Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andhika Danesjvara
Abstrak :
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang datang bersamaan dengan globalisasi mengharuskan Pemerintah dan masyarakat Indonesia bersiap-siap dalam menghadapinya. E-commerce yang merupakan salah sutu bentuk dari perkembangan tersebut, makin marak dan diminati oleh banyak lapisan masyarakat Indonesia maupun dunia. Perkembangan teknologi tersebut harus diikuti oleh pembuatan kebijakan, karena aplikasi dari teknologi informasi tersebut berhubungan dengan kehidupan masyarakat secara luas maupun hubungan antar warga masyarakat. Penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan e-commerce yang merupakan transaksi perdagangan elektronis ini menimbulkan banyak masalah terutama dalam pembuatan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di seluruh dunia. Aspek-aspek yang terkait dalam kebijakan publik tidak hanya bersifat nasional maupun regional, tetapi juga berhubungan dengan kebijakan internasional dan hubungan antar bangsa. Hal yang paling penting dalam bidang pengaturan adalah pengambilan kebijakan umum dalam sebuah negara, yaitu bagaimana cara suatu pemerintahan mengatur "dunia maya" tersebut. Khusus untuk transaksi E-commerce, hal yang harus mendapat perhatian adalah faktor keamanan dalam sebuah transaksi elektronis. Untuk dapat memahami ruang lingkup dan kerangka berpikir dalam kebijakan teknologi informasi ini, dibutuhkan konsep-konsep tentang globalisasi, kebijakan publik, teknologi informasi dan teknologi terkait lainnya, aplikasi dalam bisnis, komputerisasi serta masyarakat informasi. Setelah memahami konsep-konsep tersebut, selanjutnya harus dianalisa faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan kebijakan secara nasional serta aspek-aspek yang terdapat dalam transaksi e-commerce dan indikator yang dapat mempengaruhi signifikansi kebutuhan pengaturan masalah keamanan dalam bertransaksi. Gambaran singkat hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia membutuhkan kebijakan nasional dalam teknologi komunikasi dan informasi, serta koordinasi dalam pengembangan kebijakan umum mengenai kegiatan internal. Selain itu Pemerintah juga harus melindungi keamanan transaksi elektronis dengan kebijakan dan peraturan yang ada, sekaligus merumuskan dan mengkaji kemungkinan lain yang dapat mengganggu transaksi melalui media elektronik ini, sampai dibentuknya kebijakan yang melindungi keamanan bertransaksi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1571
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aggy Erlangga Amir
Abstrak :
Gelombang perubahan yang rnenghadirkan internet sebagai media yang dapal menghubungkan segala batasan fisik maupun waktu di seluruh dunia disambut baik oleh berbagai kalangan. Penggunaan internet sebagai alat bantu sehari-hari menjadi hal yang lazim dan juga ikut mempengaruhi gaya operasi perusahaan selarna ini, diantaranya adalah perdagangan atau transaksi secara elektronis atau yang biasa disebut e-commerce. Dengan hadirnya e-commerce, trend berbelanja konsumen yang tadinya dilakukan secara konvensional, lama-kelamaan iut bergeser mengikuti trend yang ada, yaitu berbelanja secara praktis melalui internet atau belanja secara online. Bagi masyarakat Jakarta, yang sebagian besar tenggelam dalam kesibukannya, cara belanja efisien seperti ini disambut dengan baik. Sebagai salah satu perusahaan yang berorientasi masa depan, Lippo melakukan transfonnasi bisnisnya menjadi basis teknologi dan internet. Dengan bermodalkan dana yang kuat, Lippo terjun pada industri e-commerce dengan ritel sebagai pasar sasaran mereka melalui LippoShop. LippoShop rnenghadirkan alternatif belanja secara online, dimana konsumen dapat berbelanja secara aman, nyaman dan tldak mengganggu aktivitas mereka. Langkah awal LippoShop dengan mengakuisisi Dial Mart sebagai belanja yang diantar sampai tujuan merupakan langkah stratcgis untuk merengkuh pelanggan yang dimilikinya. LippoShop juga rnernbangun infrastruktur teknologinya dengan dukungan perusahaan-perusahaan teknologi terdepan. Sebagai perusahaan yang memiliki visi unluk * menjadi perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia, LippoShop harus memiliki model bisnis yang tepat, konsep nilai yang relevan dan strategi e-commerce yang solid untuk mcmadukan bisnis online dan bisnis konvensionalnya. Dengan model digunakan, suatu