Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pelatihan softball putri di Pusat Latihan Klub Softball Provinsi Jawa Barat sebagai cabang olahraga unggulan melalui penerapan metode latihan mental imaginery. Penelitian ini menggunakan metode tindakan. Rangkaian prosesn penelitian dilakukan dengan empat tahapan yaitu 1)perencanaan tindakan; 2) pelaksanaan tindakan; 3) observasi dan interpretasi; 4) analisis dan refleksi. Subjek penelitian 30 orang atlet putri softball di Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan pencapaian target dari setiap diantaranya indikator jumlah atlet yang menunjukkan semangat tinggi (65,1%), menunjukkan tanggung jawab tinggi (69,2%), semakin rileks (66,5%). "
JIO 15:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Astrid Susanti
"ABSTRAK
Evaluation Apprehension Model menunjukkan bahwa kehadiran audiens akan meningkatkan dorongan dalam diri masing-masing orang yang dapat meningkatkan fasilitas sosial dalam menyelesaikan sebuah tugas yang mudah. Mengenai perbedaan budaya, orang-orang yang berasal dari budaya kolektivis lebih khawatir terhadap kritik dari orang lain atau menyelamatkan muka dibandingkan dengan orang-orang dari budaya individualis. Eksperimen ini bertujuan untuk menguji apakah kehadiran audiens akan memengaruhi kinerja antara orang-orang dari budaya kolektivis dan individualis dalam mengerjakan tugas sederhana. 40 mahasiswa dengan jumlah yang seimbang dari masing-masing budaya diuji untuk melakukan tugas dot-to-dot sederhana dalam kondisi sendiri atau kehadiran audiens, dan waktu pengerjaan tugas ini dicatat sebagai ukuran kinerja. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara individualis dan kolektivis dalam kedua kondisi. Kesimpulannya, kekhawatiran untuk di-evaluasi model tidak mempengaruhi perbedaan budaya.

ABSTRACT
Evaluation Apprehension Model suggests that the presence of audience will increase the drive within people that leads to social facilitation in completing an easy task. Regarding cultural differences, people from collectivist culture are more apprehensive about others critics or saving face compared to people from individualist culture. This experiment aims to test whether the presence of audience will affect performance in a simple task between the individualist and collectivist culture. 40 college students with equal amount from each culture were tested to do a simple dot-to-dot task in audience or alone condition, and the time taken was recorded as the measure of performance. The results showed that there was no significant difference in performance between individualists and collectivists in both conditions. In conclusion, evaluation apprehension theory may not affect the cultural differences."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dowling, Colette
Glasqow: Fontana, 1988
155.633 DOW p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Argyle, Michael.
London : Allen Lane, 1972
158.7 ARG s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Lexington Books, 1991
R 658.30019 APP
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Lawrence Erlbaum Associates, 2007
155.937 EXI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sandiego: Academic Press, 1998
291.178 HAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Prien, Erich P.
New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, 2003
158.7 PRI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Pembangunan pariwisata di Bali telah banyak memberikan perubahan terhadap
lingkungan Bali. Perubahan-perubahan baik fisik maupun sosial membuat masyarakat Bali
harus menyesuaikan dirinya ke dalam lingkungan yang baru. Penelitian ini memusatkan
perhatiannya terhadap proses penyesuaian diri masyarakat Bali terhadap perubahan
lingkungan tersebut. Masyarakat Bali adalah masyarakat yang bersifat religius. Oleh
karena itu penelitian ini ingin melihat lebih jauh bagaimana hubungan antara
keberagamaan, dalam hal ini Hindu, dengan penyesuaian diri masyarakat Bali
Teori mengatakan bahwa ranah keberagamaan yang berhubungan dengan
penyesuaian diri seseorang adalah orientasi beragama (terdiri dari orientasi ekstrinsik
sosial ekstrinsik personal dan intrinsik), pandangan agama (pandangan tentang Tuhan),
dan gaya coping agama (serah-diri, atur-diri, kerja-sama). Teori yang berkembang di Barat
mengatakan bahwa pandangan tertentu tentang Tuhan akan berhubungan dengan salah
satu tipe orientasi beragama dan bersama-sama akan mendasari gaya coping seseorang
dalam menghadapi masalah, dan selanjutnya akan berhubungan dengan penyesuaian diri
seseorang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk itu dilakukan
penyusunan dan pengadaptasian alat ukur masing-masing variabel berupa kuesioner.
