Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leli Yuli M.
Abstrak :
Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif pengganti solar yang memiliki sifat fisik yang serupa dengan solar. Sebagai bahan bakar biodiesel memiliki beberapa kelebihan, yaitu ramah terhadap lingkungan dan suatu bahan bakar yang dapat diperbaharui juga tidak diperlukan modifikasi mesin. Penelitian ini biodiesel yang digunakan sebagai bahan bakar pengganti solar adalah hasil dari proses transesterifikasi dengan bahan dasar minyak jelantah dengan menggunakan mesin genset merk dong feng. Pengujian dilakukan di Test cell I BTMP-BPPT, Puspitek - Serpong, Tangerang dan PT. PSI (Prolab Sukses Industri). Studi kali ini untuk mempeiajari perubahan pada sifat-sifat minyak pelumas yang menggunakan bahan solar dan biodiesel dari minyak jelantah, maka diadakan penelitian terhadap minyak pelumas tersebut dengan perlakukan yang sama. Studi mesin beroperasi, biodiesel tersebut akan mengkontaminasi minyak pelumas yang disebabkan sebagian molekul methyl ester yang disemprotkan ke dalam ruang bakar akan menempel pada silinder dan piston, kemudian turun karma gerak piston dan masuk ke bak engkol. Dikarenakan biodiesel yang digunakan terbuat dari bahan dasar 100 % minyak jelantah yang umumnya dari minyak sawit, rnaka biodiesel ini akan menimbulkan pengenceran terhadap minyak pelumas, namun tidak menyebabkan reaksi polimerisasi. Untuk melihat perubahan pada sifat-sifat minyak pelumas tersebut, maka diadakan penelitian terhadap minyak pelumas tersebut. Dan sebagai pembandingnya adalah minyak pelumas dari mesin dengan bahan bakar solar dengan jenis mesin diesel dan perlakukan yang sama. Dari basil penelitian yang-dilakukan, maka di dapatkan bahwa pada mesin diesel dengan bahan bakar biodiesel yang dioperasikan selama 50 jam, terjadi pengenceran minyak petunias sebesar 3,5% dan kandungan soot sebanyak 10 abslcm. Dan kandungan logam yang terdapat pada minyak pelumas yaitu Al: 9 ppm, Cr: 11 ppm, Cu: 6 ppm, Fe: 151 ppm, Pt: 3 ppm, dan Si: 14 ppm. Hasil ini lebih rendah jika dibandingkan dengan minyak pelumas dari mesin berbahan bakar solar. Hal ini memperlihatkan bahwa pemakaian bahan bakar biodiesel mempunyai pengaruh terhadap minyak pelumas dari mesin diesel dan menambah kemampuannya dalam pelumasan terhadap komponen-komponen mesin.
Bio-diesel is an alternative fuel for diesel, which has a physical similarity with diesel. As a fuel, bio-diesel has some advantages, which are environment friendly, a renewable fuel and not need an engine modification for using this type of fuel. This bio-diesel an alternative fuel of diesel research is the result from transesterifikasi process of used cooking oil using dong feng generator The test is done at Test cell 1 BTMP-BPPT, Puspitek-Serpong, Tangerang and PT. PSI (Prolab Sukses lndustri). Purpose of study is to examine changes on lubricant characteristic that using diesel fuel and bio-diesel fuel that derive from used cooking oil.- Hence, there were researchs on that lubricant using same technique When the engine is operating, the bio-diesel will be contaminated the lubricant, which caused by part of methyl ester molecule that sprayed into combustion chamber, which adhered on the cylinder and piston, then move down because the piston movement and enter the crankshaft box. Since it using a bio-diesel fuel that derived from 100 % used cooking oil that made of palm oil, then this bio-diesel will be resulting watery on lubricant but not causing polymerizations reaction. There were some tests on the lubricant, which have to be done to see the changes on the lubricant characteristics As a comparison, the lubricant that taken out from the same type of diesel engine and applied the same test to it. From the research result, gathered some evidence that on an diesel engine, which used bio-diesel and operates for 50 hours, that must be watery effect on the lubricant as big as 3.5 % and soot contained as much as 10 abs/cm. The metal content in the lubricant are Al: 9 ppm, Cr: 1 I ppm, Cu: 6 ppm, Fe: 151 ppm, Pt: 3 ppm, dan Si: I4 ppm. This result will be lower if compare to the lubricant from diesel engine. This research shows that the use of bio-diesel fuel has effect an lubricant of diesel engine, and adding the capability of lubrication machine part.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T17650
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadan Nugraha
Abstrak :
Indonesia memiliki potensi CPO yang sangat besar. Salah satu solusi menghadapi krisis BBM serta permasalahan kualitas udara akibat emisi adalah pemanfaatan CPO sebagai bahan baku biodiesel. Telah dilakukan analisis life cycle biodiesel berbahan baku CPO di Indonesia tahun 2010 dengan model di kota Medan, Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Analisis life cycle dibatasi pada proses transportasi CPO, produksi biodiesel, transportasi biodiesel, dan transportasi campuran biodiesel (B-5); sehingga diperoleh data efisiensi energi life cycle dan rasio energi fosil (REF). Untuk menghitung nilai REF dibuat tiga model: (1) transportasi CPO, produksi biodiesel, transportasi biodisel dan transportasi B-5 menggunakan bahan bakar 100% solar (B-0); (2) transportasi CPO, produksi biodiesel, transportasi biodisel dan transportasi B-5 menggunakan bahan bakar campuran 95% solar dan 5% biodiesel (B-5); dan (3) transportasi CPO, transportasi biodisel dan transportasi B-5 menggunakan bahan bakar B-5, sedangkan produksi biodiesel menggunakan 100% biodiesel (B-100). Hasil simulasi menunjukkan bahwa efisiensi energi life cycle paling tinggi diperoleh di Bandung (33%), diikuti oleh Jakarta (32%), Medan (26%), dan Surabaya (21%). Secara keseluruhan (nasional) energi efisiensi life cycle adalah 27%. Dari ketiga model yang digunakan pada umumnya nilai REF < 1. Hal ini menunjukkan bahwa biodiesel adalah bahan bakar non renewable . Nilai REF>1 yang berarti biodiesel renewable ditunjukkan pada model 3 di wilayah Jakarta dan Bandung, masingmasing 1,19 dan 1,89. ......Indonesia has very big potential of Palm Oil (CPO). Use the palm oil biodiesel as fuel is a solution for fosil fuel crisis and air pollution because of emission problem. Life cycle analysis (LCA) of palm oil biodiesel in Indonesia at 2010 was studied with models of Medan, Jakarta, Bandung, and Surabaya s case. Scope of LCA studies are CPO transportation, biodiesel production, biodiesel transportation, and biodiesel mix (B-5); to get the energy efficiency life cycle models and fosil energy ratio (FER). There are three models to count FER value: (1) CPO transportation, biodiesel production, biodiesel transportation and B-5 transportation process used 100% fosil fuel (B-0); (2) CPO transportation, biodiesel production, biodiesel transportation and B-5 transportation process used mixed fuel of 95% fosil diesel oil and 5% biodiesel (B-5); and (3) CPO transportation biodiesel transportation and B-5 transportation process used B-5, biodiesel production process used 100% biodiesel fuel (B-100). Result of simulation showed the highest energy efficiency life cycle was in Bandung (33%), followed by Jakarta (32%), Medan (26%), and Surabaya (21%). From the three models, usually FER value 1 mean palm oil biodiesel is renewable fuel showed by third model for Jakarta and Bandung, each 1,19 and 1,89.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T41194
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pijar Religia
Abstrak :
ABSTRAK
Reaksi transesterifikasi langsung membutuhkan optimasi kondisi reaksi disebabkan proses ekstraksi lipid dan reaksi transesterifikasi terjadi di tempat dan waktu yang sama. Pemanfaatan co-solvent dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan yield dalam reaksi transesterifikasi langsung. Pada penelitian ini dilakukan transesterifikasi langsung pada mikroalga chlorophyta yaitu Nannochloropsis sp dan Chlorella vulgaris. Desain variasi yang dilakukan mencakup rasio volum metanol : n-heksana, rasio molar lipid : metanol, dan waktu reaksi. Yield biodiesel diukur secara gravimetri. Dari variasi ini, kondisi rasio volum metanol : n-heksana 1:1, rasio molar lipid : metanol 1:400, dan waktu reaksi 4 jam mampu meningkatkan yield biodiesel mencapai 94,93% untuk C.vulgaris dan 90,9% untuk Nannochloropsis sp. Biodiesel yang diperoleh dianalisis kandungan FAMEnya dengan Kromatografi Gas dan Spektroskopi Massa (GCMS). Kandungan asam lemak jenuh lebih dominan pada biodiesel dari Nannochloropsis sp. mencapai 52,72%.
ABSTRACT
Direct transesterification reaction requires optimization of reaction conditions due to lipid extraction and transesterification reactions that occur at the same place and time. Utilization of co-solvent is considered as one way to increase biodiesel yield in the direct transesterification reaction. In this research, the direct transesterification was done on Chlorophyta microalgae, those are Chlorella vulgaris and Nannochloropsis sp. Design variations are including the volume ratio of methanol: n-hexane, the molar ratio of lipid: methanol, and reaction time. Biodiesel yield was measured gravimetrically. From these variations, the volume ratio of methanol n-hexane 1:1, molar ratio of lipid:methanol 1:400, and reaction time 4 hours can increase biodiesel yield until 94.93% for C.vulgaris and 90.9% for Nannochloropsis sp. FAME contents in biodiesel were analyzed by Gas Chromatography and Mass Spectroscopy (GCMS). Saturated fatty acid content is more dominant on biodiesel from Nannochloropsis sp. reached 52.72%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42312
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julliana Isnuuntari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total biaya ekonomi produksi biodiesel minyak kelapa sawit. Biaya produksi dihitung dari tahap penanaman kelapa sawit di perkebunan, pengolahan menjadi minyak kelapa sawit dan pengolahannya menjadi biodiesel serta distribusi ke depo Pertamina. Pada tingkat perkebunan mengasumsikan luas lahan tanam 6.000 ha di Provinsi Riau. Total biaya ekonomi produksinya yaitu Rp 1.023/kg, dengan komponen biaya terbesar yaitu biaya tenaga kerja (41%) dan biaya material (27%). Biaya lingkungan dan biaya sosial yang merupakan eksternalitas negatif dari perkebunan sawit adalah Rp 169/kg (16%). Pada pabrik kelapa sawit dilakukan perhitungan pada 4 skala pabrik, dan total biaya produksi rata-rata terendah adalah skala 45 ton/jam, yaitu Rp 5.511/kg. Komponen biaya terbesarnya yaitu biaya proses (65%) dan biaya material (22%). Pada pabrik biodiesel dilakukan perhitungan pada 2 skala pabrik, dan biaya produksi rata-rata terendah adalah skala 300 ton per day yaitu Rp 9.721/kg. Secara total biaya ekonomi produksi biodiesel dari kelapa sawit mulai dari tahap penanaman sampai distribusi adalah Rp 9.971/kg, dengan komponen biaya terbesar yaitu biaya material (64%) dan biaya proses (30%). Perhitungan rinci komponen biaya produksi ini menghasilkan beberapa masukan bagi kebijakan efisiensi biaya produksi biodiesel guna meningkatkan ketahanan energi nasional melalui pemanfaatan biodiesel sebagai pengganti bahan bakar fosil. ......This study aims to calculate the total economic cost of biodiesel production from palm oil. The production cost is calculated from the plantation level, the conversion into oil palm, the conversion into biodiesel and finally the distribution of biodiesel to Pertamina?s depot. At the plantation level, the study assumes a planting area of 6.000 hectares in Riau Province, resulting in the cost of Rp 1.023/kg with the largest components being the cost of labor (41%) and materials (27%). Environment and social cost as negative externalities incurred by oil palm plantation is Rp 169/kg (16%). In the palm oil mill stage, calculation is done on 4 different mill sizes, and the lowest total average production cost is a mill with capacity of 45 ton/hour, Rp 5.511/kg; the largest cost being processing costs (65%), and materials cost (22%). In the biodiesel plant stage, calculation was done on 2 different plant sizes and the lowest total average production cost is a plant with capacity of 300 ton per day. In total, the economic cost of biodiesel production form palm oil from the planting and distribution stages is Rp 9.971/kg, with the largest cost being materials cost (64%) and processing cost (30%). The detailed calculation on production cost results in a list of policy recommendations to enhance the efficiency of biodiesel production in order to improve national energy security through the use of biodiesel as substitute for fossil fuels.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parinduri, Wilda Yuni
Abstrak :
ABSTRAK
Minyak nabati yang diproses dengan Hydrotreating pada sebuah PT. X menghasilkan yield produk HBD (Hydrotreated Biodiesel) sebesar 84,47%wt dengan produk samping 7,66% wt Propana, 0,44% wt Metana, 0,08% wt H2O, 0,39% wt CO, 1,53% wt CO2 dan 1,18% wt H2S. Gas propane memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar gas di industri maupun menjadi LPG. Perlu adanya kajian ekonomi lebih lanjut untuk melihat optimasi dari pemanfaatan produk samping tersebut. Produk samping yang dihasilkan memiliki kandungan gas asam yang tinggi. Simulasi UNISIM diperlukan untuk menghitung desain produksi AGRU, Dehidrasi dan Fraksionator. Penelitian ini menghasilkan 1,774 MMSCFD produk gas propana yang masih mengandung metana dan nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 28,19% dengan nilai Net Present Value (NPV) Rp. 2,66 trilyun.
ABSTRACT
Hydrotreating processed vegetable oils on PT. X produce HBD (Hydrotreated Biodiesel) yield of 84.47%wt with gas byproduct 7.66% wt Propane, 0.44% wt, Methane, 0.08% wt H2O, 0.39% wt CO, 1.53% wt CO2 and 1.18% wt H2S. Propane gas has great potential to be used as a gas fuel in the industry and becomes LPG. Need study to see to optimize the use of the product. The byproducts produced have a high acid gas content. UNISIM simulations are required to calculate AGRU, Dehydration and Fractionator production designs. This research yield 1,774 MMSCFD propane gas product which still contain methane and Internal Rate of Return value (IRR) 28,19% with Net Present Value (NPV) value Rp. 2,66 trillion.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50390
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Yubaidah
Abstrak :
Tujuan penelitian ini yang pertama adalah untuk mengetahui komposisi campuran biodiesel sawit-jatropha-castor yang terbaik dari segi kualitas dengan cara mengoptimalkan beberapa parameter kunci karakteristik kimia fisik seperti stabilitas oksidasi, viskositas dan bilangan setana. Karena bahan baku biodiesel Indonesia adalah sawit yang merupakan bahan pangan, sehingga perlu dicampur dengan bahan non pangan agar ketersediaannya terjamin. Selain itu juga untuk memperbaiki cold flow properties dari biodiesel sawit. Dan tujuan yang kedua adalah untuk mengetahui pengaruh stabilitas oksidasi biodiesel dan komposisi asam lemak terhadap emisi gas buang yang dihasilkan. Pengujian stabilitas oksidasi dilakukan dengan metode accelerated oxidation stability test dengan bahan baku biodiesel sawit, biodiesel jatropha dan biodiesel castor. Dari hasil penelitian diperoleh komposisi yang terbaik untuk campuran sawit-jatropha adalah untuk 60 - 100% biodiesel sawit. Dimana stabilitas oksidasinya masih memenuhi syarat EN 14214 yaitu minimum 6 jam. Dengan pemakaian biodiesel emisi HC, CO, NOx dan smoke yang dihasilkan menunjukkan kecenderungan untuk turun.
This research has two goals. The first is study of the blending of palm-jatrophacastor biodiesel to get the best quality key properties characteristics such as oxidation stability, viscosity and cetane number. Due to Indonesian feedstock biodiesel is palm edible oil, so the interest in using jatropha curcas and ricinus communis (castor oil) as feedstock for the production of biodiesel and blend with palm biodiesel. The benefit of jatropha and castor biodiesel to increase cold flow properties of palm biodiesel. The second goal is to study oxidation stability and fatty acid effects chain lenght and number of double bond on emission NOx, Carbon Monoxide, Hydro Carbon and smoke, that produced on biodiesel combustion process. The oxidation test had been controlled by accelerated conditions on palm?jatropha biodiesel blend. The result showed that the optimum quality obtainable at 60% until 100% of palm composition. Compared to the diesel fuel, biodiesel showed lower NOx, smoke and hydrocarbon emission. And the CO emission is slightly reduced.
2009
T25964
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Noris Rahmatullah
Abstrak :
ABSTRAK
Proses konvensional untuk memproduksi biodiesel adalah transesterfikasi trigliserida dan alcohol dengan menggunakan katalis alkali. Proses ini memiliki beberapa kelemahan dari segi produk samping dan proses pemurnian. Untuk mengatasi masalah ini, katalis alkali dan alkohol dapat digantikan oleh enzim lipase dan alkil asetat. Beberapa penelitian melaporkan bahwa metal asetat dan etil asetat dapat digunakan sebagai donor alkil untuk sintesis biodiesel dari minyak kedelai menggunakan enzim Candida antactica lipase, Candida rugosa lipase and Porcine pancreatic lipase. Pada penelitian ini, kinetika dari reaksi interesterfikasi trigliserida dengan menggunakanmetil asetat dan berbagai jenis enzim dipelajari lebih lanjut. Model yang dibuat berdasarkan mekanisme Ping Pong Bi Bi. Model yang dibuat divalidasi/difitting dengan menggunakan data penelitian yang telah dilaporkan sebelumnya.Model dapat menggambarkan interesterfikasi dari reaktan dan produk. Hasil dari penelitian ini adalah konstanta laju reaksi dari setiap reaksi. Secara keseluruhan, konstanta yang dihasilkan memiliki sensitifitas yang baik.
ABSTRACT
Conventional process to produced biodiesel is transesterification of triglycerides and alcohol in the presence of alkaline catalyst. This process has some problem in side product and purification process. To overcome this problem, alkaline catalyst and alcohol can be replaced with lipases and alkyl acetate. Some studies have been reported that methyl acetate and ethyl acetate can be used as alkyl supplier to synthesis biodiesel from soybean oil and fat using Candida antactica lipase, Candida rugosa lipase and Porcine pancreatic lipase. In this research, the kinetics of interesterification of triglyceride with methyl acetate and Candida antactica to produce biodiesel was further studied. The kinetic model based on reversible Ping Pong Bi Bi mechanism was constructed. The model was applied to the experimental results of interestesterification behavior done by others researchers. The model can describe the interesterification behavior of the reactants and products in their experimental results. The results from this research are kinetics constant for every reaction. Generally, kinetics constant have good sensitivity.
2009
T25900
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dody Darsono
Abstrak :
ABSTRAK Polusi telah menjadi masalah serius, salah satu penyebabnya penggunaan bahan bakar fosil yang terus meningkat khususnya oleh sektor transportasi. Pemanfaatan bahan bakar alternatif bisa mengurangi dampak tersebut. Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang sangat potensial, karena memiliki sifat yang mirip dengan Solar. Untuk itu diperlukan suatu penelitian dengan pendekatan simulasi khususnya pada proses injeksi bahan bakar, pencampuran dan pembakaran. Tujuan penelitian ini, adalah untuk melakukan simulasi injeksi bahan bakar dengan variasi bahan bakar yang berbeda dan menyelidiki proses pembentukan semprotan dan campuran. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software AVL FIRE. Hasil simulasi menunjukan bahwa campuran Solar dengan Biodiesel menunjukan kualitas pembakaran yang baik.
