Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eco Winarko
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Setiawan Parikesit
Abstrak :
Zeolit merupakan mineral alumina silikat terhidrat dengan beberapa logam alkali dan alkali tanah terikat didalamnya. Struktur zeolit yang khas dengan rongga-rongga didalamnya membuatnya memiliki sifat-sifat yang unik seperti mampu bertindak sebagai katalis, penukar ion, pengayak molekular. Untuk dapat memahami benar-benar apa yang terjadi pada zeolit dibutuhkan data karakterisasi zeolit. Zeolit alam Indonesia belum mempunyai data base karakterisasi spesifik zeoht aiafn, sehingga perlu dilakukan penentuan struktur zeolit alam di Indonesia. Zeolit alam Yogya dan Lampung (-80+100 mesh) dikalsinasi pada suhu 350° C selama 24 jam untuk menghilangkan pengotornya. Kemudian diberi perlakuan dengan asam HCl dan H2SO4 dengan variasi konsentrasi IN; 2N: 4N dan 6N. Kemudian zeolit alam Yogya, Lampung dan tiap variasinya dikarakterisasi dengan XRD dan metode gravimetri. Pada zeolit Yogya didapatkan data kualitatif berupa kandungan mordenit dan klinoptilolit. Sedang zeolit Lampung memiliki kandungan klinoptilolit, mordenit dan kemungkinan chabazite atau zeolit lain. Kandungan mordenit pada zeolit Yogya adalah 53,14% dan klinoptitolit 33,26%. Sedangkan pada zeolit Lampung didapatkan klinoptilolit sebesar 50,93% dan mordenit 34,06%. Zeolit Yogya tidak mengalami perubahan struktur yang signifikan karena kandungan mordenit yang dominan, sedangkan pada zeolit Lampung terlihat pada konsentrasi 4N dan 6N terdapat peningkatan rasio Si/AI yang cukup drastis yang menunjukkan kemungkinan rusaknya struktur kristal pada zeolit, yang diakibatkan oleh kandungan klinoptilolit yang dominan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Nuryanti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esty Mustika Suud
Abstrak :
ABSTRACT
Zeolit NaY dengan bahan dasar dari Zeolit Alam Lampung ZAL telah disintesis dengan rasio molar Al2O3: 10 SiO2: 10,6 Na2O: 180,3 H2O dan rasio Si/Al 2,47. Sebelum mensintesis melalui proses hidrotermal dengan teknik seeding dilakukan aktivasi dan pemurnian terhadap ZAL. Langkah ini dilakukan untuk menghilangkan senyawa karbonat dan pengotor oksida besi dari zeolit. Selanjutnya, ZAL hasil pemurnian didepolimerisasi menggunakan NaOH untuk memecah atau memutuskan ikatan dalam kerangka zeolit. Zeolit NaY hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan instrumen SEM-EDX, XRD, FTIR. Hasil XRD menunjukkan bahwa zeolit hasil sintesis merupakan zeolit NaY, walaupun kerangka sodalite juga teramati Hasil SEM-EDX menunjukkan morfologi dari zeolit NaY. Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan tidak adanya vibrasi dari double-six-ring. Pada penelitian ini zeolit NaY hasil sintesis memiliki nilai kapasitas tukar kation 32,97 mek/100g lebih tinggi dibandingkan dengan ZAL raw 28,01 mek/100g . Adsorpsi ion logam kadmium II dan kobal II dilakukan pada termperatur ruang, dengan volume 25mL/0,1gram zeolit dan waktu kontak 120 menit. Hasil proses adsorpsi menunjukkan kapasitas adsorpsi zeolit NaY hasil sintesis lebih tinggi dibandingkan dengan ZAL raw.
