Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darnley-Smith, Rachel
London: Sage Publications, 2003
615.851 54 DAR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maria A. Wijayarini
"Metode mendengarkan musik selama kehamilan mulai dikenalkan pada masyarakat, namun belum diketahui gambaran penyesuaian diri ibu hamil baik fisik dan psikologisnya selama trimester kedua dan ketiga kehamilan. Tujuan penelitian mengidentifikasi dan menggambarkan adaptasi fisiologis dan psikologis ibu hamil yang mendapatkan terapi musik selama trimester kedua dan ketiga selain perawatan antenatal yang diterimanya. Disain penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan tipe studi kasus. Sampel adalah seorang ibu hamil.
Pengambilan sampel: sampel dicuplik secara purposive sampling yang memenuhi kriteria penerimaan, yakni usia kehamilan sekurangkurangnya 18 minggu, tanpa masalah kesehatan atau komplikasi penyakit lain selama kehamilannya, mendapatkan ANC di unit pelayanan kesehatan, dan bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini selama kurang lebih 20 minggu.
Instrumen pengumpulan data terdiri dari :
1)format demografik,
2) instrumen wawancara mendalam tentang respon psikologis dan pandangan ibu terhadap kehamilannya,
3) catatan harian ibu hamil beserta daftar tiliknya (checklist) tentang keluhan, gerakan janin setiap hari, serta perubahan yang dirasakan ibu terhadap fisiknya,
4) musik ibu hamil beserta tapenya,
5) instrumen pemeriksaan fisik.
Metode pengumpulan data: responden yang memenuhi kriteria dirnintai persetujuan penelitian dan dilakukan wawancara. Setelah itu ia diminta untuk mengisi lembar catatan harian ibu hamil. Setiap minggu peneliti melakukan pemeriksaan fisik. Wawancara dilakukan pada ibu selarna dua kali selama trimester kedua dan ketiga.
Analisa data: sesuai dengan sifat penelitian ini (within-case analysis, Creswell, 1998) data dianalisa secara deskriptif berdasarkan isu yang muncul (untuk data adaptasi psikologis) dan interpretasi arti dari hasil pengamatan serta pemeriksaan (untuk data adaptasi fisik) (Stake, 1995).
Hasil Penelitian: didapatkan bahwa adaptasi fisik dan psikologis ibu yang menerima terapi musik selama trimester kedua dan ketiga kehamilannya selama 1/2 sampai 1 1/2 jam setiap harinya memiliki adaptasi positif terhadap kehamilannya. Hal ini dapat ditunjukkan dari nilai-riilai normal dalam perubahan fisiknya dan tugas perkembangan psikologisnya yang terpenuhi. Penyesuaian fisiknya serupa dengan perubahan normal dari ibu selama keharnilan. Namun terdapat perbedaan kecil pada perubahan fisik antara klien dan nilai normal, yakni dalam pertambahan berat badan. Data kualitatif pada adaptasi psikologis dari responden dijelaskan dalam penyesuaian adaptif dan maladaptif Terdapat sedikit perbedaan antara tugas perkembangan ibu secara umum dan responden ini, yakni jarak sosial selama trimester kedua dan ketiga. Hal ini kemungkinan berhubungan dengan latar belakang budaya. Dari hasil wawancara diperoleh data bahwa musik dapat membenkan efek penenang bagi emosi responden sehingga responden lebih siap menerima peran sebagai orangtua.
Kesimpulan: responden yang mendengarkan musik Mozart (untuk ibu hamil) memiliki adaptasi fisik dan psikologis yang sesuai dengan adaptasi normal pada ibu hamil.
