Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tegar Septyan Hidayat
Abstrak :
ABSTRAK,br> Selama ini perhitungan tingkat kelelahan masih sulit dilakukan secara matematis sehingga dibutuhkan pendekatan yang bisa mengatasi hal tersebut. Penelitian ini berusaha mengembangkan model perhitungan tingkat kelelahan dengan variabel independen faktor-faktor biomekanika menggunakan metode regresi berganda pada kasus operator gardu tol. Model perhitungan yang dihasilkan dari penelitian ini terbagi menjadi dua bagian yaitu model operator laki-laki dan perempuan. Model operator laki-laki yang dihasilkan memilki formula sebagai berikut Y = 0.392*BMI + 3.913*MomentRshAbd + 2.812*MomentRightElbow + 0.958*AngleTrunkFlexion + 0.303*AngleLshFwbk + 0.183*AngleRshFwbk + 0.312*StrengthRightKnee ? 39.561 dengan koefisien determinasi sebesar 0.97. Sedangkan model operator perempuan yang dihasilkan memiliki formula Y = 1.646 *AngleTrunkFlexion + 0.675*BMI + 3.172*AngleTrunkBend + 8.519*MomentRightElbow + 0.569*AngleRshFwbk ? 108.834 dengan koefisien determinasi 0.967.
ABSTRACT
This research focus on developing mathematical model formulation for measuring fatigue level based on biomechanics factors using multiple regression method. It yields formulation for toll booth operators both for men and women. Based on result, for men operators, the fatigue level can be estimated by this formula, Y = 0.392*BMI + 3.913*MomentRshAbd + 2.812*MomentRightElbow + 0.958*AngleTrunkFlexion + 0.303*AngleLshFwbk + 0.183*AngleRshFwbk + 0.312*StrengthRightKnee ? 39.561 with coefficient of determination 0.97. Meanwhile, for women operators, the fatigue level can be estimated by this formula, Y = 1.646 *AngleTrunkFlexion + 0.675*BMI + 3.172*AngleTrunkBend + 8.519*MomentRightElbow + 0.569*AngleRshFwbk ? 108.834 with coefficient determination 0.967
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ozkaya, Nihat
Abstrak :
Biomechanics applies the principles and rigor of engineering to the mechanical properties of living systems. This book integrates the classic fields of mechanics--statics, dynamics, and strength of materials--using examples from biology and medicine. Fundamentals of biomechanics is excellent for teaching either undergraduates in biomedical engineering programs or health care professionals studying biomechanics at the graduate level. Extensively revised from a successful first edition, the book features a wealth of clear illustrations, numerous worked examples, and many problem sets. The book provides the quantitative perspective missing from more descriptive texts, without requiring an advanced background in mathematics.
New York: Springer, 2012
e20426158
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Prasasti Mutiadesi
Abstrak :
Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang mengharuskan orang untuk melakukan aktivitas lain sambil berjalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa perubahan kinesia dan biomekanika subjek dengan Parkinsonisme saat melakukan aktivitas lain selama berjalan / tugas ganda. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang. Subjek dikelompokkan menjadi dua kelompok yang berbeda. Kelompok pertama terdiri dari 14 subjek dengan Parkinsonisme, dan kelompok kedua terdiri dari 14 subjek sehat dengan rentang usia yang sama (kontrol). Keadaan pola berjalan diukur dalam dua kondisi yang berbeda: (1) berjalan tanpa aktivitas lain (tugas tunggal) dan (2) berjalan sambil menjawab pertanyaan dari telepon (tugas ganda). Durasi satu siklus berjalan, panjang satu siklus berjalan, kecepatan berjalan, sudut ankle, dan episode freezing of gait dianalisa dengan Kinovea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara subyek kontrol untuk semua variabel pola berjalan. Namun, ada perbedaan yang signifikan dalam semua variabel pola berjalan saat tugas ganda (P <0, 05) pada subjek dengan Parkinsonisme bila dibandingkan saat tugas tunggal. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa subjek dengan Parkinsonisme mengalami kesulitan melakukan aktivitas lain sambil berjalan / tugas ganda dan menyarankan terapi fungsional untuk peningkatan kualitas hidup.