perusahaan dapat menentukan dan mengukur bagaimana jalannya bisnis perusahaan dan darimana perusahaan memperoleh sumber pendapatan. Model tersebut dapat dikatakan tepat apabila mampu membawa perusahaan iintiik tetap bertahan pada persaingan yang lebih keras. Melalui konsep nilai yang ditawarkan, LippoShop berusaha mengedepankan kepuasan konsuraen mereka sehingga tercipta suatu komunitas belanja online yang setia. Untuk niencapai hal itu LippoShop menawarkan produk-produk dengan jumlah dan variasi yang b era gam yang didukung oleh jaringanmitra yang luas. Stralegi e-commerce yang diterapkan LippoShop pada dasarnya terdiri dan faktor-t'aktor; kepemimpinan, infrastruktur, pembelajaran organisasi, teknologi, merek, pelayanan dan pasar. Semakin dominan faktor-faktor yang dimiliki, semakin besar kemungkinan berhasilnya strategi ini. Masing-masing faktor memiliki kontribusi dan karakteristik yang unik bagi strategi secara keselumhan, sehingga faktor-faktor tersebut perlu diintegrasikan menjadi strategi e-commerce yang solid. Industri e-commerce di Indonesia memiliki intensitas persaingan yang tinggi. Hal ini ditandai dengan hadirnya pesaing-pesaing konvensional dan pesamg-pesaing online. Pesaing konvensional nierupakan perusahaan-perusahaan ritel yang telah lama bergerak pada pasar ritcl dan uinumnya terdiri dari pemain-pemain besar. Sedangkan pesaing online nierupakan perusahaan-perusahaan e-commerce kecil yang menawarkan produk-produk yang spesifik. Dengan besarnya biaya investasi yang ditanam untuk infrastruktur teknologi dan membangun jaringan supply chain, maka industri ini hanya dapat menampung beberapa pemain besar dan banyak perusahaan e-commerce kecil agar dapat meraih keuntungan. Dengan mengoptimalkan teknologi dan infrastruktur yang fleksibel memungkinkan LippoShop untuk memenuhi kebutuhan pasar dan merespon perubahan konsumen secara tepat. Selain itu dengan sisteni keamanan transaksi yang dimiliki, jaminan untuk melakukan Iransaksi tinggi. Perusahaan e-commerce harus memiliki identitas merek yang kuat mengingat banyak nya pesaing online. LippoShop membangun mereknya melalui kegiatan periklanan, dan dalam pengembangan mereknya melalui kegitan kehumasan. Pada akhirnya, LippoShop diharapkan menjadi merek dotcom lokal yang identik dengan belanja online. LippoShop mengutamakan pelayanan atas konsumennya sehingga tercipta sualu kcpuasan pelanggan, dengan memperlakukan konsumen sebagai sualu individu yang berbeda. Melalui Customer Relationship Mangemement (CRM) diharapkan tercipta suatu komunitas belanja online. CRM ini dikembangkan dengan dukungan teknologi yang dimiliki perusahaan. Unluk menghadapi persaingan dengan intensitas yang tinggi, LippoShop melakukan penetrasi pasar melalui kegialan direct marketing, sehingga LippoShop dapat berinteraksi langsung dengan konsumen dan memperoleh umpan balik yang cepat. Pendekatan individu ini dilakukan untuk membangun networking dengan konsumen, dengan sendirinya konsumen akan melakukan seleksi terhadap manfaat belanja secara online.
2001
T779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafied Nur Siddiqi
Abstrak :
Adopsi e-commerce oleh usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu faktor kunci kesuksesan bisnis. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui manfaat adopsi e-commerce serta faktor penghambat dan pendorong adopsi e-commerce untuk UKM. Laporan ini merupakan hasil penelitian mengenai adopsi e-commerce bagi UKM. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan teknik pengambilan data berupa survei yaitu menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data kuantitatif dan wawancara langsung untuk mendapatkan data kualitatif mengenai adopsi e-commerce oleh UKM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UKM sudah mulai melakukan adopsi e-commerce untuk menunjang proses bisnisnya. Meskipun tingkat pemanfaatannya berbeda-beda namun secara umum adopsi e-commerce mampu memberi manfaat positif bagi peningkatan kinerja UKM. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa faktor biaya masih menjadi kendala utama dalam adopsi e-commerce. Sedangkan pelayanan pelanggan merupakan faktor pendorong utama bagi UKM untuk melakukan adopsi e-commerce. Dengan mengambil studi kasus UKM sektor perbankan di kota Depok, penelitian ini mampu memberi gambaran tentang adopsi e-commerce oleh UKM khususnya di sektor perbankan.
