Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ricky Tedja Kusuma
Abstrak :
Penelitian dilakukan pada suatu perusahaan perhiasan berlian di Indonesia. Salah satu kelompok bahan baku yang penting dalam perusahaan tempat penelitian adalah earnut atau penahan anting. Meskipun earnut memiliki pola pemakaian yang kontinu, kekurangan persediaan earnut sering terjadi dan meningkatkan total biaya persediaan bagi perusahaan tempat penelitian. Implementasi model pengendalian persediaan (inventory control policy) dapat meminimalkan total biaya persediaan. Penelitian ini menggunakan dan membandingkan metode programa stokastik Sample Average Approximation (SAA) dan metode Simulasi Monte Carlo (SMC) untuk mencari model pengendalian persediaan yang optimal beserta dengan nilai optimal dari parameter-parameter model pengendalian persediaan tersebut. Obyek penelitian mencakup 16 jenis earnut di perusahaan tempat penelitian. Model pengendalian persediaan yang optimal beserta dengan nilai optimal parameter-parameternya untuk setiap jenis earnut berhasil ditemukan dengan implementasi kedua metode. Model pengendalian persediaan R,s,Q dengan nilai periode pemeriksaan per 4 minggu sekali menjadi model optimal bagi seluruh jenis earnut. Nilai optimal parameter-parameter model pengendalian persediaan tersebut berbeda untuk setiap jenis earnut. Secara umum metode SMC memiliki performa yang lebih baik dalam menurunkan biaya persediaan serta meningkatkan service level dibandingkan metode SAA dan metode perusahaan saat ini. Rekomendasi terkait anggaran pengadaan tahunan beserta dengan rekomendasi pengurangan jenis earnut disertakan sebagai usulan lanjutan dari hasil penelitian. ......The research takes place at a diamond jewelry company in Indonesia. Earnut is a component family which plays a crucial role in the sponsoring company. Despite the continuous consumption of the component, stockout still happens periodically and induces a large amount of total inventory cost. The implementation of inventory control policies can reduce the total inventory cost. Sample Average Approximation as a stochastic programming method is used and compared with Monte Carlo Simulation to seek the optimum inventory control policy and its optimum parameter values for each of the 16 earnut types. The methods successfully discover the optimum inventory control policy along with the optimum parameter values for each earnut type. R,s,Q inventory policy with the review period of 4 weeks becomes the optimum inventory policy for all earnut types. The optimum values of the model’s parameters differ among earnut type. In general, Monte Carlo Simulation yields better performance at reducing inventory cost and increasing service level when compared with the Sample Average Approximation method and the company’s current inventory policy. Recommendations on the annual purchasing budget as well as earnut type reduction are also presented.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adhini Ayu Lukitaputri
Abstrak :
ABSTRAK
Tren Ekspor Perhiasan Indonesia yang terus meningkat belum sejalan dengan peningkatan Tren Output Produksi dari perusahaan di Industri Perhiasan Indonesia. Penelitian ini menggunakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur perhisasan di propinsi Bali sebagai studi kasus.

Penelitian ini menggunakan metode DMAIC yang bertujuan untuk dapat meningkatan produktivitas melalui fase terintegrasi dari sebuah proyek DMAIC. Pada tahap Define, digunakan diagram SIPOC. Kemudian pada tahap Measure, digunakan kuesioner untuk data primer dan data perusahaan untuk data sekundernya. Kuesioner didapat dari 4 Expert yang bergerak di bidang Continuous Improvement dan 5 Expert yang bergerak di bidang Industri Perhiasan. Pada tahap Analyze, digunakan metode kombinasi TOPSIS dan AHP, serta Decision Tree untuk melihat pendekatan berbeda. Terakhir, pada tahap Improve dan Control, digunakan pendekatan penggunaan Indikator Kinerja.

Dari penelitian ini dihasilkan faktor produktivitas terpenting yaitu faktor Produktivitas Tenaga kerja dengan urutan peringkat dari 9 Alternatif Peningkatan Produktivitas berdasarkan Solusi Ideal. Alternatif dengan rasio prioritas terbesar adalah Implementasi Sistem Perencanaan Harian (Daily Activity Planning) bagi seluruh Karyawan, dengan peningkatan produktivitas yang ditaksir sebesar 47%. Untuk menunjang alternatif tersebut diperlukan Implementasi Indikator Kinerja OWE.
ABSTRACT
Indonesia's exports of jewellery trends that continue to rise are not in line with the increase in Production Output Trends from companies in Indonesia’s industry. This research uses one of jewellery manufacturing company in Bali province as a case study.

