Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farisza Gita
Abstrak :
Terlepasnya pasak tuang karena fitness yang tidak baik terhadap permukaan saluran akar, menyebabkan retensi pasak tidak optimal. Penelitian ini adalah suatu kwasi eksperimental laboratorik yang membandingkan akurasi pola pasak resin akrilik dan pola pasak inlay wax berdasarkan waktu penyimpanan. Pengamatan dilakukan terhadap celah marginal antara master die dengan spesimen menggunakan Electric Measuring Microscope MM-40 Nikon. Waktu penyimpanan yang diamati adalah 15 menit, 30 menit dan 24 jam. Secara deskriptif terbukti kontraksi inlay wax lebih besar dibandingkan kontraksi resin akrilik. Hasil uji ANOVA 2 arah menunjukkan interaksi antara waktu penyimpanan dan jenis bahan pola, sedangkan hasil ANOVA 1 arah menunjukkan perbedaan bermakna antar waktu penyimpanan masing-masing bahan pola pada P 0.000. Hasil uji Limit Significant Difference pada masing-masing bahan pola menyimpulkan adanya perbedaan bermakna antar waktu penyimpanan, sedangkan uji menyimpulkan pula perbedaan bermakna pada masing-masing waktu penyimpanan antara kedua bahan pola. Disimpulkan akurasi pola pasak resin akrilik lebih baik dibandingkan pola pasak inlay wax.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Erwin
Abstrak :
ABSTRAK
Pada masa sekarang ini, perawatan ortodonti dengan alat cekat telah menggunakan sistim rekat langsung. Sistim rekat langsung ini mempunyai banyak keuntungan. Tetapi dalam sistim ini, kadang-kadang braket dapat lepas dari permukaan enamel karena tekanan-tekanan yang diterima oleh braket atau karena kekuatan rekat dari bahan perekat yang kurang baik. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran kekuatan tahan tarikan dan kekuatan tahan geseran dari dua macam bahan yang banyak digunakan oleh para Ortodontis yaitu bahan perekat Unite dan System 1+. Uji tarik dilakukan dengan menggunakan gigi Premolar pertama dari gigi manusia secara in-vitro dengan menggunakan alat uji tarik Comtent. Dari hasil uji tarik, dengan analisa statistik t-test diperoleh bahwa ada perbedaan bermakna antara kekuatan tahan tarikan antara bahan perekat Unite dengan bahan perekat System 1+. Sedangkan dalam hal kekuatan tahan geseran antara kedua bahan tersebut ada perbedaan tidak bermakna. Jadi bahan perekat Unite lebih kuat dibandingkan dengan bahan perekat System 1+.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Susanti
Abstrak :
Perawatan ortodontik terus berkembang seiring dengan perkembangan tuntutan masyarakat. Fasial merupakan bagian yang penting bagi manusia, demikian pula dengan profil fasial sehubungan dengan kebutuhan estetis. Pertimbangan perawatan ortodontik terkait erat dengan perubahan jaringan lunak profil fasial. Dibutuhkan perangkat yang relatif sederhana dan terjangkau secara luas untuk memprakirakan perubahan fasial dan menjelaskannya kepada pasien. Tujuan: Memperoleh cara memprakirakan perubahan jaringan lunak profil fasial pasien pasca perawatan ortodontik yang terjangkau secara luas. Tempat dan Waktu: Penelitian dilakukan di Departemen Ortodonti dan Klinik Radiologi Kedokteran Gigi, Rumah Sakit Gigi dan Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Jakarta, bulan November 2010 sampai dengan September 2011. Metode: Radiograf sefalometri lateral standar sebelum dan sesudah perawatan dari 133 paseien pasca perawatan ortodontik sejak tahun 1995 sampai dengan tahun 2005, yang diambil secara konsekutif. Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan pada 29 radiograf sefalometri untuk mengevaluasi keandalan (reliability) pengukuran dan kesahihan (validity) metode pengukuran menggunakan uji Bland-Altman. Penapakan dan pengukuran terhadap landmarks dilakukan secara manual pada radograf sefalometri analog dan secara digital pada radiograf sefalometri yang telah didigitasi menggunakan alat pindai Medi 2000. Penapakan dan pengukuran secara manual menggunakan pinsil mekanik dan kaliper digital, serta piranti lunak Adobe Photoshop Extended CS4 untuk penapakan dan pengukuran digital. Penelitian kedua untuk memperoleh