E-Commerce adoption by Small and Medium Enterprises (SMEs) is one of the key factors of business. Therefore, it is essential for us to know the impacts of e-commerce adoption, as well as the deferring and driving factors of e-commerce adoption for the SMEs. This report is a result of research about e-commerce adoption for the SMEs. This is a descriptive research that used survey through questioner as its method to collect quantitative data and direct interview as its method to collect qualitative data about e-commerce adoption by the SMEs. The result of the research shows that SMEs have already starting to apply e-commerce adoption to maintain their business process. Although the degree of adoption is different from one SME to another, it is still generally accepted that ecommerce adoption will bring positive impacts towards SMEs development. The result of this research also shows that financing is still a major deferring factor in adopting e-commerce, whilst, customer service is one of the driving factor in ecommerce adoption. By using banking sectors in Depok as its research subject, this research is able to give actual illustration on e-commerce adoption by and for the SMEs.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchamad Arifin
Abstrak :
Tidak bisa di copy
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T24518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Chaharuddin
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai dampak lokalisasi data pada sektor e-commerce dilihat dari sudut pandang ASEAN Agreement on E-Commerce dan Pasal XIV dari General Agreements Trade in Services dengan pokok permasalahan pertama adalah mengenai dampak lokalisasi data dan cross border data transfer pada pertumbuhan perdagangan di ASEAN, permasalahan kedua adalah bagaimana kedisiplinan penerapan lokalisasi data di negara-negara ASEAN dilihat dari peraturan ASEAN Agreement on E-commerce dan permasalahan ketiga adalah apakah penerapan pengecualian di dalam ASEAN Agreement on E-Commerce dan Pasal XIV dari General Agreements Trade in Services sebagai penyeimbang antara perlindungan data dan liberalisasi perdagangan. Metode penelitian dan teori hukum yang dipergunakan untuk membahas permasalahan dalam tesis ini adalah metode penelitian yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa lokalisasi data menjadi hambatan dari perdagangan secara global, penerapan lokalisasi data menjadikan suatu negara tidak menarik di mata investor karena penempatan server di negara tempat berbisnis dan biaya yang tinggi. Belum semua negara memiliki hukum perlindungan data pribadi, beberapa negara seperti Kamboja, Laos, dan Myanmar tidak memiliki peraturan yang komprehensif mengatur perlindungan data. Vietnam masih mempertahankan lokalisasi data dengan mangharuskan perusahaan asing menempatkan server di negaranya. Dibutuhkan perjanjian regional seperti ASEAN Agreement on E-commerce untuk harmonisasi perlindungan data di ASEAN terutama di sektor e-commerce. Dibutuhkan balancing untuk menyeimbangkan perdagangan dan perlindungan data, salah satu alat yang dapat digunakan adalah GATS Pasal XIV dimana terdapat pengecualian terutama untuk Privasi dan Ketertiban Umum. Pengaturan di GATS Pasal XIV dan Weighing dan Balancing dapat menjadi equilibrium dalam keseimbangan perdagangan dan perlindungan data. ......This thesis discusses the impact of data localization on the e-commerce sector from the perspective of the ASEAN Agreement on E-Commerce and GATS Article XIV . The first problem is the impact of data localization on trade conditions between ASEAN countries, The second problem is how discipline the implementation of data localization is in ASEAN countries, seen from the regulations of the ASEAN Agreement on E-commerce, and The third issue is whether the application of exceptions in the ASEAN Agreement on E-Commerce and Article XIV of the General Agreements on Trade in Services can bring balance between data protection and trade liberalization.. The research method and legal theory used to discuss the problems in this thesis are normative juridical research methods. The research results show that data localization is an obstacle to global trade, the implementation of data localization makes a country unattractive in the eyes of investors because of the placement of servers in the country where they do business and high costs. Not all countries have personal data protection laws, some countries such as Cambodia, Laos and Myanmar do not have comprehensive regulations governing data protection. Vietnam still maintains data localization by requiring foreign companies to locate servers in the country. Regional agreements such as the ASEAN Agreement on E-commerce are needed to harmonize data protection in ASEAN, especially in the e-commerce sector. Balancing is needed to balance trade and data protection, one tool that can be used is GATS Article XIV where there are exceptions, especially for Privacy and Public Order. The arrangements in GATS Article XIV and Weighing and Balancing can be an equilibrium in the balance of trade and data protection.