Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Adil
Abstrak :
Logam titanium merupakan salah satu biomaterial yang banyak digunakan untuk aplikasi implan. Sayangnya, material ini memiliki kemampuan osseointegrasi yang tidak baik. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pelapisan permukaan Titanium dengan CaCO3 untuk meningkatkan kekasaran permukaan. Pelapisan logam Ti menggunakan Kalsium Asetat Ca(C₂H₃OO)₂ dengan variasi konsentrasi 0,5 M dan 1 M, kemudian dilakukan pembakaran pada suhu 500 oC. Hasil SEM-EDS menunjukkan terbentuk lapisan yang menyerupai jarum pada permukaan Titanium dengan kandungan Ca yang semakin tinggi seiring konsentrasi Ca(C₂H₃OO)₂  yang meningkat. Analisis XRD mengkonfirmasi bahwa lapisan yang terbentuk adalah CaCO3. Pada pelapisan CaCO3 0,5 M pada Titanium kekasaran permukaan Ra 0,48 dan  konsentrasi 1 M memiliki kekerasan permukaan Ra 1,49. Nilai kekerasan setelah pelapisan dengan CaCO3 konsentrasi 0,5 Ma adalah  272,44 dan 1 M memiliki kekerasan 172,67. Uji sudut kontak untuk konsentrasi 0,5 M  memiliki sudut sebesar 34,24o dan untuk konsentrasi 1 M memiliki sudut 0o. Penelitian ini menunjukkan peningkatan kekasaran permukaan Titanium telah berhasil dilakukan menggunakan metode dekomposisi Ca(C₂H₃OO)₂ menjadi CaCO3. Permukaan implan yang kasar telah terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan sifat osseointegrasi implan dengan jaringan sekitar tulang. ...... Titanium is one of the most widely used biomaterials for implant applications. Unfortunately, this material has poor osseointegration ability. The purpose of this study was to coat the surface of Titanium with CaCO3 to increase the surface roughness. The coating procedure was done by using Calcium Acetate Ca(C2H3OO2)2 with varying concentrations of 0.5 M and 1 M, then burned at a temperature of 500 oC. The SEM-EDS results showed that a needle-like layer was formed on the surface of Titanium with a higher Ca content as the concentration of Ca(C2H3OO2)2 increased. XRD analysis confirmed that the layer formed was CaCO3. In the CaCO3 coating with a concentration of 0.5 M, Titanium has a surface roughness of Ra 0.48 and a concentration of 1 M has a surface hardness of Ra 1.49. The hardness value after coating with 0.5 Ma concentration of CaCO3 is 272.44 and 1 M has a hardness of 172.67. The contact angle test for a concentration of 0.5 M has an angle of 34.24o and for a concentration of 1 M it has an angle of 0o. This study shows that the increase in surface roughness of Titanium has been successfully carried out using the decomposition method of Ca(C₂H₃OO)₂ to CaCO3. A rough implant surface has been scientifically proven to improve the osseointegration property of the implant with the surrounding bone tissue.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matthew
Abstrak :
Permintaan terhadap material hidrofobik dan superhidrofobik diprediksi akan meningkat 187.61% pada tahun 2024 dari tahun 2015. Material umum yang dapat digunakan sebagai bahan baku material superhidrofobik adalah carbon nanotubes, graphene, dan silica. Dari ketiga bahan baku tersebut silika merupakan bahan baku yang murah dan mudah didapatkan. Silika didapatkan dengan cara menambang pasir dari pantai atau sungai. Pertumbuhan pembangunan infrastruktur berdampak besar terhadap permintaan pasir. Penambangan pasir memiliki dampak buruk seperti pendangkalan sungai, abrasi air laut, dan lain-lain. Untuk mengurangi dampak dari pertambangan pasir maka diperlukan pencarian sumber silika dari tempat lain yang lebih ramah lingkungan. Salah satu sumber silika