formula indeks perubahan jaringan lunak profil fasial lateral, melalui analisis uji t, analisis korelasi dan regresi linier terhadap landmarks jaringan lunak, jaringan keras, ketebalan jaringan lunak, posisi gigi, serta faktor risiko terkait. Selanjutnya dilakukan uji manova untuk memperoleh indeks tiap titik jaringan lunak profil fasial setelah perawatan ortodonti. Hasil: Uji reliabilitas dan validitas pengukuran pada penelitian pendahuluan menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara pengukuran manual dan digital. Pada penelitian kedua terdapat perubahan pada landmarks jaringan lunak: Labrale superior, Stomion superior, Stomion inferior, Labrale mental, dan Pogonion. Pada komponen dento-kraniofasial terdapat perubahan pada: jaringan keras titik A, ketebalan Labrale superior, ketebalan Pogonion, posisi geligi insisif sentral atas, insisif sentral bawah, molar atas dan molar bawah. Dari analisis regresi linier diperoleh formula indeksperubahan jaringan lunak profil fasial lateral pasca perawatan ortodontik. Dari uji manova diperoleh formulasi indeks perubahantiap titik yang berpengaruh terhadap perubahan jaringan lunak profil fasial. Kesimpulan: Indeks perubahan jaringan lunak profil fasial pasca perawatan ortodontik dapat dilakukan melalui pengukuran radiograf sefalometri yang telah didigitasi, dengan menggunakan piranti lunak yang tersedia secara umum, menggunakan formulasi hasil analisis terhadap jaringan lunak, komponen dento-kraniofasial, komponen karakteristik dan komponen perawatan. Indeks ini dapat digunakan secara luas, sekaligus untuk menjelaskan perubahan jaringan lunak pada pasien. ......Orthodontic treatment continues to develop along with the community demand. Facial is an important part of human body, as well as facial profile with respect to aesthetic needs. Orthodontic treatment considerations are associated with changes in soft tissue facial profile. It requires a relative simple and easy method to predict changes in patient?s facial profile and to explain possible treatment result to the patient. Objective: The aim of this study is to obtain the method to predict patient?s facial profile soft tissue changes after orthodontic treatment. Time and place of study: The study was conducted at the Department of Orthodontics and the Dento-maxillofacial Radiology Clinic, Dental Hospital, Faculty of Dentistry, Universitas Indonesia, Jakarta, from November 2010 to September 2011. Method: Good quality standard lateral cephalometric radiographs before and after treatment of 133 patients who had completed the orthodontic treatment from 1995 until 2005, were consecutively taken from the medical records. The study was conducted in two stages. The preliminary study on 29 radiographs that aimed to evaluate the reliability and the validity of measurement as the intra and inter observer agreement value, using the Bland-Altman test. Tracing of landmarks and measurements are carried out manually and digitally on lateral cephalometric radiograph that had been digitized using the Medi2000 scan tool. Tracing and measurements manually using mechanical pencil and digital calipers. Digital tracing and measurements were performed by the image-editing using the Adobe Photoshop CS4 Extended software. The second as the main study was to obtain index of the lateral soft tissue facial profile, using t test, correlation analysis, and linear regression analysis of the soft and hard tissue landmarks, the soft tissue thickness, position of the teeth, as well as the related risk factors. Manova test were then performed to obtain the index of each soft tissue facial profile landmark points after treatment. Results: Reliability and validity test of the measurements on preliminary research showed no significant differences between the manual and digital measurements. In the main study there were changes of the soft tissue landmarks: superior Labrale, Stomion superior, Stomion inferior, Labrale mental, and Pogonion. In the dento-craniofacial components there were changes in: hard tissue A-point, the thickness of