Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahda Fitria
Abstrak :
Minyak atsiri cengkeh dan minyak atsiri sereh dapat diformulasikan menjadi sediaan nanoemulsi gel sebagai sediaan topikal pada kulit. Sediaan nanoemulsi gel ini diformulasikan dengan terlebih dahulu membuat sediaan nanoemulsi, yang selanjutnya dibuat menjadi sediaan nanoemulsi gel dengan mendispersikan nanoemulsi ke dalam gel yang telah dibuat dengan bahan aktif dari minyak atsiri cengkeh dan minyak atsiri sereh. Sediaan nanoemulsi gel kemudian dianalisis stabilitas komponen kimianya dengan menggunakan GC-MS. Hasil analisis menggunakan GC-MS diperoleh sediaan nanoemulsi gel yang diformulasikan dari minyak cengkeh dan minyak sereh cukup stabil secara kimia. ......Clove oil and lemongrass essential oil can be formulated into Nanoemulsion Gel preparations as topical preparations for the skin. This Nanoemulsion Gel preparation is formulated by first making a nanoemulsion preparation, which is then made into a Nanoemulsion Gel preparation by dispersing the nanoemulsion into a gel that has been made with active ingredients from clove oil and lemongrass essential oil. The gel nanoemulsion preparation was then analyzed for the stability of its chemical components using GC-MS. The results of analysis using GC-MS obtained that a Nanoemulsion Gel preparation formulated from clove oil and lemongrass oil was chemically stable.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Wijayanto
Abstrak :
Sediaan cair eugenol dalam bentuk minyak cengkeh adalah sediaan yang paling mudah diperoleh dalam berbagai tingkat kemurnian yang digunakan di berbagai industri seperti kimia, farmasi, maupun kosmetika. Namun seringkali sediaan cair dari suatu bahan lebih sulit di-handle daripada bahan dalam sediaan padat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas kasein susu dalam mengenkapsulasi eugenol dari minyak cengkeh untuk membuat sediaan padat dari eugenol yang memiliki ukuran partikel berskala nano. Untuk menghasilkan partikel yang disebut nanocengkeh ini, digunakan alat sonikator yang dioperasikan dengan intensitas 30%. Sebanyak 63,86% eugenol berhasil dienkapsulasi dari minyaknya. Nanocengkeh yang diperoleh juga memiliki kandungan eugenol lebih tinggi dari sediaan minyaknya. Diameter rata-rata nanocengkeh yang diperoleh sebesar 377,5 nm, dengan loading capacity sebesar 67,2%. Dengan demikian, misel kasein sangat baik dalam mengenkapsulasi eugenol untuk menyediakan eugenol dalam bentuk sediaan padat. ......Liquid preparation of eugenol in clove oil form is one the eugenol preparation form that easiest to get it nowadays in many level of purity that many industry like chemical, pharmacy, and cosmetics industry very need it for their product. The problem is the liquid preparation of chemical is often not easy to handle than the solid one. This research has the purpose to observe the effectivity of cow milk casein in case of encapsulating eugenol from clove oil for creating the solid preparation of eugenol in nanoscale size. The nanosize of this particle, said “nanocengkeh”, is made using sonicator operated at 30% intensity. The result is as many as 63.86% eugenol from clove oil can be encapsulated by the casein. The concentration of eugenol in this solid form also increase. The average particle diameter is about 377.5 nanometers, with loading capacity until 67.2%. Therefore, casein micelle is a very good option to encapsulate eugenol for creating the solid preparation of eugenol.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Merly
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi Priyono Suwarso
Abstrak :
