Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 358 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maulud Hidayat
Abstrak :
Hydrogen Embrittlement (HE) is one of fracture types which may be occurred on various materials including steel. Such fracture type may accelerate degradation of material properties from ductile to brittle. This paper describes the research result of such fracture on high carbon steel by using Slow Strain Rate Tensile Cracking -Test (SSRTCT). The parameters consist of cathodically current density, strain rate which corelated with ductility, fracture elongation, strength, ratio of fracture energy (RSc), and fracture time. The trial result indicated that increasing cathodically current density would considerably reduce material ductility due to Hydrogen Embrittlement (HE), therefore it would accelerate fracture.Whereas the slower strain rate would decrease material ductility but fracture time was slower. The fracture due to Hydrogen Embrittlement (HE) reached maximum or steady state when cathodically current density was higher , i _> 50 p A/cm2 , and strain rate was too slow ,c' S 10-6 per second. On the other hand , high carbon steel was resistant relatively from Hydrogen Embrittlement (HE) in very low cathodically current density, is _<10 p.A/cm2, as same as, in fastly strain rate , s'>1O per second. Fractographical appearance shew that material fractured due to HE , was observed mainly intergranular structure . Whereas material without HE was observed mainly dimple structure.
Hydrogen Embrittlement (HE) merupakan salah satu jenis kerusakan yang dapat terjadi pada berbagai jenis material termasuk baja. Jenis kerusakan itu dapat mempercepat penurunan sifat material yang semula ulet menjadi getas. Makalah ini membahas hasil penelitian jenis kerusakan HE tersebut pada baja karbon tinggi dengan menggunakan Slow Strain Rate Tensile Cracking Test (SSRTCT). Parameter yang diteliti terdiri atas rapat arus katodik, dan laju regangan terhadap keuletan, elongasi , kekuatan, rasio energi patah (RSc) dan waktu patah. Hasil percobaan menunjukkan peningkatan arus katodik menurunkan keuletan material akibat Hydrogen Embrittlement (HE) sehingga mempercepat perpatahan. Sedangkan makin lambat laju regang akan menurunkan keuletan material tetapi waktu perpatahan semakin lambat. Kerusakan Hydrogen Embrittlement (HE) mencapai maksimum atau kondisi jenuh pada rapat arus katodik yang besar i _> 50 µA/cm2 dan laju regang yang sangat lambat a' _< 10'6 per detik. Sebaliknya baja karbon tinggi relatif tahan terhadap Hydrogen Embrittlement (HE) pada rapat arus katodik yang rendah i_<10 pA/cm2 dan laju regang yang sangat cepat, E'>10-6 per detik. Penampakan fraktografi menunjukkan material yang mengalami kerusakan HE membentuk struktur dominan intergranular sedangkan material yang tidak mengalami kerusakan HE membentuk struktur dominan berserat-serat (dimple).
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T2772
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyono Suprapto
Abstrak :
ABSTRAK
Didalam penelitian ini penentuan variabel proses pelapisan "hard chrome" untuk cetakan tempa yang dimaksudkan untuk mendapatkan lapisan pelindung tahan aus, diteliti pada rapat arus (60, 80 dan 100 Amp/dm ), temperatur sel (50, 60 dan 70 °C) dan konsentrasi CrC3 dalam elektrolit (150, 200 dan 250 g/l).

Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dalam skala industri. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh ketiga parameter diatas dalam pembentukan ion metalik (Cr) dan pembentukan gas hidrogen. Gas hidrogen yang mengendap dalam katoda berakibat pada karakteristik elektro deposisi lapisan "hard chrome" (seperti; sifat fisik, sifat mekanik dan tampilan warna).

Penentuan variabel proses pelapisan elektro deposisi "hard chrome" dilakukan dengan mengevaluasi karakteristik (fisik, mekanik dan tampilan warna) setiap hasil proses pelapisan. Proses pelapisan elektro deposisi yang efektif dan effisien diberikan oleh proses dengan konsentrasi elektrolit 200 g/l CrO, temperatur 60 °C dan rapat arus 60 Amp/dm.
