat bahwa kelompok umur 13-17 tahun adalah yang terbanyak mendapat perawatan ortodonti dan maloklusi yang terbanyak dijumpai adalah maloklusi klas I .

Angka prevalensi dan data-data yang diperoleh memperlihatkan bahwa pencabutan cukup sering menjadi pilihan dalam melakukan perawatan ortodonti, meskipun pasien masih berusia muda dan maloklusi bersifat dental.
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrati Tjiptobroto
Abstrak :
ABSTRAK
Pengukuran tinggi muka bawah (TMB) dari beberapa pasien anak-anak yang mempunyai gigitan dalam dengan rasio "upper face height terhadap lower face height" (rasio UFH/LFH) didapatkan nilai yang bervariasi. Padahal TMB merupakan salah satu faktor dalam tata laksana gigitan dalam dan pemilihan jenis alat retensi. Maka penelitian ini bertujuan apakah pada gigitan dalam tidak selalu dijumpai TMB yang menurun dan apakah sudut palatomandibular (sudut PP-MP) yang lebih kecil dari normal menunjukkan TMB yang menurun.

Penelitian ini berdasarkan analisa vertikal dari sefalometri ronsenografik lateral, yang dilakukan pada anak-anak Indonesia yang datang di Klinik Pasca Sarjana FKG-Ul. Kriteria sampel adalah anak-anak dengan tumpang gigit lebih dari 50%, hubungan molar satu K1. I Angle dan belum pernah dirawat ortodonsi.

Uji statistik terhadap rasio UFH/LFH dan sudut PP-MP dengan chi kuadrat didapatkan nilai xa sebesar 0,51 dan 0,183 pada p=0,05 dan df=1. Pengujian terhadap kelompok sudut yang normal dan menurun dimana masing--masing kelompok didapati nilai rasio UFH/LFH normal dan meningkat didapatkan nilai x2' sebesar 15,384 dan 9,782 pada p.=:0,05 dan df=1.