yang melimpah adalah terak feronikel. Terak feronikel adalah residu sisa dari proses ekstraksi nikel. Terak feronikel mengandung 45.7% SiO2. Penelitian ini menjelaskan proses sintesis silika hidrofobik dari terak feronikel untuk diaplikasikan sebagai campuran untuk pelapisan bitumen. Metode yang digunakan adalah fusi alkali, pelindian air, presipitasi silika, pelindian dengan asam stearat dan media etanol, dan pencampuran silika dengan bitumen. Dalam penelitian ini, hasil sintesis partikel silika hidrofobik memiliki sudut kontak air sebesar 107.558º dengan ukuran partikel silika hidrofobik di antara 2.5 – 27.77 µm dan rata-rata ukuran partikel 9.43 µm. ...... Hydrophobic and Superhydrophobic material demand growth forecasted will increase 187.61% in 2024. Carbon nanotubes, graphene, and silica are the most common raw material for superhydrophobic material use. Silica is the cheapest and easiest to obtain compared to CNT and graphene. Silica were obtained through sand mining from beaches or rivers. Increase growth in infrastructure construction lead to increase in sand mining operation. Sand mining operation caused negative impact to the environment such as river shallowing, sea water abrasion, etc. Therefore, we need to find other sources of silica that does not cause harm to the environment. Ferronickel slag is one of the other sources that contain substantial amount of silica. Ferronickel slag contain 45.7% SiO2. This research will explain synthesis process of hydrophobic silica from ferronickel slag as additive for bitumen coating. This research consist of 5 process, such as alkaline fusion, water leaching, silica precipitation, stearic acid and ethanol leaching, and mixing of hydrophobic silica and bitumen. In this research, hydrophobic silica particle reach 107.558º contact angle with particle diameter range from 2.5 – 27.77 µm and average particle size 9.43 µm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Muharam
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2006
T39833
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinda Lestari
Abstrak :
ABSTRAK Coating Ni-P-nano powder Al2O3 yang dibuat dengan metode electroless kodeposisi memiliki keunggulan yaitu prosesnya tidak membutuhkan elektroda, laju deposisi yang cepat dan memiliki ketahanan korosi dan aus yang baik. Pada penelitian ini, parameter yang divariasi adalah komposisi penambahan nano powder Al2O3 dan temperatur heat treatment setelah proses electroless. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena struktur mikro, fasa dan kristalinitas, komposisi kimia dan distribusi unsur di permukaan coating, dan ketahanan korosi komposit coating Ni-P-nano powder Al2O3. Substrat yang digunakan yaitu Stainlesss Steel 410 di pretreatment untuk mengaktivasi permukaan, kemudian direndam dalam larutan yang terdiri dari nikel sulfat, natrium hypophosphite, ammonium sulfat, sodium asetat, lead asetat dan serbuk nano alumina. Substrat direndam selama 60 menit, dalam suhu proses 90±2°C dengan kecepatan putaran 150 rpm. Setelah proses electroless coating, substrat kemudian di heat treatment pada suhu 300, 400 dan 500°C. Karakterisasi sampel dilakukan menggunakan alat SEMEDS, XRD, dan CMS. Dari hasil percobaan menunjukkan terdapat perbedaan visual antara substrat logam dasar, substrat setelah proses electroless coating, dan substrat setelah diheat treatment. Berdasarkan variabel percobaan, untuk komposisi nano powder Al2O3 yang optimum adalah 10 gr/l dan temperatur heat treatment 400°C karena memberikan distribusi partikel dan ketahanan korosi yang paling baik.