Semi-sintesis vanili dari eugenol dapat dibagi dalam 2 tahap reaksi, yaitu pertama reaksi isomerisasi eugenol menjadi isoeugenol, dan kedua, reaksi oksidasi terhadap produk reaksi isomerisasi menjadi produk reaksi yang diinginkan, yaitu vanili. Pada penelitian ini, reaksi isomerisasi dari eugenol menjadi isoeugenol atau dari eugenil asetat menjadi isoeugenil asetat dilakukan melalui reaksi berikut ini: (1) Reaksi penataan ulang sigmatropik hydrogen (1,3) secara termal, yaitu dengan melakukan pemanasan langsung eugenol atau eugenil asetat pada suhu 2200 C selama 8 jam dapat menghasilkan isoeugenol sebanyak 52,2 % dan isoeugenil asetat sebanyak 65,7 % (kedua rendemen tersebut ditentukan dengan menggunakan spectrometer NMR), dimana dalam hal ini produk yang dihasilkan berupa cairan kental berwarna kuning-kecoklartan masih berupa campuran antara zat awal dan produk reaksi isomerisasi yang sulit untuk dipisahkan. (2) Reaksi penataan ulang prototropik (1,3) yang dikatalisis oleh katalis transfer fase (PTC): (18)-crown ether-6 terhadap eugenol yang dilakukan pada suhu kamar, akan dihasilkan isoeugenol yang berwarna kuning muda sebanyak 71,4 %, juga masih berupa campuran antara zat awal dengan produk reaksi isomerisasi yang sulit untuk dipisahkan. Tanpa perlakuan pemisahan lebih lanjut antara zat awal (eugenol atau eugenil asetat) dan produk reaksi (isoeugenol atau isoeugenil asetat), maka terhadap campuran produk reaksi isomerisasi tersebut dilakukan reaksi oksidasi dengan menggunakan larutan KMnO4 , sebagai oksidator, pada kondisi netral yang dikatalisis oleh katalis transfer fase (PTC): (18)-crown ether-6 pada suhu kamar selama 3 jam. Dari reaksi oksidasi tersebut dapat diperoleh vanili sebanyak 16,5 ? 22,9 % (dihitung dari zat awal reaksi: eugenol atau eugenil asetat). Data spektroskopi vanili hasil sintesis, tidak jauh berbeda dengan data spektroskopi vanili alam.
Semi-synthesis of vanillin from eugenol can be divided into two step reactions namely, isomerization of eugenol into isoeugenol, and cleavage oxidation of isomerization product into expected reaction product (vanillin). In this work isomerization of eugenol or eugenyl acetate into isoeugenol or isoeugenyl acetate has been done via the following reactions: (1) Sigmatropic hydrogen (1,3) thermalic rearrangement reaction: direct heating of eugenol or eugenyl acetate at 220oC for 8 hours can produce 52.2% of isoeugenol or 65.7% of isoeugenyl acetate (both chemical yields are measured by means nmr-spectrometer), where products are viscose yellow-brownish liquid as mixture of unseparated starting material and isomerization product. (2) Prototropic (1,3) rearrangement catalyzed by phase transfer catalyst (PTC): (18)-crown ether-6 at room temperature can be afforded 71.4% of isoeugenol as light yellow liquid (mixture of unseparated starting material and isomerization product). Without any separation of mixture between isomerization product and starting material followed by subsequent cleavage oxidation using KMnO4 as oxidator in neutral condition catalyzed by phase transfer catalyst: (18)- crown ether-6 at room temperature for 3 hours can be yielded 16.5-22.9% of vanillin (from the starting material; eugenol or eugenyl acetate). The spectroscopical data of synthetical vanillin is not rather different with the spectroscopical data of authentical natural vanillin.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Elvi
Abstrak :
