Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Baskoro T. Satoto
Abstrak :
Perubahan lingkungan memengaruhi hidup dan transmisi virus dengue dalam tubuh nyamuk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suhu, kelembaban udara (RH), terhadap transmisi virus DEN-2 pada nyamuk Aedes aegypti. Studi eksperimental dengan desain pre dan post tes control group dilakukan di laboratorium pusat kedokteran tropis, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada kelompok Ae. aegypti betina umur 7 hari (F0). Virus DEN-2 diinfeksikan secara transovarial cara membran oral sampai generasi F2. Kelompok lain sebagai kontrol di inkubator temperatur dan suhu tertentu, waktu tertentu, jumlah telur yang dihasilkan, yang menetas dan mengandung virus dicatat. Hasil penelitian menemukan indeks transmisi transovarial generasi F0 dan F1 selama 14 hari masa inkubasi adalah 93,3% dan 82,2%, laju tetas telur dari nyamuk F0 yang terinfeksi dan tidak terinfeksi masing-masing 68% dan 85%, sedangkan laju tetas telur dari nyamuk F1 yang terinfeksi dan tidak terinfeksi masing-masing 72,6% dan 76%. Pada tiga kondisi ruang uji, nyamuk berumur 7 hari dalam ruang gelap dan lembab menghasilkan telur paling banyak dibandingkan pada kondisi normal dan pada inkubasi tanpa CO2. Nyamuk umur 14 hari menghasilkan telur tertinggi dalam ruang gelap dan lembab, dibandingkan pada kondisi ruang normal dan dalam inkubasi tanpa CO2. Virus DEN-2 dapat menginfeksi Ae.aegypti secara transovarial dengan laju infeksi lebih tinggi pada F0 daripada F1. Suhu dan kelembaban mempengaruhi kemampuan produksi telur Ae. aegypti untuk hidup dan tumbuh.
Environmental changes influenced survival life and virus transmission of dengue virus (DEN) in a mosquito. The purpose of the present study was to define DEN-2 virus transmission dynamic and effect of temperature, relative humidity (RH), and DEN-2 virus infection on viability of Aedes aegypti (Ae.aegypti). This experimental study with pretest-posttest control group design was conducted at the Laboratory of Center for Tropical Medicine, Faculty of Medicine, Gadjah Mada University (UGM), Yogyakarta. Seventh-days old female Ae. aegypti (F0) were infected DEN-2 via oral membrane and kept until F2 generation by transovarial transmission, number of eggs produced and hatched was recorded. After 14-day incubation was found that transovarial transmission rate of DEN-2 virus infection in F0 and F1 were 93.3% and 82.2%, respectively. Egg production, hatching rates from infected and uninfected mosquitoes F0 were 68% and 85%; and F1 were 72.6% and 76%, respectively. At defined room condition tests, 7 day adult mosquitoes in dark and humid environment produced highest number of eggs, compared normal environment and in incubated without CO2. In fourteenth day old mosquitoes at dark and humid produced highest number of eggs, compare normal environment condition, and in incubated without CO2. DEN-2 virus was able to infect Ae. aegypti by transovarial transmission where the infection rate in F0 was higher than F1 generation. Temperature and humidity affected the ability of Ae. aegypti eggs to live and grow to adulthood.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, Fakultas Kedokteran, Pusat Kedokteran Tropis, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Ditjen PPM & PLP Direktorat Penyehatan Air, 1992
628.11 IND p II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Hapsari
Abstrak :
Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva karena mikroorganisme, aler- gi, atau bahan kimia. Total kasus konjungtivitis dan gangguan konjungtiva di Indonesia (2009) sekitar 73%. Konjungtivitis terjadi karena infeksi mikroorganisme merupakan penyakit menular yang terjadi lewat kontak langsung atau barang penderita. Sebagian besar penderita konjungtivitis adalah anak-anak yang umumnya tertular dari teman di sekolah, tempat bermain, atau bimbingan belajar. Data Puskesmas Trowulan Mojokerto me- nunjukkan kenaikan jumlah siswa sekolah dasar penderita konjungtivitis meliputi 3% (2009), 4% (2010), 7% (2011), dan 9% (2012). Cara termudah mencegah penularan konjungtivitis adalah mencuci tangan dengan sabun. Guru sebagai wakil orang tua di sekolah dan idola anak diharapkan berper- an dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan dengan sabun. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan konjungtivitis guru kelas sekolah dasar dengan pemberian pendidikan ke- sehatan tentang mencuci tangan dengan sabun pada peserta didik. Desain penelitian adalah potong lintang, penarikan sampel dengan purposive sam- pling. Sampel penelitian adalah seluruh guru kelas sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Trowulan. Penelitian menemukan 80 responden (59,7%) berpengetahuan kurang dan berperilaku negatif atau tidak memberikan pendidikan kesehatan terhadap peserta didiknya. Ditemukan hubungan yang bermakna pengetahuan konjungtivitis pada guru kelas sekolah dasar dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan dengan sabun pada peserta didik.

Conjunctivitis is conjunctiva?s inflammation by microorganisms, allergy, or chemicals. Total conjunctivitis and conjunctiva disorders? cases in Indonesia (2009) is 73%. Conjunctivitis caused by infection is infectious that transmit- ted through direct contact or contaminated goods. Most conjunctivitis pa- tients are children. They mostly caught from friends at school, playground, Pengetahuan Konjungtivitis pada Guru Kelas dan Pemberian Pendidikan Kesehatan Mencuci Tangan pada Siswa Sekolah Dasar Konjunctivitis Knowledge Classrooms? Teachers and the Granting of Health Education About Hand Washing in Elementary Schools? Students Anindya Hapsari* Isgiantoro** or tutoring. Trowulan Public Health Center?s data indicates increasing num- ber of conjunctivitis at elementary school?s students, namely 3% (2009), 4% (2010), 7% (2011), and 9% (2012). The easiest way preventing spreading is washing hands with soap. Teachers as representatives of parents and students? idols are expected to give health education about hand washing with soap. This study aimed to analyze the relationship of conjunctivitis knowledge of elementary schools? classrooms? teachers with the granting of health education about hand washing with soap on students. Study design was cross sectional with purposive sampling technique. Sample used are all elementary schools? classrooms? teachers at Trowulan Public Health Service?s district. Research finds 80 respondents (59,7%) less knowledge- able and behave negatively or not provide health education to their stu- dents. The conclusion is there is a meaningful relationship between con- junctivitis knowledge of elementary schools classrooms? teachers with the granting of health education about hand washing with soap on students.
Universitas Negeri Malang, Fakultas Ilmu Keolahragaan, *Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Jurusan Ilmu Kesehatan, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover