Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Selly Rizki Yanita
Abstrak :
Tesis ini membahas sudut pandang Republika terhadap isu LGBT dalam teks-teks yang ditampilkan oleh Republika.co.id dengan rentang waktu Januari hingga desember 2016 dengan menggunakan ancangan linguistik korpus dan linguistik kritis. Sudut pandang tersebut dikaji berdasarkan penggunaan kosakata yang dianalisis menggunakan teknik-teknik analisisis dalam linguistik korpus, seperti analisis kata kunci, kolokasi, dan konkordansi. Analisis pendirian juga digunakan untuk menentukan sikap yang ditampilkan oleh judul-judul yang digunakan dalam korpus data. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengungkapkan topik dan representasi LGBT yang dimunculkan dalam teks-teks berita Republika, serta menemukan sikap Republika terhadap topik LGBT yang digunakan dalam judul teks-teks berita di Republika. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan strategi transformatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isu-isu LGBT yang ditemukan dalam korpus data berkaitan dengan masalah seksualitas, kriminalitas, pelegalan LGBT, promosi LGBT, dan aplikasi LGBT. Dalam pemberitaannya, kelima topik tersebut cenderung kontra terhadap LGBT. Tidak hanya itu, ada 12 representasi yang ditampilkan melalui kolokat-kolokat dari poros LGBT. Representasi tersebut menunjukkan konstruksi LGBT yang dibentuk oleh Republika. Dari 12 representasi yang ditampilkan, ada 10 representasi yang merujuk pada hal negatif, satu netral, dan satu positif. Sikap yang ditampilkan oleh judul-judul yang digunakan juga cenderung menunjukkan sikap negatif. Berdasarkan temuan-temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Republika mendapat pengaruh dari heteronormativitas yang telah menjadi identitas nasional. ......This thesis examines Republika's view of LGBT in a 2016 Republika news corpus. This view is observed through vocabulary in Republika news using analytical techniques in corpus linguistics, such as keyword analysis, collocation, and concordance. This research uses stance analysis to reveal the attitudes on headlines news. The aims of the research are to find the topic, the representations of LGBT, and Republika's stance on LGBT issues. The research uses mixed method with trans formative strategy. The results show that LGBT topics found in the data corpus related to sexuality, crime, LGBT legality, LGBT promotion, and LGBT applications. In its reporting, the five topics oppose to LGBT. The collocation analysis shows that there are 10 representations that refer to the negative, one neutral, and one positive. The stance analysis also shows a negative attitude. Based on these findings, the research conclude that Republika's news are influences by heteronormativity which has become a national identity.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T51919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Oktaviyanti
Abstrak :
Dalam bidang ekonomi, peneliti sering tertarik untuk mencari taksiran particular dari sebuah model regresi linier berganda. Namun, keberadaan omitted variables di dalam model menyebabkan mean dari error pada model tersebut bernilai tidak nol. Hal ini mengakibatkan taksiran particular least square bersifat bias. Oleh karena itu, menurut Ryo Uemukai (2010) ada cara lain untuk mencari taksiran particular dari model regresi yang memiliki omitted variables yaitu Regresi Ridge (RR). Pada skripsi ini akan dicari taksiran particular dari sebuah model regresi linier berganda yang memiliki omitted variables dengan menggunakan OLS dan RR. Selain itu, akan dilihat pengaruh omitted variables terhadap kedua taksiran particular tersebut, dari segi bias serta MSE. Untuk melihat taksiran mana yang lebih baik, peneliti membandingkan nilai MSE taksiran particular least square dengan MSE taksiran particular ridge. Pada tugas akhir ini juga akan dijelaskan syarat – syarat yang harus dipenuhi agar MSE taksiran particular ridge memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan MSE taksiran particular least square. ...... In Economic studies, researcher often interested in searching for a particular estimation over a multiple linier regression model. But, the existence of omitted variables in the model causing mean value of the error from model has no zero. This caused the particular least square estimation biased. Ryo Uemukai (2010) then pointed out that there’s other way to estimate the particular estimation from regression model with omitted variables, called Ridge Regression (RR). In this paper, we will estimate the particular estimation from a multiple linier regression model using OLS and RR. Omitted variables’ effect towards both of the particular estimation will also be observed, based on bias and MSE value. To decide which estimation is better, researcher compare the MSE least square and MSE ridge. This paper also explains the condition that must be fullfiled so that MSE of particular ridge estimations smaller than least square.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najma Nur Annisaa
Abstrak :
Skripsi ini membahas lookism yang ditampilkan dalam webtoon Oemojisangjuui. Pembahasan dalam skripsi ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra dan definisi oemojisangjuui. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya kesesuaian antara bentuk-bentuk lookism yang ditampilkan dalam webtoon Oemojisangjuui dengan fenomena lookism yang ada di Korea Selatan. Kesesuaian tersebut ditampilkan melalui lima pasang tokoh yang mengalami diskriminasi berdasarkan penampilan, empat tokoh yang karakteristik fisiknya sesuai dengan standar kecantikan perempuan di Korea, dan tiga tokoh yang melakukan perbaikan penampilan dengan menggunakan biaya yang besar.
