Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irsan
Abstrak :
Cost Overrun merupakan salah salu bentuk penyimpangan dari suatu proyek yang dapat menurunkan kinerja proyek, sehingga hal tersebut perlu dikendalikan agar kinerja proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana. Biaya Subkontraktor dan Overhead merupakan bagian dari komponen biaya suatu proyek yang harus dikendalikan, sehingga perlu dibuat suutu sistem untuk mengendalikan komponen biaya tersebut agar penyimpangannya dapat terdeteksi secara cermat untuk kemudian diperbaiki, sehingga kinerja proyek yang terganggu akibat terjadinya cost overrun tersebut dapat dikembalikan sesuai rencana. Dalam Tesis ini akan dibuat suatu sistem pengambilan keputusan untuk menganalisis dampak yang terjadi akibat penyimpangan biaya, kemudian dicari penyebabnya dan terakhir akan diberikan rekomendasi tindakan koreksi dengan probabilitas keberhasilan atas kenaikan kinerja yang diinginkan. Sistem pengambilan keputusan ini dinamakan Decision Support System (DSS) yang akan disajikan dalam bentuk program komputer dengan memanfaarkan knowledge base berupa data hasil wawancara para pakar dibidang konstruksi, khususnya untuk proyek bangunan gedung bertingkat mengenai dampak , penyebab dan tindakan koreksi yang mungkin terjadi pada suatu proyek. Tindakan koreksi tersebut akan dianalisis oleh suatu model base yang akan memberikan probabilitas keberhasilan atas tindakan koreksi yang direkomendasikan untuk menaikan kinerja proyek sesuai dengan kenaikan yang diinginkan. Setelah terbentuk, program DSS tersebut di Validasi kepada pakar konstruksi untuk diuji kemampuannya , dan hasilnya secara keseluruhan program DSS ini dapal diaplikasikan dalam proses pengendalian biaya proyek.
Cost overrun is a variance of a project which caused project performance minimization, this variance should be controlled so the project can be carry on as planned. Subcontractor cost and overhead are parts of cost component project to be maintained. It necessary to make u-system to controlled that components so the variance can be detect completely and fixed that variance, with the result the project performance that have been disturb can be implemented as planned. This thesis will make a Decision Support System to analyze effect from cost variance, and then seek the cause and last but not least recommend the correction action with success probability of raising the performance. The Decision Support System will be presented in form of computer program using knowledge base from interview result with professional in multistoried building project, about caused, effect and correction action in a project. This correction action would be analyze by a base model that will be giving successful probability from recommended correction action to increase the desire project performance. Finally, this Decision Support System program will validated by the professional construction to tested the capability, and comprehensively result this program can be implemented in cost project control.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Taufik Nurdaiman
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk merancang dan membangun sebuah sistem pengambil keputusan penilaian supplier dan alokasi order pada sebuah rantai supply. Dalam penerapan supply chain management, performa dari supplier lebih baik untuk dievaluasi dengan menggunakan penilaian multikriteria dibandingkan hanya penilaian faktor biaya. Tiga metode AHP diantaranya AHP, TFN Fuzzy AHP dan Trapezoidal Fuzzy AHP dibandingkan untuk kemudian dianalisa berdasarkan data yang didapatkan dari perusahaan baja terintegrasi terbesar di Indonesia, hasil evaluasi menunjukkan bahwa metode AHP lebih realistis untuk diaplikasikan pada DSS. Akhirnya, sebuah contoh penilaian supplier material yang digunakan pada proses produksi baja diberikan untuk mengilustrasikan bagaimana DSS dapat digunakan. ......This study aims to develop and generate a decision support system (DSS) for the improvement of supplier evaluation and order allocation decisions in a supply chain. In contemporary supply chain management, the performance of suppliers is evaluated agains multiple criteria rather than considering a single factor-cost. Three AHP models such as AHP, TFN Fuzzy AHP and Trapezoidal Fuzzy AHP are compared based on data from the bigger of indonesian intregated steel company, where AHP model more realistic to apply in DSS for supplier appraisal. Finally, an example is provided to illustrate how the DSS can be used for material steel process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkarnain Gaffar
Abstrak :
ABSTRAK Data dan informasi pendukung untuk menyiapkan upaya pencegahan, mitigasi, dan peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai bentuk kedaruratan dan bencana sangatlah penting. Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan telah mengembangkan sejumlah sarana pengumpulan dan penyebarluasan informasinamun belum memiliki suatu sistem yang dapat menyajikan suatu data secara komprehensif untuk dapat mendukung suatu keputusan dalam penanggulangan krisis kesehatan secara cepat, tepat, dan efektif.Untuk itu diperlukan pengembangansistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) pada sistem informasi yang telah ada. Penelitian ini telah menghasilkanprototype Sistem Pendukung Keputusan (DSS)dengan menggunakan metodologi pengembangan sistem terstruktur yang nantinya diharapkan dapat mempermudah pejabat yang berwewenang dalampengambilan keputusan pada suatu kejadian krisis kesehatan.
