Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 324 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hadea Fielare Dinullah
Abstrak :
Kopi menjadi salah satu jenis minuman yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Sebagian besar dari total resapan dalam negeri memang digunakan sebagai bahan baku kopi instan. Namun kenaikkan yang terjadi beberapa tahun belakangan ini justru meningkat akibat perkembangan popularitas kedai kopi yang semakin pesat. Dengan kecepatan perkembangan yang luar biasa, bisnis kedai kopi menghadapi permasalahan baru, yakni kejenuhan yang dipicu oleh besarnya pertumbuhan kedai kopi namun tidak diiringi perluasan pasar. Penelitian ini menelusuri keterikatan konsumen sebagai solusi dari permasalahan tersebut menggunakan pendekatan keruangan. Secara spasial, penelitian ini mengidentifikasi karakteristik tempat serta konsumen agar dapat mengetahui pembentukan keterikatan antar keduanya. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan metode campuran hybrid yang mengkolaborasikan pendekatan kualitatif dan kuantitatif secara efektif sehingga dapat diketahui gambaran yang mendalam pada setiap unsur. Hasil yang didapatkan dianalisis menggunakan analisis deskriptif agar dapat dijelaskan secara menyeluruh. Penelitian menunjukkan bahwa dalam membangun keterikatan antar kedai dan konsumen, karakteristik fisik dan sosial kedai memiliki peranan yang berbeda terhadap konsumen. Secara umum bagi konsumen karakteristik fisik lebih berfungsi sebagai daya tarik bagi konsumen baru sedangkan karakteristik sosial lebih berfungsi sebagai daya tarik bagi konsumen yang telah datang untuk bertahan. Namun keduanya memiliki value yang sama penting dalam membangun keterikatan. Dengan kondisi tersebut, untuk membangun keterikatan konsumen terhadap kedai yang kuat pengelola harus mengetahui segmentasi konsumen yang berkunjung sehingga mampu merumuskan konsep dan strategi yang akurat bagi pasar yang spesifik. ......Coffee is a beverage that is widely consumed by Indonesians. Most of the total domestic absorption is used as raw material for instant coffee. However, the increase that has occurred in recent years increased due to the rapid coffee shops growth. Now the coffee shop business is facing a new problem triggered by a tremendous pace of growth that was not responded to by market expansion. This study investigates further consumer attachment as a solution to these problems using a spatial approach. This study identifies the characteristics of the place and the consumers to know the attachment forming process between the two. To find out the characteristics, a hybrid mixed method is used to collaborates the quantitative and qualitative approaches effectively. And the results were analyzed using descriptive analysis. Research shows that in building attachment between coffee shops and consumers, the physical and social characteristics of the shops have different roles. Generally speaking, physical characteristics attract new consumers to come, while social characteristics make them comfortable so they come again in the future. However, both characteristics have the same value in the process of building a consumer attachment. Under these conditions, to build a strong consumer attachment to the shop, the manager must know exactly what consumer segmentation they are facing, so they could formulate accurate concepts and strategies for specific markets to produce efficient in-store operations.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdiana Yuliarti
Abstrak :
Skripsi ini membahas karakteristik penglaju PNS Pemerintah Kota Bekasi untuk menunjukkan lokasi tempat tinggal menurut pendidikan, golongan, masa kerja dan pilihan moda transportasi berdasarkan jarak dari kantor dan jumlah trayek angkutan umum yang tersedia. Analisis secara spasial dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar penglaju PNS Pemerintah Kota Bekasi tinggal pada jarak dekat, di mana sesuai dengan konsep nglaju yaitu jarak berbanding terbalik dengan volume penglaju. Semakin dekat dengan kantor, maka penglaju PNS semakin tinggi pendidikannya, semakin tinggi golongannya, semakin lama menjalani masa kerjanya dan semakin cenderung menggunakan angkutan umum mikrolet untuk pergi ke kantor daripada motor dan mobil pribadi.