Rekomendasi: dibutuhkan penelitian lebih lanjut pada area yang sama dengan disain eksperimental dan sampel yang lebih banyak agar dapat digeneralisasi hasilnya. Penelitian longitudinal tentang dampak musik pada tumbuh kembang bayi juga diperlukan. Selain itu penelitian yang menggunakan instrumnen musik yang berbeda juga dibutuhkan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Suryani
"ABSTRAK
Perbaikan kesehatan ibu dan bayi menjadi prioritas pembangunan kesehatan di Indonesia. Perbaikan tersebut diarahkan kepada kesehatan fisik dan psikologis. Masalah psikologis ibu postpartum primipara diantaranya kejadian postpartum blues yang merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kesehatan ibu secara tidak langsung. Dari hasil penelitian sebelumnya kejadian postpartum blues sangat tinggi sekitar 75% - 80%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi musik dalam mencegah postpartum blues pada ibu postpartum primipara. Penelitian ini menggunakan desain Quasi experiment, pretest-postest dengan kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kelompok intervensi diberi terapi musik instrumental yakni musik klasik tipe Mozart: Eine Kleine Nachtmusik dengan frekuensi 20-40 cps hertz lamanya 15-20 menit, dilakukan 2 kali sehari yakni pukul 8.00 dan pukul 14.00 selama 3 hari. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu postpartum primipara yang dirawat di ruang kebidanan RSCM Jakarta Pusat, dengan jumlah masing-masing kelompok kontrol dan kelompok intervensi 18 orang.
Hasil uji regresi logistik dan regresi linear ganda membuktikan ada pengaruh terapi musik terhadap pencegahan postpartum blues. Pada ibu yang diberi terapi musik terjadi penurunan skor kejadian postpartum blues sebesar 1,80. Ibu yang tidak diberi terapi musik memiliki peluang untuk mengalami postpartum blues sebesar 5,60 kali dibanding dengan ibu yang diberi terapi musik.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pemberian terapi musik sangat efektif dalam pencegahan postpartum blues. Sebagai rekomendasi hasil studi ini perlu diberikan terapi musik bagi semua ibu postpartum sebagai salah satu intervensi terapi relaksasi di pelayanan kesehatan yakni rumah sakit, puskesmas maupun klinik bersalin.

ABSTRACT
Rehabilitative the mother and baby health becomes priority to health development at Indonesian. The rehabilitative implementation was concern to physical health and psychological. The psychological problem of mothers postpartum primipara there are the postpartum blues evidence which becomes a factor indirectly contribute to mother health. The research result before the postpartum blues evidence very high almost 75%-80%.
This research purposed to know music therapy effectiveness in prevents postpartum blues on postpartum prim Para?s mother. This research utilize quasi experiment's design, pretest - posttest with control group and intervention group. Intervention group listened to instrumental music which is Mozart classical music type: Eine Kleine Nachtmusik with frequency 20-40 cps hertz?s in 15-20 minutes duration, sounding off in 2 times a day, on 8.00 WIB a.m and on 14.00 WIB p.m along 3 days. The sample in this observational is postpartum primipara's mother which was nursed at midwifery room RSCM Jakarta Pusat, with total each controls group and intervention group are 18 person.
The tests result of logistics regression and double linear regression prove there are available influence music therapy to postpartum blues? prevention. On mother which sounding off musical therapy decreased postpartum blues evidence score as 1, 80. Meanwhile mother that doesn't listened to musical therapy have opportunity to get postpartum blues evidence as 5, 60 times against mother was sounding off by music therapies.
