Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Sarah Mutiara
"Proses penuaan mengakibatkan perubahan fisiologis yang terkait dengan masalah kesehatan pada orang usia lanjut (usila). Penyakit degeneratif merupakan faktor risiko terjadinya gangguan kognitif pada orang usila. Terbentuknya akumulasi amyloid β (Aβ) merupakan hal utama terjadinya gangguan kognitif. Mineral seng memiliki peran penting sebagai antioksidan dan proses akumulasi Aβ. Penelitian ini dilakukan dengan desain potong lintang pada 58 orang usila di Kelurahan Kartini yang dilaksanakan pada bulan Januari 2019 untuk mengetahui korelasi kadar seng rambut dengan fungsi kognitif pada populasi usila. Pemeriksaan kadar seng rambut dengan inductively coupled plasma spectrometer (ICPS) dan fungsi kognitif dinilai dengan instrumen abbreviated mental test (AMT). Data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi. Rerata usia subjek 65,4 ± 4,4 tahun. Nilai median asupan seng sebesar 5,65 (3,2-13,3) mg/hari. Rerata kadar seng rambut sebesar 123,23 ± 69,71 µg/gram rambut. Sebagian besar memiliki fungsi kognitif normal (91,4%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi asupan seng dengan kadar seng rambut (p=0,349 ; r= -0,125) serta tidak ditemukan adanya korelasi kadar seng rambut dengan fungsi kognitif pada populasi usila (p=0,871 ; r= -0,022). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat korelasi antara kadar seng rambut dengan fungsi kognitif pada populasi usila.

Aging process cause physiological changes related to health problems in elderly. Degenerative diseases are the risk factor for cognitive impairment in elderly. Amyloid β (Aβ) accumulation is the major cause of cognitive impairment. Zinc has an important role in antioxidant and Aβ accumulation process. A cross sectional study of 58 elderly subjects was done at Kartini Regency in January 2019 to evaluate the correlation between hair zinc level and cognitive function in elderly population. Hair zinc level was measured by inductively coupled plasma spectrometer (ICPS) and cognitive function assessed by abbreviated mental test (AMT). Data analysis was done by correlation test. The mean age was 65.4 ± 4.4 years. The median value of zinc intake was 5.65 (3.2 - 13.3) mg/day. The mean hair zinc level was 123.23 ± 69.71 µg/gram hairs. Almost all subjects had normal cognitive function (91.4%). The results of this study indicate that there was no correlation between zinc intake and hair zinc level (p=0.349 ; r= -0.125) and there was no correlation between hair zinc level and cognitive function in elderly population (p=0.871 ; r= -0.022). In conclusion, there was no correlation hair zinc level and cognitive function in elderly population. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Gabrielle Tjipta Joewana
"Seng pada ASI merupakan nutrient yang penting bagi kesejahteraan ibu dan bayi namun masih jarang diteliti. Rerata kadar seng pada ASI ibu menyusui di Indonesia belum didapatkan pada penelitian-penelitian terdahulu. Defisiensi asupan seng dapat mengganggu transfer seng dari tubuh ibu menuju ASI. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan antara asupan seng dengan kadar seng pada air susu ibu serta untuk mengetahui rerata kadar seng dalam ASI ibu menyusui di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan di Puskesmas Cilincing dan Grogol Petamburan, Jakarta pada bulan Februari─April 2019. Sebanyak 99 subjek ibu menyusui 1-6 bulan postpartum berusi 20-49 tahun direkrut menggunakan metode sampel konsekutif. Data karakteristik dasar dan asupan nutrien diambil melalui wawancara sedangkan kadar seng pada ASI diukur melalui pemeriksaan FAAS di laboratorium. Data kemudian diolah menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa defisiensi asupan seng terjadi pada 65% subjek dan kadar seng ASI yang rendah didapati pada 38,8% subjek. Tidak didapatkan hubungan bermakna antara asupan seng ibu menyusui dengan kadar seng ASI (p= 0,858) sekalipun telah dilakukan kontrol terhadap faktor-faktor perancu. Kadar seng ASI berkurang seiring dengan bertambahnya usia bayi (r=-0,187, p=0,001) sehingga acuan asupan seng untuk bayi perlu disesuaikan dengan usia bayi

Breast milk zinc content is important for maintaining mother and baby health but the research is rarely done. Average breast milk zinc content of lactating mother in Indonesia is also unkown in previous researches. Zinc intake deficiency could lead to disruption in zinc transfer to the breastmilk. This study was determined to know the relationship between zinc intake and zinc breast milk content in lactating mother. This was a cross sectional study done in Cilincing and Grogol Petamburan health center from February 2019 to April 2019. There were 99 lactating mothers aged 20-49 years who have babies aged 1-6 month recruited using consecutive sampling method. Basic characteristic data were collected with interview method. Zinc breastmilk content data were gained using FAAS method in laboratory. Result shows that 65% of the subjects were having zinc intake deficiency and 38.8% lactating mothers were having low breast milk zinc content. There were no relationship between zinc intake and breast milk zinc content (p= 0.858) even after control be done on confounding factors. Zinc breast milk content decrease as babies age (parameter estimation=-0.187 , p=0.001) so the standard of breast milk zinc content should be revised according to baby age."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library