Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zahra Syafira
Abstrak :
Multiferroik berupa BiFeO3 telah berhasil dibuat dengan mensintesis Zinc sebanyak 5% melalui proses Sol Gel-Auto Combustion. Metode ini merupakan salah satu wet method karena pada prosesnya melibatkan larutan sebagai medianya. Citric Acid (C6H8O7) digunakan sebagai pembakar, HNO3 dan H2O digunakan sebagai pelarut. Material ini di kalsinasi dengan variasi temperatur 450oC, 500oC dan 550oC juga varias waktunya adalah 2jam,4jam, dan 12jam. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh substitusi Zinc (Zn) terhadap sifat termal dan magnetnya pada bahan. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa material BiFe0,95Zn0,05O3 memiliki tiga fasa yaitu BiFeO3, Bi2O3, dan Bi12,5Fe 0,5 O19,48. Pada temperatura 550oC dengan penahanan waktu 12jam didapat dua fasa yaitu BiFeO3 dan Bi12,5Fe 0,5 O19,48. Pada penelitian ini ukuran Kristalit material BiFe0,95Zn0,0 5O3 yaitu 49,3nm yang terkecil dan yang terbesar adalah 223 nm. Hasil DSC menunjukan pada temperatur 130oC sampai 200oC terjadi eksoterm yang menyababkan hasil TGA memperlihatkan massa material berkurang. Material BiFe0,95Zn0,05O3 termasuk softmagnetik dan sifat magnetnya adalah ferromagnetik lemah dilihat dari kurva histerisisnya. ...... Synthesizes Multiferroic BiFeO3 has succesfully made with 5% of Zinc (Zn) by Sol-Gel Auto Combustion method. This method is one of wet method because the process using aqueos mixture. Combuser in this experiment using Citric Acid (C6H8O7), and for the solvent using H2O and HNO3. Calcined at temperatur 450oC, 500oC dan 550oC and for time variation at 2,4, dan 12hours. This study aims to determine how the effect of Zinc subsitution on thermal and magnetic properties of the material. Results showed that the XRD’s of material BiFe0,95Zn0,05O3 has three phases, namely BiFeO3, Bi2O3, and Bi12,5Fe 0,5 O19,48. At temperatur of 550oC with 12 hours of detention time obtained two phases, namely BiFeO3 and Bi12,5Fe 0,5 O19,48. Crystal size in this experiment is 49,3 nm for the smallest size and 223nm for the largest size. The result of DSC showed the temperaturas of 130oC to 200 oC occurred exothermic that causing the result of TGA showed mass material decrease. The Material of BiFe0,95Zn0,05O3 was softmagnetic and the magnetic properties is a weak ferromagnetic that seen from the hysterisis curve.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Estuti Budimulyani
Abstrak :
Perkembangan aplikasi poliarrilin (PANI), dalam pemanfaatannya sebagai komponen aktif pada baterei sekunder merupakan salah satu aplikasi yang penting. Susunan baterei sekunder ini terdiri dari PANI (elektroda positif), elektrolit dan logam Zn (elektroda negatif). PANI (Polianilin) yang digunakan berupa film yang merupakan hasil polimerisasi elektrokimia larutan 0,3M ;0,4M ; 0,5M dan 0,6M anilin dalam asam aqueous 1M HCL. Logam yang digunakan sebagai elektroda negatif adalah logam Zn (stag) sedang elektrolit dalam susunan sel tersebut adalah larutan 1M ZnC12 dalam H2O. Telah diperoleh tegangan terbuka sel 1,7 - 2,1v. Karakteristik charge-discharge dilakukan dengan tegangan konstan 1,4v. Kapasitas charge 125. X 104 V h/kg dan kapasitas discharge 26 56 x 104 V h/kg.