This research used a Six Sigma DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control) method which the objective is to improve productivity through integrated DMAIC phase of a project. On the Define phase, this research used a SIPOC (Supplier-Input-Process-Output-Customer) Diagram. On the following Measure phase, a questionnaire used to collect primary data and company data for the secondary data. The questionnaires obtained from 4 Experts in Continuous Improvement and 5 Experts in Jewellery Manufacturing Industry. On the Analyze phase, a combination of Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)-Analytic Hierarchy Process (AHP), and Decision Tree are used to be able to see a result from different approach. Lastly, at the Improve and Control phases, a Perfomance Indicator approach were used.

The obtained result from this research, are the most important Productivity Factor for a jewellery manufacturing company which is Labor Producitvity with the ranked order of 9 alternatives based on Ideal Solution on the increase of productivity. The chosen alternative with the highest priority ratio is the Implementation of the daily activity planning system for all employees, with an estimated increase in productivity at the level of 47%. To support the success of alternatif implementation Overall Worker Efficiency (OWE) performance indicator were being proposed.
2015
T44570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Faridalthaf
Abstrak :
Industri Perhiasan Indonesia merupakan sektor unggulan dalam perekonomian dengan nilai ekspor mencapai 5,42 miliar USD pada tahun 2021. Tingginya nilai ekspor ini tentunya dipicu oleh peruhasaan-perusahaan lokal yang bekerja dalam menjalankan bisnisnya. Salah satu perusahaan perhiasan lokal di Indonesia dalam menajalankan bisnis perhiasan emas adalah PT Sentral Kreasi Kencana (PT SKK). PT SKK merupakan anak perusahaan dari CMK Group, yang merupakan manufaktur perhiasan terbesar di Asia Tenggara yang memulai usahanya pada periode 1970-an. Selama menjalankan bisnisnya, PT SKK menghadapi beberapa tantangan di bagian produksi. Salah satunya mengelola kebutuhan bahan baku perhiasan pada manufaktur. Maka dari itu, dibuatlah suatu perancangan sistem informasi kebutuhan bahan baku pada PT SKK. Sebelum perancangan sistem informasi ini menggunakan metode, Importance Perfomance Analysis dan Economic Order Quantity (EOQ) untuk menentukan strategi dan jenis inventory management yang akan digunakan, selanjutnya menggunakan pendeketan System Development Life Cycle (SDLC) untuk menggambarkan perancangan sistem informasi. Dampak dari perancangan sistem informasi ini adalah membantu PT SKK untuk mengurangi waktu transaksi dalam memenuhi kebutuhan bahan baku dan penghematan biaya. Hasilnya adalah PT SKK tidak lagi mengalami kekurangan bahan baku dan mengeliminasi waktu pengadaan bahan baku. ......The Indonesian Jewelry Industry is a leading sector in the economy with an export value of 5.42 billion USD in 2021. The high value of this export is certainly triggered by local companies that work in running their business. One of the local jewelry companies in Indonesia in running the gold jewelry business is PT Sentral Kreasi Kencana (PT SKK). PT SKK is a subsidiary of CMK Group, which is the largest jewelry manufacturer in Southeast Asia which started its business in the 1970s. During its business, PT SKK faced several challenges in the production department. One of them is managing the needs of jewelry raw materials in the production process. Therefore, an information system design for raw material needs was made at PT SKK. Before designing the information system, using Importance Perfomance Analysis and Economic Order Quantity (EOQ) Method to define strategy and type of inventory management, then uses the System Development Life Cycle (SDLC) method. to The impact of designing this information system is to help PT SKK to reduce transaction time in meeting raw material needs and reducing inventory cost. The result is PT SKK has no longer run out the raw materials and eliminated procurement time of raw material.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Husni, compiler
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Kebudayaan. Direktorat Permuseuman, 2000
R 391.709598 MUH p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khairul Febriyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai aksesori sebagai identitas etnik. Suku Berber mempunyai berbagai macam jenis aksesori yang menjadi identitas etnik mereka yakni permadani, perhiasan, pakaian, dan tato. Artikel ini hanya membahas tentang permadani dan perhiasan suku Berber. Suku Berber mempunyai permadani yang khas. Permadani suku Berber memiliki banyak kegunaan yaitu sebagai selimut, alas untuk berkuda, alas untuk shalat dan berbagai hal lainnya. Selain itu, permadani dapat dijadikan sebagai hadiah karena permadani dianggap sebagai identitas etnik yang mampu menunjukkan jati diri suku Berber. Suku Berber mempunyai berbagai macam perhiasan yang mereka pakai. Macam-macam perhiasan penting suku Berber terdiri dari kalung, ikat kepala, fibula, dan anting-anting. Perhiasan berfungsi sebagai lambang sosial yang mengidentifikasi suku Berber, dan wilayah Maroko tempat perhiasan dibuat. Selain itu, bentuk dan desainnya mempunyai makna spiritual, beberapa jenis perhiasan diyakini dapat menjadi pelindung yang menjamin kesuburan, melindungi dari mata jahat, membawa kemakmuran, dan menyembuhkan berbagai penyakit. Wanita suku Berber berperan penting dalam melestarikan budayanya dengan membuat dan memakai berbagai macam perhiasan. Hal tersebut disebabkan karena suku Berber sangat menjunjung tinggi simbol-simbol kesukuan dan wanita merupakan simbol kesuburan dan identitas etnik suku Berber.
