Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Aditra Wiratama
Abstrak :
Kehadiran behavioral finance telah dirasakan dalam aspek keuangan dan ekonomi, terutama dalam hal herding behavior. Semakin overconfident investor terkait pandangan mereka terhadap market outlook, semakin besar kemungkinan beta herding akan terjadi akibat bias persepsi investor. Penelitian ini menyelidiki return aset menggunakan konsep beta herding yang mengukur varians cross-sectional dalam beta akibat dari perubahan kepercayaan investor terhadap market outlook di pasar saham Indonesia. Penelitian ini menggunakan saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2015 – 2019. Beta herding diukur menggunakan beta herd measure yaitu varians cross-sectional dari beta lalu dihitung dengan coefficient standard error sehingga menghasilkan standardized beta. Kemudian analisis regresi linier berganda dilakukan untuk menyelidiki pengaruh faktor-faktor makroekonomi terhadap beta herd measure. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan bukti faktor-faktor makroekonomi memengaruhi beta herd measure secara signifikan dan beta herd measure tidak dapat dijelaskan dengan baik oleh faktor-faktor makroekonomi. Sehingga, disimpulkan bahwa faktor-faktor makroekonomi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengukuran beta herd measure di pasar saham Indonesia selama tahun 2015 – 2019.
......The presence of behavioral finance has been felt in numerous aspects, such as financial and economic, especially in herding behavior. The more overconfident investors are about their views regarding market outlook, the more likely beta herding will occur due to investors’ biased perceptions. This study aims to investigate asset returns using the concept of beta herding which measures the cross-sectional variance in beta due to changes in investors’ confidence on market outlook in the Indonesian stock market. This study was conducted using stocks listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX) using time series data for 5 years from 2015 – 2019. Furthermore, beta herding was measured using the cross-sectional variance of beta and calculated by its adjusted standard error which resulted in standardized beta. Then, a multiple linear regression analysis was conducted to investigate the effects of macroeconomic factors on beta herd measure. The results of this study indicate that there is no evidence that the macroeconomic factors significantly affect the beta herd measure. In addition, it was found that the beta herd measure could not be explained well by macroeconomic factors. Thus, it can be concluded that macroeconomic factors variable did not significantly affect the beta herd measure variable in the Indonesian stock market during 2015 – 2019.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sony Radhityo
Abstrak :
[Penelitian ini mencoba untuk memperkenalkan cara baru dan baru untuk
langsung mengukur perhatian investor menggunakan data metrik indeks
disebut volume pencarian besar dan identitas hubungannya dengan harga
saham, abnormal return dan volume perdagangan. Kami akan melakukan
penelitian ini dalam pengaturan Indonesia menggunakan indeks LQ-45.
Kami menemukan bahwa intensitas pencarian memiliki hubungan
dengan harga saham, abnormal return tapi bukan tanpa volume
perdagangan, meskipun hasil menunjukkan inkonsistensi pada beberapa
tingkatan., This research is trying to introduce a new and novel way to directly
measure investor attention using big data metric called search volume
index and to identity its relationship with stock prices, abnormal returns
and trading volume. We are going to perform this research in an
Indonesian setting using the LQ-45 index. We found that search intensity
has a relationship with stock prices, abnormal return but not without
trading volume, albeit the results indicate an inconsistency on several
levels.]
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60540
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aldi Rahmat Mulia
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keberadaan anomali Lucky Numbered Days pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diduga memiliki investor Tionghoa yang lebih aktif dalam pasar. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return harian dan menggunakan variabel dummy dan lucky number indikator variable sebagai variabel independen pada regressinya. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan multivariat untuk signifikan statistik adanya perbedaan return antara lucky numbered days dan hari lain. Penelitian ini mengaplikasikan model Haggard, untuk menentukan lucky number, peneliti menemukan terdapat pengaruh lucky number terhadap return dalam berinvestasi di Indonesia, namun pengaruh tersebut sangat lemah dibandingkan dengan penelitian sebelumnnya di Cina.
......
The purpose of this paper is to analyze the existence of Lucky Numbered Days anomalies in Indonesian Stock Exchange which have Chinese investor as supposed the most active in market. Dependent variable of this paper is the daily return and include dummy variable and lucky number indicator variable as independent variable in its regression. This paper uses univariate and multivariate analysis for the statistically significance differences of return between “lucky” numbered days and other days. This paper applying Haggard model to specify lucky number, The author shows that there is an impact of lucky numbered day toward return on investing in Indonesian market, even though the impact is weaker than the prior research in China.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Cho Insuk
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini mengidentifikasi keberadaan behavioral bias di pasar saham Indonesia dan mengkaji dampak behavioral bias terhadap performa investasi individual. Secara khusus, kami menemukan behavioral bias investor individual berupa overconfidence bias, loss-aversion bias, anchoring and adjustment bias, mental accounting bias dan confirmation bias. Mental accounting bias, confirmation bias dan anchoring and adjustment bias yang berkaitan dengan cognitive error menunjukkan korelasi yang signifikan terhadap tingkat pendidikan. Pada penelitian ini kami juga menemukan bahwa confirmation bias dan mental accounting bias memiliki hubungan yang positif pada performa investasi, sedangkan loss-aversion bias and anchoring and adjustment bias memiliki hubungan negatif yang signifikan terhadap performa unvestasi.
ABSTRACT
This study identifies the existence of behavioral biases in the Indonesian stock market and to examine the effect of the behavioral bias on individual investment performance. To be specific, we find that individual investors in Indonesia have behavioral biases of overconfidence bias, loss-aversion bias, anchoring and adjustment bias, mental accounting bias and confirmation bias. The mental accounting bias, confirmation bias and anchoring and adjustment bias associated with cognitive error showed a statistically significant correlation with the level of education. Finally, we find that confirmation bias and mental accounting bias are positive relationship with investment performance, whereas loss-aversion bias and anchoring and adjustment bias are negative significant relationship with investment performance.
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Siwa Kantha Subhiksa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku herding dan sentimen pasar sebelum dan sesudah penutupan kode domisili per 27 Juni 2022 oleh Bursa Efek Indonesia dengan tujuan untuk mengurangi perilaku herding. Teknik analisis yang digunakan adalah Cross Sectional Standard Deviation (CSSD) dan Cross Sectional Absolute Deviation (CSAD). Hasil analisis menunjukkan perilaku herding tidak terlihat pada periode sebelum dan sesudah penutupan kode domisili. Analisis dengan melihat kemunculan perilaku herding berdasarkan sentimen pasar juga tidak menunjukkan perilaku herding. Kondisi pasar secara keseluruhan setelah penutupan kode domisili menunjukkan adanya penurunan tingkat imbal hasil dan volatilitas yang cenderung stabil.
...... This study aims to analyze herding behavior and market sentiment before and after the closing of the domicile code on 27 June 2022 by the Indonesia Stock Exchange to reduce herding behavior. The analysis technique used Cross-Sectional Standard Deviation (CSSD) and Cross-Sectional Absolute Deviation (CSAD). The analysis results show that herding behavior is not seen before and after the domicile code closure. Analysis of the emergence of herding behavior based on market sentiment also does not show herding behavior. Overall market conditions after the closing of the domicile code indicate a decline in returns with stable volatility.
Jakarta: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library