Sintesis senyawa dimer dari eugenol dan isoeugenol dengan larutan hydrogen peroksida yang dikatalis oleh enzim peroksidase (EC 1.11.1.7) dari tumbuhan Horseradish, telah dilakukan dan menghasilkan senyawa bersifat optis aktif. Enzim peroksidase adalah enzim kelompok oksidoreduktase yang dapat mentransfer atom H dari senyawa fenolik sehingga menghasilkan radikal fenoksi. Dua radikal fenoksi yang bergabung melalui reaksi kopling oksidatif, menghasilkan senyawa dimer. Senyawa yang terbentuk diidentifikasikan dengan instrument UV-Vis, FTIR, GC-MS dan Polarimeter Pada radikal fenolik eugenol, terjadi kopling pada posisi orto-orto membentuk senyawa atropisomer, (Ra)-(+)-dihidrodieugenol dengan sudut putar spesifik 93,750 dan titik leleh 105,30 C. Sedangkan pada radikal fenoksi isoeugenol terbentuk kopling pada posisi 8-5- yang membentuk senyawa neolignan Licarin A yang bersifat optis aktif dengan sudut putar spesifik -156,250C dan titik leleh 1250 C Kedua senyawa hasil sintesis dan substrat asalnya, dibandingkan aktifitas antioksidannya dengan menggunakan metode radical scavenger DPPH sehingga diketahui IC50 masing-masing sebesar eugenol : dehidrodieugenol = 6,00 ppm : 2,44 ppm sedangkan isoeugenol : licarin A = 6,22 ppm : 9,30 ppm. ......Synthetizing of dimeric compound which is made from eugenol and isoeugenol and hydrogen peroxide liquid catalyzed by peroxidase ( EC 1.11.1.7 ) from Horseradish plant, has been conducted and it produces an optically active compound. Peroxidase is an enzyme in oksidoreductase group that can move H atoms from phenolic to form radical phenoxi. A unification of two radical phenoxis through an oxidative coupling reaction, forms a dimeric compound. In the eugenol radical phenolic, coupling conducted at the position of orto-orto to form a dimeric, meanwhile in the isoeugenol radical phenoxi, coupling reaction conducted in the position of 8 - 5- to form a neolignan compound. The compound that produced from eugenol and isoeugenol is identified by using instruments of UV - Vis, FTIR, GC - MS and Polarymeter. Atropisomer compound that formed from base material of eugenol origin is identified as (Ra)-(+)-dihidridieugenol with optical distortion angle, α = 0.300 and melting temperature point at 105.30 C. While an optically active compound originated from isoeugenol is identified as ( 7S, 8S) - (-) licorin A which has optical distortion angle, α = -0.50 and meling point 1250 C. Both synthetic compound products and the base material origin, are assayed their antioxidant activities by using radical scavenger DPPH method to determine their IC50 value. The results are as follows respectively, Euginol : dihidrodieugenol = 6.00 ppm : 2.24 ppm, and isoeugenol : licorine A = 6.22 ppm : 9.30 ppm.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29041
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Oni Fariza
Abstrak :
[ABSTRAK
Pemanfaatan bahan bakar biodiesel di Indonesia sudah menjadi prioritas dalam pengembangan energi baru dan terbarukan. Berbagai kendala yang dihadapi dalam produksi seperti bahan baku dan kualitas produk serta pemanfaatannya mendapat dukungan dari berbagai institusi untuk dapat diatasi bersama. Salah satu kendala pemanfaatan biodiesel adalah dimana bahan baku yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia yang termasuk non-edible oil memiliki kualitas buruk untuk parameter stabilitas oksidasi. Tanaman jarak pagar merupakan salah satu contoh bahan baku yang potensial namun memiliki nilai stabilitas oksidasi yang di bawah standar SNI. Usaha untuk meningkatkan stabilitas oksidasi tanaman jarak sudah dilakukan antara lain dengan penambahan antioksidan. Antioksidan yang selama ini digunakan adalah antioksidan sintetis seperti BHA, BHT, TBHQ dan PG. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan antioksidan alami yaitu eugenol dan α-tocopherol untuk meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel dari tanaman jarak pagar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan antioksidan eugenol dapat meningkatkan stabilitas oksidasi dari biodiesel minyak jarak. Untuk meningkatkan nilai stabilitas oksidasi biodiesel dari 5.3 jam hingga memenuhi SNI 7182-2012 yaitu 6 jam, diperlukan penambahan antioksidan eugenol minimal 1000 ppm. Penambahan antioksidan α-tocopherol pada konsentrasi 500 ? 3000 ppm menurunkan nilai stabilitas oksidasi biodiesel.
