Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 400 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Joevarian
Abstrak :
Penelitian kali ini bertujuan untuk menemukan faktor pembentuk proses sekularisasi selain yang sudah ada dalam teori sebelumnya. Faktor itu adalah cognitive style tipe reflective. Dalam penelitian ini, dinyatakan hipotesis bahwa manipulasi cognitive style yang reflectiveakan mempengaruhi religious dan secular belief. Hipotesis ini dituangkan dalam dua studi. Studi pertama mencoba untuk menguji apakah ada perbedaan tingkat religious belief pada partisipan yang dimanipulasi untuk menyukai cognitive style tipe reflective dengan partisipan yang dimanipulasi untuk tidak menyukai cognitive style tipe reflective. Partisipan penelitian studi 1 berjumlah 56 orang mahasiswa Universitas Indonesia. Manipulasi antar kelompok pada studi kedua sama seperti studi pertama, namun variabel terikat yang diukur adalah secular belief. Partisipan penelitian studi 2 berjumlah 64 orang mahasiswa Psikologi Universitas Indonesia. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh manipulasi cognitive style tipe reflectiveterhadap religious belief, tetapi ada pengaruh terhadap secular belief. Model sekularisasi kemudian dirumuskan, dimana sekularisasi lebih berhubungan dengan secular belief daripada religious belief. Dengan demikian, cognitive style tipe reflective, menjadi faktor yang bisa mempengaruhi proses sekularisasi. ...... Present study aims to find factor that can shape the process of secularization other than what previous theory mentioned. The factor is named reflective cognitive style. Hypothetically, manipulation of reflective cognitive style should influence religious and secular belief. This hypothesis is manifested within two studies. First study aims to answer whether there is difference on religious belief between participants that is given manipulation that favor reflective cognitive style and participants that is given manipulation that dislike reflective cognitive style. For this study, the samples are 56 college students of Universitas Indonesia. Manipulation for second study is no different with first study. But for second study, secular belief is measured as dependent variable. The samples are 64 college students of Faculty of Psychology Universitas Indonesia. Statistical test shown that there is no effect of reflective cognitive style manipulation on religious belief, but there is effect on secular belief. Secularization model, are thus, being formulated. In this formulation, secularization is linked with secular belief but not with religious belief. And so, reflective cognitive style became one factor that can influence secularization process.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan hubungan antara budi pekerti siswa di sekolah dengan prestasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) makin baik budi pekerti siswa di sekolah, maka makin baik pula prestasi belajar pada mata pelajaran yang memuat nilai-nilai budi pekerti, yakni: pada mata pelajaran Pendidikan Agama, pendidikan Kewarganegaraan, bahasa Indonesiadan sosiologi....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gallistel, C.R.
Chichester: Wiley-Blackwell, 2009
612.82 GAL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Angelina Sulistio,author
Abstrak :
Konsep diri merupakan bagian penting dari kehidupan seorang anak. Anak dengan konsep diri positif akan merasa dirinya kompeten dalam menghadapi tugas - tugas di sekolah. Anak dengan konsep diri negatif cenderung akan merasa dirinya tidak kompeten atau meragukan kemampuannya untuk meraih prestasi di sekolah. Sehingga dapat dikatakan bahwa konsep diri seorang anak dapat mempengaruhi bagaimana anak tersebut berpikir dan bertingkah laku. Salah satu penyebab seorang anak mempunyai konsep diri negatif adalah adanya kekeliruan pola berpikir tentang diri sendiri dan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengubah kekeliruan pola berpikir pada individu adalah melalui Cognitive behavior therapy. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh cognitive behavior therapy dalam meningkatkan konsep diri anak menjadi lebih positif. Terapi dilaksanakan dengan menggunakan program - program cognitive behavior therapy yang telah disusun oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metoda studi kasus. Metoda yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara, observasi, dan dokumen. Partisipan pada penelitian ini adalah klien Klinik Bimbingan Anak Fakultas Psikologi UI yaitu; G, anak laki-laki berusia 9 tahun 7 bulan dan memiliki konsep diri negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cognitive behavior therapy mempunyai pengaruh positif dalam meningkatkan konsep diri anak menjadi lebih positif. Namun, peneliti meragukan apakah keberhasilan terapi benarbenar merupakan hasil terapi atau dikarenakan kondisi yang baru terjadi pada G, yaitu penurunan raport dan ia naik kelas. Oleh karena itu disarankan untuk melakukan terapi dengan jarak yang cukup jauh dengan penerimaan raport kenaikan kelas sehingga anak juga dapat menerapkan langsung coping dan positive self-talk ketika menghadapi ulangan.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arman Yurisaldi Saleh
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang: selama ini serebelum hanya dikenal scbagai organ yang mengatur keseimbangan tubuh saja. Pendapat ini berubah dalam 2 dekade terakhir, didasarkan peranan serebelum memodulasi kognitif. Fungsi kognitif serebelum termasuk motor learning, didasarkan jaras kortikoserebelar yang telah dibuktikan dengan studi PET Sken. Berdasarkan PET Sken diketahui bahwa seseorang yang mahir di bidang eksakta memiliki hubungan jaras interkortikal yang lebih kompleks dibandingkan non eksakta. Belum ada baku emas untuk menilai kemampuan motor learning jenis adaptation.

