Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendro Sulistyo Wibowo
Abstrak :
Venturi tube type bubble generator adalah metode micro-bubble generator dengan menggunakan test section venturi tube. Prinsip kerja dari micro-bubble generator ini adalah dengan mengalirkan fluida air ke test section venturi tube kemudian melalui lubang injeksi udara akan diinjeksikan masuk oleh kompressor udara ke dalam venturi dan akan membentuk bubble yang kemudian akan didispersikan menjadi micro-bubble. Pada penelitian ini divariasikan debit aliran dan perubahan tekanan pada venturi. Dari variasi tersebut Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa Micro-bubble generator dengan metode venturi tube dapat digunakan untuk pencapaian ukuran bubble maksimal sampai 50 mikron. Pencapaian ukuran micro-bubble dipengaruhi oleh kecepatan aliran, perubahan tekanan dan rasio perbandingan debit udara dan debit air. Perubahan tekanan aliran dan kecepatan aliran berbanding terbalik dengan pencapaian ukuran micro-bubble. ......Venturi tube bubble generator is a generator micro-bubble method by using tube venturi section test. The principal mechanism of micro- bubble generator is that by flowing water fluid to tube venturi section test then through air injection hole will be injected into venturi by air compressor and bubble will be formed. It will be dispersed in the venturi into micro-bubble. In this experiment we make variations of flowing debit and pressure changes in the venturi. From the variations above the results are : Micro-bubble generator by using tube venturi method is applicable for maximum size of 50 micron. The size of micro-bubble is affected by the velocity of flowing, the pressure changes and the ratio of air debit to water debit. The pressure changes of air and the velocity of flowing in reverse with the size of micro-bubble.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37927
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfredo Hardika
Abstrak :
Generator induksi adalah mesin induksi yang rotornya berputar lebih cepat dari putaran medan magnet di statornya. Generator induksi dapat menghasilkan tegangan walaupun kecepatannya berubah-ubah. Generator induksi menghasilkan tegangan yang berubah-ubah nilainya sehingga pengaturan tegangannya buruk. Beberapa metode atau peralatan dibutuhkan untuk membantu generator induksi menstabilkan tegangannya. Salah satu metode yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pengaturan tegangan adalah dengan menempatkan bank kapasitor pada terminal generator sehingga dapat mengendalikan aliran daya reaktif di dalam sistem. Skripsi ini membahas simulasi pengaturan tegangan generator induksi berpenguat sendiri atau Self Excited Induction Generator (SEIG) yang menggunakan kapasitor untuk eksitasi. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB dan mesin induksi di Laboratorium Konversi Energi Listrik. Dengan menggunakan MATLAB, sistem SEIG disimulasikan menggunakan dua jenis bank kapasitor yaitu bank kapasitor hubung delta dan bank kapasitor ditanahkan. Hasil kedua simulasi ini kemudian dibandingkan dengan hasil simulasi pengaturan tegangan menggunakan Kompensator Var Statis atau Static Var Compensator (SVC). Analisis dari hasil simulasi dipaparkan pada bagian akhir skripsi untuk menentukan metode paling sederhana dan paling baik nilai pengaturan tegangannya. Dari hasil simulasi disimpulkan bahwa metode paling sederhana dengan hasil pengaturan tegangan yang paling baik adalah dengan menggunakan bank kapasitor yang ditanahkan karena nilai tegangan di ketiga fasa lebih seimbang. Selain itu, metode ini tidak membuat generator kehilangan eksitasi dan kecepatan putar generator relatif tetap ketika torsi masukan tetap, sehingga generator bekerja dengan lebih stabil. Hasil simulasi juga menunjukkan adanya perbedaan karakteristik pengaturan tegangan menggunakan bank kapasitor pada sistem yang dibebani ringan dan sistem yang dibebani penuh. Sangat penting untuk dapat mengetahui keseimbangan daya reaktif yang dibutuhkan sistem dan daya reaktif yang dibangkitkan bank kapasitor. Atau dengan kata lain, untuk mengoptimalkan pengaturan tegangan SEIG menggunakan bank kapasitor. Semakin seimbang daya reaktif di dalam sistem, semakin baik nilai pengaturan tegangan, dan semakin stabil sistem.