Depok: Politeknik Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Latar Belakang: Angka kematian ibu di lndonesia saat ini masih cukup tinggi dan sangat bervariasi di tingkat provinsi. Provinsi Jawa Barat(Jabar) merupakan penyumbang kematian ibu terbesar yaitu 19,8 persen, sedangkan yang relatif kecil adalah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yaitu 1,1%. Mencegah anemia pada ibu hamil dengan minum tablet besi 290 ati selama hamil diharapkan mampu menekan kematian dis ibu akibat perdarahan. Tujuan: Membandingkan pemberian tablet zat besi oleh tenaga kesehatan dan kepatuhan ibu hamil mengonsumsinya, di daerah kumuh perkotaan di Provinsi Jabar dan DIY Juli Metode: Penelitian ini merupakan analisis lanjut objek dengan sampel dari data hasil Riskesdas 2010. Hasil: Berdasarkan karakteristik, sebagian besar ibu di Provinsi DIY berpendidikan tingkat menengah bekerja sebagai wiraswastaltanilnelayan/buruh. Sedangkan di Provinsi Jabar, sebagian besar hanya berpendidikan rendah dan tidak memiliki pekerjaan. Jumlah kepemilikan asuransi kesehatan di Provinsi DIY relatif lebih banyak dibanding di Provinsi jabar. ui Berdasarkan cakupan pemberian tablet zat besi, tampak bahwa sebagian besar ibu di Provinsi Jabar maupun DIY mendapatkan tablet zat besi selama (84,7% vs 96,0%). Kondisi ini berbeda ketika dilihat dari persentase ibu hamil yang mengonsumsi tablet zat besi minimal 90 tablet. Terlihat bahwa ibu hamil yang mengonsumsi tablet zat besi lebih dari sama dengan 90 di Provinsi Jabar hanya 12,6% saja. Sebaliknya di Provinsi DIY, konsumsi tablet zat besi diatas 90 persentasenya cukup tinggi yaitu 60%.
BULHSR 17:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Djunaidi
Abstrak :
Logam seng banyak digunakan didalam industri, hal karena Seng berfungsi sebagai pelapis baja untuk melindungi baja dari serangan korosi. Penelitlan ini bertujuan mempelajari pengaruh perlakuan permukaan pada baja konstruksi terhadap hasil semprot lapisan seng dengan variable jarak semprot (100, 150, 200 mm). Metode yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan metode semprot logam busur listrik, dengan material umpan berupa logam seng. Kekerasan lapisan seng tersebut diuji sesuai standart ASTM E - 384 -- 73 dengan alat Micro Hardness Tester sedangkan untuk keausan mengunakan alat High Universal Wear Testing dengan standart ASTM G - 81 dan untuk mengetahui ketahanan korosi dilakukan uji sembur kabut garam dengan standart DIN 5001 - SS den polarisasi dengan standart ASTM G - 61 menggunakan alat Corrosion Measurement System. Untuk uji daya lekat menggunakan alat Adhesion Tester dengan standart DIN 50160. Dari hasil ini dapat disimpulkan semakin meningkat jarak semprot (100, 150, 200 mm) ketebalan lapisan seng semakin menurun (250, 190, 146 ìm), untuk kekerasan lapisan seng, semakin meningkat jarak semprot (100,150, 200 mm) kekerasan lapisan seng akan berkurang (160,150, 140 Kg/ mm 2), keausan pada lapisan seng, semakin meningkat jarak semprot (100,150, 200 mm), keausan lapisan sang akan meningkat (0.1, 0.2, 0.3. 10-8 mm3/mm ). Ketebalan lapisan sang 250 pm, sudah cukup tahan terhadap serangan korosi dari lingkungan sembur kabut garam selama 216 jam. Daya lekat lapisan seng dengan jarak semprot (100, 150, 200 mm) hasilnya ( 2.8, 2.1, 1.7 N/mm2), dilihat dari hasil ini semakin jauh jarak semprot, daya lekat lapisan seng menjadi berkurang.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jermia Manuel
Abstrak :