The focus of this study is commuter characteristics of civil servants in the city of Bekasi according to education, faction, year of service, and choice of mode based on distance from the office and public transportation route. The analysis is spatial and descriptive. This research indicates that most of commuter residences are short distance away from the office which matches with commuting concept that distance is inversely proportional with commuter volume. The closer to the office, the higher the education, faction, longer the year of service, and commuters prefer use public transportation to personal car and motorcycles.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34154
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Asep Supena
Abstrak :
Secara umum, penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik keluarga terhadap kesiapan anak untuk belajar di sekolah dasar, khususnya kesiapan di bidang akademik. Secara operasional, penelitian ingin mengetahui pengaruh kepedulian orang tua terhadap kesiapan belajar anak. Lebih lanjut, penelitian juga ingin mengetahui variabel-variabel dalam lingkungan keluarga yang mempengaruhi kepedulian orang tua, baik secara langsung maupun tidak langsung. Variabel-variabel tersebut meliputi (1) sikap orang tua terhadap pendidikan, (2) aspirasi orang tua mengenai pendidikan anak, (3) status ekonomi keluarga, (4) tingkat pendidikan ibu, (5) tingkat pendidikan ayah. Penelitian dilakukan pada akhir tahun akademik 1995/1996 (Mei, Juni, Juli 1996) di enam taman kanak-kanak yang berada di bawah organisasi Aisyiyah di Kota Madya Bekasi. Sampel penelitian berjurnlah 98 orang ( 50% dari seluruh populasi, yang diambil secara acak). Data mengenai kesiapan belajar dikumpulkan melalui tes kesiapan belajar "NST (Nymeegse Schoolbekwaamheids Test)" yang langsung diberikan kepada anak, sedangkan data mengenai sikap, aspirasi, status ekonomi dan tingkat pendidikan orang tua dikumpulkan melalui angket. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Teknik ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu ingin menemukan pola-pola hubungan atau pengaruh yang bersifat langsung maupun tidak di antara variabelvariabel yang diteliti. Tujuan analisis adalah menguji hipotesis berupa suatu model hubungan sebab akibat yang didasarkan pada kajian teoritik. Analisis diawali dengan pencarian nilai koefisien korelasi di antara variabel-variabel (korelasi matrik). Dengan memanfaatkan data koefisien korelasi kemudian dicari angka koefisien jalur (p). Jalur yang mempunyai nilai koefisien jalur (p) di bawah angka 0,05 dihilangkan, karena dianggap tidak signifikan. Tahap berikutnya adalah menguji model dan menguji konsistensi model dengan data. Penelitian menghasilkan lima belas kesimpulan, yang kemudian dapat dikelompokkan ke dalam lima bagian. Pertama, kepedulian orang tua dalam pendidikan berpengaruh secara langsung terhadap kesiapan anak untuk belajar di SD (p =-0,7419). Kedua, variabel-variabel dalam lingkungan keluarga yang berpengaruh secara langsung terhadap kepedulian adalah sikap orang tua terhadap pendidikan, aspirasi orang tua mengenai pendidikan anak, status ekonomi dan tingkat pendidikan ibu, masing-masing memiliki nilai koefisien jalur (p) 0,1172, 0,1003, 0,2239 dan 0,1920. Sedangkan tingkat pendidikan ayah diketahui tidak berpengaruh langsung terhadap kepedulian (p = -0,0045). Pendidikan ayah berpengaruh secara tidak langsung terhadap kepedulian orang tua, yaitu melalui korelasinya dengan tingkat pendidikan ibu, status ekonomi, dan aspirasinya mengenai pendidikan anak (nilai pengaruh tidak langsung total sebesar 0.2148). Ketiga, sikap orang tua terhadap pendidikan memiliki hubungan yang positif dengan aspirasinya mengenai pendidikan anak (r = 0,57). Faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap sikap orang ma adalah status ekonomi dan tingkat