ABSTRACT The Ni-P-nano powder Al2O3 composite coating have been prepared by electroless codeposition method. It has advantage that the process does not require an electrode, fast deposition rate, good corrosion and wear resistance. In this study, the parameters are varied is the addition of nano powder Al2O3 composition and heat treatment temperature after electroless process. The aim of this research is to determine microstructure phenomenon, phase and crystalinity, chemical composition and distribution on coating surface, and corrosivity Ni-P-nano powder Al2O3 composite coating. The substrate is used stainless steel 410. Substrates have been pre treated in order to activate the surface. Then, substrate immersed in solution that consisting of nickel sulfate, sodium hypophosphite, ammonium sulfate, sodium acetate, lead acetate dan nano alumina powder. The substrate is immersed about 60 minutes at a 90±2°C temperature with speed of 150 rpm. After electroless coating process, the substrate is heat treated at 300, 400, and 500°C temperatures. Sample characterization has done by SEM-EDS, XRD, and CMS. From the experimental results indicate there is a visual difference between substrate before and after electroless coating, and after heat treatment process. Based on variable experinment, the optimum nanopowder Al2O3 composition is 10 gr/l and a temperature heat treatment of 400°C which have given the best paticle distribution and most excellent corrosion resistance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T45180
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinush Fedrikdo Paltgor
Abstrak :
Pelapisan berbasis epoksi seperti Fusion Bonded Epoxy (FBE) banyak digunakan untuk pipa gas/minyak karena menunjukkan ketahanan kimia yang tinggi, permeabilitas yang sangat rendah terhadap ion klorida, fleksibilitas mekanik yang baik, daya rekat yang kuat pada baja. Pada pipa pancang (diameter>40 inci), sangat sulit dilakukan aplikasi pelapisan di PT X karena kemampuan mesin induksi untuk memanaskan pipa dengan temperatur aplikasi yang direkomendasikan oleh manufaktur cat. Penambahan 1, 2, 3 % wt 2-methylimidazole (2MI) dilakukan ke dalam campuran basis epoxy phenol-formaldehyde, glycidyl ether polimer untuk mempercepat proses pengeringan dan menurunkan temperatur aplikasi. Analisa termal dilakukan dengan Differential Scanning Electron (DSC) dimana penambahan 3%wt 2MI didapatkan penurunan maksimum sebesar 134,76oC karena pengurangan energi aktivasi. Penambahan 2MI bersifat sebagai katalis dalam reaksi pengeringan yang ditunjukan pada hasil uji Fourier Transform Infrared (FTIR), dimana 2MI dapat membuka ring epoksi untuk mempercepat proses pengeringan. Analisa karakterisasi elektrokimia dengan menggunakan polarisasi potensiodinamik dimana laju korosi paling baik yaitu 0,00991 mm/tahun dan rapat arus sebesar 0,847µA/cm2, pada penambahan 1%wt 2MI. Hasil pengujian Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) untuk mengetahui tahanan transfer muatan dan kapasitansi kapasitor pelapisan maksimal pada penambahan 1%wt 2MI sebesar 9,9 k? dan 8,45 x 10-5 F. Cathodic Disbondment Test (CD-Tes) dilakukan untuk mengetahui radius pelepasan pelapisan dibawah pengaruh arus proteksi katodik yaitu 4.32mm. Karena penambahan lebih akan mengurangi densitas cross-linking karena adanya adduct epoksi-imidazol. Analisa mekanikal dengan pengujian tarik adhesi pelapisan (cat), penambahan 2MI 2%wt sebesar 7,28 Mpa dan mengalami penurunan setelah diberikan penambahan 3%wt 2MI menjadi 6,63 Mpa . Fleksibilitas juga dilakukan pada derajat defleksi 3o mengalami kerusakan karena penambahan 2MI akan meningkatkan nilai kekakuan pelapisan. Penambahan 2MI tidak berpengaruh besar pada tingkat porositas dari pelapisan dengan aplikasi temperatur rendah 170-175oC dimana seluruh sampel mencapai skala 1 secara penampang bujur dan interfasa antara pelapisan dan permukaan pipa baja. Sehingga penambahan 1%wt 2MI sangat baik untuk aplikasi temperatur rendah 170-175oC pada pipa pancang dengan performa pelapisan yang sangat baik. ......Epoxy based coatings such as Fusion Bonded Epoxy (FBE) are widely used for gas/oil pipelines because they exhibit high chemical resistance, very low permeability to chloride ions, good mechanical flexibility, strong adhesion to steel. On the pile pipe (>40 inches in diameter), it is very difficult to apply the coating at PT X because of the ability induction machine to heat the pipe according to the application temperature recommended by the paint manufacturer. The addition of 1, 2, 3 % wt 2-methylimidazole (2MI) was carried out into the epoxy phenol-formaldehyde base mixture, glycidyl ether polymer to accelerate curing process and lowering the application temperature. Thermal analysis conducted using Differential Scanning Electron (DSC) where the addition of 3% wt 2MI resulted in a maximum decrease to 134.76oC due to reduced activation energy. The addition of 2MI acts as a catalyst in the curing reaction as shown in the results of the Fourier Transform Infrared (FTIR) test, where 2MI can open the epoxy ring to increase curing process. Electrochemical characterization analysis using potentiodynamic polarization show the best corrosion rate is 0.00991 mm/year and current density is 0.847µA/cm2, at the addition of 1% wt 2MI. Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) conducted to determine the charge transfer resistance and maximum coating capacitor capacitance at the addition of 1%wt 2MI of 9.9 k? and 8.45 x 10-5 F. Cathodic Disbondment Test (CD-Test) was conducted to determine disbondment radius of the coating under the influence of the cathodic protection current is 4.32mm. Because the addition of more 2MI will reduce the cross-linking density due to the presence of epoxy-imidazole adducts. Mechanical analysis by pull off adhesion test, the addition of 2MI 2%wt was 7.28 MPa and decreased after being given the addition of 3%wt 2MI to 6.63 MPa. Flexibility test show at a degree of deflection of 3o damaged because the addition of 2MI will increase the coating stiffness. The addition of 2MI did not have a major effect on the porosity of the coating with low temperature applications of 170-175oC where all samples reached rate 1 in longitudinal cross-section and the interface between the coating and the steel pipe surface. So the addition of 1% wt 2MI is very good for low temperature applications of 170-175oC in piles with very good coating performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jati Santiono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sulianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagaol, Erfan Leonard Hasudungan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yus Prasetyo
Abstrak :
LAPAN yang saat ini sedang mengembangkon roket berdiameter 100 mm ingin mengurangi berat struktur nosel yang menggunakan material pelapis grafit dengan suaru Iapisan yang lebih tipis dan ringan serta memiliki ketahanan panas dan aus yang baik. Salah material pelapis yang kemungkinan bisa digunakan untuk mensubstitusi maleriai grafit ialah dengan suatu Iapisan Cr3C2-NiCr dengn metode pelapisan HVOF (High Velocity Oxygen Fuel) yang merupakan salah satu jenis proses thermal spray. Pemilihan merode HVOF didasari oleh karakteristik lapisan yang dihasilkan Iebih baik daripada teknik thermal spray lainnya terurama dari segi kekuaran ikatan lapisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kekasaran pemukaan material nosel terhadap karakteristik lapisan Cr3-C2-NiCr dengan metode HVOF. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah perbedaan kekerasan permukaan material nosel dengan memvariasikan tekanan udara grit blasting sebesar 3, 4, 5 dan 6 bar. Karateristik Iapisan yang diuji adalah kekerasan, struktur mikro, komposisi mikro dan kekuaran ikatan Iapisan. Hasil penelitian menunjukkan tekanan udara grit blasting akan meningkatkan kekasaran permuitaan dari 4,54 μm sebelum grit blasting menjadi 5,72 μm dengan tekanan udara grit blasting 6 bar. Pengamatan struktur mikro memperliharkan bahwa Iapisan tersusun alas lamel-lamel dengan kekerasan mikro rata-rafa 631 VHN300. Hasil pengujian kekuatan ikatan lapisan menunjukkan bahwa kekasaran pemukaan 5,42 μm yang dihasilkan dari tekanan udara 4 bar, memiliki kekuatan ikatan Iertinggi yakni 44 Mpa.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
[Penggunaan semen seng fosfat yang tidak memperhatikan rentang waktu penyimpanan sebelum kedaluwarsa dapat memengaruhi kuat tekan semen. Tujuan penelitian adalah mengetahui perbedaan nilai kuat tekan semen seng fosfat dengan berbagai rentang waktu penyimpanan sebelum kedaluwarsa. Tiga kelompok semen seng fosfat dengan tanggal kedaluwarsa berbeda (t=6mm; d=4mm) merk GC Elite Cement 100 dilakukan uji kuat tekan menggunakan universal testing machine (crosshead speed 1 mm/menit dan beban 250 kgF). Hasil menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) nilai kuat tekan semen seng fosfat kelompok III dengan kelompok I dan II. Dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan nilai kuat tekan pada semen yang mendekati waktu kedaluwarsa, Usage of zinc phosphate cement that do not notice its shelf life before expired can affect its compressive strength. To observe difference compressive strength value of zinc phosphate cement with different shelf life before expired. Three groups of zinc phosphate cement (GC Elite Cement 100) with different expiry dates (h=6mm; d=4mm) were tested for compressive strength using universal testing machine (crosshead speed 1mm/minute and load cell 250 kgF). There is significant difference (p<0,05) compressive strength of zinc phosphate cement group III to group I and II. There is a decrease of compressive strength of zinc phosphate cement near expiry date.]
[, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia], 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>