ABSTRACT Data and supporting information for preventive, mitigation, and preparedness activities on various forms of emergencies and disasters is essential. Center for Health Crisis (PPKK) has developed system for collecting and disseminating information, but not yet have a system that can provide a comprehensive data to support a decision in response to the health crisis quickly, accurately, and effectively.The development ofa Decision SupportSystem (DSS) in theexistinginformationsystems is needed. Thisresearchhas produceda prototypeof DSS using a structuredsystemdevelopment methodologythatwill be expected tofacilitatethe competentauthoritiesin decision-makinginahealthcrisis event.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T36149
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Taufik Nurdaiman
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk merancang dan membangun sebuah sistem pengambil keputusan penilaian supplier dan alokasi order pada sebuah rantai supply. Dalam penerapan supply chain management, performa dari supplier lebih baik untuk dievaluasi dengan menggunakan penilaian multikriteria dibandingkan hanya penilaian faktor biaya. Tiga metode AHP diantaranya AHP, TFN Fuzzy AHP dan Trapezoidal Fuzzy AHP dibandingkan untuk kemudian dianalisa berdasarkan data yang didapatkan dari perusahaan baja terintegrasi terbesar di Indonesia, hasil evaluasi menunjukkan bahwa metode AHP lebih realistis untuk diaplikasikan pada DSS. Akhirnya, sebuah contoh penilaian supplier material yang digunakan pada proses produksi baja diberikan untuk mengilustrasikan bagaimana DSS dapat digunakan. ......This study aims to develop and generate a decision support system (DSS) for the improvement of supplier evaluation and order allocation decisions in a supply chain. In contemporary supply chain management, the performance of suppliers is evaluated agains multiple criteria rather than considering a single factor-cost. Three AHP models such as AHP, TFN Fuzzy AHP and Trapezoidal Fuzzy AHP are compared based on data from the bigger of indonesian intregated steel company, where AHP model more realistic to apply in DSS for supplier appraisal. Finally, an exam.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T38733
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Dewi Prajanti
Abstrak :
Keamanan organisasi tidak hanya terletak pada bangunan fisik, tetapi juga pada aset informasinya. Melindungi aset informasi memerlukan studi lebih lanjut untuk menetapkan langkah-­langkah mitigasi keamanan yang optimal. Dalam menentukan mitigasi aset informasi yang tepat, diperlukan penilaian risiko keamanan informasi dan peringkat yang jelas dan terukur. Sebagian besar metode manajemen risiko tidak memberikan fokus yang tepat pada peringkat aset informasi kritis suatu organisasi. Penelitian ini menganalisis pendekatan kerangka kerja untuk peringkat aset informasi kritis. Pendekatan kerangka tersebut menggunakan metode OCTAVE Allegro, yang berfokus pada profil aset informasi dengan menggabungkan pengukuran peringkat prioritas menggunakan metode Sistem Pendukung Keputusan (SPK), seperti Simple Additive Weighting (SAW) dan Analytic Hierarchy Process (AHP). Metode OCTAVE Allegro 􀂱 SAW dan OCTAVE Allegro 􀂱 AHP yang dikombinasikan diharapkan dapat mengatasi prioritas risiko dengan lebih baik sebagai input untuk membuat keputusan mitigasi untuk aset informasi penting. Kombinasi ini akan membantu manajemen untuk menghindari kesalahan langkah dalam menyesuaikan penanganan resiko aset informasi kritikal dalam memilih mitigasi menggunakan hasil pemeringkatan