pendidikan ibu masing-masing memiliki nilai koefisien jalur (p) 0.1321 dan 0,1082, sedangkan tingkat pendidikan ayah diketahui tidak berpengaruh secara langsung (p = -0,1204). Tingkat pendidikan ayah berpengaruh secara tidak langsung terhadap sikap orang tua mengenai pendidikan, yaitu melalui korelasinya dengan tingkat pendidikan ibu, status ekonomi dan aspirasinya mengenai pendidikan anak (nilai pengaruh tidak langsung total sebesar 0,3069). Keempat, .aspirasi orang tua mengenai pendidikan anak dipengaruhi secara langsung oleh tingkat pendidikan ayah (p = 0,3793), sedangkan variabeI yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap aspirasi meliputi status ekonomi (p = 0,0274), dan tingkat pendidikan ibu (p = 0,0394 ), masing-masing memiliki nilai pengaruh tidak langsung total sebesar 0,3038 dan 0,2798. Tingkat pendidikan ibu berpengaruh secara tidak langsung terhadap aspirasi melalui korelasinya dengan tingkat pendidikan ayah, sedangkan status ekonomi berpengaruh terhadap aspirasi melalui korelasinya dengan variabel sikap terhadap pendidikan. Kelima, tingkat pendidikan ayah berpengaruh secara langsung terhadap status ekonomi keluarga (p = 0,3746), sedangkan tingkat pendidikan ibu berpengaruh secara tidak langsung (p = 0,0297), dengan pengaruh tidak langsung total sebesar 0,1348. Tingkat pendidikan ibu berpengaruh terhadap status ekonomi melalui korelasinya dengan tingkat pendidikan ayah. Selain hasil-hasil tersebut, juga ditemukan bahwa tingkat pendidikan ayah ternyata berkorelasi positif dengan tingkat pendidikan ibu (r = 0,3520). Hasil-hasil tersebut memberi implikasi bahwa kepedulian orang tua terhadap pendidikan merupakan faktor sangat penting dan utama sebagai bagian dari upaya untuk menumbuhkembangkan kesiapan anak untuk belajaran di sekolah dasar. Sedangkan karakteristik lain dari kehidupan keluarga yang perlu dikembangkan untuk menumbuhkan suasana peduli terhadap pendidikan adalah (1) sikap yang positif terhadap pendidikan, (2) aspirasi yang positif mengenai pendidikan anak, (3) status ekonomi yang mampu menyediakan fasilitas belajar optimal bagi anak, dan (4) pengalaman pendidikan orang tua. Ada dua hal yang dianggap sebagai kelebihan dari penelitian ini. Pertama, variabel bebas (independent variable) yang dilibatkan dalam penelitian jumlahnya cukup banyak, sehingga banyak informasi hasil penelitian yang diperoleh. Kedua, penggunaan metode analisis jalur (path analysis), sehingga memungkinkan ditemukannya hubungan sebab akibat serta hubungan langsung dan tidak langsung di antara variabel-variabel yang diteliti. Sedangkan keterbatasan yang dirasakan dalam penelitian ini adalah (1) cakupan sasaran penelitian (populasi-sampel) yang relatif terbatas, dan (2) gambaran kesiapan belajar yang diteliti belum mencerminkan keadaan kesiapan belajar secara menyeluruh dari berbagai aspek perkembangan yang ada pada anak. Penelitian ini memfokuskan kajian pada kesiapan belajar bidang akademik.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gasper, Ivonne Alfonsina Victorina
Abstrak :
ABSTRAK
Malaria merupakan penyakit infeksi menular yang terjadi di daerah tropis dan dialami oleh semua kelompok usia termasuk pada aggregate dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik individu dan perilaku personal hygiene dengan kejadian malaria pada aggregate dewasa di Kabupaten Maluku Tenggara. Penelitian ini menggunakan disain diskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional pada 108 responden dengan cluster proporsional. Hasil menunjukkan ada hubungan bermakna antara karakteristik pekerjaan (p= 0.016), perilaku personal hygiene (p=0.045) dengan kejadian malaria. Perawat komunitas disarankan melakukan edukasi melalui program pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat berdasarkan faktor risiko penyebab masalah serta memperhatikan sumberdaya yang ada di masyarakat.
