Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 271 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Arga Hananto
Abstrak :
The use of post-purchase online consumer review in hotel attributes study was still scarce in the literature. Arguably, post purchase online review data would gain more accurate attributes that consumers actually consider in their purchase decision. This study aims to extract attributes from two samples of five-star hotel reviews (Jakarta and Singapore) with text mining methodology. In addition, this study also aims to describe positioning of five-star hotels in Jakarta and Singapore based on the extracted attributes using Correspondence Analysis. This study finds that reviewers of five star hotels in both cities mentioned similar attributes such as service, staff, club, location, pool and food. Attributes derived from text mining seem to be viable input to build fairly accurate positioning map of hotels. This study has demonstrated the viability of online review as a source of data for hotel attribute and positioning studies.
Management Research Center (MRC) Department of Management, Faculty of Economics, University of Indonesia and Philip Kotler Center,
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati
Abstrak :
ABSTRACT This research aims to investigate different type of standard protective clothes for pesticide sprayers in agricultural activities. The protective clothes are intended to be worn as work clothes in order to protect the sprayer (farmers) from health disorders. The excessive utilization of pesticides for agricultural activities results in high risks of poisoning. The results of monitoring activities conducted by health personnel of Cianjur District (1995) show that 41.]O % of farmers suffer from poisoning. This research therefore is identifies the relationship between type of protection clothes and decrease of cholinesterase content in vegetable farmers (pesticide sprayers). This research is a "quasi experiment" and uses primary data from Sindangjaya Village, Pacet Sub-district, Cianjur District. The treatment is undertaken towards protective clothes. It is designed as a "pre test - post test" experiment. The data analysis involves 45 respondents (men, 15 - 45 years) wearing three different types of protective clothes. Type 1 consist of full length-clothes with long sleeves, long pants, hat with back cover, mask, gloves. All items are made of cotton. Type 2 consists of full length-clothes with short sleeves, short pants, hat, mask, gloves. All items are made of cotton. Type 3 consists of full length-clothes with long sleeves, long pants, hat, mask and gloves. All items are made of non-cotton material. There are 9 independent variables and 1 dependent variable (decrease of cholinesterase content). Multiple linear regression is utilized to determine the magnitude of influence of respective variables. Due to the limited number of sample, there are 4 significant variables which are not analysed. Multivariate analysis results show the contribution of plant height, attitude, protective clothes, age, and experience relate to the decreasing of cholinesterase content (evidence: 41.90 %). However, the experiments do not include wind direction, nutritional status of respondents and chronic diseases. Bivariate analysis shows that the factors which can decrease cholinesterase content include type of protective clothes, attitude and environmental factors such as height of plants, temperature, humidity. This research intends to study the dangers of pesticide application. It shows that use of protective clothes may reduce pesticide exposure and skin absorption which can decrease cholinesterase content. It is therefore recommended that farmers (pesticide users) should wear protective clothes. It is also suggested that pesticide spraying should be carried out between 06.00 and 08.00 a.m. Moreover, farmers should interrupt their work when they sweat to avoid increased absorption through skin.
ABSTRAK Tujuan dari penelitian adalah diperolehnya model pakaian pelindung standar bagi penyemprot hama dengan pestisida sehingga aman dan dapat dipergunakan sebagai pakaian kerja dengan demikian terhindar dari gangguan kesehatan. Permasalahan penggunaan pestisida di lahan pertanian masih berlebihan, sehingga risiko keracunan karena pestisida masih tinggi sesuai hasil monitoring petugas Kesehatan Kabupaten Cianjur tahun 1995, bahwa petani mengalami keracunan sebesar 41.10 %, oleh karena itu dilakukan penelitian Hubungan Model Pakaian Pelindung Dengan Penurunan Cholinesterase Pada Petani Penyemprot Hama Sayuran. Penelitian ini menggunakan analisis data primer, bersifat "quasi experimen" dengan memberikan perlakuan pakaian pelindung metode penelitian "pretest - post test" di Desa Sindangjaya, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Penelitian ini dilakukan pada sejumlah 45 responden semua laki-laki, berusia 15 - 45 tahun dengan menggunakan tiga model pakaian pelindung yaitu model 1( baju terusan lengan panjang & celana panjang, topi dengan tutup bagian belakang, masker, dan sarung tangan semuanya terbuat dari bahan katun), model 2 (baju terusan lengan pendek & celana panjang, topi, masker, dan sarung tangan terbuat dan bahan katun), dan model 3 (baju terusan lengan panjang & celana panjang, topi, masker dan sarung tangan terbuat dari bahan non-katun). Dan seluruh variabel yang diukur sejumlah 9 variabel independen dan satu variabel dependen yaitu Penurunan Cholinesterase. Dari analisis regresi linier ganda diketahui besarnya pengaruh dari setiap variabel yang diteliti, karena jumlah sampel terbatas maka ada 4 variabel yang sebelumnya bermakna ternyata keluar dari analisis, dan dari analisis multivariat tinggi tanaman, sikap, model pakaian. pelindung, umur dan pengalaman bersama-sama menjelaskan 41.90 penurunan cholinesterase, hal ini dikarenakan ada variabel lain tidak diikutkan dalam penelitian yaitu arah angin dan status gizi responden serta penyakit infeksi khronis. Telah dibuktikan dengan analisis bivariat adanya hubungan yang dapat menurunkan kadar cholinesterase, yaitu: model pakaian pelindung, sikap, dan lingkungan termasuk tinggi tanaman, temperatur, dan kelembaban. Penelitian ini bermaksud untuk mempelajari bahaya penggunaan bahan pestisida yang digunakan oleh petani. Dari penelitian ini dapat diungkapkan bahwa dengan menggunakan pakaian pelindung yang tertutup maka akan mengurangi pajanan pestisida berupa percikan sehingga terhindar dari pajanan pestisida melalui kulit yang dapat mengakibatkan penurunan cholinesterase plasma. Dengan demikian disarankan kepada masyarakat petani pengguna pestisida supaya menggunakan pakaian pelindung yang tertutup di samping itu bila melakukan penyemprotan hendaknya di pagi hari yaitu sekitar pukul 06.00 - 08.00 atau jika berkeringat hendaknya istirahat terlebih dahulu.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Fajar Yurmama Supiyanti
Abstrak :
Tugas tesis ini membahas tentang pengembangan internet untuk mendukung kerjasama berbagai komputer yang tidak menjadikan faktor waktu dan jarak sebagai faktor yang dominan lagi. Beragam aplikasi Internet telah dikembangkan, salah satu pengembangan aplikasi intemet yang menjadi perhatian dewasa ini adalah software kolaborasi yang asynchronous dan synchronous. Salah satu software kolaborasi berbasis Computer Supported Collaborative Work (CSCW) yang akan dibahas dalam tugas tesis ini adalah Passenger. A Tool for Practical Training And Computer Supported colaborative Software Engineering (Passenger) adalah alat bantu yang berupa software aplikasi dan awalnya dikembangkan untuk mempermudah proses pengajaran jarak jauh yang terdistribusi secara on-line, sehingga setiap pengguna dapat melakukan kolaborasi untuk menyelesaikan proyek sebagai bagian dari tim walaupun berpisah jarak dan waktu yang berbeda. Passenger pertama kali dikembangkan oleh University of Duisburg-Essen Jerman, dan dikembangkan dengan Universitas Indonesia dalam kerangka kerjasama penelitian. Pemodelan sistem pada Passenger telah menggunakan standarisasi pemodelan 9 diagram Unified Modeling Language (UML). Namun perlu dilakukan perbaikan dalam tampilan GUI Passenger-Client yang ada sekarang ini dengan memberikan animasi memantul pada tampilan awal sehingga tampilan aplikasi Passenger-Client menjadi lebih hidup dan ditambahkan komponen baru yang bernama Change Graph. Komponen ini memperlihatkan grafik perubahan dari penambahan maupun pengurangan notasi UML yang sedang dikerjakan oleh setiap pengguna pada file history local pada setiap pengguna. Hal ini dapat dilakukan karena Change Graph menyimpan setiap catatan penambahan dan pengurangan notasi UML pada bidang kerja yang sedang dikerjakan, dan dilakukan modifikasi tampilan program agar lebih menarik Serta dilakukan evaluasi kinerja pengiriman dan penerimaan paket data pada aplikasi Passenger-UML yang baru.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16930
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisna Gunawan
Abstrak :
Penelitian ini adalah mengenai inovasi layanan permohonan Penerbitan paspor melalui website pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat. Dalam penelitian ini juga dianalisis alasan dan faktor yang melandasi mengapa inovasi layanan permohonan Penerbitan paspor melalui website kurang terdifusikan secara maksimal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif di mana akan berusaha untuk menggambarkan fakta-fakta mengenai proses komunikasi yang dilakukan untuk menyebarkan inovasi layanan permohonan penerbitan paspor melalui website, menjelaskan keadaan dari objek penelitian, dan membuktikan teori difusi inovasi yang dikemukakan oleh Rogers dengan mendapatkan sebagian besar data dari responden. Pisau bedah yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan empat dimensi difusi inovasi yang dikemukakan oleh Rogers, yaitu inovasi, saluran komunikasi, jangka waktu, dan sistem sosial. Sampel dalam penelitian ini adalah responden yang telah menggunakan inovasi layanan permohonan penerbitan paspor melalui website. Informan dalam penelitian ini adalah para pejabat yang terkait dengan masalah Penerbitan paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Mayoritas responden memberikan pendapat bahwa inovasi layanan permohonan penerbitan paspor melalui website mempunyai keuntungan yang relatif tinggi, dengan tingkat kompatibilitas, triabilitas, obserabilitas yang tinggi dan tingkat kompleksitas yang rendah. 