Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 393 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Howe, Geoffrey Leslie
London : Wright , 1990
617.66 HOW e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Preiskel, H. W.
Jakarta: Erlangga, 1981
617.692 PRE kt (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mount, Graham J.
New York: Martin Dunitz, 2002
617.643 MOU a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Herwati Djoharnas
"ABSTRAK
Penelitian mengenai santri wanita ini dilakukan pada Pondok pesantren Yayasan Ainurrohmah, di desa Ciater, kecamatan Serpong Kabupaten Tanggerang. Pada sejumlah 13 orang santri telah dilakukan pembinaan berupa penambahan pengetahuan dan ketrampilan di bidang kesehatan/kesehatan gigi, selama 1,5 bulan. dari bulan 3uli hingga September 1999.
Tujuan umum yang akan dicapai adalah mencari strategi yang tepat untuk dapat memberdayakan mereka agar dapat menjadi kader kesehatan/kesehatan gigi.
Silabus pendidikan disusun berdasarkan hasil survey tentang keadaan kesehatan gigi para santri serta pengetahuan dan sikap mereka terhadap kesehatan. Metoda pengajaran dilakukan dengan ceramah, diskusi, demonstarsi dan latihan dilapangan pada masyarakat. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan maka alat bantu yang digunakan adalah buku panduan, poster, slides, model gigi, sikat gigi dsb, yang terasa sangat penting dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan pendidikan.
Berdasarkan evaluasi pada pengetahuan dan ketrampilan tambahan yang telah diberikan tersebut, dapat dikatakan bahwa hasil yang dicapai cukup baik. Strategi yang perlu diperhatikan dalam pengembangan program serupa adalah waktu pelaksanaan, latar belakang pendidikan para santri, proses perkembangan dari pondok pesantren dan fasiitas yang dimiliki, serta peran dari pesantren sebagai lembaga sosial bagi masyarakat disekelilingnya."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Fazwishni
"ABSTRAK
Berbagai penelitian dalam bidang kedokteran gigi memerlukan sajian histologi yang baik dan terbaca dibawah mikroskop. Gigi dan jaringan pendukungnya terdiri dari jaringan keras dan jaringan lunak yang sama pentingnya, karena itu diperlukan tindakan dekalsifikasi yang dapat melunakan jaringan keras (dentin, sementum, tulang) agar dapat diiris dengan mikrotom, dan memberi hasil memuaskan pada jaringan lunak (gingiva, pulpa, ligamen periodontal).
Pada penelitian yang dilakukan pada rahang tikus LMR ini, dibandingkan tiga bahan dekalsifikasi yaitu larutan sovin, EDT A 5% pH 7 dan asam formiat 5%, sebagian diwarna hematoksilin Eosin dan sebagian lagi Trikrom Masson Goldner, serta pengaruhnya terhadap hasil akhir sajian histology. Sajian dinilai oleh 3 pemeriksa secara uji buta. Hasil penelitian ditabulasi dan dianalisis dengan Kruskal Wallis one way for analysis of variances.
Pada sajian yang diwarna HE, analisis statistik menunjukkan hasil berbeda bermakna. Kombinasi Bovin-HE memberi hasil paling melunakan mendekati sangat jelas (3,4), kemudian EDTA-HE (3,2) dan terakhir Formiat-HE (dengan nilai 3 = jelas. Dengan pewarna Trikrom Masson Goldner, analisis statistik tidak menunjukkan perbedaan bermakna dengan nilai rata-rata 2,5 (antara jelas dan kurang jelas). "
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1990
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Irawan
"Kebutuhan akan restorasi tuang di bidang kedokteran gigi semakin meningkat seiring dengan keberhasilan pembangunan Indonesia. Logam pilihan untuk membuat restorasi tuang pada umumnya adalah logam paduan emas, dan material yang beredar di Indonesia pada umumnya masih harus diimpor dari luar negeri dan harganya cukup mahal. Dengan meningkatnya harga emas, maka perlu dicari logam alternatif lain untuk restorasi tuang. Indonesia yang merupakan salah satu penghasil tambang nikel dan tembaga, sudah sepatutnya dapat memanfaatkannya untuk berbagai keperluan termasuk di bidang kedokteran gigi.