Telah dibuat empat pasang sampel ZnS dan ZnS:Mn dengan menggunakan substrat kaca preparat ; ZnS dan Mn dengan kemurnian masing-masing 99,99% buatan Leybold Germany. Empat sampel adalah ZnS saja yang dibedakan oleh laju pelapisannya yaitu masing-masing 10 A/s, 20 A/s, 30 A/s dan 40 A/s sedangkan empat sampel lainnya adalah ZnS yang diberi Mn dan dideposisi dengan kelajuan yang sama. Sifat optis diperoleh dari pengukuran spektroskopi optik pada X = 300-800 nm, dan ketebalan sampel kira-kira 7500 A. Dan pada daerah pengamatan tersebut diperoleh bahwa indeks bias berkisar antara n= 2,2 sampai n=2,7. Koefisien ekstingsi berkisar antara k= 0,0338 sampai k=0,15 dan koefisien absorbsi antara a= 5000 cm-1 sampai a= 60000 cm-1. Dari hasil pengamatan terbukti bahwa absorbsi yang terjadi adalah absorbsi fundamental dan dari perhitungan celah energi didapatkan bahwa untuk ZnS dan ZnS:Mn Eg =2,7 eV sampai dengan Eg = 3,2 eV yang sesuai dengan literatur. Hasil perhitungan konstanta dielektrik memberikan harga real kira-kiraεr = 5,7 dan harga imajiner εi = 0,15. Hasil εi yang kecil ini memperlihatkan bahwa ZnS dan ZnS:Mn bersifat transparan pada daerah cahaya tampak.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seruni Kusuma Udyaningsih
Abstrak :
Telah dibuat lapisan tipis ZnS tanpa tambahan Sulfur dan dengan tambahan Sulfur dengan metode evaporasi termal. Pola difraksi yang didapat dengan karakterisasi XRD menunjukkan bahwa lapisan tipis ZnS yang dibuat dengan dan tanpa tambahan Sulfur memiliki struktur kristal kubik (Zincblende) dengan preferred orientation [111] untuk laju deposisi 6 A/s dan struktur kristal hexagonal (wurtzite) dengan preferred orientation [0021 untuk laju deposisi 20 Vs. Lapisan tipis yang didapat berbentuk polikristal, hal ini menunjukkan struktur kolumnar yang memang biasanya dimiliki oleh lapisan tipis yang dibuat dengan metode PVD. Juga diamati untuk sampel dengan laju deposisi lebih tinggi mempunyai ukuran butir yang lebih kecil. Dari analisa EDAX diketahui semua sampel kelebihan sulfur baik yang dibuat dengan tambahan Sulfur maupun tanpa tambahan Sulfur. Pengukuran konduktivitas terhadap temperatur menunjukkan lapisan tipis ZnS yang dibuat mempunyai perilaku semikonduktor. Sampel dengan laju deposisi rendah mempunyai hambatan jenis ~106 Ωcm dan sampel dengan laju deposisi tinggi mempunyai hambatan jenis ~107Ωcm untuk ZnS tanpa tambahan sulfur dan ~109Ωcm untuk ZnS dengan tambahan sulfur. Karakterisasi I-V menunjukkan adanya sifat ohmik, non ohmik dan destructive breakdown pada medan ± 3 MV/cm. Mekanisme yang terjadi pada medan rendah adalah tunneling dan pada medan tinggi (>1 MV/cm) terjadi pula electron avalanching.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekky M. Rahardja
Abstrak :
ABSTRAK Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Data statistik menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, jumlah manula di Indonesia meningkat dari 6,9 juta pada tahun 1980 menjadi 11.5 juta pada tahun 1990. Pada manula, berkurangnya gigi-geligi dan atrofi tunas pengecap dapat menyebabkan berkurangnya masukan energi dan zat gizi lainnya, termasuk seng. Defisiensi seng dapat menyebabkan gangguan ketajaman pengecap. Telah diketahui bahwa seng terdapat dalam berbagai bahan makanan. Seng dari bahan makanan asal nabati sukar diserap karena adanya asam fitat dan serat yang membentuk senyawa tidak larut dengan seng. Sebaliknya, bahan makanan asal hewani sebagai sumber seng, relatif lebih mahal. Oleh karena itu, suplementasi seng dipertimbangkan sebagai cara lain untuk meningkatkan masukan seng. Tujuan penelitian ini ialah menilai pengaruh suplementasi seng terhadap perbaikan gangguan ketajaman pengecap manula yang mengalami defisiensi seng. Seng dalam bentuk kapsul seng sulfat a 