Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Feby Riani
Abstrak :
Tahun 1960-an merupakan sebuah masa yang penuh pergolakan. Masa di mana munculnya peristiwa-peristiwa baru yang nantinya akan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat Amerika Serikat selanjutnya. Semua hal tersebut didasarkan pada adanya pemikiran baru dalam diri generasi muda masa itu yang berlawanan dengan nilai-nilai konservatif Amerika Serikat yang dipegang teguh oleh para orang tua. Isu yang paling besar adalah mengenai pertentangan budaya yang memiliki dampak luas di masyarakat. Pertentangan budaya yang didasarkan pada counterculture ini berkembang dan menjadi sebuah fenomena yang memiliki pengaruh tersendiri dalam kehidupan masyarakat muda Amerika Serikat. Semuanya terangkum dalam sebuah frame yang melahirkan gerakan-gerakan baru sebagai wadah pencarian jati diri bagi kaum muda itu. Salah satu gerakan yang pada masa 1960-an dan cukup mencuri perhatian masyarakat adalah gerakan hippies. Masa itu, pro kontra terhadap kemunculan hippies menjadi perdebatan seru yang ramai diperbincangkan dalam masyarakat. Kelompok masyarakat yang paling keras menolak keberadaan hippies tentu saja para kaum konservatif dengan ajaran puritan dan kristiani yang kuat. Bagi mereka hippies merupakan sebuah social decease yang akan menghancurkan nilai-nilai masyarakat Amerika Serikat yang sebenamya. Hippies menggunakan musik sebagai media pengekspresian mereka. Namun demikian, pengaruh gerakan hippies yang sangat kuat dalam diri generasi muda tak urung menimbulkan juga hal-hat negatif yang cukup meresahkan masyarakat. Kalaupun para hippie kemudian di-identikan dengan seks bebas dan obat-obalan, hal ini hanyalah sebagian dari sisi mereka yang ingin melihat sedikit sebuah jendela kebebasan yang selama itu dicari oleh para generasi muda yang berani melewatinya. Sampai tahun 1960 berlalu, hippies dan gerakannya tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari counterculture. Hippies dan tahun 1960 tidak bisa dilupakan begitu raja, sebaliknya gerakan hippies akan selalu di-ingat sebagai sebuah pembelajaran bagi para orang tua dan kaum muda dalam menghadapi sebuah perubahan jaman. Karena itulah gerakan hippies akan terus rnenjadi sebuah sejarah budaya paling kontroversial yang menjadi momentum perkembangan budaya yang mempengaruhi kehidupan hampir seluruh masyarakat Amerika Serikat.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S12367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Illinois: rand McNally and Company, 2003
973.23 Atl
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: American Heritage, 1958
973.32 AME
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hasmi Yanuardi
Abstrak :
Penelitian mengenai kehidupan kaum imigan Jepang di dalam kamp-kamp relokasi semasa pecah Perang Dunia II di Amerika Serikat telah dilakukan semenjak bulan Maret 2000, tujuannya ialah untuk mengungkapkan sejarah orang-orang Jepang yang menjadi bagian dari masyarakat Amerika Serikat yang sempat mendapat perlakuan diskriminatif secara besar-besaran dengan menempatkan mereka di sepuluh kamp khusus pada kurun waktu Perang Dunia II akibat ketakutan dari sebagian masyarakat kulit putihnya yang lebih didasari oleh prasangka rasial. Pengumpulan data dilakukan dengan mencari sumber-sumber dari berbagai literatur maupun `web-site' di internet yang berkaitan dengan kehidupan orang-orang Jepang khususnya yang ada di Amerika Serikat. Penelitian bersifat kualitatif dengan menggunakan metode ilmu sejarah. Sumber yang dipergunakan ada yang berupa sumber primer yakni tulisan yang telah dibukukan tentang pengalaman kehidupan di dalam kamp relokasi oleh imigran Jepang yang mengalami sendiri peristiwa tersebut dan beberapa dokumen resmi Pemerintah Amerika Serikat yang berkaitan dengan relokasi. Sumber sekunder yang digunakan berupa buku teks yang membahas baik secara umum maupun khusus tentang imigran Jepang dan kamp relokasi, selain beberapa novel dan cerita pendek yang ditulis sendiri oleh imigran Jepang. Dampak dan akibat yang ditimbulkan dengan adanya pengevakuasian sebanyak 112.000 orang keturunan Jepang di Amerika Serikat ke berbagai kamp relokasi adalah adanya keinginan dari sekitar 5.589 orang Amerika berketurunan Jepang untuk melepas kewarganegaraan Amerika Serikatnya pada tahun 1945. Sebanyak 9.300 dari mereka siap menjalani repatriasi ke Jepang setelah kehilangan segala harta benda dan juga kekecewaan yang sulit diukur atas perlakuan terhadap mereka. Kehidupan di kamp relokasi ternyata juga telah banyak memberi perubahan pada pola perilaku budaya di