beberapa metode. Pengerjaan analisis ini dilaksanakan di salah satu instansi pemerintah di Indonesia. Kinerja perhitungan menggunakan metode kombinasi SPK lebih memiliki tingkat granularitas yang tinggi dalam membedakan urutan prioritas dibandingkan perhitungan menggunakan metode OCTAVE Allegro saja, sehingga prioritas suatu aset informasi kritikal satu dengan yang lain dapat dibedakan posisi pendekatan mitigasi resiko secara lebih jelas. Hasil kinerja pada metode OCTAVE Allegro, aset informasi kritikal pendekatan mitigasi cenderung lebih banyak di-­accept dengan jumlah 10 aset, dibanding hasil dari metode kombinasi OCTAVE Allegro -­ SAW / AHP yang pendekatan mitigasi aset informasi kritikal cenderung lebih banyak di-­defer dengan jumlah 13 atau 10. Hal ini menunjukan granularitas hasil dengan penggabungan metode SPK lebih condong untuk mempertimbangkan kembali aset dalam penanganan mitgasinya apakah akan mitigate atau accept. Hasil rekomendasi penggabungan ketiga metode OCTAVE Allegro, OCTAVE Allegro -­ SAW, dengan OCTAVE Allegro -­ AHP berdasar unit kerja pendekatan mitigate ada 5 aset, defer ada 8 aset, dan accept ada 10 aset. ......Organizational security is not only in physical buildings, but also in information assets. Protecting information assets requires further study to establish optimal security mitigation measures. In determining appropriate information asset mitigation, information security risk assessment and clear and measurable ratings are needed. Most risk management methods do not provide the right focus on ranking critical information assets of an organization. This study analyzes the framework approach to ranking critical information assets. The framework approach uses the OCTAVE Allegro method, which focuses on the profile of information assets by combining priority ranking measurements using Decision Support System (DSS) methods, such as Simple Additive Weighting (SAW) and Analytic Hierarchy Process (AHP). The OCTAVE Allegro-­SAW method and the OCTAVE Allegro-­AHP combined are expected to better deal with risk priorities as input for making mitigation decisions for important information assets. This combination will help management to avoid missteps in adjusting the risk handling of critical information assets in choosing mitigation using the results of ranking several methods. The work of this analysis was carried out in one of the government agencies in Indonesia. The performance of calculations using the DSS combination method has a higher level of granularity in differentiating priority sequences compared to calculations using the OCTAVE Allegro method only, so that the priority of a critical information asset with one another can be distinguished from a position of risk mitigation approach more clearly. The results of performance in the OCTAVE Allegro method, the critical information assets of the mitigation approach tend to be more accepted with 10 assets, compared to the results of the OCTAVE Allegro-­SAW/AHP combination method where critical information asset mitigation approaches tend to be deferred by 13 or 10. This shows that the granularity of the results by combining the DSS method is more likely to reconsider the assets in handling the calculation whether to mitigate or accept. The results of the recommendations incorporate the three OCTAVE Allegro methods, OCTAVE Allegro-SAW, with OCTAVE Allegro-­AHP based on work units namely the mitigate approach with 5 assets, defer approach there are 8 assets, and accept approach there are 10 assets.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Abraham G.P.