220 mg diberikan per oral setiap hari selama 4 minggu. Penelitian dilakukan secara acak sederhana tersamar ganda terhadap 60 manula. Manula dibagi dalam 2 kelompok, masing-masing 30 orang. Kelompok kontrol diberi kapsul plasebo dan kelompok perlakuan diberi kapsul seng sulfat buatan PT Kimia Farma. Data 10 manula kelompok perlakuan dikeluarkan karena diketahui meminum kapsul tidak sesuai ketentuan. Hasil dan Kesimpulan: Nilai rata-rata (X) kadar seng plasma kelompok kontrol dan perlakuan sebelum dilakukan suplementasi adalah berturut-turut 75,0 ± 9,33 μg/dL dan 78,3 ± 8,23 , μg/dL. Hasil uji Anova dan Perbandingan Multipel menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol, kadar seng plasma sebelum dan sesudah diberi plasebo tidak berbeda bermakna walaupun intervensi dilakukan 7 - 8 bulan kemudian. Sesudah suplementasi ternyata kadar seng plasma kelompok perlakuan (113,5 ± 20,19 μg/dL) meningkat secara bermakna dibandingkan kelompok kontrol (83,23 ± 10,37 μg/dL). Hasil tes kecap Smith menunjukkan bahwa 5 (16,7%) manula kelompok kontrol dan 9 (45%) manula kelompok perlakuan mengalami perbaikan ketajaman pengecap. Uji Chi-square menunjukkan bahwa perbaikan tersebut berbeda bermakna (p < 0,05). Kesimpulannya ialah suplementasi seng mampu memperbaiki ketajaman pengecap manula.
ABSTRACT Scope and Method of Study: The statistical data showed that within the last 10 years, the number of the elderly in Indonesia increased from 6.9 millions in 1980 to 11.5 millions in. 1990. In the elderly, the missing of the teeth and the atrophy of the taste buds may cause inadequate intake of the energy and other nutrients, including zinc. Zinc deficiency has been associated with depressed taste acuity. Zinc is found in many foodstuffs. The absorption of zinc from plant products is difficult due to the presence of phytic acids and fibers which form an insoluble complex with zinc. In contrast, animal proteins as the source of zinc are relatively more expensive. Thus, the supplementation of zinc is considered as an alter-native way to increase the zinc intake. The aim of this study is to assess the effect of zinc supplementation on the improvement of the taste acuity of the elderly. The zinc supplement was given orally once a day for 4 weeks in the form of capsule containing 220 mg zinc sulfate. A double-blind study was designed on 60 zinc deficient subjects who showed depressed taste acuity. The subjects were divided into 2 groups, each consisted of 30. The placebo and zinc sulfate capsules prepared by PT Kimia Farma were given to the control and treatment groups, respectively. Due to the history of not taking the capsule regularly as it was required, data of 10 subjects of the treatment group were excluded from statistical analysis. Findings and Conclusions: The mean plasma zinc concentration of the control and treatment groups before the supplementation period were 75.0 ± 9.33 μg/dL and 78.3 ± 8.23μg/dL, respectively. Statistical analysis using Anova and Multiple comparison showed no significant change in the plasma zinc level of the control group be-fore and after supplementation of placebo, although the intervention was conducted 7 - 8 months thereafter. After 4 weeks, the plasma zinc level of the treatment group (113.5 ± 20.19 μg/dL) were significantly higher than those of the control group (83.23 1-10.37 μg/dL). The Smiths's test showed the improvement of the taste acuity on 5 (16.7%) subjects of the control group and 9 (45%) of the treatment group. Chi-Square's test showed that the improvement was significant (p < 0.05). It can be concluded that the effect of zinc supplementation on the improvement of the taste acuity of the aged was significant.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kostermans, Deskian