This undergraduate thesis discusses the lookism depicted in webtoon Oemojisangjuui. The study in this undergraduate thesis uses qualitative research with literature study as its method of research. The theory that will be used in this research is sociology in literature and the definition of the word oemojisangjuui. This research concludes that there exists a compatibility between the forms of lookism depicted in webtoon Oemojisangjuui and the phenomenon of oemojisangjuui in South Korea. These compatibilities are shown through five characters that experiences discrimination based on their appearance, four female characters that possesses the standard physical beauty in Korea, and three characters that undergoes improvements to their appearances with substantial cost.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savitz, David A.
Abstrak :
Interpreting Epidemiologic Evidence offers those who have had an introductory course in epidemiology the knowledge they need to make clear connections from research findings to practical applications. Written in clear and lively prose, it empowers students at all levels to evaluate a studys design, implementation, and ultimate findings, giving the guidance needed to apply the information appropriately. Liberal use of practical examples serves both to illustrate core concepts and to motivate readers to think critically about the causal connections that population health studies aim to explore.
Oxford: Oxford University Press, 2016
e20470437
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Rega Tri Juanda
Abstrak :
They urge readers to reconsider the role textbooks play in the creation of students? political, social, and moral development and in perpetuating asymmetrical social and economic relationships, where social actors are bestowed unearned privileges and entitlements based upon their race, gender, sexuality, class, religion and linguistic background. Finally, they suggest ways to resist the hegemony of those texts through critical analyses, critical questioning, and critical pedagogies.
Rotterdam : Sense, 2012
e20401100
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hezron Kowardi
Abstrak :
Tantangan hidup yang dialami oleh mayoritas individu di setiap jenjang usia tidak pernah lepas dari penampilan fisik mereka, baik di dunia nyata maupun di media sosial setiap harinya, dengan tantangan untuk menerima diri sendiri menjadi salah satunya. Upaya yang paling menonjol yang dilakukan individu untuk menjaga penampilan fisik dan kondisi mental mereka adalah dengan berolahraga. Berolahraga juga didukung secara masif di berbagai bagian di setiap negara, dengan area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sebagai area yang memiliki banyak sekali akses pendukung latihan fisik di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara perilaku latihan fisik dan penerimaan diri pada perempuan emerging adults yang berdomisili di Jabodetabek. Menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan desain penelitian cross-sectional, penelitian ini mengukur perilaku latihan fisik melalui frekuensi latihan mingguan dan penerimaan diri menggunakan Unconditional Self-Acceptance Questionnaire (USAQ). Di antara 139 partisipan yang berusia 18-24 tahun, hasil penelitian menunjukkan tidak adanya korelasi positif yang signifikan antara perilaku latihan fisik dan penerimaan diri (rs = 0.128, p = 0.067). ......The life challenges experienced by the majority of individuals at every age level never escape their physical appearance, both in the real world and on social media every day, with one of them being the challenge to accept themselves. One of the most prominent efforts that individuals do to maintain their physical appearance and mental state is by exercising. Exercise is also massively supported in various parts of each country, with the Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi (Jabodetabek) areas having extensive access to physical training facilities in Indonesia. This study investigates the relationship between exercise behavior and self-acceptance among women in emerging adulthood residing in Jabodetabek. Using a quantitative correlational method with a cross-sectional design, the study measured exercise behavior through weekly exercise frequency and self-acceptance using the Unconditional Self-Acceptance Questionnaire (USAQ). Among 139 participants aged 18-24, the results showed no significant positive correlation between exercise behavior and self-acceptance (rs = 0.128, p = 0.067).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