the Superior Labrale, Pogonion thickness, position of the upper and lower central incisivus, upper and lower anchorage molars. The index of the lateral soft tissue facial profile changes after orthodontic treatment, the index of the lateral soft tissue facial profile landmark points during treatment were obtained. The manova test on the twelve landmark points were then performed to obtain the index of the each soft tissue facial profile points. Conclusions: The index of the soft tissue facial profile after fixed orthodontic treatment could be acquired from digitized lateral cephalometric radiograph, using the available and common image editing software. The index formulation consist of the analysis of the soft tissues, dento-craniofacial components, characteristics components and treatment components. This index could then be used widely, as well as be used to explain the possible alterations in soft tissue after orthodontic treatment to the patient.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
D1312
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raedi Mahardika
Abstrak :
Latar belakang: Penggunaan alat ortodonti lepas dapat menyebabkan retensi plak dan bakteri yang menyebabkan menurunnya derajat keasaman saliva. Agen anti mikroba diperlukan untuk mengurangi jumlah plak dan bakteri tersebut. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas perendaman alat ortodonti lepas dengan bahan pembersih gigi tiruan terhadap perubahan pH saliva pada pasien di RSGM-P FKG UI. Metode: Dua puluh subjek dibagi menjadi dua kelompok K1 dan K2 dilakukan perendaman alat ortodonti lepas menggunakan aquabides untuk kelompok (K1) dan larutan bahan pembersih gigi tiruan untuk kelompok (K2). Perendaman dilakukan 5 menit selama 4 hari berturut-turut. Subjek diinstruksikan membersihkan alat ortodonti lepas dua kali sehari dan mengurangi konsumsi makanan manis, asam, dan soda. Dilakukan pengukuran pH saliva pada awal dan hari kelima pemakaian alat ortodonti lepas. Hasil: Berdasarkan analisa statistik uji t, perubahan pH saliva sebelum dan setelah alat ortodonti lepas direndam dengan aquabides dan bahan pembersih gigi tiruan menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai p < 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa bahan pembersih gigi tiruan efektif membersihkan plak dan bakteri serta menjaga kestabilan pH saliva. Kesimpulan: Perendaman alat ortodonti lepas menggunakan bahan pembersih gigi tiruan efektif menjaga kestabilan pH saliva di rongga mulut pada pasien pengguna alat ortodonti lepas. ......Background: The usage of removable orthodontic appliance can cause plaque retention and bacterias can decrease pH level of saliva. Antimicrobial agent is needed to reduce the number of plaque and bacterias. Aim: To know the submersion’s effectivity of removable orthodontic appliances with prothese’s cleansing agent towards patient’s alteration of pH saliva in RSGMP-FKG UI. Methods: Twenty subjects are divided into two groups, K1 and K2. For group K1, removable orthodontic appliances is submerged in aquadest and prothese’s cleansing agent for group K2 for five minutes and four days (once per day). Subjects are instructed to clean removable appliance twice per day and to reduce the consumption of sweet and sour dietary and soda. The measurement of pH saliva is done on the first and the fifth day of removable orthodontics appliance’s usage. Result: Based on statistic analysis, the alteration of pH level of saliva percentage after removable orthodontic appliance is submerged with aquadest and Polident prothese’s cleansing agent show a significant result with p<0.01. It shows that the prothese`s cleaning agents is effective for plaque and bacterical cleaning and keep the pH level of saliva`s normally. Conclusion: Removable orthodontic appliance submersion using prothese’s cleansing agent is effective to maintain pH level of saliva’s stability in normal condition.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S44184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susan Heyka Maharani B.