Abstrak :
[ABSTRAK
Latar Belakang: Diare akut adalah masalah umum di negara berkembang seperti Indonesia; penyakit ini banyak ditemukan dalam praktek sehari-hari dengan angka morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi. Pada beberapa Rumah Sakit di Jakarta ditemukan bahwa pasien diare akut dewasa mengalami defisiensi kadar seng sebesar 69.3%. Pemberian seng sudah terbukti bermanfaat untuk pengobatan diare akut pada anak. Tujuan: Mengetahui dampak suplementasi seng sebagai terapi alternatif / adjuvant untuk pengobatan diare akut pada pasien dewasa, dengan membandingkan lama berlangsung dan berat-ringan gejala pada kelompok pasien yang diberikan dan yang tidak diberikan suplementasi seng. Metode: Double blind randomized controlled trial dilakukan pada penelitian ini untuk mengetahui efek suplementasi seng terhadap durasi dan gejala gastrointestinal pada pasien diare akut rawat inap di RS Pusat Pertamina di Jakarta selama periode Januari-Desember 2013. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square (x2) untuk perbandingan durasi diare dan uji general linear model (GLM) untuk menilai tren perubahan gejala penyerta diare. Hasil: Analisis data dari 84 pasien yang dikelola: 30 pasien pria [seng 19, plasebo 11] dan 54 pasien wanita [seng 23, plasebo 31] ~ (p 0.111) memperlihatkan pemberian suplementasi seng bermakna mengurangi durasi diare akut (p 0.027) dan bermakna mengurangi gejala mual (p 0.032). Selain itu ada tren perbaikan pada sebagian gejala penyerta diare akut, seperti sakit perut, frekuensi b.a.b., konsistensi feses, gejala muntah, kembung, dan gangguan aktivitas sehari-hari. Simpulan: Pemberian suplementasi seng bermakna membuat durasi diare akut lebih singkat dan bermakna mengurangi gejala mual, serta perbaikan pada sebagian gejala gastrointestinal.
ABSTRACT
Background: Acute diarrhea is a common problem in developing countries such as Indonesia; which is found in everyday practice with quite high morbidity and mortality rate. It was revealed in adult acute diarrhea patients in several hospitals in Jakarta the levels of zinc deficiency was 69.3%. Zinc has been proven to be beneficial in the treatment of acute diarrhea in pediatric patients. Objective: To discover the effectiveness of zinc supplementation as an adjuvant therapy in acute diarrhea for adult patients by comparing the duration and the severity of signs and symptoms of acute diarrhea between the zinc and placebo group. Methods: A double blind randomized controlled trial is done to find out about the effect of zinc supplementation to the duration, signs and symptoms on acute diarrheal in hospitalized adults patients in Pertamina Central Hospital in Jakarta from January-December 2013. The data is analyzed using chi-square test (x2) for comparing the duration of diarrhea and general linear model (GLM) to assess trend changes accompanying symptoms of diarrhea. Results: Analysis of the data from 84 patients: 30 males [19 zinc, 11 placebo] and 54 females [23 zinc, 31 placebo] ~ (p 0.111) obtained zinc supplementation significantly reduced the duration of acute diarrhea (p 0.027) and significantly reduce the symptoms of nausea (p 0.032). In addition there is trend of improvement in some acute diarrhea associated symptoms, such as abdominal pain, frequency of diarrhea, stool consistency, vomiting, bloating, and disruption of daily activities. Conclusion: Zinc supplementation significantly reduce the duration of