The research conclusion is the implementation of listened in musical therapy so effective in postpartum blues? prevention. This result study recommendate it is needs to sound off musical therapy to all post partum?s mother as intervention relaxation therapy at health service center such as hospital, puskesmas and also the maternity clinic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Halim
"Musik bukan saja merupakan sumber suara yang menyenangkan melainkan juga sumber kesembuhan. Musik sebagai terapi telah berkembang, didukung oleh banyak penelitian oleh para ahli di bidang musik, pendidikan dan kedokteran. Dampak terapi musik dapat dilihat pada berbagai kasus, yang menunjukkan pengaruh positif musik terhadap perbaikan perilaku, emosi, dan fisik manusia. Ada beberapa alasan menggunakan musik sebagai terapi yaitu musik sebagai audioanalgesik, pemfokus perhatian, dan lain-lain. Pengaruh musik untuk menolong berbagai pasien non-infeksi seperti Alzheimer, autisme, kanker dan lain-lain, akan dijelaskan disertai studi kasus dan penelitian tentang berbagai penyakit ini. Namun demikian terdapat kontroversi seputar hasil penelitian musik, karena itu penelitian lebih lanjut perlu dilakukan agar dicapai kesepakatan yang dapat mengukuhkan musik sebagai bentuk terapi yang dapat diterima dalam dunia medis masa kini maupun mendatang. (Med J Indones 2002; 11: 250-7)

Music can act not only as a source of enjoyable sound that gives pleasant feeling, but also a source of healing. Music as a therapy has developed, supported by many researches conducted by experts in music, education and medicine. The impact of music therapy can be observed in many case studies, showing the positive effects of music to the betterment of human?s neuro-behavior, emotional and physical states. Some reasons to use music as a therapy are: toget audioanalgesic response, to focus attention, to reinforce learning, to enhance interpersonal relationships, and to promote mind-body health in the medical staff. The use of music to help patients with non-infectious diseases such as Alzheimer disease, autism, cancer, headache, heart disease and stroke are described along with experiments and case studies on these diseases. However controversies around music therapy occurred. Therefore, more experiments need to be taken in order to clear the controversies and to use music as a therapy in the present and future medical treatment. (Med J Indones 2002; 11: 250-7)."
Medical Journal of Indonesia, 2002
MJIN-11-4-OctDec2002-250
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sila Dewi Anggreni
"Penyakit jantung koroner merupakan penyakit jantung yang diakibatkan oleh menurunnya suplai darah ke otot jantung yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Penyakit ini akan mempengaruhi arteri koroner yang memberi suplai darah, oksigen dan nutrisi ke otot miokardium. Infark miokard merupakan nekrosis dari miokard yang terjadi akibat insufisiensi aliran darah lewat koroner tidak mampu mencukupi kebutuhan oksigen. Untuk mencapai proses penyembuhan dan pemulihan yang baik pada pasien infark miokard perlu adanya manajemen nyeri yang tepat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh terapi musik terhadap tingkat persepsi nyeri pada pasien infark miokar di RS. Dr. M. Djamil Padang.
Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment, khususnya non-equivalent control group dengan pre dan post test. Sampel berjumlah 30 orang (15 orang kelompok intervensi yang diberikan terapi penurun nyeri ditambah terapi musik yang diberikan selama 3 hari dan 15 orang kelompok kontrol yang hanya diberikan terapi penurun nyeri, yang diambil dengan metode non probability sampling jenis consecutive sampling. Evaluasi tingkat nyeri dilakukan setiap hari baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol.
Hasil penelitian diperoleh adanya penurunan tingkat nyeri setiap harinya, baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Penurunan yang lebih besar terjadi pada kelompok intervensi (p=0,000), artinya terapi musik pada pasien infark miokard dapat berpengaruh terhadap penurunan tingkat nyeri. Pada penelitian ini karakteristik umur, jenis kelamin dan pengalaman nyeri tidak berpengaruh terhadap penurunan tingkat nyeri pasien infark miokard. Rekomendasi hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi keperawatan dalam menangani nyeri pada pasien infark miokardan perlu adanya penelitian lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan waktu penelitian yang lebih lama agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.

Coroner heart diseases is a heart sickness which is caused by decreasing blood of supply to cardiac muscle that happening of imbalance between supplies and oxygen needs. This disease will effect the artery coronary which provide blood supply, oxygen and nutrition to myocardium muscle. Infark miokard is necrosis from miokard that happened because of insufficiency blood stream through coroner can not fulfill oxygen needs. To reach good curative process and curing at patient with infark miokard, it needs good pain management. The research a purpose is to identifying the effect of music therapy on the level of pain perception with infark miokard at Dr. M. Djamil Hospital in Padang.
This research used a quasi experiment design by control group approach with pre and post tested. Research has been done at Dr. M. Djamil Hospital Padang. 30 samples of patient with infark miokard divided into 2 groups, 15 people of intervention group which were given by pain degradation therapy and music therapy and 15 people of control group which were only given by pain degradation therapy, taking sample by non probability sampling type of consecutive sampling.