Abstrak :
Skripsi ini membahas analisis faktor internal perilaku tidak aman operator dump truck. Penelitian ini dilakukan di PT Pamapersada Nusantara Distrik ARIA pada bulan April 2013. Populasi penelitian adalah seluruh operator dump truck (±100 orang) dan sampel yang diambil sebanyak 81 orang. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah kuesioner. Selain itu peneliti juga melakukan observasi lapangan untuk pengambilan data. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa hampir semua responden berperilaku tidak aman saat bekerja yaitu sebesar 66.7%, rata-rata responden berada pada kelompok umur antara 20- 25 tahun yaitu sebesar 50.6% dengan masa kerja antara 1-3 tahun sebesar 65.4%, lebih dari 79.0% telah mendapat pelatihan dengan baik, dengan tingkat pengetahuan yang baik sebesar 74.1%, memiliki motivasi keselamatan yang baik sebesar 61.7%. Hasil penelitian ini menyarankan agar Departemen Produksi dan SHE memastikan semua operator dump truck telah mengikuti semua pelatihan, melakukan refresh pelatihan.;This thesis discusses the internal factors analysis of the unsafe behavior of dump truck operators. ......This research was conducted at PT Pamapersada Nusantara ARIA District in April 2013. The research population was all dump truck operators (± 100) and samples taken were 81 people. This research is a descriptive analytic using cross sectional method. The instrument used for data collection is a questionnaire. Besides the questionnaire, the researcher also makes a field observation for data collection. The analysis indicates that most of the respondents have the unsafe behavior while working, namely amount to 66.7%. As much as 50.6% respondents are in the age group between 20-25 years, with length of employment between 1-3 years at 65.4%. More than 79.0% of the respondents have been trained well with high level of knowledge at 74.1%, having good safety motivation at 61.7% The results of this research suggested that Department of Production and SHE will ensure all operators of dump trucks have been following all the training, conducting the refresh training.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suherman Isnanda
Abstrak :
ABSTRAK
Theme park Dunia Fantasi atau yang dikenal dengan nama (Dufan) yang dibuka pada tahun 1985 adalah tempat pusat hiburan outdoor terbesar di Indonesia yang mempunyai berbagai content wahana permainan yang berteknologi tinggi yang berada dikawasan Ancol di Jakarta Utara yang dikelola oleh PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Namun seiring dari berkembangnya taman hiburan tersebut tentunya tidak menutup kemungkinan akan terjadinya rasa tidak aman terhadap pengunjung dari wahana-wahana yang dimiliki oleh theme park Dufan, disamping itu faktor safety atau tingkat keselamatan merupakan salah satu komponen penting yang haruslah tetap di perhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi pengunjung terhadap risiko keselamatan pada wahana ekstrem di dufan ancol tahun 2014. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional dengan cara menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengunjung cenderung berpersepsi baik terhadap risiko keselamatan pada wahana ekstrem, serta semua variabel kondisi wahana dan situasional termasuk dalam kategori baik.
ABSTRACT
Dunia Fantasi theme park known by the name (Dufan) which opened in 1985 is the largest outdoor entertainment center in Indonesia, which has a variety of vehicle content I hightech games are region Ancol in North Jakarta is managed by PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Next times the development of the theme park would certainly not rule out the occurrence of insecurity to visitors of the vehicles owned by the theme park Dufan, in addition to the factor of safety or the safety level is one of the important components that must remain in the note. This study aims to determine Perceptions of Guest To Safety Risk At Extreme Rides In Dufan Ancol 2014. This research was conducted using cross sectional by distributing questioners. The results show that visitors tend to perception safety risk on both the extreme rides, as well as all conditions rides and situational variables included in both categories.
2014
S56069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raedi Dipanegara
Abstrak :
Risks are encountered in any activity that is done everyday. Risk management measures are necessary to avoid adverse impacts generated. This study aims to identify the hazards, determine the control that has been done, conduct a risk assessment and seek appropriate risk control. This study assesses safety risks in frame manufacture phase of passive cooling system for nuclear reactor Simulation Project at PTKRN-Batan Serpong Workshop in June 2015. This study used a crosssectional study design using the hazard tools identification and risk assessment in accordance to Perka Batan No. 020 / KA / I / 2012. In the activities of making frame for passive cooling system in a nuclear reactor simulation project, it is found that the existence of safety hazards stemming from the danger of mechanical, electrical and physical hazards. Researcher found 19 safety risks with the lowest risk in the process of preparing iron cutting tools, and the risk of the most common hazards wounded by grinding and fire caused by electrical short circuit.