ABSTRACT
NaY zeolite from natural zeolite Lampung had been synthesized with molar ratio of Al2O3 10 SiO2 10,6 Na2O 180,3 H2O and Si Al ratio 2,47, prior to synthesis via hydrotermal process and seeding technique ZAL was activated and purified. The purpose of this step was to remove carbonate and iron oxide which were impurities in zeolite. The purified ZAL was then depolymerized using NaOH to break the bonds within the zeolite framework. The as synthesized NaY zeolite was characterized using SEM EDX, XRD, and FTIR. XRD diffractogram shows that the as synthesized zeolite was NaY zeolite, although sodalite framework was do observed. SEM EDX characterization shows the morphology of NaY zeolite. FTIR characterization shows that there are no vibration mode for the double six ring. In this research as synthesized NaY has higher cation exchange capacity 32, 97 meq 100g compared to the raw ZAL 28,01 meq 100g . The adsorption of heavy metal cation cadmium II and cobalt II is done at room temperature, with volume 25mL per 0,1gram zeolite and contsat time of 120 minutes. The result shows that the synthesized NaY zeolite has better adsorption capacity than ZAL raw.
2016
S66143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Amalina Qismina Fajrianti
Abstrak :
ABSTRACT
Sintesis zeolit NaY dari zeolit alam Bayat dilakukan melalui metode hidrotermal dengan teknik seeding. Sintesis dilakukan berdasarkan komposisi Al2O3: 10 SiO2: 10,3 Na2O: 180,3 H2O rasio molar . Sebelum dilakukan sintesis, zeolit alam Bayat dipreparasi melalui proses purifikasi dan depolimerisasi. Hasil XRD menunjukkan bahwa zeolit yang dihasilkan merupakan zeolit NaY yang didominasi oleh kerangka sodalite. Hasil SEM-EDX memperlihatkan morfologi zeolit NaY seperti tumpang tindih dengan rasio Si/Al sebesar 2,30. Berdasarkan penelitian, zeolit NaY hasil sintesis memiliki sisi aktif yang besar sehingga dapat berperan menjadi adsorben ion logam kadmium II dan kobalt II . Hal ini dibuktikan dengan kapasitas adsorpsi ion kadmium II rata-rata zeolit NaY hasil sintesis lebih tinggi daripada kapasitas rata-rata adsorpsi dari zeolit alam Bayat raw pada waktu optimum 120 menit, 33,46 mek/100 g untuk zeolit alam Bayat raw dan 105,60 mek/100 g untuk zeolit NaY hasil sintesis. Kapasitas adsorpsi ion kobalt II rata-rata zeolit NaY hasil sintesis juga lebih tinggi daripada kapasitas rata-rata adsorpsi dari zeolit alam Bayat raw pada waktu optimum 120 menit, 12,88 mek/100 g untuk zeolit alam Bayat raw dan 78,25 mek/100 g untuk zeolit NaY hasil sintesis. Nilai kapasitas tukar kation zeolit alam Bayat raw adalah sebesar 24,41 mek/100 gram zeolit, sedangkan nilai kapasitas tukar kation zeolit NaY hasil sintesis adalah sebesar 43,45 mek/100 gram zeolit.
ABSTRACT
NaY zeolite was hydrothermally synthesized using seeding technique. The synthesis were performed according to the following composition of Al2O3 10 SiO2 10.3 Na2O 180.3 H2O molar ratio . XRD pattern confirmed that the structure was NaY zeolite. Before synthesis, natural zeolite Bayat were prepared through purification and depolymerization. From XRD measurement, it is observed that zeolite structures are dominated by sodalite framework. SEM EDX showed that NaY crystals were intergrowth with Si Al ratio of 2.30. In this study, NaY zeolite synthesized has more active sites to adsorb cadmium II and cobalt II ions because the average adsorption capacity cadmium II ions of as synthesized NaY zeolite is higher than the average adsorption capacity of raw Bayat natural zeolite at its optimum contact time 120 minutes, 33.46 meq 100 g for raw natural zeolite Bayat and 105.60 meq 100 g for as synthesized NaY zeolite. The average adsorption capacity cobalt II ions of as synthesized NaY zeolite is also higher than the average adsorption capacity of raw Bayat natural zeolite at its optimum contact time 120 minutes, 12.88 meq 100 g for raw natural zeolite Bayat and 78.25 meq 100 g for as synthesized NaY zeolite. The cation exchange capacity of raw Bayat natural zeolite is 24.41 meq 100 gram zeolite, besides the cation exchange capacity of as synthesized NaY zeolite is 43.45 meq 100 gram zeolite.