ABSTRACT
Malaria is an infectious transmitted disease that commonly occurs in tropical area in all age group including adult group. The purpose of this study is to determine the correlation between demographic characteristics and personal hygiene behavior with malaria incidence in Maluku Tenggara. This is descriptive correlation study using cross sectional and proportional cluster in recruiting 108 respondents. The result shows that there is significant correlation between job characteristics (p value = 0.014), and personal hygiene behavior with malaria incidence (p value = 0.037). It is recommended nurse are advised to educate community through health education programs as needed community based on risk factors cause of problem, as well as resources in society.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hazil Kaharutman
Abstrak :
ABSTRAK
Studi yang mempelajari faktor – faktor yang mempengaruhi performa ekspor di sektor manufaktur telah berkembang selama beberapa decade. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi hubungan antara karateristik-karateristik industry dengan performa ekspor pada industry pengolahan hasil perikanan di Indonesia. Penelitian ini mengembangkan karateristik yang spesifik pada level perusahaab dan mencoba untuk menetukan karateristik yang mempengaruhi perilaku ekspor suatu perusahaan. Penelitian ini menggunakan data industry pengolahan hasil perikanan yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS), dari tahun 2007 hingga 2011. Data karateristik perusahaan yang dugunakan adalah ukuran perusahaan, umur, produktivitas, stok kapital, status kepemilikan, teknologi dan lokasi perusahaan. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah Logit dan Tobit. Hasil analisis kami menemukan bahwa dalam model Logit, produktivitas, stok kapital, ukuran perusahaan, status kepemilikan dan teknologi secara signifikan mempengaruhi performa ekspor industry pengolahan hasil perikanan. Sementara itu, di model Tobit, produktivitas menjadi tidak signifikan. Umur perusahaan tidak mempengaruhi performa ekspor dalam kedua model tersebut. Pada analisis lokasi perusahaan, perusahaan yang berlokasi di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku memiliki kecenderungan yang besar untuk melakukan ekspor dibandingkan dengan industri yang berlokasi di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
ABSTRACT
The study to find out the determinants of export performance at firm level in manufacturing sectors has developed for decades. This paper aims to analyse the relation between firm characteristics and export performance of fish processing industries in Indonesia. The study explores the specific characteristics at firm level and determines which characteristics may influence export behaviour. For the purpose of the study, we employ the firm level data from BPS-Statistics Indonesia covering the period 2007-2011. Firm specific characteristics like firm size, firm age, productivity, capital stock, foreign ownership, technology, and firm location are identified and employed in the Logit and Tobit models that we use. Our analysis points that in the Logit model productivity, capital stock, firm size, foreign affiliation and technology significantly affect the export performance, while in the other model, productivity becomes not significant. Firm age is never significant in the both models. In terms of location effects, firms, which are located in Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua and Maluku have greater propensities to export rather than those in Jawa, Bali and Nusa Tenggara. The paper also tries to analyse the relation between firm characteristics and export performance using fixed effect model. Nevertheless, the study has had the problem when it has tried to examine the relation. Some observations are dropped from the estimation, and this leads to the problem that lies in generalizing from a small number of observations to the larger set
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junike Nucivera,author
Abstrak :