Hasil penelitian menunjukkan pada gigitan dalam didapati TMB yang 'normal dan menurun. Penafsiran TMB menurut rasio UFH/LFH selalu sama dengan sudut PP-MP. Dan sudut PP-MP yang kurang dari normal menunjukkan TMB yang menurun. Kedua parameter ini cukup sensitif dan konsisten dalam menggambarkan TMB. Dengan penggunaan kedua parameter ini diharapkan pengukuran TMB lebih akurat.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Anie Lestari
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan perawatan ortodonsi diantaranya mendapatkan profil wajah yang optimal. Para ortodontis berpendapat bahwa posisi bibir merupakan faktor yang sangat penting dalam menilai estetika wajah seseorang . Dalam upaya menegakkan diagnosa pada faktor estetika dan rencana perawatan ortodonsi sering timbul keraguan, karena saat ini masih dipakai norma standar ras Kaukasoid yang mungkin saja tidak sesuai untuk bangsa Indonesia. Seperti diketahui penilaian wajah cantik menarik sifatnya subjektif dan banyak dipengaruhi oleh perasaan, akan tetapi hasil perawatan yang diharapkan seharusnya bersifat subjektif dan objektif. Dengan demikian penilaian yang objektif dari masyarakat umum perlu sekali. Sebagai sampel, masyarakat Jawa dipilih secara acak oleh penulis dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini mendapatkan nilai posisi bibir pada wanita yang dipandang balk terhadap garis E dari sudut pandang orang Indonesia suku Jawa dan untuk mengetahui apakah nilai posisi tersebut sama dengan standar Kaukasoid yang diteliti oleh Chaconas . Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menanyakan kepada 76 responden suku Jawa terhadap penilaian 25 serf gambar profil wajah tentang posisi bibir yang dianggap baik. Hasil penelitian menunjukkan 52.7 % responden memilih profil dengan posisi bibir atas - 0.58 mm dan bawah 0 mm dari garis E. 23.7 % memilih profil dengan posisi bibir atas - 0.58 mm bibir bawah + 1.4 mm . Penulis menyimpulkan bahwa posisi bibir yang dianggap baik dari sudut pandang orang Indonesia suku Jawa terhadap garis E Chaconas adalah - 0.58 mm untuk bibir atas dan 0 mm untuk bibir bawah . Posisi tersebut berbeda dengan standar Chaconas yaitu posisi bibir atas berada di depan nilai standar .
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Atika Zairina
Abstrak :
ABSTRAK
Pendahuluan: Braket ortodonti merupakan komponen penting dalam piranti ortodonti cekat karena menghantarkan gaya dari kawat ke struktur gigi dan jaringan pendukungnya sehingga terjadi pergerakkan gigi. Komposisi logam dan proses manufaktur braket Stainless Steel mempengaruhi sifat fisik dan mekanis, salah satunya kekerasan dan kekuatan. Tetapi, beberapa pabrik mengurangi biaya produksi dengan mengabaikan proses manufaktur yang sesuai dengan standarisasi. Hal ini dapat menyebabkan deformasi slot braket khususnya saat diaplikasikan gaya torque. Deformasi slot braket dapat mengurangi besar gaya torque yang akan dihantarkan ke gigi dan jaringan pendukungnya sehingga hasil perawatan tidak efektif dan efisien. Beberapa braket Stainless Steel yang beredar dipasaran masih diragukan kualitasnya dalam perawatan ortodonti. Tujuan: Untuk membandingkan besar gaya torque akibat sudut puntir 300dan 450 kawat Stainless Steel serta deformasi slot permanen akibat gaya torque tersebut antara kelompok merk braket (3M, Biom, Versadent, Ormco dan Shinye). Metode Penelitiian: Lima puluh braket Stainless Steel edgewise dari 5 kelompok merk braket (n=10) di lem ke akrilik. Masing-masing braket dilakukan pengukuran tinggi slot dengan mikroskop stereoskopi, lalu diaplikasikan puntiran kawat melalui alat yang sudah dibuat pada penelitian ini sehingga diperoleh besar gaya torque. Setelah uji torque, dilakukan kembali pengukuran tinggi slot braket. Deformasi slot pemanen dihitung dari selisih dua tahapan pengukuran tinggi slot yaitu sebelum dan sesudah aplikasi gaya torque Hasil: Analisis statistik menunjukkan perbedaan bermakna besar gaya torque pada sudut puntir 300 dan 450 antara Biom dan Shinye dengan Omrco. Gaya torque paling besar yaitu pada merk braket 3M (300= 442,12 gmcm dan 450= 567,99 gmcm) , sedangkan yang terkecil adalah Biom (300= 285,50 gmcm, 450=361,38 gmcm). Perbedaan deformasi slot braket terjadi hampir pada semua kelompok merk braket. Deformasi slot braket hanya terjadi pada merk braket Biom (2,82 µm) dan Shinye (2,52 µm). Kesimpulan: Bentuk geometri slot, komposisi, proses manufaktur braket Stainless Steel dan sudut puntir kawat mempengaruhi besar gaya torque. Komposisi AISI 303 dan 17-4 PH serta proses manufaktur melalui MIM menghasilkan deformasi slot braket yang kecil dan secara klinis tidak signifikan.
ABSTRACT