Many daily activities require people to complete another task while walking. The purpose of this study was to analyze the change of kinesia and biomechanics of the subjects with Parkinsonism when perform another tasks during walking / dual tasking.This research is an observational analytic research with cross sectional design. Subjects were classified into two different groups. The first group consisted of 14 subjects with Parkinsonism, and the second group consisted 14 age-matched healthy subjects (control). Gait performance was measured under two different conditions: (1) preferred walking (single task) and (2) walking while answering questions from telephone (dual task). Gait cycle time, gait cycle length, gait velocity, angkle joint angle, and freezing of gait episode were examined with Kinovea. Our results showed that there were no significant differences between control subjects for all gait variables. However, there were significant differences in all dual-task-related gait variables (P < 0, 05) in Parkinsonism subjects compared with single task. The findings of this study suggest that subjects with Parkinsonism have difficulty performing another task while walking / dual tasking and recommend for planning physiotherapy to improve the quality of life of the Parkinsonism.

Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T52883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Strategi biomekanika penutupan ruang pada tumpang gigit dalam. Penutupan ruang dalam perawatan ortodonti merupakan aspek yang menarik berkenaan dengan prinsip-prinsip biomekanika. Dibuat khusus secara individu berdasarkan diagnosis dan rencana perawatan. Pemahaman dasar-dasar biomekanika penutupan ruang akan meningkatkan kemampuan operator untuk mencapai tujuan perawatan yang diinginkan. Efek samping yang paling sering terjadi dalam penutupan ruang adalah bertambah dalamnya tumpang gigit dan hilangnya penjangkaran posterior. Umumnya tumpang gigit dikoreksi sebelum penutupan ruang, sehingga waktu perawatan menjadi lebih lama. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, diperlukan penerapan strategi biomekanika penutupan ruang yang tepat untuk memperoleh hasil perawatan yang sesuai harapan. Tujuan laporan kasus-kasus ini adalah untuk menunjukkan penerapan strategi biomekanika yang efektif untuk mengontrol tumpang gigit dan penjangkaran posterior pada pasien dengan tumpang gigit dalam, tanpa memperpanjang waktu perawatan. Dilaporkan dua kasus maloklusi kelas II divisi 1 yang dilakukan perawatan alat ortodonti cekat. Strategi utama meliputi penutupan ruang pencabutan di lengkung segmental dalam dua tahapan yaitu retraksi kaninus secara individu dengan intrusi insisivus secara simultan, diikuti dengan retraksi empat insisivus dengan menggunakan konsep momen diferensial. Dengan strategi ini, dapat dilakukan penutupan ruang, perbaikan tumpang gigit dalam, dan pengendalian penjangkaran posterior dalam waktu bersamaan, sehingga diperlukan waktu perawatan yang lebih singkat. Strategi biomekanika yang digunakan pada kasus-kasus ini efektif mencapai hasil perawatan yang diharapkan.