Statistic test result of dependent t-test indicated that there was meaning difference between pain degradation at group which was given by music therapy and pain degradation at group which was not given by music therapy before and after intervention. This research of age characteristic, gender and pain experience don't have an effect on pain level degradation of patient with infark miokard. The research concluded that degradation on pain perception level of patient with infark miokard was higher at group which was given by music therapy Recommendation of this research result, music therapy has to be applied as one of nursing intervention on handling pain of patient with infark miokard and it is important to be done a continue research which has more specific sample criterion and longer research to get better research result.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Musik terbukti dapat menurunkan tekanan darah mengurangi kecemasan,
depresi, mengurangi nyeri serta memperbaiki persepsi waktu (Guzta, 1989).
Pada klien yang menggunakan terapi hiperbarik cenderung mengalami kecemasan
karena tidak mengetahui informasi mengenai terapi hiperbarik, yang mana klien yang
masuk chamber diberikan terapi oksigen mumi selama 1,5 jam dan selama waktu
tersebut didalam chamber diberikan terapi musik untuk mengurangi kecemasan dan
mengurangi kebosanan. Pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pemberian terapi musik terhadap penurunan tingkat kecemasan pada klien yang
menggunakan terapi hiperbarik. Penelitian dilakukan di RSAL Dr. Mintoharjo Jakarta
dari tanggal 29 Desember 2003 sampai 3 Januari 2004. Desain penelitian ini adalah
dengan menggunakan kuasi eksperimen dan pengambilan data dilakukan dengan
purposive sampling dengan menentukan sendiri kategori sampel yang diteIiti. Sampel
yang terkumpul sebanyak 30 orang. Data yang diperoleh dianalisis dengan chi square
menggunakan tabel 2 x 2. Dengan a 0,05 didapalkan X hitung : X tabel adalah 18 >
3,84. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna secara
statistik dalam pemberian terapi musik terhadap tingkat kecemasan pada klien yang
menggunakan terapi hiperbarik."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5133
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Heny Purwati
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap tingkat nyeri anak usia prasekolah yang dilakukan pemasangan infus. Penelitian ini menggunakan studi quasi eksperimen dengan rancangan Nonequivalent control group, after only design. Terapi musik diberikan 5 menit sebelum pemasangan infus sampai 5 menit sesudah pemasangan infus. Terdapat perbedaan tingkat nyeri yang signifikan antara anak usia prasekolah yang diberikan terapi musik dengan anak usia prasekolah yang tidak diberikan terapi musik saat dilakukan pemasangan infus dengan p value 0,00.

Music is an effective distraction technique. It has the best influence in a short time. Music reduces the physiological pain, stress and anxiety by distracting someone?s attention from the pain. The objective of this research is to understand the influence of music therapy to pre-school children that having infusion attachment procedure. This research was using quasi experiment with Nonequivalent control group, after only design. Music therapy was given at 5 minutes before the infusion attachment process was started until 5 minutes after the process was done. There was a significant difference of pain level between pre-school children that was having music therapy than they who was not having music therapy during the infusion attachment process."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29406
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mudzakir
"ABSTRAK
Nyeri Pasca TURP umumnya karena perlukaan pada daerah prostat dan spasme
kandung kemih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas musik religi
terhadap penurunan nyeri pada pasien pasca TURP. Desain penelitian adalah
quasi eksperiment pre test and post test control group. Sampel yang diambil 34
dengan menggunakan metode consecutive sampling, kemudian dibagi menjadi 2
kelompok : kelompok intervensi (Terapi analgesik & musik religi), dan kelompok
kontrol (terapi analgesik). Hasil penelitian menunjukkan kombinasi terapi
analgesik dan musik religi lebih signifikan dalam menurunkan nyeri dengan nilai
p value=0,000. Berdasarkan temuan ini, disarankan bagi rumah sakit untuk
merekomendasikan terapi musik religi dalam mengelola nyeri pasca bedah.