diarrhea, significantly reduce the symptoms of nausea; besides, improving some symptoms accompanying acute diarrhea.;Background: Acute diarrhea is a common problem in developing countries such as Indonesia; which is found in everyday practice with quite high morbidity and mortality rate. It was revealed in adult acute diarrhea patients in several hospitals in Jakarta the levels of zinc deficiency was 69.3%. Zinc has been proven to be beneficial in the treatment of acute diarrhea in pediatric patients. Objective: To discover the effectiveness of zinc supplementation as an adjuvant therapy in acute diarrhea for adult patients by comparing the duration and the severity of signs and symptoms of acute diarrhea between the zinc and placebo group. Methods: A double blind randomized controlled trial is done to find out about the effect of zinc supplementation to the duration, signs and symptoms on acute diarrheal in hospitalized adults patients in Pertamina Central Hospital in Jakarta from January-December 2013. The data is analyzed using chi-square test (x2) for comparing the duration of diarrhea and general linear model (GLM) to assess trend changes accompanying symptoms of diarrhea. Results: Analysis of the data from 84 patients: 30 males [19 zinc, 11 placebo] and 54 females [23 zinc, 31 placebo] ~ (p 0.111) obtained zinc supplementation significantly reduced the duration of acute diarrhea (p 0.027) and significantly reduce the symptoms of nausea (p 0.032). In addition there is trend of improvement in some acute diarrhea associated symptoms, such as abdominal pain, frequency of diarrhea, stool consistency, vomiting, bloating, and disruption of daily activities. Conclusion: Zinc supplementation significantly reduce the duration of diarrhea, significantly reduce the symptoms of nausea; besides, improving some symptoms accompanying acute diarrhea., Background: Acute diarrhea is a common problem in developing countries such as Indonesia; which is found in everyday practice with quite high morbidity and mortality rate. It was revealed in adult acute diarrhea patients in several hospitals in Jakarta the levels of zinc deficiency was 69.3%. Zinc has been proven to be beneficial in the treatment of acute diarrhea in pediatric patients. Objective: To discover the effectiveness of zinc supplementation as an adjuvant therapy in acute diarrhea for adult patients by comparing the duration and the severity of signs and symptoms of acute diarrhea between the zinc and placebo group. Methods: A double blind randomized controlled trial is done to find out about the effect of zinc supplementation to the duration, signs and symptoms on acute diarrheal in hospitalized adults patients in Pertamina Central Hospital in Jakarta from January-December 2013. The data is analyzed using chi-square test (x2) for comparing the duration of diarrhea and general linear model (GLM) to assess trend changes accompanying symptoms of diarrhea. Results: Analysis of the data from 84 patients: 30 males [19 zinc, 11 placebo] and 54 females [23 zinc, 31 placebo] ~ (p 0.111) obtained zinc supplementation significantly reduced the duration of acute diarrhea (p 0.027) and significantly reduce the symptoms of nausea (p 0.032). In addition there is trend of improvement in some acute diarrhea associated symptoms, such as abdominal pain, frequency of diarrhea, stool consistency, vomiting, bloating, and disruption of daily activities. Conclusion: Zinc supplementation significantly reduce the duration of diarrhea, significantly reduce the symptoms of nausea; besides, improving some symptoms accompanying acute diarrhea.]