Dalam penelitian ini digunakan logam paduan nikel-tembaga-mangan untuk keperluan restorasi gigi. Hasil penelitian di tahun pertama telah dibuat 5 komposisi paduan nikel-tembaga-mangan, yaitu . 2ONi-40Cu-40Mn, 30Ni-40Cu-40Mn, 30Ni-40Cu-30Mn, 40Ni-30Cu-30Hn, dan 5ONi-30Cu-20Mn. Kelima paduan tersebut telah dilakukan uji komposisi, kekerasan, kemampuan tuang, dan kekuatan tarik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa paduan nikel-tembaga-mangan mempunyai kekerasan yang lebih besar dari logam paduan emas. Temperatur lebur paduan berkisar dari 960 0C sampai dengan 1160 0C. Kemampuan tuang cukup baik terutama pada paduan dengan temperatur lebur kurang dari 1000 0C. Kekuatan tarik memperlihatkan hasil yang bervariasi dimana mempunyai kombinasi kekuatan tarik dan strain yang cukup besar. Hal tersebut memperlihatkan bahwa paduan nikel-tembaga-mangan dapat digunakan sebagai bahan untuk pembuatan restorasi tuang di bidang kedokteran gigi. Untuk memperbaiki sifat yang dipunyai logam paduan, maka perlu ditambahkan sedikit logam Pd (palladium).
Pada penelitian pada tahun berikutnya perlu dilakukan pengujian sifat kimia, yaitu uji korosi, dan uji sifat biologis, yaitu uji toksisitas dan sensitivitas pada binatang percobaan.

Demand for cast restorations in dentistry is rapidly increasing along with the improvement in economical status as a result of development. Among other metals used in dentistry, gold alloys are usually the metal of choice for cast restorations, because of its superior qualities. The materials available in Indonesia are still imported and they do cost a fortune. As the value of gold increases, it is necessary to use metal for cast restorations. For Indonesia, as one of the nickel and copper producing countries, it is most obvious that we should be able to utilize the metals for various purposes, especially in dentistry.
The study uses nickel-copper-manganese alloys for tooth restoration. In the first year of study, 5 compositions of nickel-copper-manganese alloys combinations have been produced, namely: 2ONi-40Cu-4OHn, 30Ni-40Cu-40Mn, 3ONi-4OCu-30Mn, 4ONi-30Cu-30Mn, and 5ONi-30Cu-2OMn. Each of the five composition have undergone several tests, which are composition test, hardness test, castability, and tensile strength test.
The result of the study shows that nickel-copper-manganese alloys are harder than gold alloys. The melting point of Ni-Cu-Mn alloys are between 960 C and 1160 C. The castability is satisfactory, especially when the melting point is below 1000 ,C. Variety of its tensile strength has been noted, with a relatively high strain. These properties indicates that nickel-copper-manganese alloys can be used as cast restoration in dentistry. To improve the property or quality of the alloy, a small amount of palladium was added.
Studies for the following year is designed to test the alloys chemical properties .(corrosion) and biological properties (toxicity and sensitivity on experimental animals).
"
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1993
LP 1993 67
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Titi S. Soebekti
"ABSTRAK
Memilih ukuran gigi anterior atas dalam pembuatan Gigi Tiruan Penuh, memerlukan ketrampilan tersendiri.
Pada penelitian ini dicari tanda-tanda anatomik di wajah yang mungkin dapat digunakan sebagai pedoman dalam menentukan ukuran gigi anterior atas. Tanda-tanda anatomik yang digunakan adalah ukuran lebar sayap hidung dan ukuran lebar Sudut mulut.
