Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Liswaty
Abstrak :
Penelitian mengenai perkumpulan Tri Koro Dharmo ini dilakukan dari tahun 1986 hingga tahun 1987. Tujuannya untuk mengetahui peranan para pemuda dari berbagai sekolah menengah yang ada di Jakarta dalam mendirikan dan mengembangkan perkumpulan Tri Koro Dharmo. Pengumpulan data dilakukan melalui kepustakaan berupa surat kabar, majalah, buku dan juga melalui wawancara dengan seseorang yang dapat dijadikan sebagai nara sumber. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Tri Koro Dharma merupakan sebuah perkumpulan yang bersifat kesukuan, walaupun semula salah satu pendiri perkumpulan ini telah mempunyai cita-cita yang lebih luas lagi yaitu berazaskan kebangsaan. Ini dapat dilihat dari kegiatan perkumpulan maupun kepengurusannya yang selalu didominasi oleh salah satu suku yaitu Jawa. Untuk menghilangkan sifat kesukuan tersebut, maka diadakan kongres yang berlangsung pada tahun 1918 dengan mengambil keputusan nama perkumpulan dirubah menjadi Jong Java.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S12250
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dwi Purwoko
Abstrak :
Kajian tentang perpecahan Partai Sarekat Islam Indo_nesia 1935-1940 belum banyak dianalisa oleh para sarjana. Oleh karena itu skripsi ini mencoba menganalisanya. Adapun penulisannya disusun secara deskriptif analisis dan masih merupakan suatu tahapan awal dari studi Sejarah. Meskipun demikian penulis mempergunakan ilmu bantu seja_rah yakni ilmu politik untuk menganalisa perpecahan itu. Mari hasil analisis yang dilakukan, penulis dapat mengungkapkan latar belakang terjadinya perpecahan yang disebabkan oleh perbedaan tokoh-tokoh partai (Abikusno Cokrosujoso, Agus Salim, Sukiman, Wiryosanjoyo dan Kartosuwirjo) dalam menganalisa dampak depresi ekonomi 1930'an terhadap kehidupan partai-politik yang radikal dan latar belakang sosialisasi mereka yang berbeda. Sebagai akibat dari perpecahan adalah munculnya beberapa partai baru yang melepaskan diri dari partai induknya (PSII Abikusno). Partai-partai yang melepaskan diri itu adalah PSII Kartosuwiryo, Partai Islam Indone-sia (PII Sukiman) dan Barisan Penyadar Agus Salim. Dari sini dapat disimpulkan bahwa perpecahan partai bukan dikategorikan ke dalam perpecahan ideologi mengingat ideologi mereka Islam tapi dapat dikategorikan ke dalam perpecahan pribadi dalam arti ketidaksukaan pribadi antar tokoh partai yang mendorong tindakan pe_cat memecat. Sari deskripsi skripsi ini penulis ingin memberi uraian perpecahan organisasi Islam pada masa lampau untuk dijadikan bahan bercermin diri bagi umat Islam dewasa ini.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yahya Andi Saputra
Abstrak :
Mempelajari sejarah Indonesia pada masa pergerakan nasional (1990-1942), sebenarnya mempelajari sejarah kebangkit_an bangsa Indonesia yang diikuti dengan kesadaran nasionalnya. Kebangkitan kesadaran ini dapat terjadi antara lain karena dampak kebijaksanaan pemerintah kolonial sendiri. Tat_kala pemerintah membutuhkan banyak tenaga administrasi atau pegawai rendahan di kantornya, didirikanlah lembaga pendidikan formal untuk rnendidik bangsa pribumi (baca bangsa Indone_sia) agar sekedar tidak buta huruf dan tidak terlalu bodoh. Tetapi di luar perhitungan pemerintah, bangsa pribumi yang telah memperoleh pendidikan formal (Barat) tersebut ti_dak hanya memenuhi kebutuhan pegawai, namun melahirkan pula bangsa Indonesia yang sadar pada realitas sosial mereka yang sebenarnya. Suatu kesadaran yang mencengangkan bangsa Indonesia sen_diri, sehingga dengan serta merta mereka dapat mengucapkan dan mengungkapkan kondisi mereka sendiri, seperti yang dipa_parkan salah satu surat kabar yang terbit masa itu. Boemi-poetera menjadi perkasanya bangsa asing yang menambah kekayaannya di tanah kita, dan menjadi sebagai lembu yang diperes susunya sampai kurus padahal gemuknya jatuh pada yang meminumnya. Kurang lebih sudah 300 tahunlah kita bangsa Jawa diinjak-injak oleh lain bangsa, 300 tahulah kita dihinakan oleh lain bangsa, 300 tahunlah kita di bubuti oleh lain bangsa, 300 tahunlah kita diisap darah kita oleh lain bangsa. Kemudian kesadaran tersebut dipacu pula dengan dicipta_kannya kelas sosial yang ketat atau dengan ungkapan yang lebih kasar lagi, diterapkannya perbedaan warna kulit.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Toto Widyarsono
Abstrak :
Jalan kooperasi yang ditempuh oleh sebagian kaum nasionalis dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia mengandung arti yang positif, karena telah terbukti memberikan sumbangan bagi berdirinya suatu negara yang merdeka. M.H. Thamrin sebagai contoh yang amat berharga, dari sosok pejuang yang pada lebih dari setengah abad lampau telah berjuang dalam jajaran nasionalis koope_rasi. Dalam masa dimana pemerintah kolonial bersikap reaksioner terhadap pergerakan nasional, ia tetap dapat memperjuangkan nasib rakyat melalui jalan konstitusi, dengan mengoptimalkan posisinya dalam Dewan Rakyat. Di luar dewan, Thamrin juga aktif da_lam berbagai forum perjuangan. Kedudukannya yang mantap sebagai pragmatic--politician, adalah hasil dari kemampuan. analisis politik, yang melihat peluang di sela-sela menyempitnya ruang gerak perjuangan kala itu.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Chandrarina S.W.
Abstrak :
Penulisan mengenai pemikiran Kita Ikki dalam mereorganisasi negara Jepang dilakukan melalui pendekatan historis dan deskriptif analisis berdasarkan studi kepustakaan. Tujuan penulisan ini adalah untuk memahami pemikiran Kita Ikki dalam pereorganisasian negara Jepang dalam bidang sosial, ekonomi, politik dan pemerintahan. Pengumpulan data dilakukan terutama dengan menelaah dan mendeskripsikan buku Radical Nationalist in Japan: Kita Ikki 1883-1937 karya George M. Wilson, dan buku "Kita Ikki Chosakushuu" karya Kita Ikki, yang mengemukakan argumentasi mengenai pereorganisasian negara Jepang, serta buku-buku penunjang lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan utama dari program pembaharuan Kita Ikki dalam mereorganisasi Jepang adalah untuk menghilangkan klik-klik istimewa yang telah mencampuri hubungan kaisar dengan rakyat Jepang, serta menjamin keadaan ekonomi pribadi semua orang dan untuk merasionalisasikan ekonomi nasional sehingga negara dapat mengatasi perang atau konflik di dalam negeri. Kita Ikki adalah seorang sosialisme karena program-program pembaharuannya ditujukan pada kelompok buruh, dengan menyajikan kesejahteraan kaum buruh.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13521
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library