Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arya Bimaputra
"
ABSTRAK
Sekitar tiga perempat dari volume beton terdiri dari agregat, yang terdiri dari agregat halus dan agregat kasar, sehingga tidak dapat disangkal bahwa sifat-sifat mekanis yang dimiliki oleh suatu jenis beton sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat agregat pembentuknya. Salah satu kriteria penting dari pemilihan agregat tersebut ialah gradasi atau keragaman ukuran dari agregat tersebut. Khusus untuk agregat kasar pada beton untuk bangunan umum gradasi normal ialah antara 4,75 mm sampai 75 mm (standar ASTM), dengan asumsi umum bahwa komposisi yang baik, untuk mendapatkan kuat tekan beton yang optimal, ialah yang mendekati standar minimum (biasanya dipakai agregat kasar dengan gradasi dari 0,5 cm sampai 2,5 mm) dari standar komposisi tersebut. Tetapi belum pernah dilakukan penelitian resmi untuk menguji asumsi tersebut, hal inilah yang mendasari dilakukannya penelitian ini.
Dalam skripsi ini dilakukan pengujian sifat-sifat mekanis dari beton, yaitu kuat tekan dan lentur, dengan menggunakan split sebagai agregat kasar yang dibagi menjadi lima klasifikasi sampel. Masing-masing klasifikasi sampel mempunyai ukuran maksimum agregat kasar yang berbeda, bervariasi dari 1, 2, 2.5, 3 dan 4 cm, yang berasal dari sumber batu pecah yang sama. Untuk semen digunakan Portland Cement Type I dan sebagai agregat halus digunakan pasir alam. Jenis pengujian dan pemeriksaan meliputi analisa berat jenis dan penyerapan bahan agregat halus dan agregat kasar, pemeriksaan kadar lumpur dan kotoran organik agregat halus, analisa saringan agregat halus dan agregat kasar, pemeriksaan keausan agregat kasar, percobaan mix-design, uji kuat tekan beton dan uji lentur tarik beton. Sampel yang diuji berbentuk silinder (untuk uji kuat tekan) dan balok mini (untuk uji lentur).
Penelitian ini akan mencoba untuk menyimpulkan pengaruh dari variasi ukuran nominal maksimum dari agregat kasar terhadap kualitas beton, sehingga dapat diketahui batas-batas ukuran butiran agregat kasar untuk menghasilkan beton dengan kualitas optimal.
"
1997
S34663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Depatremen Pekerjaan Umum, 1990
624.151 3 IND k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Besarnya kemampuan untuk mendisipasi atau menyerap energi dari beton sebelum terjadi kehancuran merupakan ketegaran beton tersebut."
620 JTUNIBRA 14:3 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lasino
"Lightweight concrete from Sidoarjo mud (LUSI) is a lightweight concrete which is made of aggregate as the main is dominated by slica (>50%), alumina (>25%), and iron (>8%), so it is estimated that it can be developed into a lightweight aggregate."
Bandung: Research Institute for Human Settlements , 2020
363 JHS 12:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Beton merupakan material kontuksi bangunan yang sering digunakan karena mudah pada waktu pelaksanaan konstruksi dan biaya pemeliharaan yang relative murah dibandingkan material lainnya. Bahan dasar pembentuk beton teridiri dari semen, agregat halus maupun agregat kasar, air dan bahan tambahan lainnya. Agragat memegang perenan penting dalam pembentukan betom karena agregat menyumbang volume beton 60-80% dan di lain sisi semen sebagai pembentuk pasta diperlukan untuk mengikat agregat, tetapi harga semen merupakan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan harga agregat. Dengan maraknya pembangunan dimana aspek lingkungan harus diperhatikan, maka agregat kasar dan pasri yang berasal dari sumber daya alam, sebaiknya dibatasi, bila memungkinkan diganti dengan agregat produk limbah yang merupakan hasil buangan dari produk industri. Demikian juga pemanfaatan semen yang dicampur dengan produk limbah, memungkinkan pengurangan jumlah semen dalam pembuatan beton. Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang teknologi beton memumngkinkan penggunaan limbah menjadi bahan dasar pembentuk beton, sehingga di satu sisi penggunaan bahan alam yang merusak lingkungan dapat dibatasi dan di lain sisi bahan limbah dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk bahan dasar pembentukan beton. Terak nikel merupakan salah satu limbah padat dari hasil penambangan dan proses pengolahan nikel. Jumlah terak nikel kian hari kian menumpuk, karena setipa proses pemurnian satu ton produk nikel menghasilkan limbah padat 50 kalinya, setara 50 ton. Sehingga dari hasil limbah yang cukup banyak, dilakukan penelitian untuk menggunakan limbah padat tersebut sebagai bahan pembentuk beton, aik sebagai agregat kasar dan halus, ataupun sebagai bahan campuran semen."