Tajuan: Membandingkan skor awal, skor akhir, kenaikan skor permainan Tetris pada hari pertama dibandingkan hari kelima serta mengetahui ada / tidak perbedaan kemampuan motor learning pada kelompok berdasarkan jurusan eksakta dan non eksakta.

Metode: seratus sembilan puluh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, terdiri dari 95 orang mahasiswa eksakta (jurusan matematika) dan non eksakta (jurusan bimbingan konseling) dengan jumlah yang sama dengan status generalis serta neurologi dalam batas nommal. Setelah dilakukan tes penyaringan spasial navigasi (Zig Zag Tuckling Task) dan termasuk kriteria naive player, bermain Tetris setiap hari selama 5 hari berturutan dinilai skor Tetris awal, akhir, dan perubahan skor.

Hasil: terdapat perbedaan bermakna antara skor Tetris awal dibandingkan akhir p<0,001, demikian juga kelompok eksakta dibanding non eksakta dalam hal skor Tetris awal, akhir dan perubahan skor p<0,001.

Kesimpulan: kemampuan motor learning jenis adaptarion dipengaruhi kemampuan dasar dan latihan. Terdapat hubungan kortikoserebelar yang lebih baik pada kelompok eksakta dibandingkan non eksakta dengan alat ukur permainan Tetris.
2007
T21329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arlita Permanasari
Abstrak :
HIV menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia, dan berkembang sangat pesat di antara perempuan. Pasien HIV akan menghadapi banyak perubahan, mulai dari perubahanan medis hingga perubahan sosial dan psikologis. Kondisi ini membuat level depresi para pasien HIV menjadi lebih tinggi, sehingga kualitas hidupnya menurun. Intervensi perlu diberikan agar pasien HIV dapat melakukan rekonstruksi pandangan negatif terhadap diri sendiri, orang lain dan masa depan. Salah satu intervensi yang efektif adalah Cognitive Behavioral Therapy (CBT), yang bertujuan untuk merestrukturisasi kognitif agar muncul respon yang lebih adaptif. Metode penelitian dilakukan dengan one group before-after study design dan convenience sampling di RS POLRI, Jakarta Timur. Intervensi dengan CBT dilakukan sebanyak enam sesi. Hasil dari empat partisipan, tiga diantaranya dapat mengikuti intervensi sampai selesai dan menunjukkan pengurangan simtom depresi serta peningkatan kemampuan coping terhadap perasaan negatif. Hal ini dapat dilihat dari penurunan skor BDI dan evaluasi kualitatif. Kesimpulan CBT efektif untuk menurunkan simtom depresi pada perempuan yang mendapatkan diagnosis positif HIV tanpa melakukan perilaku beresiko. Teknik yang dianggap membantu adalah sharing, penulisan berkat, keeping-diary, identifikasi jenis pemikiran, metode A-B-C-D, behavior experiment, dan teknik relaksasi. ......HIV is one of the common causes for death throughout the world also widely spread among women. HIV patients would encounter many changes, beginning from medical condition alteration, social and psychological changes in their life. These conditions lead HIV patients to have severe depression, thus a low quality of life. An intervention is crucial to help them reconstruct the negative negativistic view of oneself, others, and patient's future. One effective intervention would be a Cognitive Behavioral Therapy (CBT), aiming to restructure their thinking thus having more adaptive responses later on. Methods. The research design for this study is one group before-after study design and convenience sampling was done in the National Police Hospital (Rumah Sakit POLRI), Jakarta Timur. Intervention was done with six sessions of CBT. Results. Among all four participants, three of them completed the whole session and showed a significant decrease for their depressive symptoms and an increase coping ability towards negative emotions. This was obtained through BDI scoring results and qualitative evaluations. Conclusion. CBT is effective to reduce depressive symptoms among HIV-positive women without risky behaviors conduct. Some techniques that would be helpful are sharing, blessings writing (gratefulness), diary keeping, thoughts identifications, A-B-C-D methods, behavioral experiments, and relaxation technique.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T36781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Rahayu Utami Rahman