Space closure is an interesting aspect of orthodontic treatment related to principles of biomechanics. It should be tailored individually based on patient’s diagnosis and treatment plan. Understanding the space closure biomechanics basis leads to achieve the desired treatment objective. Overbite deepening and losing posterior anchorage are the two most common unwanted side effects in space closure. Conventionally, correction of overbite must be done before space closure resulted in longer treatment. Application of proper space closure biomechanics strategies is necessary to achieve the desired treatment outcome. This cases report aimed to show the space closure biomechanics strategies that effectively control the overbite as well as posterior anchorage in deep overbite patients without increasing treatment time. Two patients who presented with class II division 1 malocclusion were treated with fixed orthodontic appliance. The primary strategies included extraction space closure on segmented arch that employed two-step space closure, namely single canine retraction simultaneously with incisors intrusion followed by enmasse retraction of four incisors by using differential moment concept. These strategies successfully closed the space, corrected deep overbite and controlled posterior anchorage simultaneously so that the treatment time was shortened. Biomechanics strategies that utilized were effective to achieve the desired treatment outcome.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, 2012
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yoke Arfela Adlan
Abstrak :
ABSTRAK
Saat ini industri konstruksi dan bangunan memegang peranan penting. Namun, praktik-praktik pembangunan diakui sebagai salah satu kontributor utama permasalahan lingkungan terutama dalam pengeluaran energi listrik. Fakultas Teknik UI merupakan salah satu pemakaian listrik terbesar di kampus UI. Maka dengan hal tersebut, dibutuhkan suatu energi alternatif untuk mengurangi biaya operational FT UI. Salah satunya adalah dengan pemanfaatan ground reaction force pada aktivitas berjalan sebagai alternatif di FT UI. Berdasarkan dari hasil penelitian sebelumnya, nilai Ground Reaction Force (GRF) dan Energi Potensial saat manusia melakukan aktivitas berjalan perubahan ketinggian lantai sedalam 5 cm menghasilkan nilai yang terbesar. Maka dengan hal tersebut, perlu adanya analisis biomekanik pada aktivitas berjalan normal sebagai atribut perancangan energy floor (perubahan ketinggian pada lantai) dengan inverse dynamics model untuk mengetahui tingkat kenyamanan pada aktivitas berjalan terhadap faktor ketinggian lantai dinamis tersebut dengan melakukan perhitungan joint moment pada knee dan ankle. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa rata-rata nilai joint moment pria Indonesia pada saat berjalan pada lantai dinamis 5 cm mempunyai nilai lebih kecil daripada lantai statis. Sehingga dapat disimpulkan tingkat kenyamanan pada sendi pada segmen leg dan foot masih berada kondisi nyaman ketika berjalan di lantai dinamis 5 cm.
ABSTRACT
Currently, the building and construction industry play an important role. However, development practices recognized as one of the main contributors to environmental problems especially in the production of electrical energy. Faculty of Engineering Universitas Indonesia (FT UI) is one of the largest on-campus electrical consumption of the UI. Because of that, needs an alternative energy to reduce the operational costs of the FT UI. One of them is with utilization of Ground Reaction Force (GRF) on the activity of walking as an alternative at FT UI. Based on the results of previous study, the value of GRF and the potential energy of human gait (walking) on the floor height change as deep as 5 cm yield the greatest value. Therefore, the need for analysis of biomechanics in human gait as design attributes of energy floor (elevation changes on the floor) with inverse dynamics model to find out the level of comfort on the human gait to the floor height of the dynamic factor by doing the calculation of knee and ankle joint moments. Based on the results that the average value of joint moment male Indonesian that walked on the dynamics floor has a value of 5 cm smaller that static floor. In summary, the comfort level can be summed up in the joint segment of the leg and foot were still comfortable conditions when walking on the dynamics floor of 5 cm.
2014
S55525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hall, Susan J.
New York: McGraw-Hill, 2012
571.43 HAL b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hall, Susan J.
Abstrak :
Summary: Assuming that some beginning students of biomechanics possess weak backgrounds in mathematics, this title includes numerous sample problems and applications, along with practical advice on approaching quantitative problems
New York: McGraw-Hill, 2012
571.43 HAL b (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sardewi
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan : Untuk mengetahui perbandingan efek latihan William Back dengan Proper Body Mechanism yang dikombinasi dengan Infrared dalam penurunan nyeri dan peningkatan fleksibilitas pada pasien obesitas dengan nyeri pinggang mekanik.

Metode : Desain penelitian adalah studi intervensi dengan menggunakan sampling konsekutif. Subjek yang sesuai dengan kriteria penerimaan dan pengeluaran dilakukan randomisasi dan dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu latihan William Back dan Infrared dengan Proper body Mechanism dan Infrared. Sebanyak 42 subjek yang berhasil dianalisis. Nilai nyeri dan fleksibilitas diukur sebelum perlakuan dan dievaluasi setiap minggu selama 6 minggu.