721 JILB 1:1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Faza Ridlarahman Firdaus
"Blok paving merupakan komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland, air dan agregat kasar dan halus yang digunakan sebagai bahan perkerasan jalan. Pada penelitian ini menggunakan plastik sebagai agregat pada blok paving sebagai salah satu bentuk usaha daur ulang plastik. Lignin yang merupakan limbah dalam industri kertas merupakan polimer bipolar yang memiliki dua muka sehingga dimanfaatkan sebagai coupling agent dalam pencampuran. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat pencampuran antara plastik, lignin, dan agregat halus pada blok paving. Eksperimen ini menggunakan plastik tipe polietilena densitas tinggi (HDPE) dengan penambahan variasi konsentrasi lignin sebesar 0; 0,1; 0,3; dan 0,5 wt%. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah sudut kontak, FTIR dan SEM. Hasil pengujian sudut kontak menunjukan polietilena densitas tinggi dan lignin yang kompatibel karena persamaan sifat hidrofobisitas yang dimiliki. Ikatan gugus fungsi yang dihasilkan dengan variasi komposisi lignin menunjukan tidak terdapat ikatan baru yang dihasilkan. Serta bentuk morfologi yang dihasilkan menunjukan kompatibilitas antara HDPE dengan campuran. Namun lignin tidak berfungsi sebagai coupling agent antara agregat kasar dan halus secara baik, namun bertindak sebagai sebagai penyelimut permukaan HDPE.

Paving blocks are a composition of building materials made from a mixture of portland cement, water and coarse and fine aggregates that are used as road pavement materials. In this study using plastic as an aggregate on paving blocks as a form of plastic recycling business. Lignin which is a waste in the paper industry is a bipolar polymer that has two faces so that it is used as a coupling agent in mixing. This research aims to study the mixing properties of plastic, lignin, and fine aggregate on paving blocks. This experiment used a high density polyethylene (HDPE) type plastic with the addition of a variation of lignin concentration of 0; 0.1; 0.3; and 0.5 wt%. Tests conducted in this study are the contact angle, FTIR and SEM. The contact angle test results showed high density polyethylene and compatible lignin because of the similarity in hydrophobicity properties. Bonded functional groups produced with variations in the composition of lignin showed no new bonds were produced. And the resulting morphological form shows compatibility between HDPE and mixtures. However, lignin does not function well as a coupling agent between coarse and fine aggregates, but acts as a HDPE surface blanket."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurul Annisaawati Sekarsundari
"Tesis ini membahas tentang penerapan perencanaan agregat terkait kapasitas tenaga kerja di industri perhotelan dengan kondisi tingkat permintaan yang bersifat musiman. Dalam penelitian ini digunakan metode peramalan berdasarkan deret waktu (time-series) untuk memproyeksikan tingkat permintaan kamar. Hasil peramalan kemudian menjadi input dalam pemodelan linear programming untuk mendapatkan komposisi jam kerja tenaga kerja dengan biaya paling minimum. Dibandingkan dengan praktik yang saat ini dijalankan, pendekatan ini dapat menghemat biaya tenaga kerja hingga 31%.