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Buana
Abstrak :
Latar belakang : Infeksi STH masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Infeksi STH dapat menyebabkan malnutrisi dan sebaliknya. Zinc merupakan salah satu mineral esensial yang konsentrasinya dapat berkurang pada infeksi STH. Belum diketahui pengaruh pengobatan antelmintik terhadap konsentrasi zinc dalam serum pada anak SD. Tujuan : Menganalisis pengaruh pengobatan infeksi soil-transmitted helminths terhadap konsentrasi zinc dalam serum pada anak usia sekolah dasar di Jakarta. Metodologi : Penelitian pre-eksperimental (one group pre and post study) dilakukan pada anak sekolah dasar kelas 3-5 di salah satu SDN di Jakarta Utara. Pemeriksaan FLOTAC dilakukan untuk menentukan infeksi dan intensitas STH, untuk konsentrasi zinc dalam serum dilakukan dengan pemeriksaan Atomic absorption spectrophotometer. Sampel tinja dan darah diambil dua kali yaitu sebelum dan tiga minggu sesudah pengobatan dengan albendazole 400mg selama tiga hari berturut-turut yang diberikan pada semua anak baik yang terinfeksi maupun yang tidak terinfeksi. Hasil : Dari total 115 anak (54,8% perempuan, usia 9-11 tahun) didapatkan sebanyak 63,4% positif terinfeksi STH dengan mayoritas pada anak usia 9 tahun. Status zinc normal (konsentrasi zinc dalam serum ≥ 10,7 μmol/L) sebesar 73,9%. Mayoritas anak berstatus gizi baik dan berhubungan bermakna dengan konsentrasi zinc dalam serum (p=0,011). Anak yang terinfeksi A.lumbricoides dan T.trichiura memiliki konsentrasi zinc dalam serum sebelum pengobatan yang lebih tinggi secara signifikan (p=0,028 dan p=0,014). Konsentrasi zinc dalam serum sebelum pengobatan berkorelasi negatif secara signifikan terhadap selisih konsentrasi zinc (p=0,000). Kesimpulan : Status gizi mempengaruhi konsentrasi zinc dalam serum sebelum pengobatan. Sebelum pengobatan, anak yang terinfeksi A.lumbricoides dan T.trichiura memiliki konsentrasi zinc yang lebih tinggi secara signifikan. Semakin tinggi konsentrasi zinc dalam serum sebelum pengobatan memiliki selisih konsentrasi zinc dalam serum yang semakin kecil. Setelah pengobatan, anak yang terinfeksi T.trichiura dan infeksi campur mengalami selisih konsentrasi zinc yang cukup besar secara signifikan. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan waktu pengawasan yang lebih lama, intensitas infeksi yang lebih berat dan kemungkinan faktor infeksi lain selain STH.
Background: STH infection is still a health problem in Indonesia. STH infection can cause malnutrition dan vice versa. Zinc is one of essensial mineral that can be depleted in infection that caused by STH. Effect of antelminthic agent to zinc serum in primary school children is unknown. Objective: To analyze the effect of STH treatment to zinc serum concentration in primary school age children in Jakarta. Methodology: Pre-experimental study (one group pre and post study) was carried out on the basis of grade 3-5 school children in one primary school in North Jakarta. FLOTAC examination was conducted to determine the intensity of STH infections and Atomic absorption spectrophotometer was conducted to examine zinc serum concentration. Stool and blood samples were taken twice, before and three weeks after treatment with albendazole 400 mg for three consecutive days, given to all children either infected or uninfected. Results: 63,4% children were infected with STH. Normal zinc status (zinc serum ≥ 10,7 μmol/L) was mostly found (73,9%). Majority of children had good nutrition status and was significantly correlated with pre treatment zinc serum (p=0,011). Children who were infected with A.lumbricoides dan T.trichiura had significantly higher pre treatment zinc serum than uninfected (p=0,028 and p=0,014). Pre treatment zinc serum had significantly negative correlation with difference of zinc serum (p=0,000). Conclusions: Nutritional status was correlating with pre treatment zinc serum. Children who are infected by A.lumbricoides and T.trichiura has higher pre treatment zinc serum. Higher pre treatment zinc serum has smaller zinc difference. Children who are infected by T.trichiura dan mixed infection has significantly bigger difference of zinc serum. Further research is needed in different locations with a larger sample size, longer time observation, heavier intensity and other possibility such as co-infection with other microorganism.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nurul Mustaqimah