2) Akan tetapi layanan ini kurang terdifusikan secara maksimal karena Kantor Imigrasi Jakarta Barat belum melaksanakan promosi baik itu melalui media massa maupun media interpersonal secara maksimal. 3) kendala utama yang dihadapi dalam masalah ini adalah rendahnya komitmen dari Kantor Imigrasi Jakarta Barat untuk melakukan sosialisasi tentang inovasi, belum adanya anggaran untuk melakukan sosialisasi, dan masih kentalnya unsur birokrasi yang hierarkis dalam melakukan pelayanan publik. Hasil penelitian menyarankan bahwa Kantor Imigrasi Jakarta Barat perlu untuk lebih menggencarkan usaha promosi inovasi kepada masyarakat, perlu ditingkatkan kesadaran dan komitmen agen pembaharu untuk lebih menyebarluaskan inovasi dan perlu adanya suatu langkah untuk memasukkan semangat kompetisi dalam menjalankan birokrasi demi mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat. ......The research is about analyzing respondent’s opinion on the innovation of passport application using website in Immigration Office Class I West Jakarta. The research also analyses the reasons as well as factors underlying the fact that service innovation an passport application through website is less diffused exellently. The research adopts quantitative method as it is regarded suitable for the research where it enables the researcher to illustrate the facts dealing with communication process carried out to diffuse service innovation on paspport aplication through website, describe the condition of the research object and prove Rogers’s Theory of diffusion of innovation by gaining most of the data from the respondents. The research uses four elements of Rogers’s Diffusion of Innovation Theory, which are innovation, communication channel, time, and social system. However, in the element of social system, the researcher focuses more on adopter characteristic and change agents. Sample of this research are people who have used service innovation on passport application through website. The informants involved in the research are officials who are related to passport issuance matters in the Immigration Office Class I West Jakarta. Data collection is conducted by distributing questionnaire and conducting in depth interview. The research results conclude that: 1) the majority of the respondents said that service innovation on paspport application through website processes high relative profit, with high level of compatibility, triability, and observability and low level of complexity. They also stated that the service innovation offers positive values and profit in terms of passport application voiewed from the quick annual decision making process. 2) Nonetheless, the service is less diffused excellently due to the lack of promotion performed by West Jakarta Immigration Office, neither in mass media nor interpersonal media, optimally. In addition, it only relied on information board as a media to deliver information on innovation. 3) Main obstacles faced in this case are the low level of commitment from West Jakarta Immigration Office to conduct socialization on innovation, the absence of budget to conduct socialization, and the stong hierarchical bureaucratic element in the implementation of public service. The research resuts suggest that Immigration Office Class I West Jakarta needs to promote the service innovation unceasingly to the society, increase the awareness and commitment of reformer agents in order to diffuse innovation, and create a step to insert spirit of competition in implementing bureaucracy to achieve service quality to the society.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2012
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imran Taufik
Abstrak :
Tugas akhir ini merancang suatu aplikasi pengendali NeuroFuzzy (pengendali fuzzy berbasis jaringan saraf buatan - Neural Network) untuk mengendalikan suhu pada suatu sistem pengatur suhu ruangan. Pada dasarnya pengendali NeuroFuzzy ini menyatukan pengendali logika fuzzy biasa dengan suatu jaringan saraf tiruan dengan tujuan untuk memperbaiki karakteristik respon transien pengendali dan mampu beradaptasi dengan masukan yang diberikan dengan cara mengoptimalkan kemampuannya membentuk fungsi keanggotaan yang baru. Pada awalnya proses pengedalian mempunyai rentang waktu yang lebih lama, namun dengan semakin banyak dilatih sistem menjadi semakin 'pinta!"" dan cepat memberikan respon yang optimal. Dengan penerapan jaringan NeuroFuzzy, pengaturan suhu menjadi Iebih mudah dan efisien karena sistem pengendali memiiiki kemampuan belajar yang