This thesis discusses the implementation of aggregate planning related to workforce planning in hotel industry by considering the seasonality in demand. In this research, time-series forecasting method is used to predict the demand of hotel room. Forecasting result then subsequently be used as an input in linear programming model to obtain the composition of workforce hours with minimum cost. Compared to current practice, this approach results in saving on workforce cost by 31%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Mineral trioxide aggregate (MTA) as retrograde filling is always in contact to inflamed tissues in periradicular area. Objective: To investigate the effect of acidic environment on push-out bond strength of MTA mixed with sterile water, local anesthetic, and 5% CaCl2 Methods: Thirty middle third of mandibular premolar roots were randomly assigned into 3 groups of 10 each. MTA mixed with sterile water (Group 1), local anesthetic (group 2), 5% CaCl2 (group 3). Each group was then divided into group A: soaked in synthetic tissue fluid with pH 5, and group B: pH 7.4. Specimens were stored in an incubator with a temperature of 370 C for 72 hours, undertaken a push-out test,
and observed under a stereo-microscope. Results: A two-way ANOVA showed that acidic environment reduced the push-out bond strength of MTA mixed with either sterile water, local anesthetic or 5% CaCl2
(p <0.05). The predominantly failure was a mixture of adhesive and cohesive type. Conclusion: The acidic environment reduced the push-out bond strength of MTA mixed with either sterile water, local anesthetic or 5% CaCl2. MTA mixed with 5% CaCl2 produced the greatest push-out bond strength, whereas MTA mixed with local anesthetic had the lowest push-out bond strength."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, 2015
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amilda Ristania
"ABSTRAK
Pada tahun 2014, Indonesia memulai visi baru dalam pengembangan infrastruktur secara adil di seluruh negara. Dengan visi ini, terjadi peningkatan proyek-proyek konstruksi yang juga menghasilkan peningkatan premi dan risiko terkait konstruksi. Asuransi yang bertanggung jawab untuk kelas ini adalah Construction All Risk CAR yang merupakan bagian dari asuransi rekayasa. Pemerintah belum menetapkan batasan cakupan yang merupakan ruang lingkup asuransi ini dan juga prosedur penentuan premi serta risiko kerugian asuransi konstruksi. Dengan menggunakan data historis PT. Asuransi ABC maka tesis ini akan melihat penetapan harga yang sesuai menurut model aggregate loss. Model yang kadang-kadang disebut sebagai model loss cost ini adalah salah satu metode yang umum digunakan dalam menentukan kerugian yang diharapkan untuk sebagian besar jenis risiko asuransi. Metode ini menggunakan data historis untuk menentukan premi murni yang benar yang perlu diterapkan atas sekelompok risiko. Hasil penelitian ini menunjukkan premi yang seharusnya diberikan oleh PT. ABC jika menggunakan metode aggregate loss berbeda dengan kondisi pasar dimana premi yang digunakan jauh lebih rendah. Hal ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam keputusan penutupan premi yang akan datang.

ABSTRACT
In 2014, Indonesia has been embarking a new vision of equitable infrastructure development across the country. With this vision, there is an increase in infrastructure related construction projects which also result in increased premiums and risks related to construction. The insurance responsible for this class is Construction All Risk CAR which is part of engineering insurance. The government has not set limits on coverage that is the scope of this insurance as well as procedures for determining the premiums and risks of construction insurance losses. This thesis will see the appropriate pricing according to aggregate loss model by using historical data of PT. ABC Insurance. The aggregate loss model or sometimes referred to as loss cost is one of the commonly used methods of determining the expected losses for most types of insurance risk. This method uses historical data to determine the true premium that needs to be applied to a group of risks. The results of this study indicate the premium that should be given by PT. ABC if using aggregate loss method is different from market conditions where the premiums used are much lower. This is expected to be an input in the decision to determine the given premium "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50395
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>