Ditemukan 73 dokumen yang sesuai dengan query
Dwi Andayani Budisetyowati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini terpusat pada faktor-faktor yang mempengaruhi tidak efektifnya fungsi DPRD dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan penelitian khusus pada DPRD Kotamadya Dati II Semarang dan DPRD Kabupaten Dati II Semarang.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan normatif dan empirik dengan analisis secara kualitatif. Di samping penelitian kepustakaan dengan kajian peraturan perundang-undangan pemerintahan daerah, dilakukan pula penelitian lapangan dengan instrumen pedoman wawancara dan kuesioner. Pedoman wawancara untuk mewawancarai secara mendalam terhadap sejumlah key informan, sedangkan kuesioner disampaikan kepada responden dari kalangan anggota DPRD kedua daerah penelitian.
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan fungsi DPRD dalam pemilihan calon KDH, pembentukan Peraturan Daerah dan pengawasan tidak efektif.
Berbagai faktor yang berpengaruh terhadap tidak efektifnya fungsi DPRD bersumber pada Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 dan ketiadaan data/informasi yang dimiliki DPRD.
Daftar Pustaka : 19 buku, 2 disertasi, 5 makalah, 1 skripsi, 1 penelitian, 1 surat kabar, 2 jurnal, 1 kuliah umum dan Perundang-undangan Pemerintah Daerah.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Bagshawe, till
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012
823 BAG st
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Baker, Don
Honolulu, University of Hawai'i Press, 2008
KOR 200.951 9 Bak k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Kuhn, Herbert
Frankfurt Fischer Bucherei 1954
577 K 428
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Grisham, John
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011
812 GRI p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Tony Rudyansyah
Abstrak :
Perlu dijelaskan, untuk menghindari adanya salah pengertian, bahwa penggolongan yang ada di dalam struktur masyara_kat-Cipayung seperti yang digambarkan penulis, yakni santri dan orang biasa atau orang kebanyakan, bukanlah suatu kategori yang absolut. Penggolongan itu dibuat berdasarkan adanya perbedaan pandangan hidup dari dua sistem kepercayaan yang terdapat dalam masyarakat Cipayung; dan penulis gambar_kan dalam keadaan yang ideal atau dengan kata lain ditampil_kan di dalam perwujudannnya yang sempurna. Hal itu penulis lakukan karena, sejauh yang penulis ketahui, tidak ada jalan lain yang dapat digunakan untuk menjelaskan dinamika dari kehidupan masyarakat Cipayung.Dinamika yang ada di dalam masyarakat Cipayung itu se_lalu berkisar antara masalah-masalah yang timbul karena ada_nya orang-orang yang menggunakan ajaran-ajaran moral dari kepercayaan setempat di satu pihak dan orang-orang yang menggunakan ajaran-ajaran moral dari agama Islam di dalam melihat dan menanggapi kehidupan ini di pihak lain. Oran--orang yang mengisi penggolongan dari struktur sosial itu mungkin saja untuk berubah-ubah, tetapi struktur sosial yang diwujudkannya selalu demikian. Konflik-konflik yang tim_bul dalam masyarakat Cipayung pada umumnya dapat dikembaliknn kepada masalah itu satu pihak menekankan konsepsi mereka_
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S12992
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
H. Hilman Hadikusuma
Bandung: Mandar Maju, 1989
915.981 Had m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Panjaitan, Dahlia
Abstrak :
Dengan sering adanya berita mengenai bunuh diri di kalangan rernaja dan lanjut usia di Jepang serta menurunnya pertumbuhan penduduk, menyebabkan penulis mencari tahu sumber permasalahannya. Keluarga adalah satuan terkecil dari masyarakat dan keanehan suatu masyarakat dapat digambarkan dengan menjelaskan hubungan kekeluargaan yang berlangsung di dalamnya. Keluarga ialah fungsi pengantar pada masyarakat besar. Kehidupan berkeluarga di Jepang mengalami perubahan sebelum dan sesudah perang dunia kedua. Bentuk keluarga di Jepang sebelum perang dunia kedua adalah le. Dimana sekelompok manusia yang tinggal bersama-sama dan hubungan antara anggotanya terjalin erat baik secara ekonomi dan sosial. Semua anggota harus patuh kepada Kachoo, dan segala sesuatunya dilakukan untuk kepentingan le. Setelah perang dunia kedua dengan masuknya pengaruh demokrasi, generasi muda tidak lagi merasa berkewajiban untuk melanjutkan le. Pala hidup berkeluarga berubah dari le menjadi kalau kazoku (keluarga inti). Hal ini juga dipengaruhi perkembangan industri yang pesat sehingga masyarakat menjadi konsumtif dan biaya hidup menjadi mahal. Segala sesuatunya harus diperhitungkan secara ekonomi. Kehidupan modem membuat setiap anggotanya harus berkompetisi. Para orang tua memberi perhatian yang berlebihan demi ambisi mereka untuk masa depan anak-anak yang lebih baik. Hal ini menyebabkan banyak generasi muda merasa tertekan, sementara para lansia merasa kesepian karena mereka merasa tidak berguna sehingga mereka harus tinggal di panti-panti jompo. Demikianlah perubahan kehidupan berkeluarga di Jepang menyebabkan timbulnya masalah-masalah sosial di Jepang saat ini.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13889
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
[Palu] Depdikbud 1994,
915.984 Dam
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta Departemen P dan K 1978/1979
572.792 5 A 80 be
Buku Teks Universitas Indonesia Library