ABSTRACT
This article discusses accessories as ethnic identity. Berber tribe has various types of accessories that become their ethnic identity of rugs, jewelry, clothing, and tattoos. This article discusses only with Berber rug and jewelry. The Berber tribe has a distinctive rug. Berber rugs have many uses as blankets, pedestals for riding, praying mats and various other things. In addition, rugs can be used as gifts because rugs are considered ethnic identities that are able to show the identity of the Berber tribe. Berber tribe has a variety of jewelry that they wear. Various kinds of important Berber jewelry consists of necklaces, headbands, fibula, and earrings. Jewelry serves as a social symbol identifying the Berber, and the region of Morocco where jewelry is made. In addition, the shape and design have a spiritual meaning, some types of jewelry is believed to be a protector that ensures fertility, protect from evil eyes, bring prosperity, and cure various diseases. Berber women play an important role in preserving their culture by making and wearing various jewelry. This is because the Berber tribe strongly upholds tribal symbols and women are symbols of fertility and ethnic identity of the Berber tribe.
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hartati
Abstrak :
Gelang adalah benda yang berbentuk lingkaran, berukuran dari yang kecil hingga besar, dibuat dari bermacam-macam bahan, biasanya dipakai oleh manusia di pergelangan tangan, lengan, dan pergelangan kaki, dan yang berfungsi sebagai perhiasan, penolak bala, atau seringkali menjadi bekal kubur setelah si pemakai mati. Bentuk lingkaran gelang tersebut bermacam-macam, seperti yang didapati pada koleksi Museum Nasional Jakarta, ada yang berupa lingkaran ganda ada Pula yang berupa lingkaran tunggal. Gelang yang bentuknya lingkaran tunggal juga mempunyai bentuk yang berbeda-beda, selain itu juga memiliki penampang lingkar dan motif hias yang beragam. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) mengetahui bentuk dasar dan bentuk penampang gelang perunggu koleksi Museum Nasional Jakarta dan hubungan di antara keduanya, (2) mengetahui motif hias dan teknik hias yang diterapkan pada gelang-gelang perunggu tersebut dan hubungan di antara keduanya, (3) mengetahui hubungan antara bentuk dasar dengan motif hias dan teknik hias, dan (4) mengetahui persebaran tipe-tipe gelang perunggu tersebut di Jawa Tengah. Metode yang dipakai untuk mencapai tujuan yang dikehendaki adalah: (a) pengumpulan data (gelang perunggu dan studi kepustakaan, (b) pengolahan data, dan (c) penafsiran data. Pada tingkat pengolahan data dilakukan kiasifikasi. Klasifikasi ini dilakukan secara bertahap, yaitu (1) analisis satu atribut (tahap I), (2) analisis dua atribut silang (tahap II), dan (3) analisis keseluruhan atribut (tahap III). Pada tingkat penafsiran data, hasil pengolahan data dihubungkan dengan jumlah frekuensi (kuantitatif), sehingga dapat diketahui bentuk-bentuk gelang perunggu yang umum ditemukan dan persebarannya di Jawa Tengah. Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa gelang-gelang perunggu tersebut terdiri dari: (a) empat bentuk dasar, (b) sepuluh bentuk penampang, (c) sepuluh motif hias, dan (d) tujuh teknik hias. Kesimpulan-kesimpulan yang dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) gelang dengan Tipe III (Bentuk Tumpang Ujung) dan Tipe II (Bentuk Pisah Ujung) lebih digemari dari pada gelang Tipe I (Bentuk Temu Ujung) dan Tipe IV (Bentuk Kumparan), yang mungkin disebabkan oleh faktor teknis bahwa gelang-gelang dengan Tipe III dan Tipe II itu memiliki daya fleksibilitas yang besar untuk dipakai dalam jangka waktu yang lama dengan cara membesarkan atau mengecilkannya sesuai dengan bertambahnya dan berkurangnya lengan pemakai, (2) gelang Tipe I biasanya berkaitan dengan Penampang Bulat, gelang Tipe II berkaitan dengan Penampang Persegi Empat, dan gelang Tipe III juga selalu berkaitan dengan bentuk penampang yang berkisar bulat, yaitu Penampang Bulat, Penampang Setengah Lingkaran dan Penampang Lonjong, (3) gelang perunggu yang umum ditemukan di Jawa Tengah adalah gelang dengan Tipe III ( di 21 daerah dari 24 daerah di Jawa Tengah), dan kebanyakan di satu daerah hanya membuat satu macam tipe, (4) dari motif-motif hias yang ada kebanyakan dibuat dengan teknik cetak dan teknik lilit. Motif-motif hias yang terdapat pada gelang perunggu tersebut ternyata makin ke timur makin beragam motif hias yang diterapkannya.