ABSTRACT Pollution has become a serious problems, one of the cause is the rapid fossil fuels consumption, especially in transportation sector. Utilization of alternative fuels can reduce these impacts. Biodiesel is an alternative fuel with huge potential, because it has similar properties to diesel fuel. For that we need a study with a simulation approach, especially in the process of fuel injection, mixing and combustion. The purpose of this study is to simulate injection process with different variations of fuel by investigating spray and mixture formation process. The simulation is conducted by using AVL FIRE software. The output from the simulation using mixture between diesel and biodiesel shown a good combustion quality.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27757
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Subhan Nafis
Abstrak :
Pemanfaatan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif solar merupakan hal yang gencar dilakukan, terutama pemanfaatan minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel di Indonesia, mengingat ketersediannya yang cukup besar. Namun disisi lain hal ini menimbulkan kontroversi akan kekhawatiran bahwa pemanfaatan minyak sawit sebagai biodiesel akan bersaing dengan pemanfaatannya sebagai bahan baku minyak goreng. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan usaha untuk mengurangi pemanfaatan minyak sawit dengan melakukan pencampuran (blending) dengan minyak jarak pagar. Studi ini berusaha mencari data tentang performan mesin diesel yang menggunakan bahan bakar biodiesel 10% (B-10), 20% (B-20), 30% (B-30), dan 100% (B-100). Komposisi bahan bakar biodiesel itu sendiri terdiri atas campuran 60% biodiesel sawit dengan 40% biodiesel jarak. Pada studi kali ini proses pembakaran diruang bakar dipelajari dengan menggunakan analisa heat release dan tekanan puncak silinder. Dari analisa ini dapat diketahui bahwa perubahan Static Injection Timing (SIT) bakar dan kecepatan putaran mesin sangat mempengaruhi tekanan yang dihasillkan dalam ruang bakar. Bahan bakar yang lebih dahulu mengalami proses pembakaran cenderung memiliki puncak tekanan (Pmax) yang lebih tinggi, dan cenderung menyebabkan emisi Nox dan HC menjadi lebih tinggi. Untuk putaran rendah, dalam hal ini 1500 rpm pembakaran pada bahan bakar solar lebih cepat terjadi dibandingkan dengan bahan baker biodiesel, sehingga tidak terdapat perbedaan yang berarti antara penggunaan bahan bakar solar dan biodiesel. Penggunaan bahan bakar biodiesel baru menunjukkan hasil yang lebih baik dari bahan bakar solar pada kecepatan tinggi, baik dari heat release dan emisi yang dihasilkan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41205
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azis Subekti
Abstrak :
Indikator sosial dari program pengembangan bahan bakar nabati merupakan ukuran keberhasilan program tersebut, terutama program jangka pendeknya yaitu percepatan pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran. Indikator sosial dapat menerjemahkan prioritas pembentukan opini maupun pelaksanaan program jangka pendek pengembangan bahan bakar nabati. Indikator sosial dikelompokkan dalam tiga klaster yang merupakan turunan dari strategi triple track yang dirumuskan pemerintah dan hasil studi literatur yang dirancang dengan focus group discussion dengan para pakar. Indikator sosial yang dirancang berisi 14 kriteria yang pembobotan kepentingannya mengunakan Analytic Network Process. ......Social indicators of biofuel development programs are very important as success measurement of these programs, particularly in short-term program of accelerated poverty and unemployment reduction. Social indicators can translate the priorities of opinion formation and implementation of short-term program development of biofuels. Social indicators are grouped into three clusters that are derived from triple-track strategy that are formulated by the government and literature studies that are designed by focus groups discussion with experts. Social indicators that are designed containing 14 criterias with the weightings of importance using Analytic Network Process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41128
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>