Risiko ditemui dalam setiap aktivitas yang dilakukan setiap hari. Diperlukan adanya upaya pengelolaan risiko untuk menghindari dampak merugikan yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya, menentukan pengendalian yang telah dilakukan, melakukan penilaian risiko dan mencari pengendalian risiko yang tepat. Penelitian ini menilai risiko keselamatan kerja pada tahap pembuatan rangka proyek pembangunan simulasi passive cooling system pada reaktor nuklir di bengkel PTKRN-Batan Serpong pada bulan Juni 2015. Penelitian ini menggunakan desain studi crossectional dengan menggunakan tools identifikasi bahaya dan penilaian risiko sesuai dengan Perka Batan No. 020/KA/I/2012. Pada aktivitas pembuatan rangka proyek pembangunan simulasi passive cooling system pada reaktor nuklir ini ditemukan adanya sumber bahaya keselamatan yang berasal dari bahaya mekanik, listrik dan bahaya fisik. Ditemukan 19 risiko keselamatan dengan risiko terendah pada proses penyiapan alat pemotong besi, dan risiko yang paling banyak ditemui bahaya terluka akibat gerinda serta kebakaran akibat korsleting listrik.
Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerald Yobel Yosva
Abstrak :
Kemajuan teknologi saat ini telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan, di mana jutaan orang saat ini menggunakan berbagai perangkat elektronik. Namun, dengan semakin majunya teknologi peralatan listrik, kebutuhan akan kualitas daya yang baik tidak dapat diabaikan lagi. Salah satu masalah kualitas daya adalah distorsi harmonik, yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem daya jika melampaui batas tertentu.Perumahan merupakan salah satu beban yang banyak berkontribusi terhadap terjadinya pencemaran harmonisa dalam sistem tenaga listrik. Alasannya adalah karena banyaknya beban non linier yang digunakan seperti lampu hemat energi, kulkas, AC, komputer, televisi dan sebagainya. Dalam penelitian ini, nilai TDD adalah dari suatu sistem listrik perumahan adalah 15,54 sebagai hasil penggunaan beban non linier, sedangkan menurut standar IEEE 519-1992 seharusnya nilai TDD lebih rendah dari 15 . Filter single-tuned yang diterapkan pada sistem akan mengurangi nilai TDD menjadi 14,16 , yang berada di bawah batasan standar yang berarti bahwa harmonisa terjadi pada sistem dikurangi ke tingkat yang tepat. ......The advancement of technology today has affected many aspects of life, in which millions of people at the moment used various electronic devices. However, as electronic devices get modernized, the requirement for a good power quality cannot be neglected anymore. One of power quality problems is harmonic distortion, which might cause damage to the power system if it surpassed a certain limits.Household and commercial residence apparently contributes a lot to the occurrence of harmonic pollution in a power system. The reason is due to the amount of non linear load being used such as energy saving lamp, refrigerator, air conditioner, computer, television and many others. In this research, the value of TDD is 15.54 as the result of the application of non linear load, while according to IEEE 519 1992 standard it is supposed to be lower than 15 . Single tuned filter applied to the system manage to reduce the TDD value to be 14.16 , which is below the standard limitation meaning that the harmonics occurs on the system is reduced to a proper level.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Renasanti
Abstrak :
ABSTRAK
Keberhasilan perawatan ortodonti, ditentukan oleh penegakan diagnosis yang tepat. Penegakan diagnosis ortodonti berisikan data-data lengkap, yang terkumpul dalam satu bentuk rekam medis terdiri dari anamnesis, analisis wajah, analisis fungsional, analisis kebutuhan ruangan dan analisis radiografi. Pengetahuan untuk menegakkan diagnosis, dan menentukan rencana perawatan ortodonti cekat didapat melalui suatu program pendidikan spesialis yang mempunyai standar kompetensi yang ditetapkan oleh kolegium dan disahkan oleh KKI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana penggunaan prosedur diagnostik ortodonti sebelum perawatan ortodonti dimulai serta melihat gambaran kasus maloklusi yang dilakukan oleh ortodontis dan non ortodontis. Penelitian dilakukan terhadap 61 murid-murid SMP dan SMA Yaspen Tugu Ibu I Depok yang memakai alat ortodonti cekat. Penelitian dimulai dengan pengisian kuesioner yang telah disediakan dan dipandu oleh peneliti sendiri. Penelitian ini dilanjutkan dengan pemeriksaan ekstra oral berupa digit examination dan pengambilan foto profil untuk pemeriksaan profil wajah dan sudut tangent line. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan prosedur diagnostik ortodonti lebih banyak dilakukan oleh kelompok ortodontis dibandingkan oleh kelompok non ortodontis. Pada gambaran kasus maloklusi yang dilakukan oleh ortodontis dan non ortodontis, terlihat bahwa kelompok non ortodontis melakukan perawatan ortodonti dengan alat cekat pada variasi maloklusi yang sama dengan kelompok ortodontis.