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Roro Ayu Setya Rachmawati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi yang muncul dari pribadi konsumen terhadap suatu produk teknologi baru yang berkaitan dengan hal sensitif yaitu hutang. PayLater merupakan bentuk lain dari kartu kredit yang sedang marak diadopsi oleh berbagai e-commerce saat ini. Sehubungan dengan fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi intensi seseorang untuk menggunakan PayLater dengan menggunakan teori TAM (Technology Acceptance Model) dan teori UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology). Variabel dalam TAM yaitu perceived ease of use dan perceived usefulness, variable dalam UTAUT yaitu lifestyle compatibility dan facilitating condition, dan variabel lain seperti security dan trust akan mempengaruhi intensi konsumen melakukan pembayaran menggunakan PayLater. Variabel sikap terhadap hutang (debt attitude) ditambahkan dalam model karena konteks PayLater yang sama dengan berhutang. Teknik pengambilan sampel non probability, diperoleh 433 responden yang mengetahui metode PayLater sebelumnya. Data diolah dengan teknik SEM. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perceived usefulness dan lifestyle compatibility memberikan pengaruh paling besar pada pembentukan attitude terhadap PayLater, sedangkan debt attitude memberikan pengaruh secara indirect terhadap intensi menggunakan PayLater. ......This study aims to analyze the perceptions that appear from the consumers personally about a new technology product related to sensitive matters, namely debt. PayLater is another form of credit card that is being widely adopted by various e-commerce companies nowadays. In connection with the phenomenon, this study aims to determine the factors that influence one's intention to use PayLater by using the Technology Acceptance Model (TAM) theory and the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) theory. The variables in TAM are perceived ease of use and perceived usefulness, whilst the variables in UTAUT are lifestyle compatibility and facilitating conditions, and other variables such as security and trust will affect the consumers' intention to make payments using PayLater. The debt attitude variables are added to the model since the PayLater context is similar to being in debt. The non-probability sampling technique has obtained 433 respondents who previously have acknowledged the PayLater method. The data is processed by using the SEM technique. The results of this study indicate that perceived usefulness and lifestyle compatibility have the greatest influence on the formation of attitude towards PayLater, whereas debt attitude has an indirect effect on the intention to use PayLater.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Ariestonandri
Abstrak :
Industri e-commerce di Indonesia itu sangat prospektif di masa yang akan datang dengan melihat pertumbuhan dan besarnya kelas menengah di Indonesia. Selain itu peningkatan kepemilikan perangkat teknologi informasi (gadget), serta akses terhadap internet dan juga perilaku belanja online. Sejumlah perusahaan e-commerce rintisan (startup) yang didirikan anak muda Indonesia telah berhasil diterima pasar, bahkan beberapa perusahaan dalam waktu singkat nilai valuasi bisnisnya meningkat berpuluh kali lipat. Tesis ini mengambil studi kasus keberhasilan empat rintisan e-commerce fashion lokal, Berrybenka.Com, HijUp.Com, BelowCepek.Com, dan Saqina.Com, serta e-commerce ritel Bilna.Com. Perusahaan-perusahaan e-commerce tersebut telah menjadi banyak liputan media dan merupakan contoh rintisan bisnis e-commerce pemula yang dapat menjadi benchmark keberhasilan e-commerce lokal. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat faktor-faktor potensial penentu keberhasilan dari perusahaan rintisan e-commerce yang baru berkembang di Indonesia. Kemudian teridentifikasi sumber potensial, serta model dan peta prediktif strategi penciptaan nilai (value creation strategies) dari perusahaan rintisan e-commerce yang berhasil di Indonesia. Penelitian menggunakan metode SODA (Strategic Options Development & Analysis). ...... E-commerce industry in Indonesia is very prospective for the future this is evident from growth and the size of the middle class in Indonesia, ownership of gadgets or information technology devices, and access to the internet and online shopping behavior. A number of pioneering e-commerce company founded Indonesian youth have been successfully received by the market, even some companies in a short time his business valuations increased tenfold. This thesis took four case studies of successful e-commerce local fashion, i.e. Berrybenka.Com, HijUp.Com, BelowCepek.Com, and Saqina.Com, as well as e-commerce and online media retail Bilna.Com. The companies e-commerce has become a lot of media coverage and is a pioneering example of the business starters to be the benchmark of success of e-commerce locally. The results showed that there are factors in the success of the company's pioneering e-commerce emerging in Indonesia. Namely sources, models, and maps value creation strategy (value creation strategies) of the company's pioneering e-commerce in Indonesia. Research using SODA (Strategic Options Development and Analysis) Method.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmani Shadrina
Abstrak :