2016
S66142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Ayuningtyas
Abstrak :
Pada penelitian ini zeolite-A digunakan sebagai matriks pembawa aroma yang menahan laju pelepasan minyak atsiri mawar (Rosa damacena Mill.) yang dapat diregenerasi. Zeolite-A disintesis dari kaolin Bangka Belitung menggunakan metode hidrotermal yang terdiri dari proses metakaolinisasi dan zeolitisasi. Zeolite-A dengan 20 wt% bentonite dicampur untuk membentuk matriks ZAB. Bentonite berfungsi sebagai bahan pengikat yang memiliki kemampuan adsorpsi minyak atsiri sebesar 1,497 g/g bentonite. Zeolite-A dan matriks ZAB dikarakterisasi menggunakan X-Ray Difraction, Brunauer–Emmett–Teller, Fourier-transform infrared spectroscopy, Scanning Electron Microscopy- Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy. Pengaruh aktivasi kimia zeolite-A terhadap kinerja adsorpsi matriks ZAB diamati dengan penggunaan zat aktivator berbeda, yaitu HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M. Pengamatan siklus regenerasi dilakukan sebanyak 10 kali. Jumlah minyak atsiri teradsorpsi per berat matriks diamati dengan analisis gravimetrik. Tanpa aktivasi kimia, matriks ZAB dengan diameter 0,4; 0,7; 1 cm dapat mengadsorpsi minyak atsiri masing-masing sebesar 1,807; 1,624; 1,411 g/g matriks. Matriks ZAB diameter 0,4 cm teraktivasi HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M berturut-urut mampu mengadsorpsi minyak atsiri mawar sebanyak 1,95 dan 1,807 g/g matriks. Hasil tersebut mengindikasikan aktivasi dengan HCl 0,1 M mampu memperbesar pori sehingga minyak atsiri semakin banyak teradsorbsi. Hingga minggu ke-5 matriks ZAB masih mengandung geraniol, feniletil alkohol, linalool, sitral, sitronellol dan eugenol dengan laju pelepasan masing-masing senyawa adalah 0,04; 0,07; 0,037; 0,021; 0,026; dan 0,011 g/minggu. Hasil ini menunjukkan pelet matriks berbasis zeolite-A mampu menahan pelepasan aroma pada minyak atsiri mawar lebih dari satu bulan......In this study zeolite-A used as a fragrance carrier matrix which retained the rate of release of rose essential oil (Rose damacena Mill.) which can be regenerated. Zeolite-A was synthesized from Bangka Belitung kaolin using hydrothermal method which consists metakaolinization and zeolitization processes. Zeolite-A and 20 wt% bentonite are mixed to form ZAB matrix. Bentonite functiona as matrix binder which can adsorb rose essential oil 1,497 g/g bentonite. Zeolite-A and ZAB matrix was characterized using X-Ray Difraction, Brunauer–Emmett–Teller, Fourier-transform infrared spectroscopy, Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy. Observation of chemical activation effect on zeolite-A was carried out by using different activator substances, HCl 0.1 M and NaOH 0.1 M. Observation of regeneration cycle was carried out 10 times. The amount of essential oil adsorbed per matrix weight was observed by gravimetric analysis. Without chemical activation, ZAB matrix with a diameter of 0.4; 0.7; 1 cm each has the ability to adsorb essential oils 1.807; 1.624; 1.411 g/g matrix. The 0,4 mm ZAB matrix activated with HCL o.1 M and NaOH 0.1 M each has the ability to adsorb rose essential oil 1,95 and 1,807 g/g matrix, respectively. These results indicate that activation using HCl 0.1 M enlarge pores and allow matrix to adsorb more rose essential oil. Slow release of rose essential oil observed using Gas Matrix pellet still contained geraniol, phenylethyl alcohol, linalool, citral, citronellol and eugenol on the fifth week with release rate of 0.04; 0.07; 0.037; 0.021; 0.026; and 0.011 g/week, respectively. This result shows that zeolite-A-based matrix pellets are able to withstand the release of aroma in rose essential oil up to more than a month.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library