An induction generator is a machine its rotor rotates faster than its stator rotating magnetic fields. Able to generate voltages even in changing speed. An induction generator produces a variable voltage that leads to poor voltage regulation. Methods or devices are needed as to help the induction generator stabilizes its voltage. A method that can be applied to enhance the voltage regulation is by placing a capacitor bank at the generator?s terminals so that it can controls reactive power flow in the system. This paper presents the voltage regulation simulations of a Self Excited Induction Generator (SEIG), by using capacitors to excite its voltage. The simulations are carried out using MATLAB software and an induction machine at The Electric Energy Conversion Laboratory. Using MATLAB, SEIG system is simulated by using 2 types of capacitor bank, delta connected and grounded shunt capacitor bank. The results of these simulations are compared to the result of voltage regulation using a Static Var Compensator (SVC). The SEIG system is simulated merely by using delta connected capacitor bank. The analyses of simulations are presented at the end of this paper to conclude the best method of voltage regulation. From the simulations, the best method to regulate the voltage of a SEIG is by using grounded shunt capacitor bank because the balanced voltages over the three phases. Moreover, this voltage regulation method did not cause the generator to lose its excitation and its relatively constant speed when the input torque is constant, so the generator operates more stable. In addition, the simulations show a different characteristic of voltage regulation by capacitor bank on lightly loaded system and heavily loaded system. Also, it is essential to identify the balance of the reactive power demanded by the system and the reactive power generated by the capacitor bank or in other words, to optimize the voltage regulation of SEIG using capacitor bank. The more the balance of reactive power gets in the system, the better its voltage regulation and the more stable the system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40341
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S38695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
cover
Munthe, Arison
Abstrak :
PLTP Wayang Windu yang berlokasi di bagian selatan kabupaten Bandung telah berhasil memproduksikan energi listrik dari hasil sumber energi panasbumi tanggal 8 Juni 2000 dengan kapasitas pembangkit 1 x 110 MW. Pengembangan PLTP ini bertujuan untuk mendukung upaya memenuhi kebutuhan energi listrik di masa depan sebagai alternatif energi yang bersifat dapat diperbaharui (renewable) serta ramah lingkungan. Pengembangan sumber daya panasbumi telah menjadi suatu kebijakan pemerintah dalam diversifikasi energi sejalan dengan antisipasi semakin menipisnya jumlah cadangan dan potensi sumber daya minyak dan gas bumi. Salah satu sumber energi panasbumi yang potensial adalah PLTP Wayang Windu dengan besar potensi 460 MW dan telah berhasil dieksploitasi sebesar 197,7 MW. Sesuai dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat, akan memberikan dampak peningkatan terhadap penggunaan energi listrik. Kebutuhan energi listrik terbesar adalah dari sektor industri dengan laju pertumbuhan yang diperkirakan sekitar 7,18% per tahun. Proses industrialisasi merupakan jalan yang ditempuh oleh Indonesia untuk mewujudkan cita-cita bangsa dalam mengisi kemerdekaan. Secara tidak langsung dengan kemajuan sektor industri akan berdampak terhadap kebutuhan energi listrik dari sektor rumah tangga dan sektor non industri lainnya akan meningkat. Selain dari memenuhi kebutuhan akan energi listrik, pengembangan sumber daya panasbumi juga berfungsi terhadap peningkatan penerimaan pemerintah dari sistem bagi hasil yang ditetapkan melalui kebijakan pemerintah. Perolehan atas bagi hasil tersebut merupakan komponen pembentuk APBN maupun APBD. Melalui kebijakan pemerintah telah ditetapkan besarnya perolehan pemerintah 34% dari hasil keuntungan tahunan. Selain itu juga Pertamina sebagai kuasa pemerintah dalam mengelola usaha pengembangan sumber daya panasbumi berhak mendapat upah produksi sebesar 4% dari keuntungan tahunan. Pembayaran ini akan dilaksanakan setelah tercapainya NOI (net operating income). Bersamaan dengan telah terselenggaranya program otonomi daerah dimana setiap daerah diberikan wewenang yang luas dalam upaya mengembangkan potensi yang ada. Prinsip dasar pelaksanaan otonomi daerah adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui upaya pemerataan pembangunan sesuai dengan UU No. 22/1999 dan UU No. 25/1999. Pemerintah Daerah dalam hal ini berkewajiban untuk menggali segala potensi yang ada untuk mendapatkan penerimaan terhadap daerah dalam mendukung pembentukan APBD. Salah satu objek sangat penting saat ini adalah potensi sumber daya alam (SDA) yang dapat memberikan devisa bagi daerah yang cukup besar. Menurut UU No. 25/1999 tentang dana perimbangan ditetapkan sistem bagi hasil antara pemerintah Pusat dan Daerah atas pengusahaan SDA, tetapi tidak termasuk sumber daya panasbumi. Oleh karena itu dalam upaya mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan atas pengusahaan energi panasbumi PLTP Wayang Windu terhadap penerimaan daerah kabupaten Bandung, di akhir tesis ini dibuat suatu simulasi tentang sistem pembagian terhadap pemerintah daerah berdasarkan kategori masing-masing SDA sesuai UU No. 25/1999. Simulasi itu memberikan gambaran kategori SDA yang memberikan kontribusi terbesar terhadap penerimaan daerah adalah dengan menggunakan formula bagi hasil terhadap pertambangan umum walaupun secara karakteristik berbeda dengan panasbumi. Walaupun saat ini dampak pengembangan PLTP Wayang Windu belum dapat dirasakan oleh masyarakat kabupaten Bandung, tetapi setidaknya setelah tercapai titik NOI pada tahun 2007 hal ini akan memberikan jaminan kepastian sumber penerimaan daerah yang dapat meningkatkan APED. Melalui Keputusan Presiden No.76/2000 hendaknya juga pemerintah daerah berupaya ikut serta dalam mengembangkan PLTP Wayang Windu unit berikutnya agar diperoleh penerimaan daerah yang lebih besar untuk merangsang pertumbuhan ekonomi kabupaten Bandung.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T4657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delijal
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
URANIA 17 (1-3) 2011 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>