ABSTRACT
Utilization of biodiesel fuel in Indonesia has become a priority in the development of new and renewable energy. Various obstacles encountered in the production of such raw materials and product quality as well as its utilization has the support of various institutions to be addressed together. One obstacle is that the use of biodiesel feedstock potential to be developed in Indonesia, which includes nonedible oil has poor quality for oxidation stability parameter. Jatropha is one of potential raw material but has a value of oxidation stability under the ISO standard. Efforts to improve the oxidation stability of Jatropha has been done such as by the addition of antioxidants. Antioxidant that has been used is synthetic antioxidants such as BHA, BHT, TBHQ and PG. This study focused on the development of natural antioxidants eugenol and α-tocopherol to improve the oxidation stability of biodiesel from jatropha. The results showed that the addition of eugenol antioxidants can increase the oxidation stability of jatropha biodiesel. To increase the value of the oxidation stability of biodiesel from 5.3 hours to meet the SNI 7182-2012 which is 6 hours, required the addition of eugenol at least 1000 ppm. The addition of the antioxidant α-tocopherol at a concentration of 500 - 3000 ppm decrease the value of the oxidation stability of biodiesel., Utilization of biodiesel fuel in Indonesia has become a priority in the development of new and renewable energy. Various obstacles encountered in the production of such raw materials and product quality as well as its utilization has the support of various institutions to be addressed together. One obstacle is that the use of biodiesel feedstock potential to be developed in Indonesia, which includes nonedible oil has poor quality for oxidation stability parameter. Jatropha is one of potential raw material but has a value of oxidation stability under the ISO standard. Efforts to improve the oxidation stability of Jatropha has been done such as by the addition of antioxidants. Antioxidant that has been used is synthetic antioxidants such as BHA, BHT, TBHQ and PG. This study focused on the development of natural antioxidants eugenol and α-tocopherol to improve the oxidation stability of biodiesel from jatropha. The results showed that the addition of eugenol antioxidants can increase the oxidation stability of jatropha biodiesel. To increase the value of the oxidation stability of biodiesel from 5.3 hours to meet the SNI 7182-2012 which is 6 hours, required the addition of eugenol at least 1000 ppm. The addition of the antioxidant α-tocopherol at a concentration of 500 - 3000 ppm decrease the value of the oxidation stability of biodiesel.]
2015
T44528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jatmiko
Abstrak :
ABSTRAK


Minyak cengkeh adalah salah satu hasil bumi yang perlu diperhitungkan di Indonesia. Produksi dan penggunaannya cukup banyak, pada umumnya digunakan sebagai obat Eugenol merupakan salah satu kandungan senyawa organik yang terbanyak di dalam minyak cengkeh yang belum banyak dimanfaatkan dalam industri kimia OIeh karena itu,pada penelitian ini dicari alternatif pemanfaatan eugenol untuk dijadikan polieugenol yang merupakan suatu makromolekul yang mungkin dapat berguna seperti polimer-polimer lain yang telah banyak berkembang dan banyak manfaatnya dalam kehidupan manusia.

Sintesis polieugenol dari eugenol dengan menggunakan HCI04 sebagai katahs sekaligus inisiator didasarkan pada salah satu reaksi polimerisasi secara kationik. Pada pen&itian mi digunakan eugenol dan isolasi minyak cengkeh ( Brataco ) dengan HCI04 70-72 % sebagai katalis (Merck ). Reaksi berlangsung selama 4 jam pada suhu 0°C dengan mengalirkan gas N2 . Karakterisasi dari polieugenol yang terbentuk di analisis dengan menggunakan spektrometer l H - dan 130 - NMR, spektrofotometer UV, I serta DSC / DTA dan XRD.

Kadar eugenol datam minyak cengkeh hasil isolasi diperoleh sebanyak 14,51 g dari 15g eugenol hasil isotasi. Menurunnya nhlai transmitan pada ikatan rangkap dari eugenol yang diperlihatkan dalam spektrofotometer IR menunjukkan telah terjadi proses polimerisasi. Adanya gugus OH, OCH 3 dan olefin pada spektrometer 13C. NMR menunjukkan bahwa terjadi terminasi dan polieugenot yang ujung-ujungnya terdapat gugus tersebut. Penentuan titik leleh polieugenol rnenggunakan DTA menunjukkan suhu 131,970C.

