Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akhmad Dhannu Deltanto
Abstrak :
Kelapa sawit memiliki peran penting pada perkembangan sektor perkebunan di Indonesia dengan kepemilikan 34,18% total luas areal perkebunan kelapa sawit dunia pada tahun 2012. Industri kelapa sawit memiliki produk samping sebagai limbah padat berupa tandan kosong sebanyak 23%, cangkang sebanyak 6,5%, dan sabut sebanyak 13% dari total hasil produk utama. Pemanfaatan kembali limbah kelapa sawit sangat penting dilakukan karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta potensi pencemaran yang dapat diakibatkannya. Salah satu pemanfaatan kembali limbah cangkang kelapa sawit adalah sebagai pengganti agregat kasar alami pada beton struktural. Penulis melakukan penelitian mengenai pengaruh umur beton OPS yang menggunakan fly ash pada korelasi kuat tekan dan cepat rambat gelombang ultrasonik dengan metode digital image correlation analysis. Penelitian ini menghasilkan hubungan logaritmik antara kecepatan rambat gelombang ultrasonik terhadap umur beton OPS yang menggunakan fly ash dalam empat persamaan V = 2,73725E+02ln(t) + 1,8680E+03 dengan koefisien determinasi sebesar R2 = 9,225E-01. Penelitian ini juga menghasilkan formulasi hubungan antara kuat tekan beton terhadap kecepatan rambat gelombang ultrasonik pada beton OPS yang menggunakan fly ash dalam persamaan fc' = 9,04430E-01e8,72365E-01V [m/s] dengan koefisien determinasi dari persamaan tersebut sebesar R2 = 7,69385E-01. Nilai stiffness benda uji pada penelitian ini sebesar 946,95 kN/mm dengan poisson ratio sebesar 0,215517.
Oil Palm has an important role on Indonesia palntation sector with 34,18% ownership of world total oil palm land in 2012. Oil palm industry has some side products as solid waste which consist of 23% empty oil palm bunches, 6,5% oil palm shell, and 13% fiber from the main product. Reusing oil palm waste is very important because it has a high economic value and potential pollution that can be cause. One of the way to reusing oil palm shell is to use it as substitute for natural coarse aggregate in structural concrete. The author conducts research on the effect of age of oil palm shell (OPS) concrete using fly ash on compressive strength and ultrasonic wave velocity correlation with the digital image correlation analysis method. The research produces a logarithmic relationship between ultrasonic pulse velocity with oil palm shell concrete using fly ash in these four equations VA = 2,73725E+02ln(t) + 1,8680E+03 with the coefficient of determination value RA2 = 8,92541E-01. The four equations represent each beam specimens in this research. This research also produces a formulation of the relationship of concrete compressive strength to the ultrasonic pulse velocity of oil palm shell concrete using fly ash in this equation fc' = 9,04430E-01e8,72365E-01V [m/s] with the coefficient of determination of the equation is R2 = 7,69385E-01. The elastic stiffness of the cube specimens in this research is 946,95 kN/mm with poisson ratio value is 0,215517.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tulisan ini menyampaikan tujuan dan kegunaan proses perawatan terhadap beton yang masih berusia dini, terutama untuk pengecoran di daerah tropis seperti di Indonesia. Perawatan dalam hal ini berarti usaha untuk menjaga keseimbangan kadar air dan temperatur yang sesuai dan yang dibutuhkan dalam proses pengerasan beton, agar didapat beton dengan kinerja yang optimal. Dengan demikian perawatan beton berusia dini merupakan proses penting dalam pertumbuhan kekuatan dan kinerja beton untuk mencapai tingkat yang maksimal.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
01 Sup p-2
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified] : [publisher not identified], [date of publication not identified],
69305 Con n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jennifer Astrid Adeline
Abstrak :
Kepailitan memberikan sarana bagi debitor dan kreditor untuk mencapai penyelesaian pembayaran utang, di mana debitor dimungkinkan untuk melakukan restrukturisasi utangnya. Salah satu mekanisme yang kerap digunakan adalah debt to equity swap yaitu konversi utang menjadi saham. Mekanisme tersebut diajukan oleh debitor dan dituangkan dalam rencana perdamaian yang nantinya disepakati oleh para kreditor dan kemudian dihomologasi. Dalam hal ini, kreditor nantinya akan berubah menjadi pemegang saham perseroan debitor. Dalam penelitian ini, akan dibahas mengenai akibat hukum debt to equity swap dalam rangka perdamaian di PKPU serta bagaimana perlindungan hukum kreditor pasca debt to equity swap. Secara khusus, pembahasan akan dihubungkan dengan fenomena saham tidur, yaitu saham yang tidak aktif diperdagangkan dan bersifat tidak likuid dalam jangka waktu yang panjang. Bentuk penelitian ini disajikan dalam bentuk kajian yuridis normatif dengan metode penelitian menggunakan pendekatan doktrinal. Dilakukan studi kasus atas PKPU PT Waskita Beton Precast Tbk yang menggunakan konversi utang menjadi saham untuk menyelesaikan utangnya, di mana saham perseroan merupakan saham tidur. Terjadi penyelundupan hukum dikarenakan konversi utang menjadi saham telah membebaskan PT Waskita Beton Precast Tbk dari kewajibannya melakukan pembayaran kepada kreditor. Para kreditor yang semestinya mendapatkan pembayaran dalam bentuk uang berujung mendapatkan pembayaran dalam bentuk saham yang tidak likuid dan susah dijual. ......Bankruptcy serves as a mechanism for debtors and creditors to attain a resolution of debt payments, affording debtors the opportunity to restructure their indebtedness. One frequently utilized mechanism is the debt-to-equity swap, involving the conversion of debt into equity. This mechanism is proffered by the debtor and delineated in a composition plan assented to by the creditors and homologated. In this scenario, creditors are subsequently transformed into shareholders of the debtor company. This research endeavors to explicate the legal ramifications of debt-to-equity swaps within the context of the debt settlement, as well as the legal safeguards extended to creditors subsequent to debt-to-equity swaps. Specifically, the discourse will be correlated with the phenomenon of sleeping stocks—stocks that remain inactive in trading and exhibit a lack of liquidity over an extended temporal span. This research is presented in the form of a normative juridical study utilizing doctrinal research methodologies. A case study was undertaken on the debt settlement of PT Waskita Beton Precast Tbk, which employed debt conversion into shares to discharge its obligations, wherein the company's shares qualified as dormant. Legal impropriety ensued as the conversion of debt into shares absolved PT Waskita Beton Precast Tbk from its obligation to fulfill payments to creditors. In this case, creditors who were initially entitled to receive remuneration in the form of currency, ultimately received compensation in the form of shares that proved illiquid and challenging to divest.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library