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mengelola marah pada anak usia sekolah yang agresif dengan penerapan anger management dengan pendekatan cognitive behavioral. Partisipan dalam penelitian ini adalah anak laki-laki berusia 8 tahun yang memiliki kesulitan dalam mengelola marah yang termanifestasi dalam bentuk perilaku agresif. Program intervensi yang diterapkan mengacu pada program anger management dengan pendekatan cognitive-behavioral yang disusun oleh Novaco (Beck & Fernandez, 1998; Westbrook, Kennerly, & Kirk, 2007; Cavell & Malcolm, 2007) dan dilengkapi dengan materi psikoedukasi orangtua yang disusun berdasarkan materi CDI (child-directed interaction) dan PDI (parent-directed interaction) dalam PCIT (parent-child interaction therapy) oleh McNeil dan Hembree-Kigin (2010). Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah intervensi melalui wawancara orangtua dan subjek, self rating berupa anger thermometer dan thought thermometer, self monitoring berupa anger log dan diary, dan penggunaan skala perilaku CBCL (child behavioral checklist) yang diisi oleh ibu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan anger management dengan pendekatan cognitive behavioral dapat meningkatkan keterampilan mengelola marah, yang dilihat dari beberapa aspek, yaitu aspek pemikiran berupa perubahan pikiran negatif menjadi positif, aspek perasaan berupa tidak mudah terpancing kemarahan atas keinginan yang tidak terpenuhi, dan aspek perilaku berupa menerapkan relaksasi progressive muscle dan komunikasi asertif dalam mengekspresikan kemarahan. ......The aim of this research is to improve skill on management of anger in aggressive school-aged child through applying Anger Management based on Cognitive Behavioral approach. The participant of this research is a eight-year-old boy who has difficulty in managing his anger that manifested in aggressive behavior. The program of this research refers to anger management based on cognitive-behavioral approach developed by Novaco (Beck & Fernandez, 1998; Westbrook, Kennerly, & Kirk, 2007; Cavell & Malcolm, 2007) and equipped with a parent psychoeducation based on CDI (child-directed interaction) and PDI (parent-directed interaction) in PCIT (parent-child interaction therapy) by McNeil & Hembree-Kigin (2010). Measurements were taken before and after intervention program through interviews, self rating such as anger thermometer and thought thermometer, self monitoring such as anger log and diary, and behavior scale such as CBCL (child behavioral checklist). The results of this study indicate that anger management based on cognitive behavioral approach is succeed in order to improve the anger management skill. These results are viewed from various aspects, such as aspects of thought is negative thought change into positive thought, aspects of feeling is not easily upset over unfulfilled desire, and aspects of behavior is applying progressive muscle relaxation and assertive communication in expressing anger.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41736
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ghozali Thohir
Abstrak :
[ABSTRAK
Latar Belakang. Gangguan fungsi kognitif dapat terjadi pada pekerja yang terpajan toluen. Gangguan fungsi kognitif tersebut terutama adalah penurunan memori, atensi dan konsentrasi, yang dapat menurunkan produktifitas kerja. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi gangguan fungsi kognitif dan faktor-faktor yang mempengaruhi Metode Penelitian. Desain potong lintang dilakukan pada 102 orang pekerja perempuan usia 19-40 tahun dan pendidikan minimal SMA. Data dikumpulkan dengan kuesioner, pemeriksaan fisik dan laboratorium serta MMSE. Kriteria inklusi adalah masa kerja ≥ 1 tahun dan bersedia menjadi responden dengan menandatangani informed consent. Kriteria eksklusi adalah hamil, menstruasi,merokok, minum alkohol, riwayat cedera kepala, hipertensi, gula darah dan dislipidemia. Faktor risiko yang diteliti antara lain umur, status perkawinan, masa kerja, lama kerja, kepatuhan pakai masker , stres kerja dan status gizi. Umur, status perkawinan,masa kerja dan lama kerja diambil dari data HRD. Status gizi didapatkan dari perhitungan Indeks Massa Tubuh. Kepatuhan pakai masker berdasarkan pengawasan kepatuhan APD. Stres kerja dinilai menggunakan kuesioner Survey Diagnostik Stress . Hasil. Walaupun kadar toluen didapat lebih kecil dari nilai ambang batas toluen , didapatkan prevalensi gangguan fungsi kognitif sebesar 52 %. Area kognitif yang menurun adalah atensi kalkulasi dan visuospasial. Faktor risiko yang secara bermakna mempengaruhi gangguan fungsi kognitif adalah masa kerja, lama kerja, kepatuhan pemakaian masker, stres kerja yang meliputi konflik peran, ketaksaan peran, beban kerja kualitatif, beban kerja kuantitatif, pengembangan karir dan tanggung jawab rekan kerja. Hasil analisis multivariat menunjukkan konflik peran merupakan faktor risiko yang paling mempengaruhi gangguan fungsi kognitif ( OR 7,546 Interval kepercayaan 95% 1,5 ? 41,88 ) Kesimpulan. Prevalensi penurunan fungsi kognitif studi ini lebih besar dari penelitian sebelumnya dan teori. Aspek kognitif yang menurun didominasi oleh atensi kalkulasi dan visuospasial. Konflik peran merupakan faktor risiko yang paling mempengaruhi gangguan fungsi kognitif.