sebagian internir Jepang, seperti yang dialami oleh kaum perempuan generasi pertama (Isser) yang menjadi lebih mau terbuka, aktif dan bersedia bersosialisasi dengan lingkungannya yang merupakan kebalikan dari kaum laki-lakinya. Sikap yang cenderung untuk lebih menunjukkan bahwa imigran Jepang setia kepada Amerika Serikat diperlihatkan pada umumnya oleh para imigran generasi kedua (Nisei) yang bergabung di dinas kententaraan Amerika Serikat dalam kancah Perang Dunia II baik di Eropa maupun yang di Asia-Pasifik. Sikap maupun tindakan yang mendiskriminasikan seseorang atau suatu golongan apalagi didasarkan pada prasangka rasial, pada dasarnya mereduksi nilai-_nilai kemanusiaannya sendiri walau itu sudah menjadi kenyataan sosial. Berdasarkan pemahaman tersebut, selayaknya segala macam pendiskriminasian dimanapun dan apapun bentuknya harus diupayakan untuk dihentikan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S12505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul
Abstrak :
Perjuangan untuk memperoleh hak penuh sebagai warga negara oleh orang negro makin gencar sejak Amerika memasuki Abad XIX. Pada masa revolusi orang ikut berperan memerdekakan Amerika. Sudah sepantasnyalah mereka diberikan hak yang sama sesuai dengan konstitusi negara baru tersebut. Namun yang justru orang negro terima adalah bentuk yang lebih keras dari perbudakan, karena seiring dengan perkembangan teknologi dan perkembangan ekonomi yang menguntungkan praktek perbudakan di perkebunan makin maju. Abad XIX di Amerika merupakan abad pembentukan ekonomi maupun politik di Amerika. Apakah negara baru ininakan bertahan atau tidak. Persoalan yang mengganjal waktu itu adalah perbudakan. Masalah yang cukup rentan konflik iytu akhirnya berujung pada Perang Saudara (1861-1865) yang berakhir dengan kemenangan di pihak Utara yang anti-perbudakan. Namun masalah justru bertambah runyam. Amandemen XIII dan XIV yang menghapuskan perbudakan dan merehabilitasi hak-hak orang negro justru menjadi boomerang buat orang negrosendiri. Rekonstruksi dibidang ekonomi berhasil di selatan namun dibidang sosial tidak. Masyarakat kulit putih selatan masih enggan menerima persamaan hak dengan orang Negro. Segregasi dan diskriminasi dilegalkan di selatan sehingga memunculkan kekerasaan terhadap orang Negro.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S12239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemmerer, Donald L.
Ames, Lowa: Littlefield, Adams, 1956
330.973 KEM e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Beard, Charles A.
New york: Macmillan, 1948
973 Bea m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Martens, Stephanie B.
New York: Palgrave Macmillan, 2016
323.63 MAR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdian Wahyu Kumala
Abstrak :
Penulisan mengenai kebijakan ekonomi ini ditujukan untuk melengkapi penulisan tentang sejarah kebijakan ekonomi di Amerika. Penulisan ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penulisan ini tidak menggunakan sumber lisan, tetapi hanya menggunakan sumber-sumber tertulis. Hasil penulisan menunjukkan bahwa Periode 1981 sampai 1989 merupakan rentang waktu dimana Ronald Reagan menjadi Presiden dengan kebijakan ekonomi. Pemerintah tidak selamanya bisa mempengaruhi aktivitas perekonomianhanya dengan menghimbau masyarakat agar jangan menimbulkan polusi kendaraan, bersikap inovatif, mau berkorban mempertahankan negaranya atau memberi uang kepada yang miskin. Kondisi ekonomi merupakan sebuah warisan keadaan yang telah dialami pada masa sebelumnya dan berlanjut hingga pada masa Presiden Reagan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12347
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haposan, Verdynand
Abstrak :
Penulisan mengenai gerakan fundamentalisme ini ditujukan untuk melengkapi penulisan tentang sejarah gerakan keagamaan di Amerika, penulisan dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristic, kritik interpretasi dan historiografi. Penulisan ini tidak menggunakan sumber lisan, tetapi hanya menggunakan sumber-sumber tertulis. Hasil penulisan ternyatamenunjukkan bahwa Moral Majoriti sebagai kelompok fundamentalisme bereaksi terhadap guncangan budaya yang banyak terjadi di awal tahun 1980-an.Organisasi keagamaan itu melakukan berbagai aksi kampanye untuk mengembalikan Amerika ke kondisi awal yaitu bentuk tradisionalisme. Hasil yang tecapai adalah keberhasilan dengan timbulnya kesadaran dari masyarakat Amerika bahwa agama adalah aspek penting di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12541
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>