User interfacepada website merupakan hal yang penting bagi jalannya suatu e-business. Namun, beberapa elemen perlu dipahami terkait dengan preferensi user interfacepada generasi X dan Y karena hal ini mempengaruhi keberlangsungan dari e-businesstersebut. Dalam pengembangannya, penelitian ini akan mengeksplorasi hubungan elemen-elemen dalamuser interfacedan generasi untuk dapat menggali pandangan serta masukan lebih mendalam mengenai user interfaceyang sesuai dengan karakteristik generasi X dan Y. Kemudian dari hasil yang didapatkan tersebut dilakukan penelitian lanjutan dengan melakukan penelitian kepada pengguna website e-businessuntuk mengevaluasi dan mengkonfirmasi kesesuaian desain user interfacedari ahli dengan preferensi pengguna. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesepakatan yang tinggi antara pengguna dengan rekomendasi desain user interfaceberdasarkan karakteristik generasi X dan Y dari para ahli. Hasil dari proses evaluasi dan konfirmasi tersebut kemudian dapat menjadi acuan bagi pelaku e-business dalam mengembangkan bisnisnya. ...... The user interface on the website is important for e-businesses. However, there is a need for deeper understanding on some elements of user interface to maintain sustainability of the relevant businesses, specifically those with generations X and Y target market. This research explores the relationship between user interface elements and generational preferences with in-depth interviews and questionnaires. The primary objective of this research is to get a more holistic view on user preference by employing interviews with e-business websites users to further evaluate preliminary designs and other data gathered from a group of experts. For this research, 200 subjects (100 subjects each from generations X and Y) participated in the test. The results show a high level of alignment between users and user interface design recommendations based on generations X and Y characteristics from experts. The final results can be used as a reference for e-business in developing their websites.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismeralda Putri Hasiani
Abstrak :
Seiring perkembangan e-commerce yang terus berlanjut, peran platform media sosial telah berkembang secara signifikan menjadi sebuah marketplace yang dapat memiliki kekuatan tersendiri dalam mendominasi pasar atau disebut social commerce. Dalam konteks ini, keberadaan digital celebrities di media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku konsumen, melalui dukungan dan interaksi mereka yang membentuk keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian impulsif di social commerce. Beberapa faktor diuji: social interaction, website ease of use, perceived usefulness, positive affect, parasocial relationship with digital celebrities, dan sale proneness. Menggunakan kuesioner online, penelitian ini berhasil mengumpulkan data dari 303 pengguna aplikasi TikTok yang sering menggunakan fitur TikTok Shop. Model Persamaan Struktural (SEM) digunakan untuk menganalisis data dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi sosial, hubungan parasosial dengan selebriti digital, dan sale proneness terbukti memengaruhi dorongan untuk membeli secara impulsif sehingga akhirnya melakukan perilaku pembelian impulsif. ......As e-commerce continues to evolve, the role of social media platforms has developed significantly into a marketplace that can independently wield its own power in dominating the market, known as social commerce. In this context, the presence of digital celebrities on social media has a significant influence on consumer behavior, through their endorsements and interactions that shape purchasing decisions. This study aims to analyze factors that influence consumers' impulse buying behavior in social commerce. Several factors were tested: social interaction, website ease of use, perceived usefulness, positive affect, parasocial relationship with digital celebrities, and sale proneness. Using an online questionnaire, this study successfully collected data from 303 TikTok app users who frequently use the TikTok Shop feature. Structural Equation Model (SEM) was used to analyze the data and the results of this study indicate that social interactions, parasocial relationships with digital celebrities, and sale proneness are proven to influence the urge to buy impulsively, resulting in impulse buying behavior.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Retnaningtyas
Abstrak :
Perkembangan dunia usaha dengan menggunakan sarana e-commerce telah menjadi alat transaksi yang jamak diikuti terutama oleh perusahaan multinasional juga membutuhkan sarana transfer pricing untuk mengukur kinerjanya. Untuk itu, tesis ini membahas metode dan peraturan transfer pricing, yang dikaitkan dengan e-commerce ketika peraturan transfer pricing dalam e-commerce diterapkan. Penelitian ini merupakan kajian pustaka dengan desain deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa belum terdapat peraturan transfer pricing dalam e-commerce, dan apabila peraturan itu diterapkan, transaksi e-commerce akan menjadi terkendali, bukan menjadi 'tempat bersembunyi' bagi transaksi-transaksi yang digunakan untuk menghindari pajak. ......The development of the business world with the use of e-commerce has become a usual transactional trade to followed, especially by multinational companies. While multinational corporations are also needed to measure the transfer pricing performance. Therefore, this thesis discussess the transfer pricing methods and regulations, which is assocated woth the e-commerce and the effect on the development of e-commerce transactions when the transfer pricing rules in e-commerce implemented. This research is qualitative descriptive interpretive. Results of research indicate that there is not transfer pricing transactions will be restrained, not to be a "hiding place" for the transanctions that are used to avoid tax.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27068
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>