Introduction: Orthodontic bracket is an important component in fixed orthodontic appliances for distributing force to the structure of the tooth and its supporting tissues, causing tooth movement. Alloy composition and manufacturing process Stainless Steel bracket affects the physical and mechanical properties, one of which hardness and strength. However, some manufacturers reduce costs at the manufacturing process in accordance with standards. This can cause deformation of the bracket slot especially when applied torque force. In addition, slot deformation can reduce the torque force that will be transmitted to the tooth and its supporting tissues so that the treatment is ineffective and inefficient. Therefore, some Stainless Steel brackets quality in the market is still questionable for orthodontic treatments. Objective: To determine the deformation of the bracket slot of five brands (3M, Biom, Versadent, Ormco and Shinye) due to the force Stainless Steel wire with torsional angle of 45° and the amount of torque force with torsional angle of 30° and 45°. Methods: Fifty Stainless Steel Edgewise brackets from five bracket groups brands (n = 10) is attached onto an acrylic. Each bracket slot height was measured with a microscope stereoscopy, then applied torsion wire through torque apparatus that has been made for this study to obtain the amount of torque force. Once the torque test has been done, then the width of bracket slot is re-measured. Deformation slot calculated from measurements of height difference between before and after the torque test. Results: Statistical analysis shows differences in slot bracket deformation in all group of bracket brands. But, clinically permanent slot deformation deformation occurs only on Biom (2.82 µm) and Shinye (2.52 µm). Repeated measure ANOVA comparison showed significant differences in the amount of torque at torsion angle of 300 and 450 between Biom and Shinye with Omrco. The 3M transmitted highest load (300 = 442,12 gmcm and 450 = 567,99 gmcm), while the lowest is Biom (300 = 285,50 gmcm and 450 = 361,38 gmcm). Conclusion: Stainless Steel bracket slot deformation is influenced by several factors specifically geometry bracket slot, the composition of the metal, manufacture and torsional angle wire. Alloy composition of AISI 303 and 17-4 PH and manufacture by the method of metal injection molding (MIM) has the smallest deformation.
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aristy Riyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan minyak eucalyptus 75 dan eucalyptol 100 dalam menurunkan kuat rekat geser bahan adesif bis-GMA pada debonding breket metal. Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik. Sejumlah tiga puluh gigi premolar atas dibagi secara acak menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok minyak eucalyptus, kelompok eucalyptol dan kelompok kontrol. Gigi premolar direkatkan dengan braket Gemini 3M Unitek, Monrovia menggunakan resin adesif Transbond XT 3M Unitek, Monrovia . Kelompok minyak eucalyptus, kelompok eucalyptol dan kelompok kontrol masing-masing dioles minyak eucalyptus 75 Naga Mas, Indonesia , eucalyptol 100 Cerkamed, Poland dan akuades di sekitar braket selama 10 menit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eucalyptol dan kelompok kontrol p.
ABSTRACT
This study conducted to examine the ability of 75 eucalytpus oil and 100 eucalyptol to decrease the shear bond strength and facilitate debonding of metallic bracket bonded with Transbond XT. The study design is experimental laboratoric study. Thirty upper premolar teeth were randomly divided into 3 groups control, eucalyptus oil group, and eucalyptol group. The premolar teeth were bonded with Gemini brackets 3M Unitek, Monrovia using Transbond XT 3M Unitek, Monrovia . Each groups were lubricated by 75 eucalyptus oil Naga Mas, Indonesia , 100 eucalyptol Cerkamed, Poland and aquades around the bracket for 10 minutes. There were a significant differences in shear bond strength between eucalyptol group and control group p
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riko Nofrizal, athor
Abstrak :
ABSTRAK
Persepsi merupakan suatu proses menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan berbagai masukan informasi sensorik untuk memperoleh pemahaman mengenai lingkungan. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengevaluasi perbandingan persepsi estetika dental antara orang awam dengan ortodontis berdasarkan Aesthetic Component dari IOTN. Terdapatnya hasil yang masih berbeda-beda dari beberapa penelitian sebelumnya serta belum adanyapenelitian sejenis di Indonesia dengan latar belakang kultural yang berbeda menjadi alasan dilakukan penelitian ini.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif crosssectional. Masing-masing kelompok terdiri dari 42 responden.Setiap responden diminta untuk membandingkan enam foto intra oral pada lembar kuesioner terhadap foto dari Aesthetic Component.Enam foto intra oral pada lembar kuesioner tersebut diambil dari enam pasien, dengan keadaan tiap foto intra oral tersebut mewakili salah satu foto dari Aesthetic Component.