Krisis global yang berkepanjangan membuat banyak perubahan dimana pada akhirnya masyarakat mulai mempertimbangkan nilai-nilai spiritual yang diyakininya untuk dapat diterapkan dalam setiap kegiatan yang dilakukannya. Keinginan akan hal religius, beretika, realistis dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam bisnis membuat timbunya alternatif baru dalam pemasaran yaitu pemasaran berbasis syariah dimana adanya upaya dalam memasarkan produk dan produk yang dipasarkan berbasis syariah mengacu kepada Al-qur?an dan Hadist dimana islam sebagai rahmatan lil alamin dan dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam kehidupannya. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih berusaha menyempurnakan pemasaran menjadi syariah dan setahap demi setahap menuju layanan bebasis syariah atau layanan islami yang sempurna. Tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik pemasaran berbasis syariah pada pasien rawat inap Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Tahun 2010. Penelitian dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dimana kuantitatif dengan cross sectional yang mengikutsertakan 144 pasien rawat inap dan cara ukurnya adalah pengisian kuesioner sendiri dan kualitatif dengan 5 informan (direktur SDM dan Binroh, Manajer Pemasaran, Manajer Rawat Inap, Manajer Binroh, Perawat Pelaksana Rawat inap) dan cara ukurnya adalah wawancra mendalam, observasi dan telaah dokumen. Varibel yang dilihat berdasarkan teori yang dikembangkan Kartajaya dan Sula, 2008 menyatakan bahwa pemasaran berbasis syariah memiliki 4 karakteristik yaitu teistis(religius), etis(etika), realistis(penampilan), humanistis(kemanusiaan) yang saling mempengaruhi. Uji asumsi klasik (normalitas, multikolinearitas, dan heterokedastisitas) digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas indikator yang ada. Kemudian uji model hipotesis dan akhirnya didapat hasil yang fit (F: 9,359 signifikansi 0,000, R: 0,466, Adjusted R Square : 0,194). Dari hasil penelitian didapat teistis mempengaruhi karakteristik pemasaran berbasis syariah (0,244) dan etis mempengaruhi karakteristik pemasarn berbasis syariah (0,281) tetapi realistis dan humanistis tidak mempengaruhi karakteristik pemasaran berbasis syariah serta etis merupakan paling dominan dalam mempengaruhi karakteristik pemasaran berbasis syariah. Kesimpulan penelitian adalah secara simultan teistis, etis, relistis, humanistis mempengaruhi dan membawa perubahan terhadap karakteristik pemasaran berbasis syariah tetapi secara parsial hanya teistis dan etis yang mempunyai pengaruh dimana etis paling dominan sehingga tidak semua memberi pengaruh terhadap karakteristik pemasaran berbasis syariah. Dibutuhkan strategi kedalam oleh penentu kebijakan Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dengan sistim tata kelola islami sehingga terciptanya koordinasi dan integrasi seluruh pemberi layanan kesehatan dirumah sakit ini dalam memberikan layanan pada pasien kususnya rawat inap melalui code of conduct yang dapat memperbaiki terutama budaya prilaku dan pelayanan religius rawat inap agar tercipta kepuasan intrinsik atau sumber daya nilai yang diharapkan pada seluruh pemberi layanan kesehatan dirumah sakit ini sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada pengguna jasa. Dan diharapkan bahwa penampilan dan sikap melayani juga menjadi perhatian sehingga tetap menjadi satu kesatuan utuh untuk mencapai layanan kesehatan islami yang sempurna.
A long global crises provides a great number of changes and in turn people begin to consider about spiritual values to be applied in any activities. The needs for religious values, ethics and reality, and humanity is a new alternative in marketing called marketing-based syariah where marketer offer products should be based on Al-QUR?AN and Hadits and Islam is a blessing for all which has been examplified by Prophet Muhammad. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih is trying to implement a perfect marketing-based syariah and gradually any services provided is based on syariah or perfect Islamic services. The objective of this research is to find out characteristics of marketing-based syariah on In-patients at Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih In 2010. This research is done qualitatively and quantitatively based on cross-sectional method with 144 in-patients as respondents. Measurement method used in this research is by filling in questionnaires with 5 main information resources (human resources director and spiritual guidance, marketing manager, In-Patient Manager, spiritual guidance manager, managing nurse for In-Patients). In addition, in detail interview, observation, and references analysis are also performed. Variables in this research is based on theory developed by Hermawan Kartajaya Syakir Sula, 2008 explained that marketing-based syariah has 4 mutually influenced characteristics: divinity (religion), ethics, reality (performance), and humanity. This research uses classic tests (normality test, multiple linear, and hetroskedastisitas) to test indicators validity and reliability. Then, hypothesis model is used and finds that Fit ( F = 9.359 with significant values 0.000, R = 