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Sulaiman
Abstrak :
Selama beberapa dekade terakhir, beberapa sistem struktur komposit baja dan beton telah banyak digunakan pada konstruksi bangunan tinggi. Sistem ini memadukan rigiditas dan fonnabilitas dari struktur beton dengan kecepatan pengerjaan dari struktur baja yang menghasilkan suatu produk struktur yang ekonomis. Satu bagian struktur komposit yang terus mengalami perkembangan adalah dengan memadukan struktur baja penampang persegi kosong dengan isi beton didalamnya. Sifat dari material beton yang getas dan baja yang daktail membuat penelitian tentang komposit beton-baja berlanjut hingga mengeksplorasi kekuatan komposit hingga mencapai bagian plastisnya. Studi eksperimen dilakukan dilaboratorium terhadap 8 specimen uji balok komposit beton-baja dengan tiga titik pembebanan menggunakan variasi mutu beton, dimana terdiri dari 6 specimen struktur komposit baja-beton dan 2 specimen struktur baja non komposit. Prosedur pengujian berupa pengamatan dari besarnya beban yang diberikan terhadap specimen uji pada tengah bentang, nilai vertical displacement pada 5 titik acuan pada balok dan tipe kehancuran dari struktur tersebut. Hasil eksperimen menunjukkan adanya perubahan sifat-sifat material pada specimen-specimen yang diberi tambahan material beton yang membentuk struktur balok komposit. Perubahan-perubahan tersebut dapat diamati baik dari bentuk kurva hubungan beban - lendutan maupun dari perubahan bentuk penampang balok, dimana terlihat adanya peningkatan dibandingkan dengan sifat-sifat dari material non kompositnya, yaitu baja seperti strength, ductility, rigidity, stabilty dan kemampuan dalam mengurangi kehancuran penampang. Selain itu pada eksperimen ini diketahui bahwa nilai beban ultimate yang didapat dari hasil eksperimen, jauh lebih besar dari perhitungan teoritis penampang plastisnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmono
Jakarta UI-Press 1995,
669 Dar l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marie, Charles
Oxford: Pergamon Press, 1969
669 MAR m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sivarajan, V.
Bangalore, India: VK Publishers, 1978
620.16 SIV i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Koresy Mangaraja Yanpieter
Abstrak :
ABSTRAK
Perbedaan konsentrasi yang ditambahkan pada baja karbon rendah mempengaruhi perilaku inhibisi ekstrak ubi ungu dalam larutan NaCl kadar 3,5% pada temperatur 500C telah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode kehilangan berat. Ekstrak ubi ungu sebagai green inhibitor digunakan karena mengandung senyawa antioksidan yang dapat menghambat laju korosi. Pada penelitian ini, waktu perendaman sampel baja karbon rendah untuk semua konsentrasi sama, yaitu selama 4 hari. Hasil penelitian menunjukkan ubi ungu sebagai inhibitor korosi efektif untuk baja karbon rendah dalam larutan NaCl kadar 3,5% pada temperatur 500C, karena dapat menghambat laju korosi secara cukup baik dengan efisiensi sebesar 21,3-31,27 % dengan penambahan konsentrasi ekstrak ubi ungu sebesar 4-6 ml.
ABSTRACT
The differences of concentration were added on low carbon steel affecting the behavioral inhibition of purple sweet potato in NaCl solution levels of 3,5% has been investigated using weight loss method. Purple sweet potato extract as green inhibitor is used because contains of antioxidant compounds that can be inhibiting the corrosion rate. In this experiment, the immersion time of low carbon steel for all the conditional concentrations are equal, it?s about 4 days. Results of this experiment showed that purple sweet potato extract as corrosion inhibitor is effective for low carbon steel in NaCl solution levels of 3,5% at temperature 500C because can be inhibiting corrosion rate fairly with an efficiency of 21,3-31,27% with addition concentration of purple sweet potato are 4-6 ml.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S882
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lendi Trigondo
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian terhadap proses penghalusan butir harus dilakukan pada saat ini untuk mendapatkan material dengan sifat mekanis yang baik yang diharapkan dapat bermanfaat untuk masa depan industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur canai hangat multi pass dan waktu tahan terhadap kekerasan, struktur mikro, dan besar butir baja karbon rendah. Sampel dideformasi pada temperatur 500˚C dan 550˚dengan waktu tahan dan 10 menit dan derajat deformasi 20%-20%-20%-20%. Kemudian di-quench dengan media air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin rendah temperatur canai hangat maka butir yang dihasilkan semakin halus dan kekuatan material yang dihasilkan juga lebih tinggi. Selain itu semakin singkat waktu tahan maka butir yang dihasilkan semakin halus dan kekuatan material yang dihasilkan juga lebih tinggi. Hasil yang didapatkan dari temperatur canai yang lebih rendah dan waktu tahan lebih singkat adalah ukuran butir 17,19 2m dengan nilai kekuatan 621 MPa.