Sedangkan hasil pengukuran panas transisi dari polieugenol menggunakan DSC adalah 9,86J/g. Kekristalan dari polieugenol yang diukur dengan XRD menghasilkan kadar kristal sebanyak 3,94% yang beranti sebagian besar dan polieugenol berbentuk amort. Taktisitas dari polieugenol menggunakan pelarut xylene dengan metode refluks menghasilkan kadar ataktis sebesar 89,76 %.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Nurfitriane Dwikaryanti
Abstrak :
Cengkeh dapat digunakan sebagai obat sakit gigi. Zat berkhasiat pada cengkeh yang berperan untuk mengatasi sakit gigi adalah eugenol. Eugenol merupakan zat yang terkandung dalam minyak cengkeh. Secara farmakologi eugenol memiliki sifat sebagai anestesi lokal dengan mekanisme menginhibisi kanal natrium. Eugenol dapat memberikan efek anestetik pada tikus secara reversibel dimana efek yang ditimbulkan bergantung dengan dosis, yaitu antara 5 - 60 mg/kg. Kombinasi serbuk bunga cengkeh dan gliserin 2 : 3 (b/v) terbukti dapat memberikan efek anestetik lokal namun konsentrasi yang digunakan tidak diketahui pasti. Pada penelitian ini akan dibuat tiga formulasi gel mengandung serbuk bunga cengkeh 2,58 %; 7,75 %; dan 23,25 % serta satu sediaan basis gel sebagai kontrol normal. Dari keempat formulasi akan di lakukan evaluasi sediaan seperti pengamatan organoleptis (warna, aroma, homogenitas), pH, daya lekat, daya sebar, viskositas, konsistensi, dan stabilitas fisik. Selain itu, gel serbuk bunga cengkeh F1, F2, F3 dilakukan uji efek anestetik lokal dilihat dari efek analgetik dengan metode Hot Plate dan Tail Flick dibandingkan dengan kontrol normal dan kontrol positif berupa gel yang mengandung benzokain. Hasil penelitian menunjukkan sediaan gel serbuk bunga cengkeh F1, F2, F3 memenuhi kriteria gel yang diharapkan yaitu tidak mudah menyebar, memiliki daya lekat yang baik, pH yang sesuai dengan rentang pH mulut yaitu 5,6 - 7, 2; serta stabil pada suhu hangat, dingin, dan kamar. Berdasarkan uji efek anestetik lokal, gel serbuk bunga cengkeh F1, F2, F3, dan kontrol positif terbukti memberikan efek sebagai anestetik lokal (p < 0.05).
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S54766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Bayu Wicaksono
Abstrak :
Clove or Syzygium Aromaticum is one of Indonesias herbs and spices that have variety of uses, its oil contains 80 eugenol and was reportedly able to act as anti microbial, anti fungal, and anti inflamatory. Encapsulation was done to protect clove oil from oxidation. Eugenol encapsulation has been studied with casein micelle as its encapsulator. Production of encapsulated eugenol uses 8 unit procedure, with spray dryer to form solid product. The economical evaluation shows that the project capital investment is 1,249,000 with annual operating cost of 1,448,000. Annual production capacity is 6972 kg year, generating a revenue of 1,634,000 with product price 234.32 kg. Payback period estimated is 6.63 years with IRR 14.30 and NPV 334,000. Sensitivity analysis is conducted using 3 parameters of payback periode, NPV and IRR shows that product price fluctuation is the most sensitive variable, followed by capital investment and clove oil price.
Cengkeh atau Syzygium Aromacitum merupakan salah satu rempah dengan berbagai kegunaan, minyak atsiri cengkeh mengandung >80 eugenol dan telah dilaporkan dapat berfungsi sebagai anti-microbial, anti-fungal dan anti-inflamatory. Enkapsulasi dilakukan untuk melindungi minyak astiri cengkeh dari oksidasi. Enkapsulasi eugenol telah dipelajari menggunakan casein micelle sebagai enkapsulator. Produksi eugenol terenkapsulasi menggunakan 8 unit prosedur dengan spray dryer berfungsi untuk mengeringkan produk akhir. Evaluasi keekonomian menunjukan bahwa proyek ini membutuhkan capital investment sebesar 1,249,000 dengan operating cost 1,448,000. Kapasitas produksi tahunan yaitu 6972 kg/tahun, menghasilkan revenue 1,634,000 dengan harga jual produk 234.34/kg. Payback period diperkirakan mencapai 6.63 tahun dengan IRR 14.30 dan NPV 334,000. Analisa sensitivitas dilakukan menggunakan 3 parameter yaitu payback period, NPV dan IRR menunjukkan bahwa fluktuasi harga produk adalah variable paling sensitif diikuti oleh capital investment dan harga minyak cengkeh.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Rotua Selvi