In, Sin-chol
Seoul: on In, 2007
KOR 951.9 YIS h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Dini Rizki
Abstrak :
Pada dasarnya, kejahatan memiliki batasan tersendiri di setiap disiplin ilmu, seperti halnya yang ditekankan dalam tulisan ini, yaitu suatu tindakan yang dapat memberikan kerugian fisik, psikologis, bahkan materi. Terlebih lagi ketika media telah mengambil peran, sehingga terbentuk pola yang dapat merepresentasikan suatu kejahatan, baik secara faktual maupun fiktif sebagai bagian dari landasan berpikir seorang individu mengenai sifat kejahatan, khususnya viktimisasi. Berdasarkan hal tersebut, tulisan ini secara khusus menyoroti film sebagai wadah penyampaian makna melalui audio dan visual menenai sebuah fenomena yang dikenal sebagai glass ceilling. Film Kim Ji-Young, Born 1982 merupakan salah satu film yang berusaha menunjukkan adanya bias gender di ranah privat maupun dunia kerja. Untuk mempermudah penulis dalam melihat fenomena tersebut, metode pengumpulan data yang dimanfaatkan oleh penulis merujuk pada level analisis wacana yang ditawarkan oleh Sara Mills, meliputi 1) cuplikan adegan karakter dan peran Kim Ji Young; 2) cuplikan adegan fokalisasi Kim Ji Young; 3) cuplikan adegan skemata Kim Ji Young; dan 4) cuplikan adegan penggambaran glass ceiling sebagai bentuk bias gender dalam film Kim Ji Young, Born 1982. Lebih lanjut, penulis mendalami fenomena tersebut menggunakan teori feminis sosialis, kriminologi konstitutif, pendekatan kriminologi visual, dan pendekatan kriminologi naratif. Berdasarkan teori feminis sosialis dan kriminologi konstitutif, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa terdapat pembatas yang dibuat secara nyata dalam lingkungan sosial. Secara khusus, dalam tulisan ini feminis sosialis berfungsi untuk melihat adanya sistem patriarki dan kapitalis sebagai landasan terjadinya bias gender. Kondisi ini kemudian dijelaskan sebagai sebuah kejahatan karena dilandasi oleh bias gender yang pada akhirnya membatasi ruang gerak perempuan, pada akhirnya juga bisa berdampak pada kesehatan mental seorang perempuan atau dikenal sebagai postpatrum depression. ......Crime has limitations in each discipline, as emphasized in this paper, namely an action that can cause physical, psychological, and even material harm. When the media has taken a role, a pattern is formed that can represent a crime, both factually and victimization. As part of the foundation of an individual's thinking about the nature of the crime, especially victimization. Based on this, this paper explicitly highlights film as a vehicle for conveying meaning through audio and visuals regarding a phenomenon known as glass ceilings. Kim Ji-Young, Born in 1982, is one of the films that try to show the existence of gender bias in the private sphere and the world of work. To make it easier for the writer to see this phenomenon, the data collection method used by the writer refers to the level of discourse analysis offered by Sara Mills, including: 1) footage of Kim Ji Young's character and role; 2) footage of Kim Ji Young's vocalization scene; 3) stills of Kim Ji Young's schemata scene; and 4) Footage of the glass ceiling depiction as a form of gender bias in the film Kim Ji Young, Born 1982. Furthermore, the author explores this phenomenon using socialist feminist theory, constitutive criminology, visual criminology, and narrative criminology approaches. Based on socialist feminist theory and constitutive criminology, the writer can conclude that there are barriers that are actually made in the social environment. Specifically, in this paper, socialist feminists function to see the patriarchal and capitalist systems as the foundation for gender bias. This condition is then explained as a crime because it is based on gender bias which ultimately limits women's space for movement. In the end, it can also impact a woman's mental health, known as postpartum depression.
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>