Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syahidatul Zahroh
"Pada penelitian ini dilakukan pemodelan untuk mengetahui pengaruh pengasaman air laut terhadap pola bioakumulasi Zn pada Babylonia spirata. Jalur paparan kontaminan dilakukan melalui jalur air, di bawah pengaruh konsentrasi Zn dengan kisaran 0,1; 0,3; 0,5; 0,7 ppm, salinitas dengan kisaran 23, 25 dan 27 ppt, serta pengaruh pH dengan kisaran 7,1; 7,8; 8,3. Setiap hari seluruh biota uji dianalisis menggunakan spektrometer gamma untuk memperoleh data pengambilan kontaminan dari aktivitas 65Zn. Paparan dihentikan saat aktivitas 65Zn dalam tubuh biota uji tidak mengalami kenaikan (steady state). Selanjutnya, dilakukan proses pelepan kontaminan untuk mengurangi kadar logam pada biota uji menggunakan metode pengaliran air berulang. Selama proses pelepasan, setiap hari seluruh biota uji dianalisis aktivitas 65Zn menggunakan spektrometer gamma untuk memperoleh data pelepasan kontaminan. Pada eksperimen ini didapatkan nilai CF pada pengaruh konsentrasi, salinitas dan pH masing-masing sebesar 44,25-88,49 mL/g; 45,98-76,68 mL/g.; 36,46-52,03 mL/g.

In this study, modeling was carried out to determine the effect of ocean acidification on Zn bioaccumulation pattern in Babylona spirata. The contaminant exposure pathway was carried out through water with a variation of Zn concentration at range 0.1; 0.3; 0.5; 0.7 ppm, salinity at range 23; 25; and 27 ppt, and pH at range 7.1; 7.8; and 8.3. The biotas taking of contaminants was examined daily from their 65Zn activities using a gamma spectrophotometer. Contaminant exposure was stopped after constant 65Zn activity was observed (steady state). The contaminant release process was then carried out to reduce the metal content in experimental biota using a recurrent water flow method. During the releasing process, the biotas release of contaminants was examined daily by measuring 65Zn activities using a gamma spectrophotometer. In this study it was found that CF values on the effect of concentration, salinity and pH were 44.25-88.49 mL/g, 45.98-76.68 mL/g, and 36.46-52.03 mL/g respectively.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erfira
"ABSTRAK
Pada sektor pertambangan, dihasilkan dua timbulan yang terdiri dari air asam tambang dan abu layang. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis karakteristik koagulan hasil aktivasi dan pengaruh waktu pengendapan, pH dan dosis koagulan untuk menurunkan kekeruhan dan logam seng. Proses aktviasi koagulan dilakukan dengan kalsinasi abu layang pada suhu 550o C selama 3 jam kemudian dicampurkan dengan asam sulfat 2 M untuk selanjutnya dipanaskan dengan kondensor pada suhu 200o C selama 1 jam. Karakteristik koagulan diuji melalui tes XRD dan XRF sedangkan konsentrasi kekeruhan diukur menggunakan turbidimeter dan konsentrasi logam seng diukur menggunaakan uji AAS. Jar test dilakukan dilakukan dengan pengadukan 200 rpm selama 5 menit dan 45 rpm selama 10 menit. Dalam proses jar tes dilakuakan variasi waktu pengendapan pada menit ke 5, 15, 30 dan 45, pH pada pH 4,6, dan 8 dan dosis koagulan pada dosis 50 mg/L, 100 mg/L, 500 mg/L dan 1400 mg/L. Berdasarkan hasil aktivasi, didapatkan koagulan dalam bentuk lumpur padat dengan kandungan Fe sebesar 24,73% dan kandungan mineral procoqumbite yang mendominasi. Hasil dari jar test yang dilakukan memperlihatkan waktu pengendapan optimum berada pada 30 menit dengan pH optimum 8 dengan efisiensi penyisihan berturut-turut sebesar 99,5% pada dosis 100 mg/L dan sebesar 14% pada dosis 50 mg/L.

ABSTRACT
In the mining sector, there are two generation consists of acid mine drainage and fly ash. This purpose of this research is to study the characteristics of the coagulant produced from the fly ash activation process and analyze the optimum settling time, pH and coagulant dosages to reduce turbidity and zinc. Coagulant activation process is carried out through the process of calcination of fly ash at 550oC for 3 hours and then mixed with 2 M sulfuric acid which is then heated in condenser at 200oC for 1 hour. The characteristic of coagulant is tested through XRF and XRD after that Turbidity and zinc metal concentration is tested through turbidimeter and zinc metal concentration is tested through AAS test. Jar test is carried out by stirring at 200 rpm for 5 minutes and 45 rpm for 10 minutes. In the jar process variations of settling time were carried out at minutes 5, 15, 30 and 45, pH at pH 4.6, and 8 and the dose of coagulant at a dose of 50 mg / L, 100 mg / L, 500 mg / L, 1400 mg / L. Based on the activation process, coagulant was obtained in the form of solid mud with a Fe content of 24.73% and a dominant mineral content is procoqumbite. The results of the jar test showed that the optimum settling time og the coagulant is at 30 minutes with optimum pH at 8 with turbidity removal is 99.5% with dosage 100 mg/L dan zinc removal is 14% with dosage 50 mg/L."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library