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak inovasi pasar kredit yang relatif baru yaitu P2P Lending terhadap pasar kredit di Indonesia. Studi ini menerapkan beberapa teori seperti Credit Risk dan Credit Scoring Theory untuk menetapkan teori mana yang cocok untuk mengelaborasi pasar kredit di Indonesia terhadap perkembangan P2P Lending. Pendekatan baru dalam penelitian ini adalah sistem analisis yang menggabungkan data dasar langsung dari perusahaan P2P untuk mengetahui data mana yang paling berpengaruh terhadap Non Performing Loan Rate. Dalam pembahasan, studi ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor apa saja yang harus menjadi prioritas dalam credit scoring untuk memitigasi NPL. Hasil dari penelitian ini adalah debitur perempuan memiliki risiko sebesar 1,481 kali lebih besar untuk terjadinya Non Performing Loan (NPL) dibandingkan dengan debitur laki-laki, debitur yang memiliki persentase pembayaran tepat waktu yang sangat rendah yaitu 0 sampai 10% memiliki Risiko terjadinya Non Performing_Loans (NPL) 1,058 kali lebih besar dibandingkan debitur yang memiliki persentase pembayaran tepat waktu lebih dari 10%, dan debitur yang memiliki sisa kredit di bawah Rp. 1.000.000 memiliki risiko 1.192 kali lebih besar menyebabkan NPL dibandingkan dengan debitur yang memiliki saldo kredit di atas Rp. 1.000.000, sedangkan provinsi debitur, umur debitur, dan riwayat kredit tidak berpengaruh terhadap terjadinya Non Performing_Loans (NPL). ......This study aims to analyze the impact of a relatively new credit market innovation, namely P2P Lending, on the credit market in Indonesia. This study applies several theories such as Credit Risk and Credit Scoring Theory to determine which theory is suitable for elaborating the credit market in Indonesia on the development of P2P Lending. The new approach in this research is an analysis system that combines basic data directly from P2P companies to find out which data has the most influence on the Non Performing Loan Rate. In the discussion, this study will provide a better understanding of what factors should be prioritized in credit scoring to mitigate NPLs. The results of this study are female debtors have a risk of 1.481 times greater for the occurrence of Non-Performing Loans (NPL) compared to male debtors, debtors who have a very low percentage of on-time payments from 0 to 10% have a 1.058 times greater risk of causing Non-Performing_Loans (NPL) compared to debtors who have a percentage of on-time payments higher than 10%, and debtors who have remaining credit below Rp. 1,000,000 has a risk of 1,192 times greater causing NPLs compared to debtors who have credit balances above Rp. 1,000,000, while province of the debtor, age of the debtor, and credit history has no effect on the occurrence of Non-Performing_Loans (NPL).
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Aulia
Abstrak :
Perekonomian nasional bergantung dari salah satunya adalah kegiatan ekspor-impor. Pelabuhan merupakan salah satu tempat dimana kegiatan ekspor-impor terjadi. Di pelabuhan biasanya terdapat beberapa terminal yang memiliki fungsi tertentu yang salah satunya adalah terminal peti kemas sebagai tempat bongkar muat kapal peti kemas dan menangani pergerakan peti kemas di pelabuhan. Salah satu indikator penting dalam operasional terminal peti kemas adalah dwelling time. Dwelling time merupakan waktu yang dihitung mulai dari suatu peti kemas dibongkar (unloading) dari kapal sampai peti kemas tersebut meninggalkan terminal pelabuhan melalui pintu utama atau dimuat (loading) ke kapal dari masuk melalui pintu utama. Dwelling time sampai saat ini masih menjadi permasalahan di seluruh pelabuhan di Indonesia. Dwelling time pelabuhan dipengaruhi oleh diantaranya yaitu aspek kepabeanan dan kepelabuhanan. Aspek ini masing-masing memiliki variabel-variabel yang saling terhubung dan memiliki keterkaitan dampak yang terjadi jika salah satu nilai variabelnya diubah. Hubungan dan nilai variabel diperlukan guna mengetahui seberapa besar dampaknya terhadap dwelling time. Pengaruh perubahan variabel ini, dapat diketahui dengan cara pembuatan model simulasi dwelling time karena cara ini dinilai lebih efisien dibanding perubahan infrastruktur secara langsung di lapangan yang akan memakan banyak biaya dan waktu. Model simulasi yang dibuat akan menjadi model