ABSTRACT
Generally the post TURP patients experience pain and bladder spasm. The
purpose of this study is to identity the effectiveness of religious music in
reducing post TURP pain. This study used quasi experiment with pre and post
test control group design. Thirty four samples were recruited using consecutive
sampling method, and then divided into 2 groups: the intervention group
(analgesic & religious music therapy), and control group (analgesic therapy only).
The result discovered that religious music therapy was significantly reducing pain
level with p value=0,000. According to this finding, it is recommended for
hospitals to integrate religious music therapy as complementary in managing post
surgery pain."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32993
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurlaelah
"Treadmill merupakan salah satu tindakan untuk mengevaluasi kemampuan kapasitas fungsional jantung pada pasien Penyakit jantung koroner. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi musik instrumentalia terhadap tekanan darah dan nadi pada pasien Penyakit Jantung Koroner saat fase recove1y pasca tindakan treadmill. Desain yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pre and post test with control group desaign dan pendekatan analitik komparatif numerik. Jumlah sampel 30 pasien (15 kelompok kontrol dan 15 kelompok intervensi). Analisis data menggunakan independent test, paired t test, chi square, ANOVA.
Hasil penelitian pada uji independent test menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna pada tekanan darah sebelum dan setelah fase recove1y (nilai p= 0,0001). Faktor konfounding yang berpengaruh terhadap tekanan darah dan nadi adalah Diabetes melitus (p value < 0,05) menunjukkan bahwa variabel tersebut secara signifikan mempengaruhi waktu pengembalian tekanan darah dan nadi. Rekomendasi penelitian ini digunakan untuk intervensi keperawatan dalam membantu mengembalikan tekanan darah dan nadi seperti sebelum latihan setelah fase recovery.

Treadmill is one of the treatment to evaluate the ability of the heart functional capacity in patients with coroner heart disease. This study aims to determine the effect of instrumental music therapy to blood pressure and pulse in coronmy heart disease patients during the recovery phase after treadmill. The design that used to is a quasi-experiment vvith pre and post test with control group desaign comparative numerical and analytical approaches. Total of sample are 30 patients (I 5 control group and 15 intervention group). Analysis of the data using independent test, paired t test, chi square, ANOVA.
The results of the research on independent test showed that there were significant differences in blood pressure, pulse, before and after the recovery phase in both groups (p value = 0.0001). Confounding factors influential to blood pressure and pulse are Diabetes mellitus (value p < 0, 05) indicates that the variables significantly influence the time of return of the time blood pressure and pulse. The recomendations of this study are used for nursing inten, entions un the formating decrease blood pressure and pulse before exercise after recovery phase.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42418
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Widiyaningsih
"Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) adalah prosedur yang sering dilakukan untuk mengatasi fraktur. Masalah yang sering timbul pada post ORIF adalah nyeri akut. Apabila tidak dikontrol dengan baik bisa menyebabkan lamanya waktu rawat dan menambah biaya perawatan sehingga diperlukan manajemen nyeri yang tepat. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menguraikan analisis mengenai manfaat terapi musik untuk mengurangi nyeri post operatif. Berdasarkan hasil pengkajian diagnosa keperawatan utama yang ditemukan adalah nyeri, hambatan mobilitas fisik, kerusakan integritas kulit dan risiko infeksi. Intervensi untuk meredakan nyeri secara non farmakologi dilakukan dengan teknik distraksi menggunakan musik, evaluasi yang didapatkan masalah nyeri dapat teratasi. Terapi musik dan distraksi perlu diterapkan pada anak post operatif dalam penanganan nyeri kombinasi dengan terapi farmakologis untuk manajemen nyeri yang lebih efektif.

Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) is a common procedure to treat fracture. The prominent problem of a post ORIF patient is acute pain. Untreated pain leads to prolonged hospital stay and increase the cost of healthcare. This appropriate treatment is urgently needed. This study aims to analyze the impact of music therapy to reduce post operative pain. According to the nursing assessment, the main nursing diagnoses found are impaired physical mobility, impaired skin integrity and risk for infection. For the study purpose, the writer implemented non pharmachological approach such as music therapy and find out it was effective to reduce the pain in the patient. Music therapy and other distraction methods needs to be implemented in pain management on children suffering from post operative pain.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>