ABSTRACT
Nowadays, the research of grain refinement process must be done, to get material with good mechanical properties that expected will be benefit for industry in the future. The object of the present work is to investigate the effect of temperature and delay time warm rolling multi pass on hardness, microstructure, and grain size of Low Carbon Steel. The samples deformed at temperature of 500 and 550 with holding time of and 10 minutes and the degree of deformation of 20% -20% -20% -20%. Then, the samples were quenched by water. Experimental results have shown that the lower the temperature of warm roll produced finer grain and higher strength. Shorter holding time produce finer grain and higher strength. The results obtained from the rolled lower temperatures and shorter holding time is the grain size of 17.19 2m with 621 MPa.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S884
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arri Prasetyo
Abstrak :
ABSTRAK
Perilaku inhibisi teh bunga rosella berdasarkan pengaruh perbedaan konsentrasi yang ditambahkan (2 ml, 4 ml, 6 ml dan 8 ml) pada baja karbon rendah di lingkungan NaCl 3.5 % telah diteliti dengan menggunakan metode polarisasi. Ekstrak ubi ungu dipilih sebagai green corrosion inhibitor karena mengandung senyawa antioksidan yang dapat menghambat laju korosi. Waktu pengujian sampel baja SPCC untuk semua penambahan konsentrasi adalah sama. Hasil penelitian menunjukkan teh bunga rosella merupakan inhibitor korosi yang efektif untuk baja karbon rendah di lingkungan korosif, karena dapat menghambat laju korosi dengan efisiensi sebesar 57.32 - 59.31 % dengan penambahan konsentrasi 2 - 8 ml teh bunga rosella.
ABSTRACT
Behavioral inhibition of rosella flower tea based on the effect of different concentrations were added (2 ml, 4 ml, 6 ml and 8ml) on low carbon steel sample in NaCl 3.5 % environment has been investigated using polarization method. Rosella flower tea is selected as green corrosion inhibitors because they contain antioxidant compounds that can inhibit the corrosion rate. SPCC steel sample immersion time for all the additional concentrations are equal, ie for 5 days. Results showed rosella flower tea is effective corrosion inhibitor for low carbon steel in corrosion environment, because it can inhibit the corrosion rate with an efficiency of 57.32 - 59.31 % with the addition of rosella flower tea concentration of 2-8 ml.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S885
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Miska Rahmaniati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh waktu terhadap korosi mikrobiologi yang diaplikasikan pada material baja karbon API 5L grade B. Media lingkungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air formasi yang berasal dari sistem injeksi salah satu perusahaan minyak dan gas di Indonesia. Air formasi itu sendiri adalah produk buangan yang berasal dari proses pengolahan minyak dan gas yang kemudian diinjeksikan kembali ke dalam tanah melalui sumur yang tidak lagi aktif berproduksi. Penelitian dilakukan melalui metode uji celup korosi dengan lima periode waktu yang berbeda yaitu 3, 6, 9, 12, dan 15 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu memiliki pengaruh terhadap korosi mikrobiologi yang terjadi. Laju korosi yang dihitung dengan metode kehilangan berat menunjukkan nilai yang terus mengalami penurunan dengan adanya pertambahan waktu dimana periode waktu tiga hari memiliki laju korosi terbesar yaitu 5.080 mpy dan laju korosi terkecil terjadi pada periode pencelupan selama lima belas hari dengan nilai sebesar 1.874 mpy. Fenomena ini memiliki kesesuaian dengan jumlah koloni bakteri yang juga mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya waktu dengan jumlah koloni terbesar pada periode pencelupan selama tiga hari yaitu sebesar 329000 cfu dan terus menurun hingga mencapai titik terkecilnya pada periode uji selama lima belas hari yaitu sebanyak 61000 cfu. Berdasarkan pengamatan terhadap morfologi kerusakan, penelitian ini menunjukkan adanya korosi seragam dengan adanya pembentukan tubercle yang disebabkan oleh bakteri aerob dan korosi sumuran yang disebabkan oleh bakteri pereduksi sulfat. ......The purpose of this research is to study the effect of time to microbiology influenced corrosion which applied to API 5L grade B carbon steel. Medium which used in this research is produced water disposal from one of oil and gas company?s water well injection system in Indonesia. Produced water disposal itself is by-product from oil and gas processing which re-injected to the earth through injection well which is no longer active in production. The research was conducted using immersion corrosion test method in five different time period i.e. 3, 6, 9, 12, and 15 days. Result of this research shows that time really has an effect to microbiology influenced corrosion which occured when the test conducted. Corrosion rate which counted using weight loss method shows gradually decreasing value to the increasing time period where three days period of immersing specimen has the highest corrosion rate in the amount of 5.080 mpy and fifteen days period has the lowest corrosion rate with the amount of 1.874 mpy. This phenomenon has consistency to the colony form unit which reduced to the increasing time which the most number of colonies is in three days period as many as 329000 cfu and gradually decrease to its fewest number of colonies in fifteen days period which has 61000 cfu. Based on specimen?s failure morphology, this research shows the developing corrosion is uniform corrosion through the establishment of tubercle which caused by aerobic bacteria and pitting corrosion which caused by sulfate reducing bacteria (SRB).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S894
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>