0.466, Adjusted R square = 0.194). This research results indicates that divinity influences marketing ? based syariah (0.244) and ethics effect (0.281) but reality and humanity do not affect marketing ? based syariah and ethics is the most dominant effect to marketing-based syariah. This research concludes that simultaneously divinity, ethics, and reality and humanity have influence and produce changes to marketing ? based syariah, but partially only divinity and ethics have effects to marketing-based syariah, and ethics is the most dominant effects. It is needed a comprehensive strategy to be taken by decision making at Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih in implementing integrated health service based on Islamic governance, especially for In-Patients. This can be performed by changing code of conduct, particularly cultural behavior and religious service for In-patients to produce intrinsic satisfaction for all patients. In addition, performance and attitude of servants should be paid attention by management to pursue a perfect Islamic service.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28452
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Hartanto
Abstrak :
Meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak dari penggunaan Pb dari sisi kesehatan mendorong industri-industri elektronik mulai mencari material solder bebas Pb. Paduan yang berpotensi sebagai material solder pengganti Sn-Pb adalah Sn-0,7Cu, tetapi paduan tersebut memiliki titik leleh tinggi yaitu 216-227 ◦C, paduan lain yang berpotensi besar adalah Sn-9Zn dengan titik leleh 199° C, tetapi Zn sangat mudah teroksidasi dan mengalami korosi. Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan dan karakterisasi paduan 3 logam (ternary system) yaitu Sn-Zn-Cu, paduan baru ini diharapkan dapat memperbaiki kelemahan dari paduan Sn-Cu dan Sn-Zn. Karakterisasi paduan logam Sn-Cu-Zn menggunakan XRF (X-Ray Fluorescence) dan XRD (X-Ray Diffraction) menunjukkan adanya logam Sn, Cu dan Zn dalam setiap paduan logam dengan komposisi (% berat) Sn-0,8Cu, Sn-0,6Cu-10,4Zn dan Sn-0,5Cu-23,6Zn. Paduan logam Sn-0,5Cu-23,6Zn adalah paduan logam yang paling berpotensi sebagai pengganti Sn-37Pb, dengan titik leleh terendah 204,13 oC, nilai pasty range 9,33 oC yang mendekati paduan logam Sn-37Pb dan nilai heat of fusion/ΔH 65,33 J/g yang lebih rendah dari paduan Sn-37Pb. ......Increasing concerns over the impact of the use of Pb from the health side drive electronics industries began to search for Pb-free solder material. Alloy material that has potential as a substitute for Sn-Pb solder is Sn-0.7Cu, but these alloys have high melting point is 216-227 ◦C, another potential alloys are Sn-9Zn in melting point of 199 ° C, but Zn is susceptible to oxidation and corrosion experience. This research will be done the manufacture and characterization of metal alloy 3 (ternary system) the Sn-Zn-Cu, the new alloy is expected to improve the weaknesses of the alloy Sn-Cu and Sn-Zn. Characterization metal alloy Sn-Cu-Zn used XRF (X-Ray Fluorescence) and XRD (X-Ray Diffraction) indicate the presence of metallic Sn, Cu and Zn in each metal alloy with a composition (wt%) Sn-0.8Cu, Sn-0.6Cu-10.4Zn dan Sn-0.5Cu-23.6Zn. Sn-0.5Cu-23.6Zn is metal alloy with the most potential as a replacement for Sn-37Pb, with the lowest melting point 204.13 °C, the pasty range is close to 9.33 ° C metal alloy Sn-37 Pb and the heat of fusion/ΔH 65.33 J/g lower than Sn-37Pb alloy. Surface characterization using SEM (Scanning Electron Microscopy) show the existence of phases rich in Sn, Cu-Zn and Zn-rich alloy surfaces supported by the data of EDS (Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31222
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jean Richard Jokhu
Abstrak :
ABSTRAK
Kondisi lingkungan yang tidak pasti, sumber daya perusahaan yang terbatas, peraturan pemerintah yang berkembang, dan masyarakat lokal yang masih terikat oleh adat menjadikan Papua konteks terbaik dalam menggambarkan proses pengambilan keputusan strategis dalam lingkungan yang tidak pasti dalam hal industri, sosial, dan peraturan pemerintah. Hasil studi ini menemukan, pemerintah dan sumber daya perusahaan secara positif mempengaruhi proses pengambilan keputusan strategis heuristik, sedangkan lingkungan memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan proses heuristik. Juga, bagian terpenting dari penelitian ini adalah bahwa proses pengambilan keputusan heuristik ditemukan mempengaruhi hasil proyek secara signifikan. Di sisi lain, karakteristik pemerintah dan perusahaan berpengaruh negatif terhadap output proyek.
