Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bintang Qanitah Putri
Abstrak :
Resiliensi merupakan kapasitas yang penting untuk ditunjukkan oleh keluarga pasien COVID-19 agar tetap mampu menjaga kesejahteraannya. Pada masa pandemi COVID- 19, peran keluarga juga menjadi sangat penting untuk membantu anggota keluarganya bertahan dan menyesuaikan diri di hadapan berbagai tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran keberfungsian keluarga dalam memprediksi resiliensi dewasa muda yang memiliki anggota keluarga positif COVID-19. Keberfungsian keluarga mengacu pada McMaster Model of Family Functioning dan diukur menggunakan Family Assessment Device (FAD), sedangkan resiliensi diukur menggunakan Resilience Scale 14 item (RS-14). Partisipan penelitian ini adalah 111 dewasa muda dengan rentang usia 18-29 yang memiliki salah satu anggota keluarga terdiagnosa positif COVID-19 selama 3 bulan terakhir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberfungsian keluarga berperan sebagai prediktor yang signifikan, dan berkontribusi sebesar 22.6% terhadap resiliensi anggota keluarga pasien positif COVID-19. Beberapa dimensi dari keberfungsian keluarga juga ditemukan memprediksi resiliensi secara signifikan, yaitu dimensi komunikasi dan responsivitas afektif. Berdasarkan hasil tersebut, resiliensi anggota keluarga pasien COVID-19 dapat meningkat ketika persepsinya terhadap keberfungsian keluarganya semakin baik, terutama dalam pola komunikasi yang jelas dan respon emosional yang sesuai dengan keadaan. ......Psychological resiliency is an important aspect that is needed to be shown by family members of COVID-19 patients to maintain their well-being. In times of this pandemic, the role of families becomes very important in protecting their family members to survive and adapt in the face of challenges. This study aims to investigate the role of self-perceived family functioning to psychological resiliency among young adults with family member tested positive for COVID-19. Family functioning refers to the McMaster Model of Family Functioning and was measured with the Family Assessment Device (FAD), while psychological resiliency was measured with the 14-item Resilience Scale (RS-14). Participants were 111 young adults with an age range of 18- 29 years old whose family member tested positive for COVID-19 in the last 3 months. The results show that family functioning is a significant predictor and contributed to 22.6% of psychological resiliency among COVID-19 patients’ family member. Some of the dimension of family functioning that was found to significantly predict resiliency were communication and affective responsiveness. Based on this result, family members of COVID-19 patients show better resiliency when their family is perceived to function well, specifically in terms of clear communication patterns and the ability to give proper emotional responses.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikawati
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran orangtua yang mempunyai anggota disabilitas dalam aksesibilitas n infomasi dan komunikasi, pendidikan, kesehatan, kesempatan kerja, jaminan sosial, sarana dan prasarana olah raga. udava, rekreasi serta hiburan, membangun jaringan kemitraan, mobilitas, dalam situasi darurat dan aksesibilitas layanan indungan hukum dan partisipasi politik. Lokasi penelitian di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Penentuan responden sccara purposif, keluarga miskin yang mempunyai anggota disabilitas, berdasarkan tersebut ditemukan 35 responden. Teknik peng bahwa pe sosialisasi dari instansi terkait dalam akses layan dan ekonomi, menyebabkan orangtua mengalami keterbatasan dalam mengakses layanan tersebut. Direkomendasikan kepada instansi terkait agar meningkatkan sosialisasi programnya kepada umpulan data digunakan wawancara dan observasi, analisis data secara kualitatif. Hasil penelitian disimpulkan ran orangtua dalam layanan aksesibilitas anggota keluarga disabilitas belum maksimal, disebabkan kurangnya an anggota disabilitas. Keterbatasan pendidikan, pengetahuan, wa masyarakat, terutama keluarga yang mempunyai ta disabilitas, sehingga mereka dapat mengakses layanan. Masukan kepada Kementerian Sosial RI, melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial (Penyandang Cacat), untuk memberdayakan keluarga terutama yang mempunyai an melalui konseling, pendampingan, peningkatan kesadaran dan kapasitas orangtua dalam pengasuhan (masalah, potensi dan sumber, dan kebutuhan disabilitas) dan pemberdayaan ekonomi keluarga/kewirausahaan.
Yogyakarta: B2P3KS, 2017
300 JPKS 16:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library