ABSTRACT
The success of orthodontic treatment is determined by correct diagnose. Determination of orthodontic diagnose shall consists of complete data, which was collected in a form of medical record consisting of anamnesis, facial analysis, functional analysis, space requirement analysis and radiographic analysis. Knowledge in determining diagnoses and deciding correct fixed orthodontic treatment plan shall be obtained from specialist educational program which has competency standard issued by collegium and endorsed by KKI. The intention of this research was to see how the implementation of orthodontic diagnostic procedure prior to orthodontic treatment started and to see malocclusion case overview done by orthodontist and non orthodontist. Research was conducted toward 61 SMP and SMA Yaspen Tugu Ibu I Depok students using fixed orthodontic appliance. Research was started by filling in questionnaire prepared and guided by the researcher herself. Research was continued by extra oral examination in the form of digit examination and capturing profile pictures to analyze facial profile and tangent line angle. The result shows that implementation of orthodontic diagnostic procedure is more often done by orthodontist group rather than non orthodontist group. In malocclusion case overview done by orthodontists and non orthodontist, it is shown that non orthodontist group does orthodontic treatment with fixed appliance on the same malocclusion variation with orthodontist group.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lena Kurniawati
Abstrak :
Partisipasi pekerja dalam kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan elemen penting untuk mendukung keberhasilan program K3 di perusahaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran yang mendalam mengenai partisipasi pekerja dalam kegiatan K3 di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Terdapat dua variabel yang dilakukan penelitian yaitu variabel eksternal dengan menggunakan metode kualitatif dan variabel internal dengan menggunakan metode kuantitatif. Dari hasil wawancara dan observasi terhadap variabel eksternal, terdapat lima dari delapan variabel yang dinilai sedang. Dari hasil pengolahan data yang diperoleh melalui kuesioner, pada variabel internal terdapat perbedaan partisipasi pekerja dalam kegiatan K3 berdasarkan unit kerja, umur, jenis kelamin, pendidikan dan jabatan, namun hanya pada variabel jabatan mempunyai perbedaan yang signifikan. Dari hasil penelitian terhadap dua variabel di atas, diperoleh kesimpulan bahwa tingkat partisipasi pekerja dalam kegiatan K3 di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. adalah sedang.Kegiatan K3 yang memperoleh nilaipartisipasi paling tinggi adalah kegiatan identifikasi potensi bahaya, sedangkan kegiatan yang memperoleh nilai partisipasipaling rendah adalah kegiatan penyusunan kebijakan K3. ......Worker participation in safety and health activities ( OSH ) is an essential element to support the company's success in the OSH program. The purpose of this study was to obtain in-depth overview on worker participation in the activities of OSH at PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. There are two variables that are researched which are the external variables using qualitative methods, and internal variables using quantitative methods. From the result of interviews and observations of the external variables, there are five of the eight variables were measured as Intermediate level. From the processing of data obtained through the questionnaire, in the internal variables, there are differences in the activities of employee participation OSH based on workplace, age, gender, education and occupation, but only in occupation variable has significant difference. From the research of two variables above, it is concluded that the level of employee participation in the activities of OSH at PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. is at intermediate level and the OSH activity that has participation level with the greatest value is the identification of potential hazards and the lowest value is OSH policy making.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>