ABSTRACT
Fluctuating environmental conditions, limited company resources, developing government regulations, and local communities that are still bound by adat make Papua the best context in describing the process of making strategic decisions in an uncertain environment in terms of industry, social, and regulation government. this study finds, government and firm resources positively affect the strategic decision-making process heuristically, whereas the environment had an insignificant relationship with heuristic process. Also, the most critical part of this research is that the heuristic decision-making process was found to affect project output significantly. On the other hand, government and firm characteristics negatively influence project output.

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
D2809
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Salmaningsih Royeza
Abstrak :
ABSTRAK
Kecamatan Pelabuhanratu merupakan wilayah rawan bahaya gempabumi karena berada pada zona subduksi lempeng dan sesar Cimandiri. Sesar Cimadiri merupakan sumber gempa utama kejadian gempa yang ada di Pelabuhanratu. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang analisis perkembangan karakterisitik permukiman penduduk pada wilayah rawan gempabumi di Pelabuhanratu. Berdasarkan hasil pengolahan citra Landsat pada tahun 1989 hingga 2013, diketahui terjadinya perluasan wilayah pemukiman yang sangat signifikan yaitu dari 588,125 Ha menjadi 1738 Ha. Analisis arah kecenderungan pemukiman menggunakan metode trend surface analyst atau analisis menunjukkan kecenderungan perkembangan pemukiman di Pelabuhanratu mengarah ke wilayah dengan tingkat rawan gempa tinggi. Karakterisitik pemukiman dilihat dari tiga aspek yaitu kerapatan bangunan, permanensi bangunan dan pola pemukiman. Kerapatan bangunan yang tinggi mendominasi wilayah penelitian, baik itu di wilayah rawan gempa rendah, sedang maupun tinggi. Sedangkan untuk kerapatan bangunan kelas rendah dan sedang juga tersebar di seluruh kawasan rawan gempa, namun dengan porsi yang kecil. Untuk aspek permanensi bangunan, sebanyak 80% pemukiman di wilayah penelitian terdiri dari bangunan permanen yang tersebar di setiap wilayah rawan gempa, sedangkan sisanya merupakan bangunan non permanen. Bangunan non permanen pada umumnya berada di dekat pantai. Untuk pola permukiman, pada wilayah rawan gempa tinggi dan rendah, pola pemukimannya bersifat tersebar, sedangkan pada wilayah rawan gempa sedang pola pemukimannya bersifat memusat.
ABSTRACT
Subdistrict Pelabuhanratu is an earthquake hazard-prone areas because they are on the subduction zone plate and Cimandiri fault. Cimadiri fault is a source of major earthquakes in Pelabuhanratu. It is necessary to do a research of the development and the settlements characteristis in earthquake-prone areas in Pelabuhanratu. Based on the results of the processing Landsat imagery in 1989 to 2013, known to the expansion of residential areas is very significant, from 588.125 ha to 1738 ha. Analysis of the tendency towards settlement using trend surface analysis showed a trend analyst or residential developments in Pelabuhanratu leads to an area with a high level of earthquake-prone. Characteristic settlement seen from three aspects: building density, the permanence of the building and settlement patterns. High building density dominated the area of research, both in the earthquake-prone region of low, medium or high. As for the density of low and medium grade buildings also scattered throughout the earthquake-prone region, but small portions. For permanence aspect of the building, as much as 80% of the homes in the study area consists of permanent buildings scattered in every region prone to earthquakes, while the rest are non-permanent buildings. Non-permanent buildings are generally located near the coast. For the settlement patterns, in earthquake-prone regions of high and low, scattered nature of settlement patterns, while the earthquake-prone region were settlements patterns are converging.
2015
S60896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>