Hasil : Terdapat penurunan nilai VAS pada kedua perlakuan, baik pada kelompok latihan William back dan Infrared maupun kelompok Proper Body Mechanism dan Infrared yang secara statistik bermakna (p=0,001 dan p=0,001) serta terdapat peningkatan nilai fleksibilitas, baik kelompok William Back dan Infrared maupun kelompok Proper Body Mechanism dan Infrared, yang secara statistik bermakna (p=0,001 dan p=0,001 ). Terdapat kecenderungan peningkatan fleksibilitas lebih cepat pada kelompok latihan William Back dan Infrared dibandingkan kelompok Proper body Mechanism dan Infrared ( minggu pertama p=0,016)

Kesimpulan : Meskipun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok latihan William Back dan Infrared maupun kelompok Proper Body Mechanism dan Infrared dalam penurunan nyeri maupun peningkatan fleksibilitas, namun fleksibilitas lebih cepat meningkat pada kelompok latihan William Back dan Infrared, walaupun secara statistik tidak bermakna
ABSTRACT
The aim : To determine comparative effects of exercise William Back with Proper Body Mechanism combined with Infrared to decrease pain and increase flexibility in obese patients with mechanical low back pain.

Method : The study design was intervention studies using consecutive sampling. Subjects were randomized into two groups namely : William Back with Infrared and Proper Mechanism with Infrared. 42 subjects were evaluate of pain and flexibility before treatment and every week for 6 weeks.

Results : There were significant decreasing pain (VAS scale) in William Back exercise with Infrared group (p=0,001) and Proper Body Mechanism with Infrared (p = 0.001). There were significant increasing flexibility both William Back exercise with Infrared (p=0.001) and Body Proper Mechanism with Infrared, (p = 0.001). There was a trend of increased flexibility more quickly in William Back exercise with Infrared group compared to Proper Body Mechanism and Infrared group (first week p = 0.016)

Conclusion: Although there is no significant difference between Back William exercise and Infrared and Proper Body Mechanism and Infrared in decrease pain and increase flexibility, but flexibility faster increases in Back William exercise and Infrared group, although not statistically significant
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsanto Triwidodo
Abstrak :
Kordoma adalah jenis tumor ganas dan langka yang biasanya terjadi di tulang belakang, terutama sakrum atau lumbosakrum. Tumor tersebut mengakibatkan gangguan struktur anatomi tulang belakang yang mengarah ke kondisi cacat ketika daerah yang terkena diangkat. Operasi rekonstruksi menggunakan implan tulang belakang yang terdiri atas kombinasi batang dan sekrup saat ini masih menunjukkan tingkat kegagalan dan kompleksitas pembedahan yang tinggi. Selain itu, hanya sedikit prostesis yang dapat memfasilitasi preservasi saraf dan rekonstruksi parsial. Oleh karena itu diperlukan prostesis baru untuk memenuhi kebutuhan rekonstruksi tulang belakang. Penelitian ini merupakan proses pengembangan desain baru prostesis lumbal dan sakrum berdasarkan studi antropometri yang berpotensi untuk diproduksi dalam skala besar dan memfasilitasi preservasi saraf maupun rekonstruksi parsial. Desain dikembangkan dengan tahapan identifikasi kebutuhan, pembuatan konsep, pemilihan konsep dan material, pengembangan detail desain, dan tahap akhir berupa pembuatan prototipe. Pada tahap akhir dilakukan pengujian fisik dan instalasi pada kadaver menggunakan bahan polylactic acid (PLA) dan aluminium serta pengujian virtual dengan finite element method (FEM). Proses ini dilanjutkan dengan diskusi ahli dan uji biomekanik menggunakan prostesis berbahan dasar titanium. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Anatomi Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Laboratorium Teknik Mesin Fakultas Mesin Universitas Indonesia (FTUI) pada Januari 2020–Juni 2022. Dimensi ukuran morfometri tulang lumbal laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan, kecuali parameter spinal canal depth, vertebral body height anterior, ventral straight breadth, dan transverse diameter of the base (p < 0,05). Pada proses pengembangan desain dan konsep, terdapat 3 spesifikasi produk utama yaitu desain yang menyerupai anatomi asli, sistem modular, dan implan dengan beberapa ukuran. Ti-6Al-4V dipilih untuk material berdasarkan skor terbaik untuk evaluasi material dan persyaratan kinerja kepadatan rendah, kekuatan tarik tinggi, kekuatan luluh tinggi, young modulus rendah, ketahanan aus tinggi, ketahanan korosi tinggi, dan biaya rendah. Pembobotan faktor properti dilakukan menggunakan metode logika digital. Selanjutnya pada pengujian FEM, desain yang telah dikembangkan memenuhi kriteria untuk penggunaan sehari-hari dengan tegangan tertinggi 149,53 MPa dan faktor keamanan 2,56 kali. Berdasarkan uji biomekanik kondisi nyata, tegangan terkoreksi terbesar untuk prostesis adalah pada kondisi pembebanan fleksi 118,6 MPa pada komponen sakrum S2 kanan. Semua kondisi pembebanan pada masing-masing komponen menunjukkan ketahanan terhadap tegangan dan tidak mengalami kegagalan sama sekali. Prostesis lumbosakral yang baru dirancang ini menunjukkan hasil yang memuaskan dari segi teknik bedah, pemasangan, maupun uji biomekanik serta dapat menjadi pilihan metode bedah untuk rekonstruksi defek tulang vertebra. ......Cordoma is a rare and malignant type of tumor that usually occurs in the spine, especially the sacrum or lumbosacrum. The tumor resulted in disruption of the anatomical structure of the spine leading to a deformed condition when the affected area was removed. Reconstructive surgery using spinal implants consisting of a combination of rods and screws currently still shows a high failure rate and surgical complexity. Moreover, few prostheses can facilitate nerve preservation and partial reconstruction. Therefore a new prosthesis is needed to meet the needs of spinal reconstruction. This research is the process of developing a new design of lumbar and sacral prostheses based on anthropometric studies that have the potential to be produced on a large scale and facilitate nerve preservation and partial reconstruction. The design is developed with the stages of needs identification, concepts generation, concepts and materials selection, detailed designs development, and prototype production. In the final stage, physical testing and installation was carried out on the cadaver using polylactic acid (PLA) and aluminum as well as virtual testing using the finite element method (FEM). This process was followed by expert discussions and biomechanical tests using titanium-based prostheses. This research was conducted at the Anatomy Laboratory of the Department of Anatomy, Faculty of Medicine, University of Indonesia (FMUI) and Mechanical Engineering Laboratory, Faculty of Engineering, University of Indonesia (FEUI) in January 2020–June 2022. The morphometric dimensions of the male lumbar spine were larger than those of the female, except for the parameters spinal canal depth, anterior vertebral body height, ventral straight breadth, and transverse diameter of the base (p <0.05). In the design and concept development process, there are 3 main product specifications, namely designs that mimic the original anatomy, modular systems, and implants of several sizes. Ti-6Al-4V was selected for the material based on the best score for material evaluation and performance requirements of low density, high tensile strength, high yield strength, low young modulus, high wear resistance, high corrosion resistance and low cost. Property factor weighting is done using a digital logic method. Furthermore, in the FEM test, the design that has been developed meets the criteria for daily use with a maximum stress of 149.53 MPa and a safety factor of 2.56 times. Based on real-condition biomechanical tests, the largest corrected stress for the prosthesis is at a flexion load of 118.6 MPa on the right sacral component S2. All loading conditions on each component show resistance to stress and no failure at all. This newly designed lumbosacral prosthesis has shown satisfactory results in terms of surgical technique, fitting, and biomechanical tests and can be the preferred surgical method for reconstruction of vertebral defects.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tucson: University Arizona, 1980
591.185 INT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>