Analisa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi (Pearson Product
Moment), Regresi Majemuk, Analisa Varians dan Analisa Faktor. Pengukuran
penyesuaian diri menggunakan kecemasan sebagai indikator penyesuaian diri, dengan
asumsi semakin cemas seseorang dalam suatu situasi tertentu (intensitas dan frekuensi
mnnculnya kecemasan tinggi) mengindikasikan kesulitan penyesuaian diri dalam situasi
tersebut.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel keberagamaan bisa
meramalkan (menjelaskan) kecemasan masyarakat Bali terhadap perubahan lingkungan
akibat pembangunan (kemajuan) pariwisata. Tetapi tidak semua variabel keberagamann
bisa dijadikan peramal yang baik. Penelitian ini menunjukkan bahwa pandangan Tuhan
yang Pemarah atau Tuhan yang akan murka apabila manusia berbuat kesalahan
berhubungan dengan orientasi beragama seseorang untuk menggunakan agama sebagai
alat untuk mendapatkan ketenangan, rasa aman dan justifikasi diri (ekstrinsik personal).
Dan kedua variabel ini herhublmgan dengan gaya coping yang bekemja sama dengan Tuhan
dalam menghadapi masalah. Dan ternyata variabel-variabel tersebut berkorelasi positif
dengan kecemasan.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pandangan bahwa
Tuhan yang Pemarah ini kemungkinan membuat manusia merasa takut berbuat salah dalam
situasi yang banyak berubah (perubahan lingkungan), dan ini mendasari seseorang
(masyarakat Bali) untuk mencari rasa aman atau ketenangan batin dengan menggunakan agamanya (ekstrinsik personal) dan akan memberi peran yang besar pada Tuhan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dengan gaya coping kerja-sama atau serah-diri.
Korelasi antara kecemasan dengan gaya coping serah-diri berarti bahwa semakin cemas
seseorang dalam suatu situasi yang berkaitan dengan perubahan lingkungan di Bali, akan
semakin memasrahkan masalah yang dihadapinya kepada Tuhan karena takut berbuat salah
dan mendapat murka dari Tuhan.
Saran yang bisa diberikan dalam penelitian ini herhubungan dengan kepentingan
studi lebih lanjut. Salah satunya adalah saran metodologis untuk lebih meningkatkan
keterandalan alat ukur dengan penyempurnaan pada proses adaptasi alat dan penggunaan
sampel yang lebih ditekankan pada pembagian kelompok berdasarkan warna/kasta
seseorang di Bali, karena ternyata timbul perbedaan skor kecemasan berdasarkan
pengelompokan warna/hasta."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Nur Pratiwi
"Penelitian ditujukan untuk melihat hubungan antara iklim organisasi dan kebosanan kerja pada karyawan bank syariah. Pengukuran persepsi iklim organisasi dilakukan dengan menggunakan alat ukur Organizational Climate Questionnaire OCQ dengan nilai reliabilitas sebesar 0,77. Pengukuran kebosanan kerja dilakukan dengan menggunakan alat ukur Dutch Boredom Scales DUBS dengan nilai reliabilitas sebesar 0,86. Kedua alat ukur diberikan kepada 93 partisipan yang merupakan karyawan bank syariah pada bank yang sama. Hasil penghitungan menggunakan korelasi pearson menunjukkan bahwa iklim organisasi memiliki hubungan negatif yang signifikan r= - 0,31, p

The aim of this research is to test the relationship between organizational climate and job boredom on Islamic bank employees. Perception of organizational climate was measured with Organizational Climate Questionnaire OCQ with reliability coefficient 0,77. Measurement of job boredom conducted with Dutch Boredom Scales DUBS with reliability coefficient 0,86. Both scales are administrated to 93 Islamic bank employess in the same bank. The result showed that organizational climate which is analyzed with Pearson Correlation had negative significant relationship with job boredom on employees r 0,31, p 0.01 . This research also analyzed demographical factors with independent sample t test and one way anova. Result showed that demographical factor including gender and educational level didn't differ significantly on both variables. Other demographical factors such as age also didn't differ significantly by mean on job boredom. Demographical factors such as length of time working and position on organizational climate also showed had no significant differences by its mean."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>