Ditemukan 155 dokumen yang sesuai dengan query
Waterman, John T.
Munchen Max Hueber 1966
410 W 40 l
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Wonderly, William L.
497 W 300
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Barker, Miltos E.
Hongkong : Hongkong University, 1960/1961
400 B 20
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Oxford, England : Oxford University Press
050 AL 13:1 (1992)
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Paris : Didier
050 ELA i (1962)
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
New York : The Linguistic Circle of New York
050 WO (1959)
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Amsterdam : North-Holland Publishing
050 LI 1 (1948)
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Kanngieber, Siegfried
Tubingen Max Niemeyer verlag 1972
410 K 34 a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Endang Susilawati
Abstrak :
Pada suatu komunitas bilingual, pilihan berbahasa oleh individu-individunya bukan merupakan suatu kebetulan, melainkan merupakan suatu strategi dalam bentuk perilaku yang memiliki keteraturan. Keteraturan itu lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor nonlinguistis dari pada faktor-faktor linguistisnya sendiri. Dalam hal ini pilihan berbahasa erat kaitannya dengan sistem nilai karena pilihan tersebut dapat menunjukkan bagaimana persepsi penutur tentang ujaran sebagai suatu kesatuan makna sosial. Oleh sebab itu pilihan berbahasa dapat diidentifikasikan sebagai suatu perilaku yang dikendalikan oleh kendala-kendala sosial yang oleh Blom dan Gumperz (1972) dibagi menjadi tiga tahapan berupa setting, situasi sosial dan peristiwa sosial yang merupakan tahapan-tahapan atau strategi bagi seorang penutur untuk memroses informasi kontekstual agar selanjutnya dapat menentukan pilihan berbahasa yang layak dalam suatu peristiwa komunikasi.
Melalui analisa komponen-komponen komunikasi dari setiap peristiwa tuturan yang diambil dari tiga setting yang berbeda sebagai unit analisisnya yang kemudian dipadukan dengan hasil analisis hubungan sosial dan sistem nilai lokal ditemukan bahwa pilihan berbahasa di kalangan komunitas etnis Teo Chiu di Pontianak adalah terpola dan dapat menyimbolkan makna-makna sosial tertentu. Dalam hal ini, keberadaan partisipan dan bentuk hubungan di antara mereka dalam suatu peristiwa komunikasi lebih menentukan pilihan berbahasa tersebut dari pada faktor-faktor lainnya sehingga menyebabkan alih kode yang terjadi lebih bersifat situasional.
Distribusi penggunaan masing-masing bahasa yang diakses oleh komunitas tersebut berbeda secara sosial fungsional sehingga eksistensi masing-masing bahasa tersebut mempunyai nilai dan makna sosial yang sama pentingnya dalam kehidupan sosial mereka. Dengan demikian disamping adanya kebutuhan bahasa-bahasa lain untuk tujuan yang bersifat instrumental, penggunaan Bahasa Teo Chiu dapat diprediksikan akan dapat terus berlangsung dengan adanya faktor-faktor sosial budaya yang memicu pemilihan bahasa tersebut. Keberlangsungan penggunaan Bahasa Teo Chiu ini diharapkan tidak akan menggeser fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu Pontianak sebagai bahasa nasional dan daerah.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Carter, M.G.
Amsterdam John Benjamins B.V. 1981
401 A 279
Buku Teks Universitas Indonesia Library