Abstrak :
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Prevalensi penyakit periodontal di Indonesia sangat tinggi. Cara penanggulangan penyakit ini yang umum dilakukan adalah ?flap operation? (FO). Penyembuhan FO membutuhkan waktu cukup lama. Beberapa peneliti menemukan berat penyakit periodontal erat kaitannya dengan produksi ?gingival crevicular fluid? (GCF), konsentrasi ?alkaline phosphatase? (ALP) dan protein dalam GCF. Mineral zinc (Zn) berperan dalam berbagai fungsi faali tubuh di antaranya mempercepat proses penyembuhan luka bakar dan bedah mayor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat suplementasi Zn per oral terhadap penyembuhan luka FO, dan apakah aktivitas ALP dapat digunakan sebagai parameternya. Sejumlah 23 subyek dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok A (12 orang) memperoleh kapsul ZnSO4 220 mg dan kelompok B (11 orang) mendapat plasebo. Masing-masing 3x1 sehari selama 14 hari. FO dilakukan pada hari ke 5. Pada hari ke 5, 12, 19, 26 (F0, K1, K2, K3) dilakkan pemeriksaan klinik dan laboratorik. Data klinik yang diteliti adalah ?papillary bleeding index? (PBI), kedalaman poket, dan kegoyangan gigi. Pemeriksaan laboratorik meliputi konsentrasi Zn plasma; besar produksi, konsentrasi protein dan aktivitas ALP GCF. Status gizi para subyek juga diperiksa. Hasil dan kesimpulan : Status gizi subyek baik. Data PBI dan kegoyangan gigi kelompok A saat K2 menunjukkan kemaknaan penyembuhan klinik. Konsentrasi Zn menunjukkan kemaknaan penyembuhan klinik. Konsentrasi Zn plasma A selama penelitian (F0 149, K1 127, K2 117 ug/dl) walau tidak bermakna. Saat K1 produksi GCF B meningkat bermakna (p < 0,01) dan konsentrasi protein A menurun bermakna (p < 0,01). Didapatkan perbedaan bermakna (p < 0,01) dari konsentrasi protein A saat K1 dan K3 dibandingkan dengan B. Pemberian ZnSO4 per oral dapat mempercepat penyembuhan FO. Aktivitas ALP GCF tidak mempercepat penyembuhan FO. Aktivitas ALP GCF tidak dapat dinilai, sehingga penggunaan ALP GCF sebagai parameter penyembuhan tersebut belum dapat disimpulkan. ......Scope and Method of Study: the prevalence of periodontal disease in Indonesia is still high. Flap operation (FO) is the common therapy for this disease is closely related to the production of the gingival crevicular fluid (GCF), alkaline phosphatase (ALP) and protein levvel in GCF. Zinc (Zn) is a mineral with various physiological functions eg to accelerate the healing process of burns and wounds after surgery. The purpose of this study is to investigate the benefit of Zn given orally to wound healing after FO and whther the GCF ALP could be used as the parameter of the healing. The 23 subjects were devided into 2 groups. Group A (12 persons) received 220 mg ZnSO capsuls and group B (11 persons) received placebo 3 ti d for 14 days. FO was done on day 5 of the study. On day 5, 12, 19, 26 (FO, K1, K2, K#) the following were examiner: papillary bleeding index (PBI), pocket depth, looseness of the tooth, plasma Zn level, GCF production, protein level, ALP activity in GCF and the nutritional status was assessed. Findings and conclusions: all the subjects were in good nutritional status. PBI and the looseness of the tooth of group A on K2 showed significant clinical healing. Although not significantly different the plasma Zn level of group A (FO 208, K1 227, K2 209 ug/dl) was higher than group B (FO 149, K1 127, K2 117 ug/dl). The GCF production of group B on K1 was significantly increased (p <0,01) and GCF protein level of group A was significantly decreased (p < 0,01). The difference in protein level between group A and group B on K1 and K3 was significant (p<0,01). Thus ZnSO4 given orally accelerated the healing of the FO wound. The use of GCF ALP as a parameter for the healing of an FO wound could not yet be proven.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1991
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>