cepat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada dan mampu memperkecil error yang terjadi dengan cara memperbaiki bobot-bobot neuron pada jaringan sarafnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi komputer pun telah berkembang dengan pesat. Sekarang ini telah dikenal sebuah teknologi komputer terbaru yang disebut pervasive computing. Pervasive computing merupakan sebuah teknologi yang bertujuan untuk mempermudah hidup manusia dalam aktivitas sehari-hari. Komputer akan bereaksi secara otomatis untuk memenuhi kebutuhan user bahkan ketika user tidak menyadari kehadirannya. Pervasive computing adalah teknologi yang memberikan kenyamanan bagi user karena user tidak perlu berinteraksi secara langsung terhadap sistem untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hal ini dapat dilakukan karena komputer dapat memahami berbagai context atau informasi yang berhubungan dengan user. Context tersebut kemudian akan diproses dan hasilnya akan diberikan kepada user. Hal ini didefinisikan sebagai sistem pervasive computing yang bersifat context-aware. Sistem OurClass adalah contoh aplikasi teknologi pervasive computing yang bersifat context-aware. Dalam skripsi ini akan dibahas mengenai sistem identifikasi pada sistem OurClass. Jika ternyata user tersebut terdaftar dalam sistem, maka user baru kemudian akan dapat mengakses file-file yang ada di dalam sistem. Skripsi ini juga akan menjelaskan mengenai Graphical User Interface (GUI) dari program OurClass. GUI ini akan terdapat pada tiap-tiap komputer client sistem yang berfungsi supaya user dapat memanfaatkan sistem sesuai dengan keinginannya. Implementasi sistem identifikasi OurClass yang diujicobakan di laboratorium Multimedia Mercator Fakultas Teknik Universitas Indonesia menunjukkan kinerja yang sangat memuaskan. Proses identifikasi yang terjadi hanya memakan waktu kurang dari satu detik untuk satu user pada kondisi bandwidth jaringan yang berbeda-beda.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Yuliamida
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38325
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Ayu Nareswari
Abstrak :
Inovasi Aplikasi C-Access disebut sebagai inovasi layanan karena merupakan bentuk modifikasi dari gagasan sebelumnya, yaitu KRL Access. Penelitian ini menjelaskan hubungan antara karakteristik inovasi dengan keputusan adopsi inovasi layanan Aplikasi C-Access oleh pengguna KRL Jabodetabek. Penelitian ini adalah penelitian bivariat dengan menggunakan dua variabel yang terdapat dalam teori difusi inovasi oleh Rogers (2003), yaitu variabel karakteristik inovasi dan keputusan adopsi inovasi. Variabel karakteristik inovasi terbagi menjadi empat dimensi, yaitu relative advantage, compatibility, complexity, dan observability. Lalu variabel keputusan adopsi inovasi terbagi menjadi empat dimensi, yaitu continued adoption, later adoption, replacement discontinuance, dan disenchantment discontinuance. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data mixed methods, yaitu dengan memperoleh data kuantitatif dan kualitatif melalui survei dan wawancara. Survei dilakukan secara daring melalui platform Survey Monkey dengan menghasilkan sebanyak 103 responden. Selain itu, dilakukan juga wawancara dengan Tim Humas PT KCI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik inovasi berhubungan dengan keputusan adopsi inovasi layanan Aplikasi C-Access oleh pengguna KRL Jabodetabek, dengan tingkat kekuatan hubungannya adalah moderat (sedang). Kemudian, arah hubungan antara kedua variabel adalah positif atau searah. Hasil ini diperoleh melalui uji korelasi Somers’d. Penelitian ini juga menemukan novelty (kebaruan) yaitu dimensi baru dalam keputusan adopsi inovasi yang disebut sebagai discontinuance lainnya. Penelitian di masa depan disarankan untuk mengembangkan penemuan tersebut lebih lanjut. ......The C-Access Application Innovation is referred to as a service innovation because it is a modified form of the previous idea, namely KRL Access. This study describes the relationship between the characteristics of innovation and the decision to adopt the C-Access Application service innovation by Jabodetabek KRL users. This research is a bivariate study using two variables contained in the theory of innovation diffusion by Rogers (2003), namely the variable characteristics of innovation and innovation adoption decisions. The innovation characteristics variable is divided into four dimensions, namely relative advantage, compatibility, complexity, and observability. Then the innovation adoption decision variable is divided into four dimensions, namely continued adoption, later adoption, replacement discontinuance, and disenchantment discontinuance. This study uses mixed methods data collection techniques, namely by obtaining quantitative and qualitative data through surveys and interviews. The survey was conducted online through the Survey Monkey platform by producing 103 respondents. In addition, an interview was also conducted with the PT KCI Public Relations Team. The results show that the characteristics of innovation are related to the decision to adopt the C-Access Application service innovation by Jabodetabek KRL users, with a moderate level of relationship strength. Then, the direction of the relationship between the two variables is positive or unidirectional. These results were obtained through the Somers'd correlation test. This study also found novelty, which is a new dimension in innovation adoption decisions which is referred to as other discontinuance. Future research is suggested to further develop the findings.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ziddan Hidayatullah