Abstrak :
Potensi Indonesia sebagai salah satu penghasil minyak cengkeh terbesar di dunia didukung dengan pengembangan perkebunan cengkeh di Indonesia. Sulawesi Utara merupakan provinsi penghasil minyak cengkeh di Indonesia. Desa Liandok yang berada pada kabupaten Minahasa Selatan, provinsi Sulawesi Utara memiliki area perkebunan cengkeh yang luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi gen ech dan gen fcs pada bakteri tanah dari perkebunan cengkeh Desa Liandok, Minahasa Selatan. Bakteri tanah dari perkebunan cengkeh di Desa Liandok, Minahasa Selatan diisolasi dengan beberapa medium selektif. Ektraksi DNA dilakukan dengan menggunakan Geneaid PrestoTM Mini gDNA Bacteria Kit. Isolasi genom dari ekstraksi DNA dilakukan dengan elektroforesis gel agarosa. Primer forward dan primer reverse didesain dengan multiple alignment sekuens yang menyandi gen ech dan gen fcs dari bakteri Pseudomonas sp. pada data NCBI GenBank. Analisis PCR dilakukan melalui primer forward dan primer reverse untuk mendeteksi gen ech dan gen fcs pada isolat. Selanjutnya, amplikon dianalisis dengan elektroforesis gel agarosa untuk menunjukan pita pada daerah gen ech dan gen fcs. Analisis secara molekuler dilakukan dengan mengamplifikasi gen 16S rRNA dengan metode PCR menggunakan primer universal 27F dan 534R dan dilanjutkan dengan sekuensing terhadap gen 16S rRNA. Langkah terakhir, yaitu dilakukan analisis hasil sekuensing menggunakan metode BLAST di NCBI. Keberadaan gen ech dan gen fcs pada isolat bervariasi. Sembilan isolat dari total 22 isolat memiliki gen ech dan gen fcs. Hasil BLAST terhadap urutan nukleotida gen 16S rRNA dari tiga isolat yang disekuensing mempunyai kesamaan 99% dengan bakteri Pseudomonas nitroreducens dan satu isolat mempunyai kesamaan 96% dengan Pseudomonas denitrificans. Sebagai kesimpulan, bakteri tanah pada perkebunan cengkeh di Desa Liandok, Minahasa Selatan memiliki gen ech dan gen fcs yang berpotensi untuk melakukan konversi eugenol menjadi vanillin.
Indonesias potential as worlds largest clove oil producer is supported by the development of clove plantations in Indonesia. North Sulawesi is a province that playing the biggest role in producing clove oil in Indonesia. Desa Liandok is located in Minahasa Selatan, North Sulawesi which has a large areal of clove oil plantation. This study was aimed to characterize ech and fcs genes in soil bacteria from clove plantation in Desa Liandok, South Minahasa which has the potential to bioconvert eugenol to vanillin. The soil bacteria from clove plantations in Desa Liandok, South Minahasa was isolated using selective mediums. DNA extraction was carried out using Geneaid PrestoTM Mini gDNA Bacteria Kit. The isolated genomes from DNA extraction were analyzed and carried out by agarose gel electrophoresis. Both primers for PCR were designed by aligning multiple ech and fcs genes sequences of Pseudomonas sp. in NCBI GenBank data. PCR analysis was performed within forward and reverse primers to detect ech and fcs genes in the isolate. Furthermore, the amplicons was analyzed using agarose gel electrophoresis to show ech and fcs genes bands. Molecular analysis was carried out by amplifying the 16S rRNA gene with the PCR method using universal primers 27F and 534R and continued with sequencing of the 16S rRNA gene. The last step was to analyze the result of DNA sequencing using BLAST method in NCBI. The existence of ech and fcs genes in each isolate were varied. BLAST analysis against nucleotide sequence of the 16S rRNA gene from three isolates that were sequenced possess 99% similarities with Pseudomonas nitroreducens and one isolate possesses 96% similarities with Pseudomonas denitrificans. Nine out of 22 isolates contained both fcs and ech genes. To conclude, soil bacterias in clove plantation in Desa Liandok, South Minahasa have ech and fcs genes which have the potential to bioconvert eugenol to vanillin.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>