basis untuk membangun sebuah website yang dapat membantu perusahaan pelabuhan dalam menentukan keputusan atau menjadi sebuah sistem pendukung keputusan berbasis cloud storage sehingga ruang penyimpanan lebih fleksibel dan dapat digunakan secara bersama oleh pihak-pihak yang membutuhkan di perusahaan atau pelabuhan tersebut. Adanya sistem pendukung keputusan untuk membantu analisis dan membantu pengambilan keputusan pelabuhan ini diharapkan mampu mendukung produktivitas kegiatan di pelabuhan dan mencapai nilai dwelling time terendah yang berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi nasional. ......Export-import activities are one of pillars of the national economy. The port is one of the locations where export-import transactions take place. There are usually various terminals at the port that serve specific tasks, one of which is the container terminal, which serves as a location for loading and unloading container ships and managing container flow at the port. Dwelling time is a key indication in the operation of a container terminal. Dwelling time is the period of time measured from the time a container is unloaded from a ship until it exits the port terminal through the main door or is loaded onto a ship from the main door. Dwelling time is still an issue in all Indonesian ports. Port Dwelling time is impacted by a variety of factors, including customs and port operations. Each of these features has interconnected variables that have a corresponding influence when one of the variable values is modified. To determine the size of the impact on dwell time, relationships and variable values are required. The effect of changing this variable can be known by making a dwelling time simulation model because this method is considered more efficient than direct infrastructure improvements in the field, which will require a lot of time and money The simulation model developed will serve as the foundation for developing a website that can benefit port corporations in making decisions by transform into a cloud storage-based decision support system, providing storage capacity to be more flexible and shared by parties in need at the company or port. The existence of a decision support system to help with analysis and port decision making is expected to positively impact port productivity and attain the lowest dwelling time value, which will also have an impact on national economic growth.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugars, Bradley J.
New York: McGraw-Hill , 2006
658.1 SUG i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Thierauf, Robert J.
Englewood Cliffs: Prentice-Hall International, 1988
658.403 THI u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vidyanita Kumalasari
Abstrak :
Energi dibutuhkan oleh manusia untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Energi didapat dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Kebutuhan energi untuk setiap orang ditentukan oleh beberapa hal seperti usia, tinggi dan berat badan. Sedangkan untuk menentukan porsi makanan yang dikonsumsi, diperlukan data berupa kalori yang dibutuhkan, persentase zat gizi makro (protein, karbohidrat dan lemak) serta kebiasaan makan orang tersebut. Akibatnya proses penentuan apakah porsi makanan yang dikonsumsi sesuai kebiasaan makan orang tersebut sudah memenuhi kebutuhan gizinya menjadi hal yang rumit. Model dalam Sistem Penunjang Keputusan (SPK) yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah ini adalah What-If Analysis. Model ini digunakan untuk mengatasi masalah yang mempunyai banyak skenario yang harus diselesaikan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah mengetahui apakan model What-If Analysis dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan gizi tersebut. Selain itu, untuk mengetahui apa kelebihan dan kekurangan model ini dilihat dari proses implementasi model pada saat analisis sistem. Sedangkan laporan penelitian ini berisi hasil akhir implementasi What-If Analysis dalam menyelesaikan masalah gizi menggunakan sebuah sistem komputer. Dari hasil pengujian, didapat bahwa hasil akhir analisis sistem mendekati angka yang disarankan. Meskipun hasil yang didapat dari sistem berbeda dari hasil analisis manusia, perbedaan tersebut masih dalam batas yang diperbolehkan.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>