ABSTRACT
Background. Cognitive Function Impairment can happen among workers expose by Toluene. This impairment mainly effect in attention, concentration and memory function, and can decrease working productivity. This study aims to calculate the prevalence of Cognitive Function impairment and related risk factors Method. Cross sectional design study was conducted on 102 female workers, age 19-40 years old and graduated from senior high school. Age and education were obtained from secondary data, and followed by interviews, physical and laboratory examination and Mini Mental States Examination. The inclusion criteria were age ≥ 1 year of work and willing to be the subject of research. Exclusion criteria were pregnancy, menstruation, smoker, Alcohol consumption, history of head injury, hypertension, diabetes mellitus and Dyslipidemia. Risk factor included in this study were age, marital status, duration of work,time of work, PPE obedience ,work stress and nutritional status. Age, Marital status, Duration and Time of work were from secondary data of HRD department. Nutritional status was obtained from body mass index calculation. face mask obedience was obtained from data of wearing mask compliance. Work stress was assessed using Survey Diagnostic Stress Questionnaire. Results. The prevalence of Cognitive Function Impairment was 52 % , mainly at Attention ? Calculation and Visuospasial Aspect respectively. Significant risk factors ( p value < 0,05 ) in this study were duration of work and time of work, PPE obedience and all of work stress domain. The Result of multivariate analysis show that conflict of role was the most influence factor ( OR 7,546 C.I 95% 1,5 ? 41,88 ) Conclusion. This study found that the prevalence of cognitive function impairment was higher than theory and other similar studies . Cognitive aspects mainly affected were attention ? calculation and visuospatial. Conflict of role was the most inluence risk factor relating with cognitive function impairment;Background. Cognitive Function Impairment can happen among workers expose by Toluene. This impairment mainly effect in attention, concentration and memory function, and can decrease working productivity. This study aims to calculate the prevalence of Cognitive Function impairment and related risk factors Method. Cross sectional design study was conducted on 102 female workers, age 19-40 years old and graduated from senior high school. Age and education were obtained from secondary data, and followed by interviews, physical and laboratory examination and Mini Mental States Examination. The inclusion criteria were age ≥ 1 year of work and willing to be the subject of research. Exclusion criteria were pregnancy, menstruation, smoker, Alcohol consumption, history of head injury, hypertension, diabetes mellitus and Dyslipidemia. Risk factor included in this study were age, marital status, duration of work,time of work, PPE obedience ,work stress and nutritional status. Age, Marital status, Duration and Time of work were from secondary data of HRD department. Nutritional status was obtained from body mass index calculation. face mask obedience was obtained from data of wearing mask compliance. Work stress was assessed using Survey Diagnostic Stress Questionnaire. Results. The prevalence of Cognitive Function Impairment was 52 % , mainly at Attention – Calculation and Visuospasial Aspect respectively. Significant risk factors ( p value < 0,05 ) in this study were duration of work and time of work, PPE obedience and all of work stress domain. The Result of multivariate analysis show that conflict of role was the most influence factor ( OR 7,546 C.I 95% 1,5 – 41,88 ) Conclusion. This study found that the prevalence of cognitive function impairment was higher than theory and other similar studies . Cognitive aspects mainly affected were attention – calculation and visuospatial. Conflict of role was the most inluence risk factor relating with cognitive function impairment, Background. Cognitive Function Impairment can happen among workers expose by Toluene. This impairment mainly