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Praptiani Maruto
Abstrak :
Mempelajari sejarah kesenian apa pun pendekatannya, harus bersandar pada bahan yang terdapat pada sederetan urutan waktu. Studi sejarah kesenian mempersoalkan kaitan antara gejala seni dan gejala kemasvarakatan (Sedyawati I973:8). Untuk pemahaman gejala yang lebih terperinci perlu diperhatikan lapisan-lapisan dan kelompok-kelompok dalam tiap masyarakat yang mempunyai laju perkembangan, khususnya dalam kebutuhan akan seni dan selera yang berbeda. Ilmu perbandingan bentuk-bentuk seni besar artinya dalam memberikan wawasan mengenai arti dari gejala tertentu kesenian, dan proses-proses yang terjadi. Ini dapat diterima tanpa mengaitkannya dengan jaman atau titik waktu tertentu apabila tidak ada alat pengawas yang dapat meneguhkan tempatnya (Sedyawati 1973:2). Bentuk-bentuk seni yang akan dibahas adalah komponen perhiasan tokoh pada relief dan Wayanq pada empat tahapan: Prambanan, Panataran, Wayang Bali dan Wayang Purwa, sebagai artefak seni, suatu obyek ilmu yang dipelajari dalam hubungannya dengan sejarah kesenian tanpa mengkaitkan dengan jaman atau titik waktu tertentu.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S11907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Arca-arca peninggalan jaman Majapahit umumnya diketahui sangat megah dan meriah serta halus buatannya. Kemeriahan hiasan yang dipahatkan secara halus pada arca-arca dari jaman itu mendjadi salah satu bukti kebesaran keprabuan Majapahit. Kemegahan arca-arca jaman Majapahit memberi petunjuk bahwa pada jaman tersebut kemewahan materiil telah menjadi salah satu ciri yang menonjol. Mungkin karena pada jaman Majapahit itu kehidupan masyarakat telah mencapai suatu tingkat kemakmuran tertentu, sehingga memungkinkan bagi rakyat dan keprabuan membangun banyak candi tempat pemujaan bagi penganut agama Hindu dan Buddha ketika itu. Kemakmuran yang juga memungkinkan berkembangnja seni arca dimana dapat diekspresikan suatu keindahan dan kemegahan jamannya. Gambaran kemakmuran dan kemewahan kehidupan jaman Majapahit diungkapkan pula oleh Mpu Prapanca dalam karyanya yang terkenal, Negarakertagama_
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1976
S11617
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waskitha Tri Budiono
Abstrak :
Peningkatan penjualan perhiasan emas ditambah dukungan dari pemerintah terutama Kementerian Perindustrian Republik Indonesia membuat para produsen perhiasan emas lebih percaya untuk mengembangkan bisnis mereka. Salah satu produsen yang ada di Indonesia adalah PT X. PT X berencana untuk mengembangkan bisnis mereka dan membuat fasilitas baru untuk keberlangsungan pengembangan tersebut. Oleh karena itu, PT X membutuhkan sebuah tata letak yang efisien serta mampu menunjang perkembangan bisnis di masa depan untuk lantai produksi fasilitas baru mereka. Penelitian ini menjawab kebutuhan PT X tersebut dengan menghasilkan ukuran dan lokasi dari departemen pada lantai produksi fasilitas baru mereka. Pendekatan yang digunakan untuk menciptakan tata letak yang dimaksud adalah multi-floor facility layout problem sebagai salah satu sub masalah dari facility layout problem. Tata letak yang dihasilkan sudah efisien dengan memperoleh total jarak antar departemen yang berhubungan sebesar 1171,66 dan Nilai Solusi sebesar 1916,69. Penelitian ini juga memberikan tata letak alternatif yang siap menunjang perkembangan bisnis di masa depan...... The increase in gold jewelry's revenue and the government's support, especially the Ministry of Industry of the Republic of Indonesia, make gold jewelry producers more confident in developing their businesses. One of the gold jewelry producers in Indonesia is PT X. PT X planned to expand their businesses and build a new facility for that development's continuity. Because of that, PT X needs an efficient layout that also supports their business development in the future for the production floor of their new facility. This research answered PT X's demand by resulting in the dimension and location of departments on their new production floor. The approach used to build that mentioned layout is the Multi-floor Facility Layout Problem as one of the subproblems of Facility Layout Problem. The generated layout is already efficient by obtaining the sum of corresponded departments' distance in the amount of 1171.66 and Solution Value in the amount of 1916.66. This research also gives an alternative layout ready to support future business expansion.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>