Sampel yang digunakan adalah mahasiswa FKG UI keturunan Deutero Melayu, serta memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
Hasil yang didapat menunjukkan adanya hubungan antara ukuran lebar gigi anterior atas dengan ukuran lebar sayap hidung, dan ukuran lebar sudut mulut.
Selain itu hasil pengamatan menunjukkan bahwa ukuran lebar sayap hidung mahasiswa FKG UI keturunan Deutero Melayu lebih lebar dari ukuran lebar sayap hidung mahasiswa FKG di Inggris dan populasi di Colorado. Sedang ukuran gigi anterior atas tidak menunjukkan adanya perbedaan. Sehingga pedoman yang umumnya digunakan dalam pembuatan gigi tiruan, khususnya Gigi Tiruan Penuh, bahwa garis yang ditarik dari tepi sayap hidung sejajar dengan garis tengah muka, akan melalui puncak tonjol kaninus atas, belum sepenuhnya dapat diterapkan."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1990
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Doddy S.H. Soemawinata
"Retensi merupakan permasalahan yang sering dijumpai dalam menentukan keberhasilan pembuatan gigi tiruan lengkap. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui teknik pencetakan yang dapat memberi retensi optimal pada gigi tiruan lengkap akrilik rahang atas antara pencetakan yang dilakukan dengan border molding dan tanpa border molding. Selain itu juga untuk mengetahui perbedaan setiap kasus yang dilihat dari segi anatomi rahang. Pada penelitian ini digunakan lima subyek penelitian. Masing-masing subyek dicetak rahangnya dan dibuatkan dua basis gigi tiruan rahang atas, hasil dari border molding dan tanpa border molding yang diberi kaitan kawat di tengah bagian median basis. Setiap basis gigi tiruan lengkap dilakukan uji kecekatannya pada kaitan kawat yang tersedia dengan menggunakan alat Instron tipe 4301. Hasil pengujian kecekatan dihitung secara statistik dengan Student T-Test untuk membedakan antar metode pada masing-masing subyek dan analisis kualitatif untuk menjelaskan perbedaan antar subyek penelitian. Setelah pengujian diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara basis gigi tiruan lengkap yang dihasilkan dengan dilakukan border molding dan tanpa border molding. Selain itu antara kelima subyek penelitian secara kuantitatif tidak menunjukkan adanya homogenitas. Melihat hasil yang diperoleh maka dapat disarankan kepada para dokter gigi untuk melakukan border molding pada pencetakan rahang pasiennya terutama dengan keadaan tulang alveolar yang telah menyusut. Hal ini dilakukan agar diperoleh retensi yang optimal."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gemala Birgitta
"Pembersihan gigi tiruan lepas akrilik sangat penting untuk mencegah terjadinya peradangan pada mukosa mulut dibawah basis gigi tiruan akrilik. Peradangan dapat disebabkan oleh plak dan mikroorgauisme yang menempel pada basis gigi tiruan akrilik tersebut.
Urnumnya pasien-pasien pemakai gigi tiruan lepas akrilik membersihkan gigi tiruannya dengan menggunakan sabun atau pasta gigi, tetapi belum ada penelitian mengenai efektivitas kedua bahan tersebut. Selain itu ada pula bahan pembersih yang mengandung peroksida yang terdapat dalam bentuk tablet yang dilarutkan dalam air.
Tulisan ini melaporkan hasil penelitian tentang perbandingan efektivitas sabun, pasta gigi dan hidrogen peroksida 3 % clalam membersihkan gigi tiruan lepas akrilik.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini, nilai derajat kebersihan gigi tiruan lepas akrilik yang paling tinggi adalah bila gigi tiruan dibersihkan dengan sabun, disusul dengan pasta gigi dan hidrogen peroksida 3 %, walaupun secara statistik perbedaan tersebut tidak bermakna."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>