effect in attention, concentration and memory function, and can decrease working productivity. This study aims to calculate the prevalence of Cognitive Function impairment and related risk factors Method. Cross sectional design study was conducted on 102 female workers, age 19-40 years old and graduated from senior high school. Age and education were obtained from secondary data, and followed by interviews, physical and laboratory examination and Mini Mental States Examination. The inclusion criteria were age ≥ 1 year of work and willing to be the subject of research. Exclusion criteria were pregnancy, menstruation, smoker, Alcohol consumption, history of head injury, hypertension, diabetes mellitus and Dyslipidemia. Risk factor included in this study were age, marital status, duration of work,time of work, PPE obedience ,work stress and nutritional status. Age, Marital status, Duration and Time of work were from secondary data of HRD department. Nutritional status was obtained from body mass index calculation. face mask obedience was obtained from data of wearing mask compliance. Work stress was assessed using Survey Diagnostic Stress Questionnaire. Results. The prevalence of Cognitive Function Impairment was 52 % , mainly at Attention – Calculation and Visuospasial Aspect respectively. Significant risk factors ( p value < 0,05 ) in this study were duration of work and time of work, PPE obedience and all of work stress domain. The Result of multivariate analysis show that conflict of role was the most influence factor ( OR 7,546 C.I 95% 1,5 – 41,88 ) Conclusion. This study found that the prevalence of cognitive function impairment was higher than theory and other similar studies . Cognitive aspects mainly affected were attention – calculation and visuospatial. Conflict of role was the most inluence risk factor relating with cognitive function impairment]
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madepan Mulia
Abstrak :
Peningkatan angka kriminalitas perlu mendapatkan perhatian, terutama terkaitpenyalahgunaan NAPZA. Di Indonesia, jumlah pengguna NAPZA yang berada dilapas diperkirakan hampir mencapai 40 dari keseluruhan narapidana. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapikognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga terhadap penggunaan NAPZA,ansietas dan harga diri narapidana remaja di lapas narkotika. Desain penelitian iniquasi eksperimental pre-post test with control group. Kelompok intervensi 1diberikan tindakan keperawatan ners serta kelompok intervensi 2 diberikantindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasikeluarga dengan jumlah sampel masing-masing kelompok adalah 31 orang.Instrumen yang digunakan adalah Drug Abuse Screening Test-20 DAST-20 ,Hamilton Anxiety Rating Scale HAM-A dan Rosenberg Self Esteem Scale RSES . Uji analisis yang digunakan adalah uji repeated ANOVA, independent ttestdan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tindakan keperawatan ners,terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga menurunkan ansietas danmeningkatkan harga diri secara bermakna p value < 0,05 lebih besar daripadasetelah mendapatkan tindakan keperawatan ners, penggunaan NAPZAmempunyai hubungan yang lemah secara bermakna p value < 0,05 denganansietas dan harga diri, dan pola asuh berhubungan secara bermakna p value. ......Increasing the crime rate needs to get attention, especially related to drug abuse.In Indonesia, the number of drug users in prisons is estimated to be almost 40 ofall inmates. This study aims to determine the effect of nursing actions ners,behavioral cognitive therapy and family psychoeducation therapy against druguse, anxiety and pride of juvenile inmates in prison narcotics. The study designwas quasi experimental pre post test with control group. The intervention group 1was given nursing action ners as well as the intervention group 2 were givennursing actions ners, behavioral cognitive therapy and family psychoeducationtherapy with the number of samples each group was 31 people. The instrumentsused are Drug Abuse Screening Test 20 DAST 20 , Hamilton Anxiety RatingScale HAM A and Rosenberg Self Esteem Scale RSES . The analysis test usedis repeated ANOVA test, independent t test and chi square. The results showedthat nursing behavior, behavioral cognitive therapy and family psychoeducationtherapy decreased anxiety and increased self esteem significantly p value
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48782
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>