Dari keenam foto intra oral pada lembar kuesioner yang dibandingkan terhadap keseluruhan foto dari Aesthetic Component, ditemukan satu foto yang memiliki perbedaan persepsi estetika dental antara orang awam dengan ortodontis, yaitu foto dengan keadaan deepbite. Sedangkan pada lima foto lainnya tidak terdapat perbedaan persepsi estetika dental antara orang awam dengan ortodontis.

Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi estetika dental antara orang awam dengan ortodontis pada hampir semua foto, kecuali satu foto dengan keadaan deepbite, yang dinilai berdasarkan Aesthetic Component dari IOTN.
ABSTRACT
Perception is a process of selecting, organizing and interpreting the input of sensory information to gain acomprehensionabout environment. Several studies had been conducted to evaluate comparation of dental aesthetic perceptions between the lay personsand orthodontists based on the Aesthetic Component of IOTN. The results of those studies still had differenceswith some previous studies. Because of the differences in results and yet no studies had been done in Indonesia with a different cultural background, the author found it interesting to study the topic more deeply.

The study was a descriptive cross-sectional study. Each group consisted of 42 respondents whereas each respondent was asked to compare six intra oralimages on a questionnaire sheet to the photos of Aesthetic Component. The six intra oral images were taken from six patients that represented the Aesthetic Componentimages.

From six intra-oral images on a questionnaire that had been compared to the overall pictures of Aesthetic Component, there wasan imagewhich hadgiven a different perception of dental aesthetics between the lay personsand orthodontists. It was animage with deepbite condition. Meanwhile, the rest ofimageshad no different perception of dental aesthetics between lay personand orthodontists.

The overall results showed that there was no different perception of dental aesthetics between the lay personsand orthodontists, exceptone image with deepbite condition, which was assessed based on the Aesthetic Component of IOTN.
2012
T31240
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia Paramita
Abstrak :
Latar Belakang: Kooperasi pasien merupakan faktor yang penting dalam perawatan ortodonti. Tujuan: Mengetahui gambaran tingkat kooperasi pasien ortodonti cekat di klinik spesialis ortodonti RSGMP FKG UI. Metode: Penelitian dilakukan pada 94 pasien ortodonti cekat di klinik spesialis ortodonti RSGMP FKG UI yang sudah dirawat selama paling sedikit 12 bulan. Pasien diminta mengisi kuesioner tentang tingkat kooperasi yang digambarkan melalui frekuensi kontrol rutin. Hasil: 43,6% pasien tergolong kooperatif, 43,6% pasien tergolong cukup kooperatif, 7,4% pasien tergolong tidak kooperatif, dan 5,3% pasien tergolong sangat tidak kooperatif. Kesimpulan: Sebagian besar pasien ortodonti cekat di RSGMP FKG UI tergolong kooperatif dan cukup kooperatif.
Background: Patient's cooperation is important in determining the result of orthodontic treatment. Objective: To understand the cooperation level of patients with fixed orthodontic treatment in Postgraduate Orthodontic Clinic at RSGM-P FKG UI. Methods: A descriptive study of 94 patients with fixed orthodontic treatment treated for at least 12 months. They're asked to fill a questionnaire about cooperation predicted by frequency of miss-appointment. Results: 43.6% patients are cooperative, 43.6% patients are cooperative-enough, 7.4% patients are non-cooperative, and 5.3% patients are very non-cooperative. Conclusion: Majority of patients with fixed orthodontic treatment in Postgraduate Orthodontic Clinic at RSGM-P FKG UI are cooperative and cooperative-enough.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S43926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martyn Suprayugo
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pH minuman kemasan terhadap gaya regang power chain. Digunakan 28 power chain merk ormco, tipe tertutup, bening, yang diregangkan pada 2 titik berjarak 40 mm pada plat akrilik dan direndam dalam larutan teh botol, buavita, coca cola dan aquades. Gaya regang (grf) power chain diukur menggunakan force gauge dan dicatat gaya awal, setelah 1 jam, 24 jam, 48 jam, 72 jam, 168 jam dan 336 jam perendaman. Terjadi penurunan gaya regang power chain yang signifikan, namun tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap setiap waktu perendaman dalam perbedaan pH larutan teh botol, buavita, coca cola dan aquades.
ABSTRACT
The aim of the study was to evaluate the effect of teh botol, Buavita, coca cola and distilled water toward force decay of orthodontic power chain. Twenty eight power chains (Ormo, closed type, tranparant) were fixed on acrylic framework (40 mm of distance) and immersed in teh botol, buavita, coca cola and distilled water. Force decay were measured using tension gauge (grf) and recorded at initial force, 1 hour, 24 hour, 42 hour, 72 hour, 168 hour and 336 hours of immersion. There was a decrease of force, however acidity did not influence force degradation of power chain statistically.
2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Houston, William John Ballantyne
Oxford; Boston: Butterworth-Heinemann, 1992
617.643 HOU t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Scuzzo, Giuseppe
Berlin: Quintessenz Verlag, 2003
617.6 SCU i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>