Abstrak :
Metode Common Reflection Surface (CRS) Stack merupakan metode stack yang lebih baru dari metode konvensional atau Common Mid Point (CMP) Stack. Kedua metode ini digunakan untuk mendapatkan penampang bawah permukaan yang sesuai dengan kondisi lapangan. Operator yang digunakan pada metode CRS stack sangat berbeda dengan metode CMP stack. Pada metode konvensial dibutuhkan pembuatan model kecepatan dari proses analisis kecepatan untuk dapat melakukan koreksi NMO. Semakin tepat pemilihan kecepatan yang dilakukan maka semakin baik penampang bawah permukaan yang dihasilkan. Pada metode CRS stack, atribut yang digunakan lebih sesuai dengan keadaan lokal dari reflektor. Atribut ini berupa sudut datang gelombang normal (α), jari-jari kelengkungan gelombang Normal Incidence Point (RNIP) dan jari-jari kelengkungan gelombang normal (RN). Ketiga atribut ini dapat di ekstrak dengan melakukan penentuan dip dan luas apertur. Penggunaan atribut lokal ini menjadikan metode ini dapat melakukan imaging yang lebih baik pada reflektor yang memiliki kemiringan tajam dibandingkan metode konvensional. Parameter luas apertur dapat memperbanyak jumlah trace yang akan di stack pada metode CRS stack sehingga dapat meningkatkan rasio S/N daripada metode konvensional dikarenakan proses stack pada metode konvensional dilakukan hanya dengan beberapa gather CMP. Pada pengolahan data seismik laut ini, dilakukan proses geometri, sorting, filtering, trace editing dan dekonvolusi untuk mengkondisikan data sebelum masuk pada tahapan stacking. Metode CMP stack dimulai dengan melakukan velocity picking pada penampang semblance untuk mendapatkan model kecepatan yang menjadi syarat dalam melakukan stacking konvensional. Untuk metode CRS stack, dilakukan variasi pada parameter maksimum dip, dip increament dan lebar apertur agar menghasilkan penampang bawah permukaan yang paling sesuai. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa metode CRS stack dapat melakukan imaging subsurface lebih baik dibandingkan metode konvensional, terutama dalam aspek kemenerusan reflektor, meningkatnya rasio S/N, imaging reflektor dalam, dan dapat menangani reflektor yang memiliki kemiringan atau dip yang curam. ......The Common Reflection Surface (CRS) Stack method is a newer stack method than the conventional method or the Common Mid Point (CMP) Stack. Both methods are used to obtain a subsurface section that is suitable for field conditions. The operators used in the CRS stack method are very different from the CMP stack method. In the conventional method, it is necessary to create a velocity model from the velocity analysis process to be able to apply NMO corrections. The more precise the selection of velocity, the better the resulting subsurface cross-section. In the CRS stack method, the attributes used are more in line with the local state of the reflector. These attributes are the emergence angle (α), the radius of curvature of the Normal Incidence Point (RNIP), and the radius of curvature of the normal wave (RN). These three attributes can be extracted by determining the dip and aperture width. The use of this local attribute makes this method able to perform better imaging on reflectors that have a steep dip than conventional methods. The aperture area parameter can increase the number of traces that will be stacked on the CRS stack method so that it can increase the S/N ratio than the conventional method because the stacking process in the conventional method is carried out only with a few CMP gathers. In this marine seismic data processing, geometry, sorting, filtering, trace editing, and deconvolution processes are carried out to condition the data before entering the stacking stage. The CMP stack method starts with velocity picking on the semblance cross-section to obtain a velocity model that is a requirement for conventional stacking. For the CRS stack method, variations are carried out on the parameters of maximum dip, dip increment, and aperture width in order to produce the most suitable subsurface section. The results of this study show that the CRS stack method can perform subsurface imaging better than conventional methods, especially in terms of reflector continuity, increased S/N ratio, deep reflector imaging, and can handle reflectors that have steep dip.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>